Anda di halaman 1dari 4

TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN
INSPEKSI RUMAH SEHAT
Bulan Maret 2016
I. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap
warga negara. Tingkat kesehatan yang tinggi daya produksi manusia akan meningkat,
sehingga dapat pula meningkatkan kesejahteraan bangsa. Kesehatan lingkungan
merupakan unsur dari program kesehatan, baik didaerah pedesaan maupun daerah
perkotaan.

Kesehatan lingkungan yang kurang baik adalah merupakan masalah utama dari
timbulnya gangguan penyakit misalnya penyebaran penyakit menular dan angka kematian
dan kesakitan yang tinggi, sedangkan perkembangan ilmu dan teknologi juga akan
mengganggu keadaan kesehatan lingkungan masyarakat.

Untuk menanggulangi keadaan dan akibat-akibat yang tidak baik pemerintah akhir-
akhir ini sangat memperhatikan tentang perumahan. Langkah-langkah ini ditempuh untuk
menanggulangi masalah perumahan yang timbul dan terdapat dimasyarakat. Rumah
mempunyai pengaruh penting dalam kehidupan salah satunya adalah pengaruh kondisi
kesehatan rumah terhadap kesehatan manusia (penghuni rumah). Beberapa komponen
rumah yang mempengaruhi kesehatan manusia adalah konstruksi dari bangunan rumah,
sarana sanitasi yang ada dirumah serta tidak ketinggalan perilaku penghuni rumah sendiri.

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit
berbasis lingkungan dimanan keenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini. Rumah
sehat merupakan salah satu sarana untuk menapai derajad kesehatan yang optimum. Untuk
memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan.
Sanitasi rumah adalah usaha kemasyarakatan yang menitikberatkan pada pengawasan
terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung
yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Secara umum rumah dikatakan sehat apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antara anggota keluarga, adanya ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur) bagi
masing-masing penghuni.
2. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antara penghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.
3. Memenuhi persyaratan penegahan terjadinya keelakaan baik yang timbul karena
pengaruh luar dan dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi banguna rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan didalam rumah.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kondisi perumahan sekaligus mengetahui keadaan di
perumahan yang ada diwilayah kerja puskesmas.
b. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan dampak yang
ditimbulkan dari keadaan sanitasi perumahan yang ada.
- Untuk dapat mengantisipasi sedini mungkin masalah yang
ditimbulkan akibat keadaan sanitasi rumah yang kurang baik.

III. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan inspeksi Rumah Sehat ini dilakukan
dengan 2 cara yaitu :
1. Observasi, dengan cara datang dan melihat kondisi rumah warga serta
melakukan pengisian formulir Inspeksi sanitasi Rumah yang tersedia.
2. Wawancara, melakukan tanya jawab tentang perilaku sehari-hari
dengan penghuni rumah sesuai dengan item yang tersedia dalam
formulir Inspeksi Rumah.

IV. TEMPAT DAN WAKTU


Kegiatan Inspeksi Rumah Sehat ini dilaksanakan di 4 (empat) kelurahan
diwilayah kerja Puskesmas Labibia, dengan jadwal sebagai berikut :

NO Hari / Tanggal Kelurahan Pelaksana

1. Senin, 6 Maret 2016 Anggilowu Ruslin, AMKL

2. Kamis, 10 Maret 2015 Alolama Ruslin, AMKL

3. Senin, 14 Maret 2016 Wawombalata Ruslin, AMKL

4. Kamis, 17 Maret 2016 Labibia Ruslin, AMKL


V. BIAYA
Biaya yang dianggarkan untuk bulan Maret 2016 sejumlah Rp. 400.000,-, dianggarkan
melalui DIPA TP. BOK Nomor -024-03.4.209.2525/2016 Satker Dinas Kesehatan Kota
Kendari Tahun Anggaran 2016.

VI. INDIKATOR KEBERHASILAN


Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah terawasinya kondisi sanitasi rumah-rumah
warga diwilayah Kerja Puskesmas Labibia sehingga dapat mencegah penularan berbagai
jenis penyakit.

VII. PENUTUP
Demikian TOR ini dibuat untuk menjadi kerangka acuan pelaksanaan kegiatan Inspeksi
Rumah Sehat.

Pelaksana Sanitasi

RUSLIN, AMKL
NIP. 197640706 198803 1 020

Anda mungkin juga menyukai