Anda di halaman 1dari 20

ASAL-USUL PEMANFAATAN DAN NILAI

EKONOMI TUMBUHAN PADA


MASYARAKAT TRADISIONAL

Hubungan manusia dengan tumbuhan : itu ada atau


dimulai sejak manusia ada di bumi.

Fosil gigi manusia purba menunjukkan bahwa nenek


moyang Homo sapiens itu mengkonsumsi berbagai
macam tumbuhan

Ketergantungan manusia akan tumbuhan dimulai


sejak manusia ada

Orang-orang primitif kebutuhannya lebih sedikit


(di luar kebutuhan makan dan sedikit perlindungan)

Peradaban meningkatkan kebutuhan manusia


Berdasarkan temuan Arkeologi : hubungan manusia
dengan tumbuhan itu dimulai ketika manusia
menemukan bahwa tumbuhan itu dapat digunakan
atau dimakan

Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan manusia


untuk memanipulasi tumbuhan itu meningkat dari
waktu ke waktu

Kemampuan untuk mengeksploitasi tumbuhan sebagian


besar adalah hasil dari kapasitas unik untuk mentransfer
pengetahuan secara kultural

Sebagai akibatnya, generasi yang lebih muda mampu untuk


belajar dari generasi sebelumnya

Karena adanya perbedaan tumbuhan yang terdapat pada


tiap wilayah yang berbeda di dunia, maka bermacam-macam
masyarakat mempunyai daftar tumbuhan berguna yang berbeda-beda

Lingkungan fisik akan selalu merupakan sumber penting terbentuknya


variasi-variasi yang kita temukan dalam kehidupan
Lingkungan yang kita tempati akan membantu
membentuk ciri-ciri dari kebutuhan dasar kita,
baik sebagai individu atau sebagai anggota suatu kelompok

Lingkungan sekitar kita akan mempengaruhi tidak


hanya bagaimana cara kita hidup dan bekerja,
tetapi juga cara kita berpikir dan merasakan

Karena itu lingkungan sangat berpengaruh pada


beberapa aspek kehidupan manusia

Demikian juga halnya dengan aktivitas manusia dan


kepercayaan mempengaruhi struktur dan
ciri komponen alam dari ekosistem manusia

Kita sekarang mengenal bermacam-macam


masyarakat, termasuk masyarakat tradisional
yang merupakan kelompok pemburu dan peramu
yang berinteraksi dengan lingkungan
mempengaruhi lingkungan yang ditempatinya
Perubahan dari masyarakat pemburu dan peramu
domestikasi tumbuhan dan hewan
budidaya tanaman dan peternakan merupakan
perkembangan yang paling penting di
dalam evolusi interaksi manusia dengan lingkungan

Ini disebabkan karena dengan transisi ini , manusia


mulai memegang peranan yang aktif di dalam
membentuk dan mengatur, baik bentuk maupun
struktur lingkungan yang mereka gunakan

Peralihan dari masyarakat pemburu dan peramu


yang masih primitif pertanian : mempengaruhi dan
mengintensifkan interaksi manusia dengan lingkungan

Itu juga mempengaruhi bagaimana konsepsi


masyarakat tradisional terhadap dunia di
sekeliling mereka
Asal mula pertanian
Untuk manusia, pertanian adalah inovasi yang relatif
baru

Kita mulai dengan pertanyaan :


- Kapan manusia menyadari untuk menanam
tanaman dalam skala besar?
- Bagaimana caranya menemukan bukti dan tanggal
awalnya pertanian ?

