Anda di halaman 1dari 2

JAKARTA, KOMPAS.

com - Sebagian masyarakat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan


Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikejutkan dengangempa bumi yang dirasakan
cukup kuat pada Jumat (15/12/2017), sekitar 23.43 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa tektonik


berkekuatan 7,3 SR itu berpusat di 42 kilometer Barat Daya Kawalu, wilayah
Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya di episentrum 8.03 Lintang Selatan dan 108.04
Bujur Timur, dengan kedalaman 105 kilometer.

Gempa bumi susulan (aftershock) terjadi beberapa menit kemudian, pukul 23.47 WIB,
dengan kekuatan lebih lemah 6,9 SR dan kedalaman 107 kilometer.

Dari hasil monitoring BMKG sampai Sabtu (16/12/2017), pukul 02.14 WIB telah
terjadi tiga kali gempa bumi susulan dengan magnitudo lebih kecil yakni 3.2, 3.4, dan
3.2.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Mochamad Riyadi, menjelaskan
berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas
zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-
Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.

Adapun dampak gempa bumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan
(shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan
dirasakan di daerah Jakarta II-III, Bandung III-IV MMI, Depok II-III MMI,
Karangkates III-IV MMI, Ngawi II MMI, Madiun II MMI, Nganjuk II MMI, Bandung
II MMI, Mataram II MMI, Kebumen III-IV, Yogyakarta III MMI.

"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan terasa di pesisir Selatan Pulau Jawa," kata
Mochamad Riyadi, dalam keterangan pers tertulis, Sabtu (16/12/2017) pagi.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami di


pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY dengan level berbeda. Di pesisir di
Ciamis dan Tasimalaya, Jawa Barat, BMKG menyebut potensi tsunami level Siaga,
dengan ketinggian tsunami antara 0,5 meter hingga kurang dari 3 meter.

Sedangkan di pesisir Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Cianjur, Garut, Sukabumi,


Cilacap dan Kebumen pada level Waspada Tsunami dengan potensi tsunami
ketinggian kurang dari 0,5 meter.

Namun, BMKG mengumumkan bahwa peringatan dini tsunami telah berakhir, Sabtu
(16/12/2017), Pukul 02.26 WIB.
Masyarakat memang sempat dibuat panik dengan peringatan BMKG terkait potensi
tsunami ini. Sirene tanda peringatan dini tsunami di beberapa pantai selatan Jawa
Barat juga berbunyi seperti di Pangandaran dan Garut.

Apalagi ditambah dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial


menyebutkan jika muka air laut di pantai-pantai selatan pulau Jawa surut pascagempa.
Penurunan muka air laut merupakan tanda alam sebelum tsunami terjadi.

Akan tetapi, faktanya tanda-tanda itu tidak terlihat. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menyebut kondisi muka air laut di pesisir Cilacap,
Jawa Tengah terpantau normal pascagempa.

Anda mungkin juga menyukai