Anda di halaman 1dari 54

Evaluasi Program Pelayanan Kunjungan K4 di

Wilayah Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan


Batujaya Periode Januari sampai dengan September
2017

Oleh:
Regina Ayu Antefa
112015289

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas


Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta Jakarta,
Oktober 2017

ii
Lembar persetujuan

3
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah evaluasi program ini tepat
pada waktunya. Evaluasi program ini kami laksanakan sebagai salah satu syarat tugas akhir
pendidikan studi profesi dokter di Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana. Evaluasi
program ini bertujuan mengetahui tingkat keberhasilan, permasalahan pelaksanaan dan cara
penyelesaian permasalahan Program Pelayanan Kunjungan K4 di Puskesmas Batujaya oleh
karena Program Pelayanan Kunjungan K4 berperan penting dalam upaya penurunan Angka
Kematian Ibu dan Neonatal di Indonesia, dimana Angka Kematian Ibu dan Neonatal
merupakan indikator dalam menetapkan derajat kesehatan suatu wilayah atau negara.
Penyusun menyadari terselesainya evaluasi program ini berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penyusun menyampaikan terima kasih atas segala bimbingan dan
bantuan yang telah diberikan dalam rangka penyelesaian evaluasi program ini, kepada:

1. Bapak H. Eko Susanto , MMKes selaku Kepala Puskesmas UPTD Batujaya


yang mengijinkan untuk melakukan Evaluasi program ini .
2. Ibu Hj. Titin Kartini selaku Kasubag KIA Puskesmas Batujaya yang
memberikan bimbingan untuk Evaluasi Program ini.
3. Tenaga medis, paramedis, dan non paramedis di Puskesmas Kecamatan
Batujaya, Kabupaten Karawang
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan dukungan hingga selesainya
evaluasi program ini.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam evaluasi program ini.
Oleh karena itu, adanya masukan berupa saran, maupun kritik, sangat diharapkan, sehingga di
masa mendatang dapat meningkatkan diri lebih baik lagi. Akhir kata, selamat membaca dan
menikmati Evaluasi Program Pelayanan Kunjungan K4 di Puskesmas Batujaya periode
Januari- September 2017
Jakarta, Oktober 2017
Penulis

4
Evaluasi Program Pelayanan Kunjungan K4 di Wilayah
Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Batujaya Periode
Januari sampai dengan September 2017
Regina Ayu Antefa*
*Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana,
Jakarta

Abstrak

Kemajuan Negara berkembang dipengaruhi oleh Jumlah Angka Kematian Ibu . Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia masih jauh dari target MDGs tahun 2015, pada tahun 2015
AKI adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk menekan AKI yaitu dengan
meningkatkan Pelayanan Antenatal (Ante Natal Care). Antenatal care yang dilakukan pada ibu hamil
dicatat pada kunjungan k1 dan k4 sebagai indikatornya . Evaluasi program Pelayanan Antenatal
Puskesmas Batujaya dengan pendekatan sistem manajemen kesehatan, difokuskan pada keluaran
pelayanan program kunjungan ANC dibandingkan dengan tolok ukur. Keluaran tersebut meliputi
perawatan kehamilan seperti kunjungan pertama (K1) kunjungan keempat (K4), , penyuluhan
perorangan dan kelompok; kunjungan rumah; serta pencatatan dan pelaporan. Dari hasil evaluasi
program kunjungan k4 Puskesmas Batujaya periode Januari 2017- September 2017 didapatkan
beberapa masalah dimana prioritas masalah yang didapatkan adalah cakupan kunjungan K4 sebesar
68,02% dari target 100 %, dan kunjungan k1 sebesar 75, dari target 100 %. Untuk mencapai
keberhasilan sesuai tolok ukur yang diharapkan dalam program ANC , diperlukan usaha dalam
meningkatkan program tersebut diantaranya dengan menggiatkan kegiatan penyuluhan dan kunjungan
rumah, pengorganisasian kader dan bidan desa agar dapat meningkatkan pengawasan
program serta melengkapi pencatatan dan pelaporan secara lengkap dan terpadu.
Kata kunci : AKI, Pelayanan Antenatal , evaluasi program, Puskesmas Batujaya

5
Evaluasi Program Pelayanan Kunjungan K4 di Wilayah
Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Batujaya
Periode Januari sampai dengan September 2017
Regina Ayu Antefa*
*Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana, Jakarta

Abstract

The progress of developing countries is affected by the Number of Maternal Mortality Rate. Maternal
Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still far from the 2015 MDG target, by 2015
AKI is 305 per 100,000 live births. One effort to suppress the AKI is by increasing the Antenatal Services
(Ante Natal Care). Antenatal care performed on pregnant women is recorded at visit k1 and k4 as indicator.
Evaluation of Antenatal Services program of Batujaya Puskesmas with approach of health management
system, focused on output of ANC visit program service compared with benchmark. These outcomes include
pregnancy care such as first visit (K1) fourth visit (K4),, individual and group counseling; home visit; as
well as recording and reporting. From the evaluation result of visit program of Puskesmas Batujaya from
January 2017 to September 2017 we got some problems where the problem priority is coverage of K4 visit
equal to 68,02% from target 100%, and visit k1 equal to 73,75% from target 100%. To achieve success
according to the expected benchmarks in the ANC program, efforts are needed to improve the program by
intensifying extension activities and home visits, organizing cadres and village midwives in order to
improve program oversight and complete complete and integrated recording and reporting.
Keywords: AKI, Antenatal Services, program evaluation, Puskesmas Batujaya
Daftar Isi

Halaman Judul ii
Lembar Persetujuan iii
Kata Pengantar Persetujuan iv
Abstrak v
Daftar Isi vii
Bab I Pendahuluan 2
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan 4
1.3.1. Tujuan Umum 4
1.3.2. Tujuan Khusus 4
1.4. Manfaat Penelitian 5
1.4.1. Manfaat Bagi Evaluator 5
1.4.2. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi 5
1.4.3. Manfaat Bagi Puskesmas 5
1.4.4. Manfaat Bagi Masyarakat 5
1.5. Sasaran 5
Bab II Materi dan Metode 6
Bab III Kerangka Teori 7
3.1. Kerangka Teori (Sistem) 7
3.2. Variabel dan Tolok Ukur 8
Bab IV Penyajian Data 8
4.1. Sumber Data 8
4.2 Data Umum 8
4.2.1 Geografi 9
4.2.1.1. Luas wilayah dan batas-batas 9
4.2.1.2. wilayah administrasi 9
4.2.2 Data Demografi 10
4.2.2.1. Jumlah Penduduk 10
4.2.1.5. Fasilitas Kesehatan 10
4.3 Data Khusus 11
4.3.1. Masukan 11
vii
4.3.2. Proses 17
4.3.3. Keluaran 19
4.3.4. Lingkungan 20
4.3.5. Umpan Balik 21
4.3.6. Dampak 21
Bab V Pembahasan Masalah 22
Bab VI Perumusan Masalah 23
Bab VII Prioritas Masalah 25
Bab VIII Penyelesaian Masalah 26
Bab IX Penutup 29
9.1 Kesimpulan 30
9.2 Saran 30
Daftar Pustaka
Lampiran

8
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk


mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar. Pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC) ialah untuk mencegah adanya
komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin
serta ditangani secara memadai. Pelaksanaan pelayanan antenatal di Indonesia dilaksanakan
bersesuaian dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK).1

Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia. Oleh
karena itu pada bulan September tahun 2000 diadakan United Nations Millenium Declaration
atau dikenali sebagai Millenium Development Goals (MDGs) dengan target pencapaian pada
tahun 2015. (MDGs) berisi 8 buah tujuan pembangunan millennium dimana antara tujuan yang
terkait dengan kesehatan ibu anak tercantum di tangga ke lima yaitu memiliki target
mengurangi angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015.2

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target MDGs tahun 2015, pada tahun 2015
AKI adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup.5

Indikator yang digunakan yntuk mengambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal
adalah cakupan K1 atau kontak pertama dan K4 atau kontak 4 kali dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompeensi, sesuai standart .

Cakupan pemeriksaan kehamilan K4 di Indonesia menurut Ditjen Kesehatan Masyarakat tahun


2017 adalah pada tahun 2016 didapatkan sebesar 85,06 % . Sedangkan pada provinsi Jawa
Barat sendiri cakupan k4 sebesar 95 % .

9
Berdasarkan Laporan Tahunan tahun 2016 Puskesmas Kecamatan Batujaya pada bulan
Juni hingga Agustus menunjukkan cakupan yang pada umumnya belum mencapai target antara
lain adalah cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 35,42 % dari target 100%, dan dari data
terbaru hingga September 2017 ini cakupannya mencapai 68,02 % .

Keberhasilan pelaksanaan program pelayanan antenatal di Puskesmas Kecamatan


Batujaya , Kabupaten Karawang periode Januari 2017 hingga September 2017 belum
diketahui. Oleh karena itu, evaluasi program ini perlu dilakukan untuk menilai tingkat
keberhasilan pelaksanaan program.

1.2 Permasalahan
1. Statistik kesehatan World Health Organization (WHO) tahun 2010, sebanyak 287.000
wanita meninggal dunia akibat masalah persalinan pada setiap tahun dan 99% kematian
ibu akibat masalah persalinan terjadi di negara-negara berkembang
2. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target MDGs tahun 2015, pada tahun
2015 AKI adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup.
3. Pada tahun 2016, cakupan nasional K4 sebesar 85,06%.
4. Pada tahun 2016 Jawa Barat belum mencakupi target yang di tetapkan yaitu 95 % dari
target 100 %
5. Pada September 2017 cakupan K4 baru mencapai 68,.02 %
6. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan pelaksanaan Program Pelayanan Antenatal di
Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang periode Januari 2017 hingga
September 2017.

1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :

7. Mengetahui masalah dalam unsur-unsur sistem program pelayanan kesehatan ibu hamil
(Antenatal Care) khususnya K4 di UPTD Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten
Karawang periode Oktober 2016 hingga September 2017 sehingga dapat diselesaikan
dengan menggunakan pendekatan sistem.

1.3.2 Tujuan Khusus:


10
1. Diketahuinya cakupan akses kunjungan ibu hamil: kunjungan pertama (K1) dan kunjungan
keempat (K4) di Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang periode Oktober
2016 hingga September 2017
2. Diketahuinya cakupan pencatatan dan pelaporan Program Pelayanan Antenatal di
Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang periode Oktober 2016 sampai
dengan September 2017.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator

1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.


2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur program, khususnya program
kesehatan.
3. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
4. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi Pelayanan Antenatal di
Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.

1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi

1. Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.


2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan.

1.4.3 Bagi Puskesmas yang Dievaluasi

Dengan adanya masukan-masukan berupa hasil evaluasi dan beberapa saran-


saran sederhana maka diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas
Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas program pelayanan kesehatan ibu hamil maupun program-program lainnya,

11
sehingga mutu dari pada pelayanan Puskesmas ini dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan.

1.4.4 Bagi Masyarakat

Menjadi bahan informasi bagi masyarakat bahwa Program Pelayanan Kesehatan


Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang mempunyai
peranan yang sangat penting, selain untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf
ekonomi masyarakat itu sendiri.

1.5 Sasaran

Ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten
Karawang periode Oktober 2016 hingga September 2017

12
Bab II

Materi dan Metode

2.1. Materi

3. Materi yang dievaluasi dalam Program Pelayanan Antenatal (ANC) berdasarkan Laporan
Bulanan KIA dan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) di
UPTD Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang periode Oktober 2016
hingga September 2017 yang terdiri dari :
1. Kunjungan kehamilan K1 dan K4
2. Deteksi risiko tinggi pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan
3. Rujukan ibu hamil risiko tinggi
4. Kegiatan kunjungan rumah ibu hamil berisiko tinggi.
5. Penyuluhan perorangan dan kelompok
6. Pencatatan dan pelaporan

2.2. Metoda

Evaluasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, pengolahan, analisis dan


interpretasi data dengan menggunakan metode pendekatan sistem, terhadap Program
Pelayanan Antenatal (Antenatal Care) di Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten
Karawang periode Oktober 2016 hingga September 2017 yang sehingga ditemukan
masalah yang ada dan kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah
tersebut berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.

13
Bab III
Kerangka Teoritis

3.1 Kerangka Teoritis


5
Lingkungan

1 2 3 6

Masukan Proses Keluaran Dampak

4
Umpan balik

Gambar 3.1 . Pendekatan Sistem


Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurut Ryans adalah
gabungan dari elemen-elemen yang saling berhubungan oleh suatu proses atau struktur
dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang
telah ditetapkan. Elemen tersebut, yaitu:
1. Masukan (input), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem, dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, dan
terdiri dari unsur berikut yang merupakan variabel dalam melaksanakan evaluasi
program Pelayanan Antenatal (ANC) yaitu:
- Tenaga (man)
- Dana (money)
- Sarana (material)
- Metode (methods)
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
14
direncanakan, yang terdiri dari unsur berikut merupakan variabel dalam
melaksanakan evaluasi program ANC yaitu:
- Perencanaan (planning)
- Organisasi (organization)
- Pelaksanaan (actuating)
- Pengawasan (controlling)
3. Keluaran (output) adalah elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
dalam sistem.
4. Umpan balik (feedback) adalah elemen yang merupakan keluaran dari sistem
dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola sistem
tapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.1.1 Variabel dan Tolok Ukur


Tolok ukur terdiri daripada variabel-variabel : masukan, proses, keluaran,
lingkungan, umpan balik dan dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target
yang harus dicapai dalam program K4

Bab IV
Penyajian Data

4.1 Sumber Data


Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari :
15
1. Data Monografi Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang tahun 2017.
2. Laporan Bulanan KIA Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang
periode Oktober 2016 hingga September 2017 .

4.2 Data Umum

4.2.1 Data Geografis


UPTD Puskesmas Batu Jaya terletak di desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, yang
merupakan Puskesmas induk dengan luas wilayah 8138,139 Ha. Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Batujaya terdiri dari 10 desa, 45 Dusun, 44 RW dan 133 RT dengan jarak
desa terjauh 7,5 km dari Puskesmas Batu Jaya
UPTD Puskesmas Batujaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara : wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tirta Jaya
b. Sebelah selatan : wilayah kerja Kabupaten Bekasi
c. Sebelah timur : wilayah kerja Puskesmas Medangasem
d. Sebelah Barat : wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pakis Jaya
UPTD Puskesmas Batu Jaya berjarak + 1 km dari kantor kecamatan Batu Jaya
dan + 46 km dengan Kantor Pemda Kabupaten Karawang dengan waktu tempuh + 100
menit menggunakan roda empat. Dengan kondisi jalan di Kecamatan Batujaya sudah
cukup baik dimana jalan sudah diaspal atau dibeton.
Desa binaan Puskesmas Kecamatan Batujaya yaitu:
Desa Kutaampel
Desa Karyamakmur
Desa Karyamulya
Desa Telukbango
Desa Telukambulu
Desa Karyabakti
Desa Batujaya
Desa Baturaden
Desa Segaran
Desa Segarjaya
4.2.2. Data Demografis
1. Jumlah penduduk secara keseluruhan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batujaya
Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang sampai bulan Juli tahun 2017 adalah
sebesar 80.826 jiwa.

16
2. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki 40.345 jiwa dan jumlah
perempuan 40.481 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak yaitu Desa Batujaya dengan
jumlah 11.666 jiwa.
3. Jumlah desa yang termasuk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batujaya adalah
sebanyak 10 desa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 26.190 kepala keluarga.
4. Mata pencaharian terbanyak di Kecamatan Batujaya adalah buruh tani sejumlah 27.577
(40,18%) penduduk, diikuti oleh petani sejumlah 10.844 (15,80%) penduduk,
pedagang sebanyak 6.781 (9,88%) penduduk, wiraswasta sejumlah 5.559 (8,10%)
penduduk, PNS sebanyak 5.319 (7,75%), buruh perusahaan sejumlah 4.351 (6,34%),
dan pengrajin sejumlah 769 (1,12%) penduduk.
5. Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Batujaya paling banyak adalah tamat Sekolah Dasar (SD) 32,41%.
6. Sebagian besar penduduk beragama Islam.
4.2.3. Data Fasilitas Kesehatan
Jenis sarana kesehatan yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batu
Jaya antara lain:
a. Dokter umum : 3 orang (PNS : 2 orang)
b. Dokter gigi : 1 orang (PNS : 1 orang)
c. Bidan : 41 orang (Bidan PNS : 10, Bidan Desa : 31)
d. Perawat : 27 orang (PNS : 7 Orang, Non PNS : 20 Orang)
e. Petugas Laboratorium : 1 orang (PNS : 1 orang)

4.3. Data Khusus


4.3.1. Masukan
4.3.1.1. Tenaga
41 orang (Bidan PNS : 10, Bidan Desa : 31)
4.3.1.2. Dana
Dana APBD tingkat II : Cukup
Bantuan Operasional Kesehatan : Cukup
4.3.1.3. Sarana
a. Sarana medis:
Sanitarian kit : Tidak ada
b. Sarana non medis:
1. Infocus : Ada
2. Layar : Ada
17
3. Leaflet : Tidak ada
4. Lembar balik : Tidak ada
5. Poster : Ada
6. Formulir wawancara : Ada
7. Formulir pengawasan : Ada
8. Sarana jamban : Ada
9. Buku pedoman Kesling : Ada
10. Alat tulis : Ada
11. Sarana transportasi : Ada
c. Metode
Terdapat metode untuk
1. Kunjungan kehamilan
Setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dilakukan pemeriksaan antenatal.
Pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar pemeriksaan antenatal di mulai
dengan:

a) Anamnesis Meliputi
identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsi/KB, kehamilan sebelumnya dan kehamilan
sekarang. Pada kunjungan pertama, dikumpulkan informasi mengenai ibu hamil
yaitu menanyakan identitas, keluhan yang sekarang dirasakan, riwayat haid, riwayat
perkawinan, riwayat kehamilan (HPHT, gerakan janin, masalah atau tanda-tanda
bahaya misalnya penglihatan kabur, keluhan yang lazim pada kehamilan,
penggunaan obat, dan kekhawatiran yang dirasakan ibu hamil), riwayat kehamilan
yang lalu (berapa kali hamil, perdarahan (kehamilan, persalinan, dan nifas), riwayat
persalinan, hipertensi, melahirkan janin dengan BB < 2,5 Kg atau > 4 Kg, riwayat
keguguran, bayi yang dilahirkan, riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat
keluarga (penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll), riwayat sosial
ekonomi dan budaya (status perkawinan, riwayat KB, dukungan keluarga pada
kehamilan, kebiasaan makan dan gizi, kebiasaan hidup sehat, dll), kebiasaan kerja
pasien setiap hari, dan tempat persalinan yang diinginkan.

Pada kunjungan berikutnya dikumpulkan informasi mengenai kehamilan untuk


mendeteksi komplikasi dan melanjutkan pelayanan yang diperlukan.

18
b) Pemeriksaan Fisik
i. Pemeriksaan Umum :
- Tinggi Badan dan Berat Badan
Tinggi badan: Diukur tanpa alas kaki, satuan centimeter.
Berat badan: Ditimbang tanpa alas kaki dan pakaian seringan mungkin,
satuan kilogram
- Tekanan darah: Menggunakan sfigmomanometer, satuan mmHg.
ii. Pemeriksaan Obstetri
- Mengukur TFU
Menggunakan pita ukur, diukur dari fundus ke simfisis dengan satuan
sentimeter.
- Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Untuk menentukan presentasi janin dilakukan palpasi atau pemeriksaan
Leopold (Leopold I IV)
Leopold I : Menentukan Tinggi Fundus Uteri dengan palpasi
setelah usia kehamilan 12 minggu dan dengan pita pengukur (dari
simfisis pubis sampai dengan bagian janin yang ada di fundus
uteri) setelah usia kehamilan 22 minggu, dan dengan perabaan
untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui
bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut
ibu).
Leopold II : Meraba samping rahim dan merasakan di sebelah
mana teraba tahanan yang lebih keras dan tahanan terus dari atas
ke bawah, untuk menentukan di mana letak punggung ataupun
kaki janin pada kedua sisi perut ibu.
Leopold III : Meraba bagian bawah rahim dengan satu tangan
untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah rahim serta
menentukan bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas
panggul atau tidak.
Leopold IV : Meraba bagian janin yang berada di bagian bawah
rahim dengan dua tangan dan menentukan sampai di mana janin
telah masuk Pintu Atas Panggul.
- Pemeriksaan auskultasi untuk menentukan denyut jantung janin menggunakan
Doppler. Denyut jantung janin normal 110-150 kali/menit. Bila ada kelainan
denyut mungkin dapat disebabkan oleh adanya kelainan janin atau plasenta.

19
Perawatan kehamilan pada K1 dan K4. Dalam penerapannya terdiri atas 10 T :3

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


b. Ukur tekanan darah.

c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA)

d. Ukur tinggi fundus uteri.

e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).


f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.

g. Pemberian tablet tambah darah (tablet besi 90 tablet).


h. Pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus).

i. Tatalaksana/penanganan kasus.

j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan


dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan.

iii. Pemeriksaan Laboratorium


c) Hemoglobin : dengan mesin hitung Hb
d) Protein urin : dengan stick protein urin
e) Tes kehamilan : tes HCG

Kunjungan ibu hamil K1 dan K4


o K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali untuk mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
o K4 adalah kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali
20
pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

2. Pemberian Tablet zat besi


Diberikan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan, yaitu 30 tablet besi (Fe 1) pada
kunjungan pertama (K1), 30 tablet besi (Fe2) pada kunjungan kedua (K2) dan 30 tablet
besi (Fe3) pada kunjungan keempat (K4).Untuk pencegahan anemia diberikan 1 tablet /
hari, sedangkan untuk pengobatan anemia diberikan 3 tablet / hari. Tablet besi diminum
setelah makan.

3. Pemberian imunisasi Tetanus


Ibu hamil yang belum pernah diberikan imunisasi TT harus mendapatkan imunisasi
paling sedikit 2 kali suntikan selama kehamilannya, yaitu pertama pada saat K 1 dan
kedua kali pada 4 minggu kemudian. Bila ibu hamil pernah diberikan imunisasi TT
sebelumnya maka hanya diberikan 1 kali suntikan selama kehamilannya. Imunisasi TT
Disuntikkan secara subkutan dosis 0,5 cc pada lengan atas.

4. Penyuluhan
- Perorangan : Setiap kali kunjungan, dengan wawancara
- Kelompok : 1 desa per bulan dengan 2 kali pertemuan, menggunakan
metode ceramah dengan alat peraga.

5. Deteksi ibu hamil risiko tinggi : kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil
yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan.
a. Faktor risiko pada ibu hamil antara lain :
- Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun
- Anak lebih dari 4
- Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun
- Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm
dan penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
- Anemia dengan dari Hb < 11 g/dL.
- Tinggi badan < 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang
belakang.
- Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini.
- Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain: TBC, kelainan jantung-
ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin, tumor dan keganasan.
- Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, KET, mola hidatidosa, KPD,
bayi dengan cacat kongenital.

21
- Riwayat persalinan dengan komplikasi: persalinan dengan seksio sesarea,
ekstraksi vakum / forseps.
- Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan pasca persalinan, infeksi masa
nifas, psikosis post partum (post partum blues).
- Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat
cacat kongenital.
- Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda, janin dampit, monster.
- Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat, janin besar.
- Kelainan letak dan posisi janin: letak lintang, sungsang pada usia kehamilan >
32 minggu.
b. Komplikasi pada ibu hamil :
- Ketuban pecah dini
- Perdarahan pervaginam: keguguran, plasenta previa, solusio plasenta.
- Hipertensi dalam kehamilan: tekanan darah tinggi (sistolik > 140 mmHg,
diastolik > 90 mmHg), dengan atau tanpa edema pre-tibial.
- Ancaman persalinan prematur.
- Infeksi berat dalam kehamilan: demam berdarah, tifus abdominalis, sepsis.

6. Rujukan kasus ibu hamil risiko tinggi

Pelayanan kepada ibu hamil dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat


penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan. Pelayanan medis yang dapat dilakukan di Puskesmas
mampu PONED meliputi:

- Penanganan perdarahan pada kehamilan.


- Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan (pre-eklampsi dan
eklampsi).
- Pencegahan dan penanganan infeksi.
- Penanganan abortus.
- Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi.

Penanganan ibu hamil yang tidak dapat dilakukan di Puskesmas mampu PONED dirujuk ke
rumah sakit PONEK (rumah sakit rujukan). Pelayanan antenatal diberikan lagi setelah
mendapat rujukan balik.

7. Kunjungan rumah ibu hamil: Mengunjungi rumah minimal 1x/bulan, untuk memeriksakan
keadaan kesehatan ibu hamil dan janinnya dengan menghitung DJJ (Denyut Jantung
22
Janin) terutama pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan sedang serta memberikan
nasihat-nasihat tentang menjaga kehamilannya .

8. Pencatatan dan pelaporan: Menggunakan SP2TP.

- Pencatatan
Register ibu hamil : buku register untuk mencatat setiap ibu hamil yang diperiksa.
Buku KIA : buku untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil setiap kali
pemeriksaan kehamilan, dipegang oleh ibu hamil.
Kartu Ibu : pencatatan yang berasal dari buku KIAb
Kohort ibu hamil : buku pencatatan perkembangan kesehatan ibu hamil.
Pencatatan PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak):
Setiap bulannya, Puskesmas melakukan pencatatan PWS KIA berdasarkan data
pencatatan di Puskesmas. Selain itu data sasaran juga diperoleh dengan
mengumpulkan data yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain
yang ada di wilayah kerja.
- Pelaporan
Laporan Bulanan KIA (LB3): merupakan formulir pelaporan KIA untuk dilaporkan
ke Suku Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

4.3.2 Proses
A. Perencanaan
Ada tertulis, lengkap dan terperinci mengenai :
1. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4
- Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB di
poliklinik kebidanan dan kandungan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan obstetrik dan pemeriksaan laboratorium.

2. Pemberian tablet zat besi

- Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
- Pemberian tablet besi mulai diberikan pada ibu hamil trimester I sebanyak
90 tablet yang diberikan dalam 3 tahap.

3. Pemberian imunisasi TT pada Ibu Hamil

- Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
- Ibu hamil yang belum pernah diberikan imunisasi TT harus mendapatkan
imunisasi paling sedikit 2 kali suntikan selama kehamilannya, yaitu pertama

23
pada saat K1 dan kedua kali pada 4 minggu kemudian. Disuntikan secara
subkutan dosis 0,5 cc pada lengan atas.

4. Penyuluhan
- Perorangan : Dilakukan oleh bidan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap
hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB di poliklinik kebidanan dan
kandungan dengan memberikan materi-materi sekitar kebidanan dan
kandungan.
- Kelompok: Dilakukan oleh bidan/tenaga medis lain 1 desa 2x/bulan, dengan
ceramah

5. Deteksi risiko ibu hamil

-Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

6. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil

-Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan
bidan jaga PONED 24 jam

7. Kunjungan rumah : akan dilakukan minimal 1 bulan sekali oleh bidan desa dengan
sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi dan sedang
8. Pencatatan dan pelaporan :
- Pencatatan : akan dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
- Pelaporan : akan dilakukan setiap awal bulan

C. Pelaksanaan

1. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4 : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00
WIB.
2. Pemberian tablet zat besi Fe1 dan Fe3 : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00
WIB.
3. Pemberian imunisasi TT : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
4. Penyuluhan :
- Perorangan: Setiap kali kunjungan (wawancara) hari kerja pkl 08.00-14.00
WIB.
- Kelompok: tidak didapatkan data
5. Deteksi risiko ibu hamil : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan
bidan jaga PONED 24 jam. Sebagian ibu hamil risiko tinggi ditangani oleh dokter
umum dan bidan PONED 24 jam.
24
6. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil
Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jam.
Sebagian ibu hamil risiko tinggi ditangani oleh dokter umum dan bidan PONED 24 jam.
7. Kunjungan rumah: Tidak didapatkan data
8. Pencatatan dan pelaporan :
- Pencatatan: Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
- Pelaporan: Dilakukan setiap awal bulan.

D. Pengawasan

1. Pengawasan kepala Puskesmas rapat bulanan : Ada, tiap bulan (Lokakarya Mini
Bulanan)
2. Pencatatan dan pelaporan bulanan : Ada, 1 x / bulan.

4.3.3 Keluaran

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K1


- Jumlah sasaran kunjungan K1 adalah sebesar 100%
- Data yang digunakan menurut pendataan Puskesmas ialah 1814 orang ibu
hamil

Cakupan K1

K1

Di Puskesmas Batujaya =

= 1756 x 100%
2274
=77,22 %

2. Cakupan kunjungan ibu hamil K4

Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun dapat dihitung menggunakan rumus :
CBR x 1,1 x jumlah penduduk
Data yang digunakan menurut pendataan Puskesmas ialah 1814 orang ibu hamil.

o Cakupan K4

25
Di Puskesmas Batujaya =

= 1659 x 100%
2274
=72,95 %

3. Cakupan penyuluhan
o Cakupan penyuluhan perorangan dilaksanakan setiap kali kunjungan (100%)
o Cakupan penyuluhan kelompok tidak dapat dinilai karena data kurang lengkap

4. Cakupan kunjungan rumah ibu hamil : tidak dapat dinilai karena tidak didapatkan
data

5. Catatan dan pelaporan kurang lengkap.

- Laporan yang disajikan merupakan laporan absolut kedatangan ibu hamil ke


semua prasarana kesehatan seperti posyandu, puskesmas, bidan desa dan swasta
namun tidak spesifik dalam menyatakan tempat kunjungan.

4.4 Lingkungan
1. Fisik
- Lokasi :
Tidak mudah dicapai oleh ibu hamil dengan jarak desa terjauh 27km dari
puskesmas. RS rujukan berlokasi agak jauh kurang lebih 43 km daripada
puskesmas sehingga membutuhkian hampir 90 menit . Namun jika hanya
memeriksakan kehamilan , Wilayah kerja batujaya sudah memiliki 57 posyandu
yang tersebar di Wilayahnya.

- Transportasi :
Tersedia sarana transportasi umum yang relatif murah seperti ojek dan angkutan
umum namun cukup jarang
Jalur jalan raya tidak rata dan sukar dilalui oleh prasarana trasportasi darat.
Terdapat beberapa bagian desa yang hanya boleh dijangkau dengan kendaraan
dua roda saja.

26
- Fasilitas kesehatan :
Adanya fasilitas kesehatan yang lain antaranya tiga Praktek swasta dokter umum,
dan 15 Bidan praktek swasta.

2. Non fisik
- Pendidikan : Sebagian besar penduduk berpendidikan rendah yaitu tidak tamat
SD.
- Ekonomi: Sebagian besar penduduk berpendapatan rendah.

4.5.1 Umpan Balik


1. Adanya pencatatan dan pelaporan tiap bulan sebagai masukan dalam
perencanaan program ANC selanjutnya. Namun terdapat beberapa
kegiatan dalam program ANC yang tidak dicatat secara lengkap, antara
lain :
- Penyuluhan kelompok bagi ibu hamil
- Kunjungan rumah ibu hamil
2. Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas satu bulan satu
kali yang mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.

4.6 Dampak
1. Dampak langsung: Belum dapat dinilai Angka Kesakitan Ibu, Angka Kematian Ibu, dan
Angka Kematian Bayi.
2. Dampak tidak langsung: Belum dapat dinilai peningkatan pelayanan kesehatan ibu,
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Bab V
Pembahasan
No Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah

27
I Keluaran
1. Cakupan K1 100% 77,22 %
2. Cakupan K4 (+) 22,8
100% 72,95 %
3. Cakupan pencatatan dan Tida (+) 27,05
pelaporan Lengkap k lengkap

28
Bab VI
Perumusan Masalah

6.1 Masalah Menurut Keluaran

a) Cakupan K1 sebesar 77,22% dari target 100%


b) Cakupan K4 sebesar 72,95%, dari target 100%.
c) Cakupan pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.

6.2 Masalah Menurut Proses


a) Adanya missed pada pendataan K1 dan K4
b) Penanggung jawab penyuluhan kelompok tidak ada
29
c) Pelaksanaan penyuluhan kelompok sudah dilakukan namun pencatatan kurang
lengkap.
d) Pelaksanaan kunjungan rumah ibu hamil tidak ada data tertulis

6.3 Masalah Menurut Lingkungan


a) Jauhnya jarak tempuh dari Puskesmas ke rumah sakit rujukan sekitar 45 km yang
membutuhkan waktu 100 menit. Lokasi Puskesmas Batujaya juga sulit dijangkau
oleh kebanyakan desa di wilayah nya karena jalur jalan raya yang tidak rata sehingga
kebanyakan desa hanya bisa dilewati dengan kendaraan kecil seperti motor.
b) Kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya K4 pada mayoritas penduduk di
Kecamatan Batujaya
c) Adanya pemahaman pada ibu hamil itu sendiri bahwa jika sudah dekat kelahiran ,
tidak perlu dilakukan pemeriksaan lagi .

Bab VII
Prioritas Masalah

Masalah Menurut Keluaran


a) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 72,95 % dari target 100% pertahun .
b) Cakupan pencatatan dan pelaporan tidak lengkap.

No Parameter Masalah

a b C
1. Besar masalah 1 2 2
2. Akibat yang ditimbulkan 5 5 3
3. Keuntungan sosial yang diperoleh 4 4 3
4. Teknologi yang tersedia 3 3 3
5. Sumber daya yang tersedia 4 4 2
Jumlah 17 18 13
Tabel 2: Prioritas masalah
Keterangan: 5 : Sangat penting 2 : Kurang penting
4 : Penting 1 : Sangat kurang penting
3 : Cukup penting/sedang

Yang menjadi prioritas masalah adalah :


30
a) Cakupan K4 sebesar 72,95%, dari target 100%.
b) Cakupan K1 sebesar 77,22% dari target 100%

31
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
9.1 Masalah :
Cakupan K4 sebesar 72,95%, dari target 100%.

Penyebab dari unsur proses :


Penyebab Masalah:

a. Masukan
- Kurangnya media promosi di puskesmas, posyandu dan tempat-tempat umum.

b. Proses
- Kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan kehamilan secara berkala sehingga
dalam pelaksanaannya, kurangnya pengetahuan para ibu hamil dan keluarganya
mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimalnya 4
kali selama masa kehamilan.
-Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk membawa buku KIA setiap kali melakukan
pemeriksaan .
- Kurangnya koordinasi antara bidan swasta dan di bidan puskesmas setempat
dalam pencatatan dan pelaporan kunjungan ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
tersebut sehingga menyebabkan data yang terkumpul bisa menjadi tidak akurat.

Penyelesaian Masalah:
- Meningkatkan promosi kesehatan mengenai pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan terutama diawal kehamilan memasukin minggu ke 8 hingga
paling sedikit melakukan pemeriksaan 4 kali semasa hamil.
- Mengingatkan kembali kepada ibu hamil untuk selalu membawa buku KIA sewaktu
melakukan pemeriksaan berkala kehamilan
- Mencatat dan mengumpulkan setiap data yang didapat baik itu dari bidan desa,
maupun bidan swasta agar mempermudah mengakses ibu hamil yang sudah aman untuk
melakukan persalinan di rumah maupun di tempat bidan desa.
-

2. Cakupan K1 sebesar 77,22% dari target 100%


Penyebab dari unsur proses :
Penyebab Masalah:

a. Masukan
- Kurangnya media promosi di puskesmas, posyandu dan tempat-tempat umum.
32
b. Proses
- Kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan kehamilan secara berkala sehingga
dalam pelaksanaannya, kurangnya pengetahuan para ibu hamil dan keluarganya
mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimalnya 4
kali selama masa kehamilan. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk membawa buku
KIA setiap kali melakukan pemeriksaan .
- Kurangnya koordinasi antara bidan swasta dan di bidan puskesmas setempat
dalam pencatatan dan pelaporan kunjungan ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
tersebut sehingga menyebabkan data yang terkumpul bisa menjadi tidak akurat.

c. Lingkungan
- Rendahnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang proses
kehamilan, selain itu pendidikan masyarakat yang rendah menghambat penyampaian
edukasi kepada masyarakat.
- Beberapa keluarga dan ibu hamil masih mempercayakan pemeriksaan
kehamilannya ke dukun dan paraji.
- Beberapa ibu hamil merencanakan kehamilannya di rumah orang tuanya dan
tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan.

Penyelesaian Masalah:
- Meningkatkan promosi kesehatan mengenai pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan terutama diawal kehamilan memasukin minggu ke 8 hingga
paling sedikit melakukan pemeriksaan 4 kali semasa hamil.
- Mengingatkan kembali kepada ibu hamil untuk selalu membawa buku KIA sewaktu
melakukan pemeriksaan berkala kehamilan
- Mencatat dan mengumpulkan setiap data yang didapat baik itu dari bidan desa,
maupun bidan swasta agar mempermudah mengakses ibu hamil yang sudah aman untuk
melakukan persalinan di rumah maupun di tempat bidan desa.

33
Bab IX

Kesimpulan dan Saran

9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program pelayanan K4 dengan cara pendekatan sistem dapat diambil
kesimpulan bahwa program pelayanan K4 di UPTD Puskesmas Kecamatan Batujaya,
Kabupaten Karawang periode Oktober 2016 hingga September 2017 sebenarnya sudah cukup
berjalan dengan baik namun masih ditemukan beberapa kekurangan yang menjadi proritas
masalah, yaitu:

a) Cakupan K1 sebesar 77,22% dari target 100%


b) Cakupan K4 sebesar 72,95%, dari target 100%.
c) Cakupan pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.

Dengan prioritas masalah :

a) Cakupan K1 sebesar 77,22% dari target 100%


b) Cakupan K4 sebesar 72,95%, dari target 100%.

9.2 Saran
34
Saran untuk Puskesmas Batujaya :

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 yang mempunyai masalah sebesar 27,05% dan Kunjungan
K1 dengan besar masalah 22,08%

a. Mengoptimalkan kunjungan para kader dan bidan desa untuk melakukan


penyuluhan baik itu ketika kunjungan rumah maupun saat di puskesmas dan mendata ibu hamil
yang belum melakukan kunjungan kehamilan dan melakukan pelayanan konseling atau temu
wicara yang membicarakan mengenai risiko pada kehamilan dan tanda bahaya yang dapat
timbul pada kehamilan.

b. Melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan lebih banyak lagi baik berupa leaflet, poster
ataupun berupa bimbingan kelas ibu hamil. Agar para ibu hamil memiliki pengetahuan
mengenai bagaimana bahayanya kehamilan yang tidak dipantau secara berkala.

c. Menghimbau ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya untuk selalu membawa buku KIA
untuk pendataan.

d Melakukan pencatatan dan pelaporan dengan baik, agar mempermudah mengetahui dan
mengantisipasi terjadinya komplikasi dalam kehamilan.

e Memperbaiki kerja sama dengan LSM untuk program PKH untuk diperjelas lagi .

Melalui saran di atas diharapkan agar dapat membantu berjalannya program Pelayanan
kunjungan antenatalcare pada periode yang akan datang sehingga dapat mencapai target yang
diinginkan. Diharapkan melalui saran di atas, program Pelayanan Antenatal di Puskesmas
Kecamatan Tirtajaya Karawang dapat berjalan dengan lebih baik pada periode yang akan
datang sehingga dapat meningkatkan cakupan sesuai target.

35
Daftar pustaka

1. Pelayanan antenatal. Pedoman Pelayanan Antenatal. 2007. Departemen Kesehatan RI,


Jakarta: 2007; hal 1-83.
2. Pelayanan antenatal. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta: 2009; hal 1-73.

3. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011. Kementerian


Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:


Departemen Kesehatan RI. 2010.
5. Artikel program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS). [updated 2012
Jan 27; cited 2012 October 22]. Di unduh dari
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/371#more-371
6. Profil data kesehatan indonesia tahun 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2012. hlm 125-208.
7. Data Kesehatan Kabupaten Karawang. [updated 2012 Jan 27; cited 2012 Desember 22].
Di unduh dari http://www.karawangkab.go.id/informasi-umum/data-hasil-
pembangunan/kesehatan.htm

36
LAMPIRAN

37
Tolok Ukur Variabel.
No Variabel Tolok Ukur

1 Masukan

38
a. Tenaga Program
Dokter (terlatih)
2 orang
Bidan (terlatih)
8 orang (4 bidan desa)

b. Dana
APBD
Ada
BOK
Ada

c. Sarana
1. Medis
Meja ginekologi
- buah
Doppler
3 set
Timbangan dewasa
3 buah

39
Pita pengukur 2 buah

Tensimeter 2 buah

Stetoskop 2 buah

USG dan monitor - set

Tablet besi Tersedia

Vaksin TT dan alat suntik Tersedia

Alat dan bahan laboratorium Mesin hitung hemoglobin,

Stick proteinuria,

Tes Pack Pregnancy strip HCG

2. Non Medis
Ruang KIA
1 ruangan
Ruang PONED
- ruangan
Ruang USG
- ruangan
Kursi tunggu
6 buah
Lampu
2 buah
Lemari Alat
2 buah
Lemari Obat
1 buah
Kasa steril
Ada
Meja administrasi
2 buah
Tempat sampah
4 buah
Tempat tidur ibu hamil
3 buah
Meja instrument stainless
Ada
Alat peraga penyuluhan Ada

Buku KIA Ada

Buku pencatatan hasil imunisasi Ada

Buku pencatatan stok vaksin Ada

Kartu pencatatan suhu lemari es Ada

Kartu pencatatan suhu freezer Ada

d. Metode
1. Perawatan kehamilan pada K4
Dalam penerapannya terdiri atas 10 T :
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Ukur tekanan darah
Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan
atas/LiLA)
Ukur tinggi fundus uteri
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin (DJJ)
Skrining status imunisasi Tetanus dan
berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan
Pemberian tablet tambah darah (tablet besi 90
tablet)
Pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus)
Tatalaksana/penanganan kasus
Temu wicara (konseling), termasuk
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
2. Kunjungan Kehamilan K1 Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak pertama
harus dilakukan sedini mungkin pada trimester
pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.

3. Kunjungan kehamilan K4 Kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan


yang mempunyai kompetensi, untuk
mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar (1-1-2). Kontak 4
sebagai berikut kali dengan distribusi waktu
minimal 1 kali pada trimester I (0-16 minggu),
minimal 1 kali pada trimester II (12-24/28
minggu), dan 2 kali pada trimester III (24/28
30/32) dan terakhir kunjungan pada umur
kehamilan >30/32 minggu sampai kelahiran.
Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai
kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau
gangguan kehamilan.

