Kompresi bimanual adalah pertolongan perdarahan post partum karena atonia uteri, dengan cara menekan
uterus dengan dikaitkan diantara dua tangan untuk kompresi pembuluh darah uterus. Terdapat dua jenis
kompresi bimanual yaitu interna dan eksterna. Kompresi bimanual interna (dilakukan oleh tenaga medis)
dengan cara memasukan satu tangan lewat vagina ke arah fornix anterior, letakkan tangan lain di atas
fundus, tekan dengan kedua arah tangan saling mendekat. Kompresi bimanual eksterna (bisa dilakukan oleh
keluarga) dengan cara kedua tangan di atas abdomen, satu tangan meraba fundus, tangan lain di atas corpus
uteri, dan dekatkan kedua tangan satu lain.
STEP 2
1. Mengapa bisa timbul pendarahan post partum pada skenario?
2. Mengapa didapatkan uterus teraba lembek?
3. Mengapa terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan heart rate, dan konjungtiva anemis?
4. Apa hubungan antara usia dan P6A0 dengan perdarahan yang dialami?
5. Apa hubungan bekas jahitan jalan lahir dan fluxus +++ dengan keluhan skenario?
6. Apa definisi dan klasifikasi perdarahan post partum?
7. Apa saja etiologi dan faktor resiko dari skenario?
8. Bagaiman patofisiologi dari skenario?
9. Apa saja manisfestasi klinis dari perdarahan post partum?
10. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?
11. Apa tindakan awal untuk mengatasi pendarahan post partum?
12. Bagaimana tatalaksana dari skenario?
STEP 3
1. Mengapa bisa timbul pendarahan post partum pada skenario?
Atonia uteri (tone) kelemahan tonus uterus tidak dapat kontraksi, sehingga uterus
teraba lembek tidak dapat menutup pembuluh darah.
Faktor predisposisi atonia uteri (uterus lembek) obat anti inflamasi, MgSO4,
nifedipin, anesthesi inhalasi seperti halothane relaksasi otot uterus
Mekanisme: oleh karena serat-serat otot polos jaringan otot uterus tersusun dalam
bentuk angka delapan sekelilingi pembuluh-pembuluh darah saat menembus dinding
uterus corpus uteri kontraksi arteri spiralis ditekan oleh anyaman otot
konstriksi pembuluh darah, dan diikuti komotaksis menghambat darah keluar.
Semakain tinggi kontraksi perdarahan berkurang.
Robekan jalan lahir (trauma) oleh karena belum pembukaan lengkap sudah dipimpin
mengejan.
Hb <9 g%
Syok kelemahan ibu penurunan keadaan umum menggigil
Kehilangan Tekanan Tanda dan Derajat Syok Heart Capillary Urine
Darah Darah Gejala Rate Refil Output
(Sistolik)
500-1000 ml Normal Palpitasi, Terkompensasi < 100 kali/ Normal >30
(10-15%) pusing, menit ml/jam
takikardi
1000-1500 Sedikit Kelemahan, Ringan 100-120 Terlambat 20-30
ml (15-25%) menurun berkeringat, kali/ menit (>2 detik) ml/jam
(80-100 pusing
mmHg)
1500-2000 Menurun Gelisah, Sedang 120-140 Terlambat 5-20
ml (25-35%) (70-80 pucat, kali/ menit (>2 detik) ml/jam
mmHg) oliguria
2000-3000 Sangat Kolaps, air Berat >140 kali/ Terlambat Anuria
ml (35-45%) menurun hunger menit (>2 detik)
(50-70 sulit
mmHg) bernapas,
anuria
Edem pulmo, sepsis, infark miokard kehilangan darah hipovalemia (pucat, haus, cold)
vasodilatasi volume darah balik semakin rendah cardiac filling dan output sedikit
tekanan darah menurun hipoksia vasokontriksi (merangsang saraf parasimpatis)
heart rate meningkat.
4. Apa hubungan antara usia dan P6A0 dengan perdarahan yang dialami?
Usia > 35 tahun metabolisme berubah (BMI, LDL, kolestrrol meningkat) menurunkan
protein-protein untuk kontarktilitias miometrium menekan kontraklititas miometrium
kontraksi berkurang resiko perdarahan post partum.
Multiparitas
5. Apa hubungan bekas jahitan jalan lahir dan fluxus +++ dengan keluhan skenario?
Robekan jalan lahir (trauma) oleh karena belum pembukaan lengkap sudah dipimpin
mengejan.
Perdarahan post partum primer adalah perdarahan berlangsung dalam 24 jam pertama
dengan jumlah >500cc. Sebabnya:
Atonia uteri
Retensio plasenta
Robekan jalan lahir
Thrombin (koagulopati)
Klasifikasi:
Perdarahan post partum primer adalah perdarahan berlangsung dalam 24 jam pertama
dengan jumlah >500cc. Sebabnya:
Atonia uteri (tonus)
Retensio plasenta (tissue)
Robekan jalan lahir (trauma)
Faktor predisposisi atonia uteri (uterus lembek) obat anti inflamasi, MgSO4,
nifedipin, anesthesi inhalasi seperti halothane relaksasi otot uterus
Mekanisme: oleh karena serat-serat otot polos jaringan otot uterus tersusun dalam
bentuk angka delapan sekelilingi pembuluh-pembuluh darah saat menembus dinding
uterus corpus uteri kontraksi arteri spiralis ditekan oleh anyaman otot
konstriksi pembuluh darah, dan diikuti komotaksis menghambat darah keluar.
Semakain tinggi kontraksi perdarahan berkurang.
Robekan jalan lahir (trauma) oleh karena belum pembukaan lengkap sudah dipimpin
mengejan.