Menemukan bukti bahwa pertanian sudah dipraktekan :


- dengan ditemukannya sisa-sisa tanaman yang
diketahui telah dibudidayakan
- Ditemukannya alat-alat yang digunakan untuk
menyiapkan lahan, budidaya atau panen
- Rangka manusia (skelet) : dapat memberikan
informasi tentang tumbuhan yang dimakan dan
cara tumbuhan itu disiapkan (dimasak)
Misalnya: Rumput-rumputan,
mempunyai rasio dua isotop carbon yang stabil (12C dan 13C)

yang berbeda dengan kebanyakan tanaman lain yang


dimakan manusia

Perubahan di dalam rasio dari ke dua isotop ini


di dalam rangka manusia setelah beberapa waktu,
dari rasio rumput-rumputan ke rasio padi-padian
menunjukkan telah terjadi pergeseran pada
padi-padian sebagai sumber utama makanan

Dengan cara yang sama, konsumsi padi-padian


dalam jumlah yang banyak dapat dibuktikan dengan
memeriksa jumlah dan macam lapisan gigi pada
skelet arkeologi

Sumber data yang penting adalah fosil di dalam


penggalian arkeologi, yang membedakan dengan
jelas jumlah dari tanaman-tanaman liar di dalam
area di dekatnya.

Tumbuhan dan hewan yang digunakan : ditemukan


sebagai potongan-potongan kecil di sekitar lokasi
Perubahan di dalam ciri-ciri tanaman : ukuran biji
dianggap bukti bahwa manusia merubah atau domestikasi tumbuh-
tumbuhan tersebut.

Tepung sari (Polen) umumnya berguna untuk


identifikasi sisa-sisa tanaman:
- karena polen ini sangat resisten terhadap
dekomposisi
- Mempunyai eksin yang bermacam-macam :
yang berguna untuk identifikasi jenis atau marga
dari polen tersebut

Lalu bagaimana halnya dengan penemuan tanggalnya ?

Penanggalannya biasanya dilakukan dengan metoda


Carbon-14 (ditulis 14C), yaitu dengan menggunakan
carbon isotop radioaktif yang akan hancur pada
kecepatan yang telah diketahui.

Semua organisme hidup, terutama terdiri atas atom karbon,


Bentuk karbon yang umum adalah (12C) dengan berat molekul 12.
Bentuk isotop yang lain, salah satunya adalah 14C,
yang berat molekulnya 14. Isotop ini terus menerus
dibentuk di dalam atmosfir karena asalnya interaksi
dari sinar kosmik dan nitrogen. Proses pembentukan 14C
dan desintegrasinya telah terjadi untuk waktu yang lama,
sehingga rasio antara 14C dan 12C
di udara itu kurang lebih seimbang

Ketika organisme itu hidup, organisme secara


konstan memasukan karbon ke dalam tubuhnya

Tumbuhan : sebagian besar karbon yang masuk


atau terfiksasi adalah dalam bentuk karbondioksida
(CO2). Karena rasio 14C dan 12C konstan di atmosfir,
maka karbon-karbon itu masuk ke dalam jaringan
tanaman (secara selektif) di dalam rasio itu.

Ketika tumbuhan itu mati, atau dikoleksi oleh manusia, maka pemasukan
itu akan berhenti. Sejak itu, yang terjadi hanya penguraian.
Penghancuran. 14C ke dalam nitrogen, sedangkan jumlah 12C tetap
konstan. Bila diukur rasio 12C dan 14C di dalam potongan fosil organik,
maka dapat digunakan suatu formula untuk menghitung waktu sejak
matinya organisme tersebut
Ketika menggunakan material selain dari bagian tanaman,
selalu ada peluang bahwa penentuan tanggal itu tidak tepat.
Gangguan iklim dapat menyebabkan bercampurnya material
dari umur yang berbeda. Jadi tanggal tepatnya sulit ditentukan.

Bagaimana manusia belajar untuk budidaya tanaman?

Hampir semua masyarakat tradisional mempunyai


penjelasan sendiri tentang bagaimana manusia belajar
tentang budidaya tanaman.

ide sentralnya adalah sebagian besar legendanya


menyebutkan bahwa pengetahuan tentang pertanian itu
berasal dari pemberian/hadiah dari Dewa.

Beberapa tahun belakangan ini para ahli mempunyai


penjelasan tentang asal mula pertanian. Diduga bahwa
Pada awalnya merupakan masyarakat pemburu
dan peramu masyarakat yang berpindah-pindah
Beberapa jenis dibawa ke tempat pemukiman,
sementara sisanya dibuang secara tidak sengaja di sekitar
pemukimannya.

