Gempa Tasikmalaya Dan Dicabutnya Peringatan Tsunami
Gempa Tasikmalaya Dan Dicabutnya Peringatan Tsunami
Gempa bumi susulan (aftershock) terjadi beberapa menit kemudian, pukul 23.47 WIB,
dengan kekuatan lebih lemah 6,9 SR dan kedalaman 107 kilometer.
Dari hasil monitoring BMKG sampai Sabtu (16/12/2017), pukul 02.14 WIB telah
terjadi tiga kali gempa bumi susulan dengan magnitudo lebih kecil yakni 3.2, 3.4, dan
3.2.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Mochamad Riyadi, menjelaskan
berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas
zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-
Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.
Adapun dampak gempa bumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan
(shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan
dirasakan di daerah Jakarta II-III, Bandung III-IV MMI, Depok II-III MMI,
Karangkates III-IV MMI, Ngawi II MMI, Madiun II MMI, Nganjuk II MMI, Bandung
II MMI, Mataram II MMI, Kebumen III-IV, Yogyakarta III MMI.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan terasa di pesisir Selatan Pulau Jawa," kata
Mochamad Riyadi, dalam keterangan pers tertulis, Sabtu (16/12/2017) pagi.
Namun, BMKG mengumumkan bahwa peringatan dini tsunami telah berakhir, Sabtu
(16/12/2017), Pukul 02.26 WIB.
Masyarakat memang sempat dibuat panik dengan peringatan BMKG terkait potensi
tsunami ini. Sirene tanda peringatan dini tsunami di beberapa pantai selatan Jawa
Barat juga berbunyi seperti di Pangandaran dan Garut.
Akan tetapi, faktanya tanda-tanda itu tidak terlihat. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menyebut kondisi muka air laut di pesisir Cilacap,
Jawa Tengah terpantau normal pascagempa.