NRP : 1141500067
TEORI PENGANTAR
Absorpsi barangkali adalah teknologi purifikasi gas yang paling penting dan paling umum
digunakan di industri. Proses ini melibatkan perpindahan massa dari fasa gas ke fasa liquid ketika
kedua fasa ini dikontakkan. Perpindahan massa gas ke liquid bisa terjadi secara fisika, yaitu hanya
perpindahan saja yang terjadi, atau secara kimia, yaitu terjadi reaksi kimia antara salah satu atau
dua komponen gas dengan fasa liquid.
Desorpsi, atau stripping, adalah kebalikan dari absorpsi. Pada proses desorpsi gas meninggalkan
fasa liquid. Metode umum yang digunakan pada desorpsi adalah dengan memanaskan campuran
gas-liquid sehingga gas menguap dan meninggalkan liquid.
Purifikasi gas melibatkan kedua proses di atas. Proses absorpsi berfungsi untuk memisahkan satu
atau dua komponen dari suatu fasa gas dengan melarutkan komponen tersebut ke dalam suatu
fasa liquid yang dinamakan dengan solvent. Proses desorpsi berfungsi untuk menguapkan
komponen gas yang sudah terlarut ke dalam solvent sehingga solvent ini dapat digunakan kembali
untuk proses absorpsi. Proses absorpsi berlangsung dalam sebuah kolom absorber sementara
desorpsi atau stripping berlangsung pada sebuah kolom yang dinamakan regenerator atau
stripper.
1. Bukalah simulasi Hysys dengan nama file Simulasi H2S removal unit_MDEA-DIPA-WATER.hsc.
2. Dengan mengambil data dari simulasi tersebut, lengkapi dua tabel di bawah ini
Memahami pengaruh temperatur lean solvent terhadap jumlah gas yang dapat terlarut ke
dalam solvent
Memahami pengaruh rasio laju alir massa solvent (L) terhadap laju alir massa gas (G)
terhadap efektivitas proses absorpsi dan jumlah tray yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk dengan spesifikasi yang diharapkan
Memahami pengaruh tekanan top dan bottom kolom absorbsi terhadap jumlah gas yang
dapat terlarut ke dalam solvent
1. Bukalah simulasi dengan nama file Simulasi complete H2S removal unit.hsc. Lakukan variasi
pada temperatur aliran 8 lalu lengkapi Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Efek variasi temperatur aliran 8 (lean solvent) terhadap beberapa variabel
proses di H2S removal unit
2. Tuliskan kesimpulan kamu tentang data yang telah kamu isi di Tabel 3. Ketiklah jawaban
kamu pada kotak di bawah ini.
Semakin rendah suhu semakin banyak gas H2S yang terabsorpsi, semakin besar kebutuhan
energi reboiler, semakin banyak gas H2S yang di lepas di regenerator, dan semakin kecil
kebutuhan make-up water.
3. Masih di simulasi dengan nama file Simulasi complete H2S removal unit.hsc. KEMBALIKAN
TEMPERATUR ALIRAN 8 MENJADI 30oC. Lakukan variasi mass flow aliran 5 lalu lengkapi
Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Efek variasi mass flow aliran 5 (lean solvent) terhadap beberapa variabel
proses di H2S removal unit
5. Masih di simulasi dengan nama file Simulasi complete H2S removal unit.hsc. KEMBALIKAN
MASS FLOW ALIRAN 5 MENJADI 2E5 kg/h. Lakukan variasi tekanan top dan bottom
kolom absorber lalu lengkapi Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Efek variasi tekanan top dan bottom kolom absorber terhadap beberapa
variabel proses di H2S removal unit
Kesimpulannya, semakin besar tekanan operasi dari absorber maka laju alir massa H2S dan MDEA
di aliran SWEET GAS serta laju alir massa total MAKE UP WATER semakin kecil, sedangkan laju alir
massa total aliran LEAN MDEA WARM dan laju alir massa H2S di aliran STRIPPED H2S serta
kebutuhan panas Reboiler semakin besar.