Daya tarik tumbuhan : warna dan bentuk pearwakan


atau bagian tumbuhan seperti bunga dan buah

Biji yang dibuang secara tidak sengaja tadi akan


tumbuh dan berkembang menghasilkan jenis
tumbuhan baru. Tetapi masyarakat tradisional
tidak menyadari akan hal itu karena berpindah-
pindah terus, sampai suatu saat mereka kembali
ke tempat dia dulu membuang biji
tumbuhannya telah menghasilkan sesuatu
disebut proses semi domestikasi ( tetap sebagai
masyarakat pemburu dan peramu)

Setelah tahu bahwa tanaman itu menghasilkan sesuatu.


lalu mereka menanamnya dan menetap.
Lalu secara sengaja di tanam di halaman rumahnya
proses domestikasi
Penyebaran beberapa buah dari daerah Mediterania
ke Eropa : tampaknya sebagian terkait dengan
penyebaran agama, sama halnya dengan penyebaran
Hindu dari India ke Timur agaknya disertai dengan
penyebaran tumbuhan tertentu, yang sering digunakan
dalam ritual tertentu

Bagaimana hubungan kebudayaan yang masuk ke


Indonesia, yang dikaitkan dengan sistem pengenalan
tumbuhan?

Melihat sejarah Indonesia, ada 3 kelompok besar


yang mempengaruhi kebudayaan Indonesia :
1. Hindu
2. Islam
3. Kebudayaan Eropa

Yang masing-masing mempunyai corak tersendiri, yang


mempengaruhi keanekaragaman jenis tumbuhan yang dicoba
dimasukkan ke dalam sistem yang ada di Indonesia
1. Pengaruh kebudayaan Hindu

Mulai abad 4 Masehi, dengan adanya kontak dagang


dengan India bagian Selatan

Banyak kerajaan yang mengundang orang cerdik


pandai dari India Bagian selatan untuk memberi
masukan ke dalam pemerintahannya
Sehingga sistem pemerintahannya banyak dipengaruhi
oleh struktur-struktur hindu

Ditemukan relief-relief yang menunjukkan


tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk
upacara adat.

Dan melalui kontak dagangnya, banyak


jenis tumbuhan yang dicoba dimasukan dalam
jual belinya.

Di Jawa dan di Kalimantan, ditandai adanya


prasasti yang tertulis
Pengaruh kebudayaan Islam

Pengaruh Islam yang banyak masuk : Parsi dan


Gujarat
Pengaruh Islam makin meningkat dan mencapai
puncaknya Pada abad ke 13 dimana perdagangan
rempah meningkat

Islam yang masuk adalah islam yang masih banyak


dipengaruhi mistik (Parsi dan Gujarat) sehingga mudah
diterima oleh orang Indonesia karena sedikit berhubungan
dengan kepercayaan orang Indonesia waktu itu (animisme)

Kontak dg kerajaan kecil di jawa : perdagangan rempah-


rempah meningkat

Pengaruh kebudayaan Eropa


Setelah Islam masuk, perdagangan rempah-rempah meningkat
Sehingga Eropa tertarik untuk mengadakan kontak dengan
Nisantara.

Yang pertama adalah Portugis, Belanda, Spanyol dan Inggris


Kontak-kontak budaya ini berhubungan dengan
persebaran tumbuhan yang masuk atau keluar
Indonesia

Keanekaragaman tumbuhan berguna Indonesia


menjadi lebih banyak jenisnya karena sejarah
hubungan bangsa kita dengan bangsa-bangsa lain

Selain itu, kepercayaan dan nilai juga penyebab


manusia menumbuhkan jenis-jenis tertentu, dan
tidak menanam jenis yang lain mempengaruhi
penyebaran tumbuhan

Di dalam budaya China, kepercayaan tentang


fengshui (angin dan air) mendorong masyarakat
untuk melakukan perubahan lingkungan tertentu untuk
meningkatkan keuntungan mereka.
Mengapa pertanian ?

Pertanyaan menarik dan perdebatan luas : asal


mula pertanian
Mengapa manusia dalam waktu yang singkat dan
pada tempat-tempat yang berbeda
tiba-tiba mengadopsi cara hidup agraris ?

