Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHATANI

KOMODITAS KANGKUNG (Ipomoea reptans)

Disusun Oleh :
Kelompok xx
1. Nama H08xxxxxxx

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA

2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHATANI


KOMODITAS KANGKUNG (Ipomoea reptans)

Disusun dan diajukan oleh:


Kelompok XX

1. Agung Nugroho H3416005

Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk penilaian akhir

Surakarta, Desember 2017

Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisnis Dosen Koodinator Praktikum

Nuning , S.P.,M.P
NIP. 1 NIP. 197
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxx

Surakarta, Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. i
HALAMAN PEGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN.. 1
A. Latar Belakang.. 1
B. Maksud dan Tujuan 2
1. Maksud.................. 2
2. Tujuan... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA.. ....... 3
A. Budidaya Tanaman.... 3
B. Landasan Teori...... 4
1. Manajemen Usahatani.. 4
2. Biaya Usahatani 5
3. Penerimaan Usahatani.. 6
4. Pendapatan Usahatani.. 7
5. Keuntungan Usahatani. 8
6. R/C dan B/C. 9
III. METODE PELAKSANAAN 11
A. Metode Pengumpulan Data 11
B. Metode Analisi Data.............. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Biaya Usaha tani Budidaya Tanaman Kangkung .............................27


Tabel 4.2 Biaya Penyusutan Budidaya Tanaman Kangkung ...........................28
Tabel 4.3 Asumsi Penerimaan Usaha Tani Kangkung .....................................29
Tabel 4.4 Realita Penerimaan Usaha Tani Kangkung ......................................30
Tabel 4.5 Asumsi Pendapatan Usaha Tani Budidaya Kangkung .....................31
Tabel 4.6 Realita Pendapatan Usaha Tani Budidaya Kangkung ......................31
Tabel 4.7 Asumsi Keuntungan Usaha Tani Budidaya Kangkung ....................32
Tabel 4.8 Realita Keuntungan Usaha Tani Budidaya Kangkung .....................32
Tabel 4.9 Asumsi Perhitungan R/C Ratio pada Budidaya Kangkung ..............34
Tabel 4.10 Realita Perhitungan R/C Ratio pada Budidaya Kangkung...............34
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Manajemen Usahatani antara lain:

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Budidaya Tanaman
B. Landasan Teori
III. METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pengumpulan Data

B. Metode Analisis Data


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Budidaya Tanaman kangkung (Ipomoea reptans)

B. Pemasaran Usahatani

C. Analisis Usahatani
1. Biaya Usahatani
Biaya usahatani adalah biaya atau pengeluaran-pengeluaran yang
dikeluarkan untuk keperluan yang berkaitan dengan usaha manusia untuk
mengusahakan tanahnya untuk ditanami tanaman sehingga dapat
memperoleh hasil atau keuntungan. Biaya usahatani dibedakan menjadi
dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).
Usahatni juga mengenal dua macam biaya lain yaitu biaya implisit dan
biaya eksplisit. Biaya implisit merupakan biaya yang secara ekonomis
harus diperhitungkan sebagai biaya produksi meskipun tidak dibayar
dalam bentuk uang. Biaya eksplisit harus dihitung karena merupakan
pengeluaran uang yang dugunakan untuk membayar faktor produksi.
Tabel 4.1 Biaya Usahatani Budidaya Tanaman Kangkung
(Ipomoea reptans) Perlakuan Lajur.
Rata-rata per Konversi
No Biaya usahatani 1 Ha

1 Eksplisit
1. Benih 1.250 11.574.074
2. Pupuk 13.000 120.370.370
Jumlah 14.250 131.944.444
2 Implisit
1. Penyusutan 8.050 74.537.037
2. Sewa lahan
2.953 27.342.592
sendiri
3. Bunga Modal
214 1.981.481
Sendiri
Jumlah 11.217 103.861.110
Total biaya 25.467 235.805.554

Sumber : Hasil Olahan Data Primer


Tabel 4.2 Biaya Penyusutan Sarana Produksi Usahatani Budidaya
Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans).
Nilai Umur
No Alat Harga Penyusutan
Sisa Ekonomis

