Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
B. Identifikasi Masalah
Berikut merupakan masalah yang dapat kami identifikasikan dari kasus di atas :
1. Hubungan antara nilai utama Apple dan budaya perusahaan yang terbentuk
dengan proses eksekusi strategy
2. Strong culture dan gaya kepemimpinan dari CEO Apple
3. Tim Cook vs Steve Jobs
C. Kajian Teori
Budaya perusahaan (corporate culture) adalah nilai-nilai, sikap, keyakinan, dan
tradisi perusahaan yang menentukan norma-norma perilaku, praktik kerja, dan gaya
operasional perusahaan. Budaya perusahaan didasarkan pada core values dan standar
etika perusahaan. Kedua hal ini akan menentukan bagaimana iklim kerja perusahaan
dan memberikan panduan terhadap karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Budaya sebuah perusahaan akan memiliki kekuatan dan pengaruh yang berbeda-beda.
Ada budaya yang kuat (strong culture) dan berpengaruh besar dalam kegiatan
perusahaan, namun juga ada budaya yang lemah (weak culture)dan hanya sedikit
mempengaruhi kegiatan perusahaan.
Budaya perusahaan yang kuat biasanya disebabkan oleh dua buah faktor yaitu adanya
sosok pemimpin yang membangun nilai utama, prinsip dan praktis yang dilihat
sebagai hal yang mempengaruhi perusahaan dan adanya komitmen jangka panjang
untuk menjalankan bisnis sesuai dengan tradisi dan nilai yang berlaku. Hal ini akan
menjadi sesuatu yang berharga dalam proses eksekusi strategi. Sedangkan budaya
perusahaan yang lemah, hanya menyediakan sedikit atau tidak ada sama sekali
bantuan dalam proses mengeksekusi strategi karena tidak ada tradisi, kepercayaan,
nilai atau perilaku yang digunakan manajemen untuk menyelaraskan komitmen untuk
mengeksekusi strategi yangdipilih.
Ketika sebuah strategi perusahaan berkembang, maka budaya yang adaptif terhadap
perubahan akan lebih baik digunakan oleh perusahaan daripada budaya yang tahan
terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan budaya adaptif tersebut dapat mendukung
proses eksekusi strategi perusahaan yang sudah berkembang. Selain itu, dalam
melakukan pengawasan terhadap proses eksekusi strategi, seorang pemimpin atau
CEO perusahaan dapat menggunakan teknik Managing by Walking Around (MBWA)
untuk selalu memperbaharui informasi mengenai seberapa baik proses eksekusi
strategi berlangsung.
Dengan berbagai fitur utama dari budaya perusahaan yang dimilikinya, Apple
berupaya melakukan inovasi untuk menciptakan produk yang terjangkau dan dapat
digunakan dengan mudah oleh seluruh konsumen di seluruh dunia, hal ini berbanding
terbalik dengan IBM yang lebih fokus dalam membangun mesin yang besar.
2. Strong culture dan gaya kepemimpinan dari CEO Apple
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh kasus di atas, kami dapat
menyimpulkan bahwa Apple memliki budaya perusahaan yang kuat yang dapat
membantu proses eksekusi strategi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari sosok Jobs
sebagai CEO terdahulu yang nilai-nilai utama yang diciptakannya masih sangat
melekat pada kegiatan operasional Apple dan kemudian tetap digunakan pada masa
kepemimpinan Cook, meskipun ada beberapa perubahan sebagai bentuk penyesuaian
oleh Cook. Budaya perusahaan tersebut menjadi sesuatu yang sangat berharga pada
saat proses eksekusi strategi yang dipilih oleh Apple seperti pemilihan produk baru
yang akan diluncurkan. Dengan menggunakan fitur utama dari budaya perusahaan,
Apple dapat fokus berinovasi untuk menciptakan produk yang dapat digunakan
konsumen dengan mudah.
3. Tim Cook vs Steve Jobs
Sebagai penerus Jobs yang legendaris, Cook memiliki tantangan yang besar untuk
membawa Apple menjadi perusahaan yang lebih maju dari sebelumnya. Untuk itu,
Cook tidak hanya menggunakan apa yang ditinggalkan Jobs tetapi juga menambah
kebijakan sesuai dengan kebutuhan bisnis Apple saat ini. Baik Jobs maupun Cook
sama-sama menerapkan teknik managing by walking around (MBWA) untuk
memastikan produk yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
Dengan teknik ini, baik Cook maupun Jobs dapat terlibat langsung dalam proses
pengembangan produk. Jobs menerapkan MBWA dengan cara terjun langsung ke
karyawan yang bekerja tetapi hingga melayani keluhan konsumen melalui telepon.
Sedangkan Cook memilih untuk turun langsung ke toko Iphone ketika produk
diluncurkan. Selain itu, Cook juga fokus pada produk utama, berorientasi jangka
panjang dan transparan dalam menjawab segala kritik yang diberikan. Cook memang
tetap mempertahankan budaya perusahaan Apple yang sudah senantiasa melekat pada
seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya, namun ia juga menambahkan kebijakan-
kebijakan lain yang menunjukkan perbedaan ia dengan Jobs.
Pertama, Cook lebih memilih untuk mengambil keputusan bersama dengan Tim. Hal
ini tentu saja berbeda dengan Jobs yang selalu mengambil keputusan akhir sendiri.
Kebijakan ini menunjukkan bahwa Cook menerapkan sistem demokratis pada
manajemennya untuk mengurangi kekacauan yang timbul dari kebijakan Jobs yang
mengambil keputusan sendiri. Kedua, Cook lebih banyak melakukan public exposure
daripada Jobs yang lebih menjaga kerahasiaan informasi perusahaannya. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan media exposure dan mengurangi employee retention.
Ketiga, Cook lebih menekankan nilai diversitas pada Apple kepada publik dengan
menyatakan bahwa ia gay. Dari sana, Cook seringkali menyampaikan opini tentang
pentingnya penyetaraan hak asasi manusia di seluruh dunia, tanpa memandang asal
usul, warna kulit, atau orientasi seksual.
Dari ketiga perbedaan kebijakan tersebut dapat dilihat bahwa sebagai penerus Jobs,
Cook menjalankan perannya dengan sangat baik, dengan melakukan penyesuaian
kebijakan sesuai dengan perkembangan situasi saat ini untuk memajukan Apple
dibanding periode-periode sebelumnya.
Hal ini terjadi pada Apple dimana Cook sebagai CEO, tetap mempertahankan budaya
perusahaan yang diciptakan oleh CEO terdahulu, Jobs, meskipun dengan melakukan
beberapa perubahan untuk menyesuaikan kondisi usaha saat ini dan gaya
kepemimpinan Cook sendiri. Sebagai tambahan, perubahan yang diterapkan Cook
malah mempermudah Apple dalam melakukan eksekusi pada strategi yang sudah
dipilih.
Menurut kami, gaya kepemimpinan Cook yang sama tapi beda dengan Jobs
tersebut, merupakan suatu hal yang tidak perlu dipermasalahkan selama ia dapat
membawa Apple menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Thompson, A., Peteraf, M., Gamble, J. and Strickland, A. (2018). Crafting and executing
strategy. 21th ed. New York, NY: McGraw-Hill Education.