Berpikir simpel : adopsi pertanian adalah bagian


dari perkembangan peradaban manusia dari kultur
primitif ke masyarakat teknologi modern.

Studi modern menyatakan : masyarakat tradisional


tidak kekurangan nutrisi, dan pertanian tradisional
tidak selalu meningkatkan nasib merela.

Tahap awal, pertanian adalah cara hidup yang lebih sulit


Para ahli : masyarakat berpaling ke pertanian ketika terpaksa
melakukannya

Pertanian : tidak mempunyai waktu luang atau santai


Teori lain : ditinggalkannya cara berburu dan meramu
karena populasi manusia itu melebihi sumber alam
yang ada untuk berburu dan meramu

Diduga : manusia mulai mengumpulkan tumbuhan


liar seperti padi-padian, lalu mereka kumpulkan.
Setelah itu mereka tinggal pada satu tempat, untuk
menggunakan dan melindungi simpanannya. Makanan
yang berlebihan akan meningkatkan populasi lokal
sampai populasi itu terlalu besar untuk tetap bertahan
dengan tetap mengumpulkan tumbuhan liar

Ahli lain : manusia yang menyebabkan evolusi pada


tumbuhan yg mereka gunakan

Seleksi buatan : tumbuhan yang didomestikasi akan


sangat tergantung pada manusia untuk kehidupannya

Sebaliknya : manusia juga akan makin tergantung


pada tumbuhan yang didomestikasi bila populasinya
meningkat
Kelompok yang melakukan praktek pertanian,
bila populasinya meningkat, maka kelompok tersebut
mempunyai ikatan yang lebih kuat bila dibanding kelompok
pemburu dan peramu

Tidak ada konsensus tentang mengapa manusia


menjadi petani?
Tidak ada alasan tunggal untuk berubah ke pertanian
yang terjadi pada era yang berbeda.

Manusia dan populasi pada kondisi yang sama,


dapat bereaksi sama atau beda.

Nampaknya ada persyaratan umum untuk semua


situasi untuk dimulainya pertanian:
Adanya tumbuhan yang dapat didomestikasi
dan dapat mensupport kalori pada manusia
Memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara
menanam dan mengolah hasil
Menurunnya kemampuan dari landscape (tata ruang lahan)
untuk mendukung hidup cara berburu dan meramu
Asal Mula Penggunaan Tumbuhan Obat
Masyarakat di sekitar kawasan hutan memiliki pengetahuan
lokal dalam pemanfaatan tumbuhan/ bahan alami untuk
pengobatan

Pengetahuan tentang tumbuhan obat, mulai dari pengenalan


jenis tumbuhan, bagian yang digunakan, cara pengolahan
sampai dengan khasiat pengobatannya merupakan kekayaan
pengetahuan lokal dari masing-masing etnis dalam
masyarakat setempat.
Daun sirih
Pengetahuan masyarakat tradisional tentang khasiat obat
suatu tumbuhan untuk penyembuhan suatu penyakit pada
umumnya didasarkan pada isyarat alam atau perilaku
binatang.
misalnya :
- helai daun yang berbentuk hati mempunyai petunjuk
dapat menyembuhkan penyakit hati;
- bagian tanaman yang berwarna kuning seperti kunyit dan
temulawak, mempunyai petunjuk dapat menyembuhkan
penyakit kuning
- binatang sakit yang memakan jenis tumbuhan tertentu
mempunyai petunjuk bahwa tumbuhan tersebut Daun Ivy
Indonesia memiliki sekitar 370 etnis yang
hidup di dalam hutan atau mereka umumnya
memiliki pengetahuan tradisional dalam
penggunaan tumbuhan berkhasiat obat untuk
mengobati penyakit tertentu

Banyak pengetahuan tradisional tentang


penggunaan tumbuhan obat dari berbagai
etnis telah dikembangkan oleh pengusaha
industri jamu dan farmasi menjadi produk Kunyit
fitofarmaka yang laku dipasar.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa khasanah


pengetahuan lokal dapat digunakan untuk
pengembangan obat modern dari tumbuhan
obat lainnya.

Temulawak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai