Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Program Studi Teknik Listrik
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Setelah mempelajari dan memahami diharapkan anda dapat :
a. Mengetahui macam-macam dari CB (Curcuit Breaker ) ,MCB ( Miniature
Circuit Breaker ) dan TOR ( Thermal Over Load Relay ).
b. Mengetahui dan menjelaskan fungsi dari CB (Curcuit Breaker ) ,MCB (
Miniature Circuit Breaker ) dan TOR ( Thermal Over Load Relay )
c. Memahami dan mengerti masing-masing prinsip kerja dari CB (Curcuit
Breaker ) ,MCB ( Miniature Circuit Breaker ) dan TOR ( Thermal Over
Load Relay ).
d. Mampu memahami klasifikasi masing-masing dari CB (Curcuit Breaker )
,MCB ( Miniature Circuit Breaker ) dan TOR ( Thermal Over Load Relay ).
e. Mengetahui syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dari CB (Curcuit
Breaker ) ,MCB ( Miniature Circuit Breaker ) dan TOR ( Thermal Over
Load Relay ).
2
Program Studi Teknik Listrik
BAB II
PEMBAHASAN
A. CB (Curcuit Breaker )
3
Program Studi Teknik Listrik
c. Katup kelambatan
d. Tahanan.
e. Kapasitor
f. Kontak-kontak
f1. Unit pemutus utama kontak bergerak dilapisi dengan perak terdiri
dari:
a. Kepala kontak bergerak
b. Silinder kontak
c. Jari-jari kontak
d. Batang kontak
e. Pegangan kontak kontak tetap, terdiri dari :
1. Kepala kontak
2. Pegangan kontak
4
Program Studi Teknik Listrik
5
Program Studi Teknik Listrik
1. Pembukaan Jaringan
a. PMT dioperasikan (dilepas) lebih dahulu
b. Sebelum pemisah dioperasikan apakah PMT sudah terbuka
sempurna , apakah amperemeter menunjukan nol.
Urutan pembukaan jaringan :
1. PMT dibuka
2. PMS busbar dibuka
3. PMS line dibuka
4. PMS tanah ditutup
2. Penutupan Jaringan
a. PMT dioperasikan setelah pemisah-pemisah dihubungkan.
b. Setelah PMT dihubungkan diperiksa apakah terjadi kebocoran
isolasi pada PMT.
Urutan penutupan jaringan :
1. PMS tanah dibuka
2. PMS busabar ditutup
3. PMS line ditutup
4. PMT ditutup
6
Program Studi Teknik Listrik
Keterangan .
1. Pondasi
6a 2. Kerangka (Struckture)
3. Mekanik penggerak
4. Isolator suport.
5 5. Ruang pemutus
6a. Terminal Utama atas
6b 6b. Terminal Utama bawah
7. Lemari control lokal
4 8. Pentanahan/Gorunding
3
7
2
1 8
Gambar-2.2. PMT Single Pole
7
Program Studi Teknik Listrik
8
Program Studi Teknik Listrik
sesaat maka dengan cepat diredam karena percikan busur api, elektron
dan ion yang dihasilkan pada saat pemutusan akan segera mengembun
pada ruangan hampa, kemampuannya terbatas hingga kira-kira 30 kV.
untuk tegangan yang lebih tinggi pemutus ini dapat di pasang seri.
10
Program Studi Teknik Listrik
2. MCB Tipe C
Selanjutnya ada MCB tipe C. MCB jenis ini akan trip apabila arus beban
lebih besar 5 sampai 10 kali dari arus nominal alias arus maksimum yang tertulis
pada MCB. Pada umumnya MCB jenis ini digunakan untuk keperluan industri
dengan skala yang lebih tinggi seperti penerangan gedung dan lain sebagainya.
11
Program Studi Teknik Listrik
3. MCB Tipe D
Jenis MCB yang satu lagi adalah MCB tipe D. MCB jenis ini akan trip
apabila arus beban lebih besar dari 10 hingga 25 kali dari arus arus nominal alias
arus maksimum yang tertulis pada MCB. Jenis MCB ini biasa digunakan pada
peralatan yang menghasilkan lonjakan arus tinggi seperti mesin sinar X (X-Ray),
mesin las, dan mesin besar lainnya.
12
Program Studi Teknik Listrik
2. Magnetic Tripping
Prinsip kerja MCB pada Magnetic Tripping ini cukup sederhana. Saat
terjadi hubungan singkat atau overload, medan magnet yang terdapat pada
solenoid MCB akan menarik latch (palang), sehingga dapat memutuskan kontak
MCB. Kebanyakan MCB yang beredar di pasaran saat ini menggunakan dua
jenis pemutusan ini yakni thermal dan magnetic tripping.
Perlu diketahui bahwa arus nominal atau arus batas maksimum yang
tertera pada body MCB mulai dari 6 A, 10 A, 13 A, sampai dengan 125 A.
13
Program Studi Teknik Listrik
14
Program Studi Teknik Listrik
Bimetal
Logam tahan
Terkena panas
96 98 96 98
15
Program Studi Teknik Listrik
A
1 1 3 5
97 95
A2
2 4 6 98 96
16
Program Studi Teknik Listrik
17
Program Studi Teknik Listrik
18