1 Cetok (3) 30.000 15.000 3 625


2 Ember 25.000 15.000 2 625
3 Baki 10.000 7.000 3 125
4 Gelas Aqua 2.000 500 0,5 375
5 Tanah 4.800 4.800
6 Polibag 6.500 500 0,5 1.500
TOTAL 8.050

Sumber : Data Primer


2. Penerimaan Usahatani
Besarnya penerimaan hasil usahatani tergantung dari jumlah
komoditas yang dipanen dan harga jual yang diperoleh. Tinggi rendahnya
harga di pasaran tidaklah selalu dapat dikuasai atau ditentukan oleh si
petani itu sendiri. Biaya produksi atau tanam sedikit banyak dapat diatur
sendiri. Seluruh jumlah pendapatan yang diterima dari menjual panenan
dinamakan hasil penjualan total (TR). Berikut adalah tabel asumsi
penerimaan usahatani budidaya tanaman kangkung.
Tabel 4.3 Asumsi Penerimaan Usahatani Tanaman Kangkung
(Ipomoea reptans).
Uraian Rata-rata Konversi 1 Ha
perusahatani
Produksi 11 101.851.851
Harga Rp. 2.500/ikat Rp. 23.148.148/ikat
Penerimaan Rp. 27.500 Rp.254.629.629

Sumber: Data Primer


Berdasarkan tabel asumsi penerimaan usahatani tanaman kangkung
diatas dapat diketahui bahwa perkiraan sebelum panen produksinya sekitar
Tabel 4.4 Realita Penerimaan Usahatani Tanaman Kangkung
(Ipomoea reptans).
Uraian Rata-rata Konversi 1 Ha
perusahatani
Produksi
Harga
Penerimaan

Sumber: Data Primer


Berdasarkan tabel realita penerimaan usahatani tanaman kangkung
diatas dapat diketahui bahwa pasca pemanenan diperoleh hasil produksi
sebanyak xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. Pendapatan Usahatani
Pendapatan Usahatani digambarkan sebagai sisa pengurangan
nilai-nilai penerimaan usahatani dengan biaya yang dikeluarkan, yang
mana penerimaan adalah hasil perkalian dari jumlah produksi total dengan
harga produk. Berikut tabel asumsi pendapatan usahatani budidaya
kangkung.
Tabel 4.5 Asumsi Pendapatan Usahatani Budidaya Kangkung
(Ipomoea reptans).
Penjualan Penerimaan BiayaEksplisit Pendapat
Usahatani (b) an
(a) (a-b)

1 27.500 14.250 13.250

Sumber: Data Primer


Hasil asumsi dari praktikum usahatani komoditas kangkung yang
dilakukan oleh kelompok XX sebesar Rp.XXXXX,-. Pendapatan
didapatkan dari penerimaan dikurangi dengan biaya eksplisit. Biaya
eksplisit yang dikeluarkan sebesar
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tabel 4.6 Realita Pendapatan Usahatani Budidaya Kangkung
(Ipomoea reptans).
Penjualan Penerimaan Usahatani Biaya Eksplisit Pendapat
(a) (b) an
(a-b)

Sumber: Data Primer


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil penerimaan
usahatani komoditas kangkung menghasilkan sebesar
4. Keuntungan Usahatani
Keuntungan usahatani atau sering disebut dengan laba. Laba
merupakan selisih antara pendapatan (penerimaan) kotor dan pengeluaran
total.Keuntungan usahataniXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
merupakanXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXX.
Tabel 4.7 Asumsi Keuntungan Usahatani Budidaya Tanaman Kangkung
(Ipomoea reptans).
Uraian Rata-rata per Konversi 1 Ha
usahatani
Penerimaan 27.500 254.629.629
Biaya Eksplisit 14.250 131.944.444
Biaya Implisit 11.217 103.861.110
Keuntungan 2.033 18.824.074

Sumber : Data Primer


Berdasarkan tabel asumsi keuntungan usahatani tanaman kangkung
diatas dapat diketahui bahwa perkiraan sebelum panen keuntungan yang
diperoleh
Tabel 4.8 Realita Keuntungan Usahatani Budidaya Tanaman Kangkung
(Ipomoea reptans).
Uraian Rata-rata per Konversi 1 Ha
usahatani
Penerimaan
Biaya Eksplisit
Biaya Implisit
Keuntungan
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil dari tabel realita keuntungan usahatani budidaya
tanaman kangkung diperoleh keuntungan sebesar Rp 8.039,37. Realita
keuntungan yang diperoleh pada konversi 1Ha yaitu sebesar Rp 4.019.685.
analisis realita. Hasil keuntungan yang diperoleh realita lebih kecil
daripada asumsi. Ralita yang lebih kecil disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain faktor cuaca dan cara pengolahannya.
5. Efisiensi Usahatani
Efisiensi usahatani merupakan ukuran tingkat penggunaan
sumberdaya dalam suatu proses usahatani. Usahatani dikatakan efisien jika
penggunaan sumber dayanya sangat sedikit. Efisiensi usahatani
bergantung pada jenis tanaman, luas lahan, musim, jenis hama, dan
lainnya.
a) R/C Ratio
R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tabel 4.9 Asumsi Perhitungan R/C Ratio pada Budidaya Kangkung
(Ipomoea reptans).
Komponen Kangkung
Penerimaan 254.629.629
Keuntungan 18.824.074
Biaya
a. Biaya Eksplisit 131.944.444
b. Biaya Implisit 103.861.110
Total Biaya 235.805.554
R/C atas biaya tunai (eksplisit) 1,93
R/C atas biaya total 1,08

Sumber : Data Primer


Tabel 4.10 Realita Perhitungan R/C Ratio pada Budidaya Kangkung
(Ipomoea reptans).
Komponen Kangkung
Penerimaan
Keuntungan
Biaya
a. Biaya Eksplisit
b. Biaya Implisit
Total Biaya
R/C atas biaya tunai (eksplisit)
R/C atas biaya total

Sumber : Data Primer


Berdasarkan data asumsi perhitungan R/C Ratio tabel 9 pada
budidaya Kangkung di atas R/C Ratio di dapat dengan cara membagi
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Usahatani kangkung memiliki B/C Ratio lebih dari 1 sehingga
usahatani tersebut layak untuk dikembangkan.
1) Asumsi B/C Ratio
keuntungan usahatani
B/C Ratio atas biaya tunai =
biaya tunai usahatani (eksplisit)

18.824.074
=
131.944.444
= 0,14

keuntungan usahatani
B/C Ratio atas biaya total =
biaya total usahatani
18.824.074
=
235.805.554
= 0,08

2) Realita B/C Ratio


keuntungan usahatani
B/C Ratio atas biaya tunai =
biaya tunai usahatani (eksplisit)

keuntungan usahatani
B/C Ratio atas biaya total =
biaya total usahatani

=
Hasil analisa yang telah kamu peroleh bahwa B/C ratio pada
usahatani sayuran Kangkung diperoleh asumsi sebesar
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
x

D. Analisis Komparatif Usahatani


Kelompok xxx menanam komoditas kangkung betujuan untuk
menganalisis perbandingan biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan,
hingga efisiensi. Metode analisis data yang digunakan adalah analis deskriptif
kuantitatif yang meliputi analisis biaya, analisis penerimaan, analisis
keuntungan, analisis pendapatan dan analisis efisiensi. Berdasarkan data
asumsi dan realita, diperoleh hasil yang berbeda dari masing-masing analisa.
Hasilnya sebagai berikut, berdasarkan perhitungan asumsi penerimaan,
kelompok
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxx.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan untuk Praktikum Manajemen Usahatani Budidaya
Tanaman Kangkung di Palur, Sukoharjo adalah:
1. Tanaman kangkung dapat tumbuh baik
B. Saran
Saran untuk Praktikum Manajemen Usahatani Budidaya Tanaman
Kangkung di XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Anda mungkin juga menyukai