Anda di halaman 1dari 15

1.

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


UNTUK PARIWISATA

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yangberkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakanuntuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yangstrategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi
secara umum adalahsemua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.

Pariwisata tidak dipungkiri lagi berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian di Bali.
Dalam hal ini pariwisata menimbulkan multiflier effect bagi seluruh aktivitas ekonomi di
Bali. Sebagai contoh : Pariwisata membutuhkan sarana akomodasi, restoran, bar dan
fasilitas penunjang lainnya. Satu buah hotel yang didirikan akan menyerap banyak tenaga
kerja. Selain itu hotel membutuhkan berbagai supplier untuk memasok kebutuhan hotel.
Tenaga kerja yang diserap hotel juga membutuhkan berbagai macam kebutuhan hidupnya,
sehingga muncul berbagai macam pusat perbelanjaan, demikian seterusnya rantai ekonomi
yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata sebagai akibat dari multilier effect tersebut.

TIK, sangat menunjang perkembangan pariwisata, dengan TIK maka informasi dan
komunikasi dapat dilakukan dengan sangat cepat, efisien dan akurat yang mampu mereduce
human error. Sebagai contoh alikasi TIK, yakni penggunaan software LIBICA, FIDELIO
sebagai Program Piranti Lunak Hotel Information System. Dengan menggunakan software
tersebut informasi mengenai kepastian pemesanan kamar, kepastian rekening tamu,
informasi tamu yang akan datang ke hotel, tamu yang sedang tinggal di hotel dan tamu
yang akan meninggalkan hotel. Informasi yang cepat, tepat dan akurat tersebut akan
membuat tamu puas dan senang tinggal dihotel. Kepuasan tamu akan menyebabkan tamu
akan kembali lagi untuk berlibur di Bali dan tinggal di hotel tersebut. Jika dikaitkan dengan
tujuan berdirinya sebuah hotel, yakni : Profit through guest satisfaction, and get a repeat
business through word of mouth communication, peranan TIK dirasakan sangat vital.
Kondisi ini berlaku juga untuk perusahaan lainnya yang berperan sebagai entitas ekonomi
(mengelola sumber daya yang ada untuk dapat ditukarkan kepada pasar sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar/konsumen sehingga tercapai kepusan
pasar/konsumen)

Dari sisi Ekonomi, yang berfungsi untuk mengelola seluruh sumber daya (man, material,
money,machine, method, market) melalui fungsi manajemen (planning, organising,
actuating, controlling dan evaluating) sehingga mampu menciptakan produk yang memiliki
nilai/value yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen, peranan ekonomi dan
pariwisata merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Mengacu pada definisi pariwisata : Suatu fenomena yang menyebabkan perpindahan orang
dari satu tempat (tempat tinggalnya) ke tempat yang bukan tempat tinggalnya untuk
kebutuhan bersenag-senang (leisure), tidak untuk mencari nafkah, menetap dan tidak untuk
tujuan vokasional, dimana perpindahan ini membutuhkan berbagai sarana dan prasarana
pariwisata. Pada poin ini, kebutuhan sarana dan prasarana pariwisata semestinya dikelola
dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi, khususnya (Manajemen : Keuangan,
pemasaran,sdm dan operasional) serta akuntansi.

