Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

DISUSUN OLEH :

ERA BADARI ERDIANA

NIM : 11160633

DOSEN MATA KULIAH :

SEPTIA LUTFI, S. Kom., M.Kom.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG

JALAN PEMUDA NO. 4A SEMARANG

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Informasi Manajemen

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari berbagai
situs web serta bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini.
Terutama untuk dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) STIE Bank BPD Jateng,
Septia Lutfi, S.Kom., M.Kom.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penyusun menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi pembaca. Terima kasih.

Semarang, Oktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 5-6

1.2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 6

1.3. TUJUAN ........................................................................................................................ 7

1.4. MANFAAT .................................................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 8

2.1.PENGERTIAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) ...................................... 8-10

2.2.KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)...

............................................................................................................................... 10-12

2.3.PRINSIP DASAR DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) ...................................... 12

2.4.PERKEMBANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) ............................ 12-13

2.5.TIPE TIPE DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) ........................................ 13-15

2.6.MANFAAT PENGGUNAAN APLIKASI TERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM

(DSS) ........................................................................................................................... 15

2.7.CARA PENGGUNAAN INFORMASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) ........

............................................................................................................................... 15-16

2.8.PENERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DALAM ............................................................................................. 16

3
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 17

3.1. KESIMPULAN........................................................................................................... 17

3.2. SARAN ....................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan


yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode
komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini
adalah metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan
keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas.
Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan
adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer perusahan memiliki peranan penting dalam
memilih berbagai macam alternatif keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah
dalam pemecahan sebuah masalah.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif,
penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif
keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi
kerja manajer yang bersangkutan.
Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis
yaitu keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram (programmed
decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya
sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan
tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh

5
konsekuensi. Selain itu tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini
karena masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan strukturnya sulit
dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan
penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer
membutuhkan sistem pendukung kaputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik
penunjang pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak
negatif pada kegiatan perkembangan perusahaan.
Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan
untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaiana seharusnya keputusan seharusnya
dibuat (Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada tahun
1971. Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-
persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009).
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang
bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas.
DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat
interaktif dan informasi penunjang yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan
berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. Sehingga manajer bisa
mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Decision Support System (DSS) ?


2. Bagaimana perkembangan Decision Support System (DSS) ?
3. Apa saja tipe-tipe Decision Support System (DSS) ?

6
1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Decision Support System (DSS).


2. Untuk mengetahui perkembangan Decision Support System (DSS).
3. Untuk mengenal tipe-tipe Decision Support System (DSS).

1.4. MANFAAT
1. Mengetahui pengertian, tujuan serta fungsi dari Decision Support System (DSS).
2. Mengetahui perkembangan dari Decision Support System (DSS).
3. Mengetahui bagaimana pengaruh antara Decision Support System (DSS) dengan
Sistem Informasi Manajemen (SIM).

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan
adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi
yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang
perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti
operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif
singkat.

Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan pada sebuah DSS
adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik
minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan
dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan
DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana (tools) bagi
mereka.

DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah


diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti Operation Research dan Management Science , hanya
bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.

8
Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak
interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi
informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis
untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan
membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi
dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.

Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :


1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur;
2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut;
3. Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efisiensi.

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan
dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang
bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan
memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh
laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga
mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung


keputusan akan melakukan:

Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional,
kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.

Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.

Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan


produk baru.

9
Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.

Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat,
teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan
memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat
tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang
tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis
Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan
manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya
kepada pengguna.

Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat
Tinggi:

Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data
supplier, data riset pasar, dsb).

Penformatan dan penggunaan data.

Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan
analisa berbasis pengambilan keputusan.

Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan,
monitoring dan analisa terhadap data.

2.2.KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau
Decision Support System, antara lain yaitu :

1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi-
terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi
terkomputerisasi.

10
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari
pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah
organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. Untuk masalah
yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa
individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling
berkaitan.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design,
choice dan implementation.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-
beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya
vocabulary dan style keputusan).
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif,
mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS
selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat
menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali
elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan).
Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
8. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi,
jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat
keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
9. Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih
besar dapat dibangun dalam organisasi pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja
bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
10. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user)
dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan
percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda.
berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran
baru.

11
11. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa
memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

2.3.PRINSIP DASAR DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

1. Struktur Masalah sulit untuk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak
terstruktur. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer.
Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer
bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusan waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi
manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik.

2.4.PERKEMBANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)


Sistem pendukung keputusan berkembang di awal era komputasi terdistribusi. Sejarah
sistem seperti dimulai pada sekitar 1965 dan penting untuk memulai meresmikan catatan, orang
ide-ide, sistem dan teknologi yang terlibat dalam bidang yang penting dari teknologi informasi
diterapkan. Hari ini masih mungkin untuk merekonstruksi sejarah Sistem Pendukung Keputusan
dari tangan pertama rekening dan bahan-bahan yang tidak dipublikasikan serta artikel
diterbitkan.

Beberapa seksi selanjutnya bergerak dari sekitar 1965 sampai pertengahan 1990-an.
Benang DSS terkait dengan model berorientasi DSS, sistem pakar, analisis multidimensi, alat
query dan pelaporan, OLAP, Business Intelligence, DSS Group, dan Sistem Informasi Eksekutif
ditelusuri dan terjalin saat mereka muncul untuk berkumpul dan menyimpang selama bertahun-
tahun. Sebelum 1965, itu sangat mahal untuk membangun skala besar sistem informasi. Pada
sekitar waktu ini, pengembangan dari IBM System 360 dan sistem mainframe lebih kuat
membuatnya lebih praktis dan hemat biaya untuk mengembangkan. Pada akhir 1960-an, jenis
baru dari sistem informasi menjadi praktis - Model berorientasi DSS atau sistem manajemen
keputusan.

12
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna
computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat
berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing
membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan
istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT,
bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul A Framework for Management
Information System mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi
computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan
kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N.
Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational
control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets,
karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang
menjadi media manajer dalam mengkutak-katik (mengganti atau merubah) variabel yang ada,
di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk
keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang
bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.). Beberapa manajer
pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga
dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan.
Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori
kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat
dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.

2.5.TIPE TIPE DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau
dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak
cara untuk mengklasifikasikan DSS.

1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan
mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang

13
khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-
benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan
pada data tersebut.

2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi
berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia
terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah,
pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).

3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan
kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.

4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan
simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau
strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.

5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan
dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau
strategi.

6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi
agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua
eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta
digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional
dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.

7. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk


seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta
strategi dari manipulasi data.

8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu
yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah
suatu model knowledge driven DSS.

14
Ada enam jenis DSS, yaitu :

1. Retrive information element (memanggil eleman informasi)


2. Analyze entries fles (menganali semua file)
3. Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (menawarkan keputusan )
6. Make decisions (membuat keputusan)

2.6.MANFAAT PENGGUNAAN APLIKASI TERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM


(DSS)

1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi
perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung
proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.

2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang
disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.

3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan,


atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka
penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan
keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional
perusahaan).

2.7.CARA PENGGUNAAN INFORMASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)


Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk
mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha
definisi dari pendekatan system. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan
sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan
khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan

15
berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar
akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau
mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah diidentifikasi. Simulasi dapat juga
membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol
ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.

2.8.PENERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN DALAM
Istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisoin Support System DSS) telah
digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan
masalah tertentu. Penekannya teletak pada kata membantu. DSS tidak pernah ditujukan untuk
menyelesaikan masalah tanpa bantuan dari manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan
komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat
diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan bagian yang
terstruktur. Dan manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur.
Sejak tahun 1971, DSS telah menjadi jenis sistem infomasi yang paling sukses dan kini
menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif. DSS lebih ditujukan
untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi
yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan
mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang
memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan
model-model yang tersedia.

16
BAB III

PENUTUP

1.1.KESIMPULAN

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi
merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan
menjadi pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi
informasi.
Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung
manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari
prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam
mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
a. Sederhana
b. Mudah untuk dikontrol;
c. Mudah beradaptasi;
d. Lengkap pada hal-hal penting;
e. Mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan
sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/

http://mukhtarhabib.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-dss.html

http://laharjoprawiro.blogspot.co.id/2013/02/makalah-sim-dss.html

http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai