Henida Praawati - LI LBM 1 BLOK 23
Henida Praawati - LI LBM 1 BLOK 23
31101400427
LBM 1 BLOK 23
5. Apa hubungan dari manajemen rumah sakit terhadap adanya medical error,
insiden keselamatan pasien, patient safety dan customer focused services?
Suatu sistem manajemen rumah sakit harus membuat asuhan mengenai
pentingnya patient safety. Sistem tersebut meliputi assessmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden (seperti insiden keselamatan pasien), kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera (medical error) yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan. Untuk itu maka perlu ditingkatkan customer
focused service di dalam manajemen rumah sakit untuk meningkatkan keberhasilan
dari patient safety.
KelompokStandarPelayananBerfokuspadaPasien
Cara pencegahan
a. Cuci Tangan
Cuci tangan adalah cara pencegahan infeksi yang paling penting. Cuci tangan
harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Walaupun
memakai sarung tangan atau alat pelindung lainnya.
b. Dekontaminasi
Menurut depkes (1998) dekontaminasi adalah menghilangkan mikroorganisme
patogen dan kotoran dari suatu benda sehingga aman untuk pengelolaan
selanjutnya. Agar seorang tenaga kesehatan dapat melakukan proses
dekontaminasi dengan benar, maka haruslah mengetahui tujuan dari
dekontaminasi, indikasi dari proses dekontaminasi, dan prosedur standar dari
dekontaminasi.
8. Bagaimana implementasi dokter gigi dalam mencegah cross infection pada
tenaga kesehatan dan pasien?
a. Mencuci tangan
b. Menggunakan alat yang sudah di sterilkan
c. Memakai APD, dan setiap berganti pasien maka APD juga diganti
d. Melakukan perawatan sesuai dengan prosedur (SOP)
e. Melindungi diri dengan pemberian vaksin (Misal: Hepatitis)