4. Pelayanan kelas ibu hamil Merencanakan dan melaksanakan penyuluhan


(penyuluhan) kelompok (kelas ibu hamil) oleh bidan desa
minimal 3 kali sebulan dengan tempat dan waktu
yang disepakati oleh bidan dengan peserta kelas
ibu hamil.
2 Proses

a. Perencanaan

1. Pelayanan kunjungan K1 dan K4 Dilakukan pada hari pelayanan ANC yaitu


setiap hari kerja dari senin sampai
sabtu oleh bidan di puskesmas dengan
anamnesa dan pemeriksaan 10 T

2.. Penyulihan Ibu Hamil Dilakukan oleh bidan desa minimal 3 kali
sebulan.

3. Kunjungan rumah Dilakukan 1 kali/bulan

4. Pencatatan dan pelaporan Akan dilakukan setiap hari kerja dan dilakukan
setiap awal bulan

b. Pengorganisasian Terdapat pengaturan, pembagian tugas, dan


penanggung jawab yang teratur dalam
melaksanakan tugasnya.

c. Pelaksanaan

a. Pelayanan kunjungan K1 dan K4 Sesuai dengan perencanaan

b . Kunjungan ibu hamil 1 kali dalam sebulan

c. Penyuluhan Ibu Hamil kurang dari 2 kali sebulan

d Pencatatan Pelaporan Sesuai Perencanaan

d. Pengawasan

a. Laporan Bulanan

b. Rapat Bulanan

3 Keluaran
Kunjungan ibu hamil K4 100%

1. Fisik

a. Lokasi Mudah dijangkau

b. Transportasi Tersedia sarana transportasi

c. Fasilitas kesehatan lain Ada, terdapat kerjasama

2. Non-fisik

a. Pendidikan Tidak menjadi faktor penghambat


b. Sosial ekonomi Tidak menjadi faktor penghambat

c. Agama Tidak menjadi faktor penghambat

d. Dukungan suami Tidak menjadi faktor penghambat

Tabel 3. Jumlah Kunjungan K1 , K4 Ibu hamil Kecamatan Batujaya Januari 2017 September
2017

Cakup Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total
an

K1 159 155 145 137 144 140 133 144 154 438

K4 159 160 147 131 141 143 125 134 149 296

Sumber : Data Laporan Bulanan KIA Kecamatan Batujaya Januari 2017 September 2017

4. Tabel Pembahasan.
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

1. Keluaran

a. Pelayanan ANC

Cakpan K1 100% 77,22 (+)22,8%


Cakupan K4 100 % 72,95% (+)27,05%

2. Masukan

a. Tenaga

Dokter umum (terlatih) 2 orang 2 orang (-)

Bidan Desa 4 orang 4 orang (-)

b. Dana

Anggaran Pendapatan-Belanja Ada Ada (-)


Daerah (APBD)
Bantuan Operasional Kesehatan Ada Ada (-)
(BOK)
c. Sarana

Sarana medis

Meja ginekologi Ada Tidak Ada (+)

Doppler Ada Ada (-)

46
Timbangan dewasa Ada Ada (-)

Pita pengukur Ada Ada (-)

Tensimeter Ada Ada (-)

Stetoskop Ada Ada (-)

USG dan monitor Ada Tidak Ada (+)

Tablet besi Ada Ada (-)

Vaksin TT dan alat suntik Ada Ada (-)

Alat dan bahan laboratorium Ada Ada (-)

Sarana non medis

Ruang KIA Ada Ada (-)

Ruang PONED Ada Tidak Ada (+)

Ruang USG Ada Tidak Ada (+)

Kursi tunggu Ada Ada (-)

Lampu Ada Ada (-)

Lemari Alat Ada Ada (-)

Lemari Obat Ada Ada (-)

Kasa steril Ada Ada (-)

Meja administrasi Ada Ada (-)

Tempat sampah Ada Ada (-)

Tempat tidur ibu hamil Ada Ada (-)

Meja instrument stainless Ada Ada (-)

Alat peraga penyuluhan Ada Ada (-)

47
Buku KIA Ada Ada (-)

Buku pencatatan hasil imunisasi Ada Ada (-)

Buku pencatatan stok vaksin Ada Ada (-)

Kartu pencatatan suhu lemari es Ada Ada (-)

Kartu pencatatan suhu freezer Ada Ada (-)

48
Lampiran II
Peta Batujaya

Gambar 1. Peta Kabupaten Karawang

50
Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Kabupaten Karawang

51
Gambar 3. Peta Wilayah Puskesmas Batujaya

Lampiran III
Data Monografi Kecamatan Batujaya
52
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk per Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Batujaya, September 2017.
No Nama Desa Jumlah RW Jumlah Jumlah KK Jumlah Penduduk
RT L P Jumlah

1. Kuta Ampel 5 18 3278 4181 4303 8484

2. Karya Makmur 5 13 2355 3463 3765 7228

3. Karya Mulya 5 20 3657 5156 5355 10511

4. Teluk Bango 5 17 3288 3936 4037 7973

5. Teluk Ambulu 3 8 2025 3087 2721 5808

6. Karya Bakti 5 9 2730 4078 3928 8006

7. Batu Raden 5 9 5040 2871 2739 5610

8. Batujaya 4 11 1903 5996 5679 11666

9. Segaran 4 15 3211 4473 4483 8956

10. Segar Jaya 3 13 2389 3104 3480 6584

Jumlah 44 133 29876 40345 40481 80826

Sumber: Laporan Tahunan Puskemas Kecamatan Batujaya 2017

Tabel 2.2. Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah Puskesmas Batujaya Tahun 2016.
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1. SD/MI 12831 32.14

2. SMP/MTS 11469 28.97

3. SMA/MA 11121 28,09

4. Sarjana 162 0.41

5. Belum tamat SD 4007 10,12

Jumlah 39590 100

Sumber: Profil Puskesmas Batujaya Tahun 2016

53
Tabel 2.3. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kepala Keluarga Kecamatan Batujaya
2016.
Mata Pencaharian/Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Buruh tani 27577 40,18

Petani 10844 15,80

Pedagang 6781 9,88

Wiraswasta 5559 8,10

PNS (Bidan, perawat, guru) 5319 7,75

Buruh perusahaan 4351 6,34

Buruh bangunan 3727 5,43

Karyawan 3596 5,24

Pengrajin 769 1,12

TNI 69 0,10

POLRI 41 0,06

Jumlah 68635 100

Sumber: Profil Puskesmas Batujaya Tahun 2016

54
55

Anda mungkin juga menyukai