1. Dengan manajemen keuangan, maka perusahaan-perusahaan dalam indusri pariwisata


akan mampu mengelola usahanya dengan menggunakan alternative sumber-sumber
pendanaan yang murah serta mampu menginvestasikannya pada sector yang
menguntungkan.
2. Dengan manajemen pemasaran, maka perusahaan-perusahaan dalam industri
pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan menciptakan produk yang mampu
memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar.
3. Dengan manajemen sumber daya manusia, maka perusahaan-perusahaan dalam
industri pariwisata akan mampu mengelola sumber daya manusia, sebagai kunci sukses
persaingan bisnis.
4. Dengan manajemen operasional, maka perusahaan-perusahaan dalam industri
pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan memperhatikan konsep
keberlanjutan (sustainability) melalui konsep CSR (Consumen Social Responsibility),
menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang
tidak mencemari lingkungan.
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di
Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya peranan Teknologi Informasi ini,maka
dapat memudahkan kita untuk memperkenalkan objek objek wisata yang ada di Indonesia
ini. Dalam dunia pariwisata perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan dampak
positifnya karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pariwisata mulai
memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang terasa berbeda dan
berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Karena para wisatawan
sangat mudah untuk menentukan objek wisata yang akan ingin dikunjunginya .
2. Perkembangan Pariwisata Indonesia di
Tengah Kemajuan Teknologi
Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar
untuk mendukung roda perekonomian negara. Berbagai lokasi wisata dengan
beragam budaya yang melekat dapat ditemukan di sepanjang wilayah Bumi Pertiwi
kian menarik perhatian pengunjung, baik wisatawan lokal maupun asing. Hal inilah
yang menjadi kekuatan bagi pengembangan pariwisata di Indonesia hingga saat ini.

Di sisi lain, era global masa kini memungkinkan terjadinya mobilisasi manusia dengan
lebih mudah. Hal tersebut kemudian berimbas pada semakin mudah dan derasnya
pertukaran informasi yang terjadi. Perubahan yang diiringi dengan pesatnya
perkembangan teknologi tersebut kemudian mengundang perhatian berbagai sektor
industri untuk memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT)
demi mengangkat performa mereka, termasuk dalam sektor pariwisata.

Nah, bagaimana sih perkembangan pariwisata di Indonesia seiring dengan kemajuan


informasi dan teknologi? Lalu, apa saja sih sebenarnya peran ICT dalam
pengembangan sektor pariwisata di Indonesia? Yuk, simak ulasan di bawah ini!

Timbulnya Kesadaran untuk Mendongkrak Efektivitas


Pengembangan Pariwisata Indonesia melalui Pemanfaatan ICT
Sumber: Appfluence.com
Sebagai pihak yang mengemban tugas untuk mengembangkan sektor pariwisata
nasional, pemerintah berupaya untuk membentuk langkah strategis guna
mengembangkan potensi wisata dalam negeri agar dapat memberikan pemasukan
devisa bagi negara. Rencana strategis ini diturunkan ke dalam Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPN). Tidak hanya sampai di situ, rencana
kerja tersebut diturunkan lagi ke dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA) yang diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan potensi
wisata daerah.
Secara garis besar, RIPPN dan RIPPDA memliki fungsi yang berkaitan dengan
ketersediaan informasi terkait destinasi wisata di suatu daerah, seperti informasi
mengenai lokasi wisata, budaya yang ada di sekitarnya, serta akses yang dapat
ditempuh untuk mencapai tempat tersebut
Namun demikian, eksekusi kebijakan RIPPN/RIPPDA dinilai kurang efektif karena
tidak dapat menjalankan tujuan penyebaran informasi dengan baik. Misalnya saja,
informasi yang dikumpulkan ternyata tidak mudah untuk diakses oleh wisatawan,
pengelola area wisata, bahkan antar-anggota pemerintah terkait sendiri. Hal ini
tentunya menghambat pemanfaatan potensi pariwisata domestik, sehingga tidak
dapat dibiarkan terus-menerus. Dengan begitu, muncullah inisiatif untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terbuka demi kelancaran arus
informasi di industri pariwisata Indonesia.

Peran Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi


bagi Pengembangan Pariwisata Di Indonesia
Sumber: Videos Kick
Salah satu fenomena yang paling terasa dari perkembangan ICT adalah maraknya
penggunaan media sosial. Tidak dapat dipungkiri, fenomena tersebut pun
memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap sektor pariwisata Indonesia,
terutama dalam menyebarkan informasi terkait lokasi wisata dan layanan apa saja
yang bisa dinikmati wisatawan di area tersebut. Tentunya, dengan perkembangan
arus informasi yang lebih terbuka, kini, hampir semua orang/pihak dapat mengakses
informasi terkait destinasi wisata Indonesia, sehingga sektor pariwisata Indonesia
pun semakin mudah untuk dieksplorasi dan menarik banyak ketertarikan
pengunjung.
Informasi yang didapat pun datang dalam berbagai macam bentuk. Mulai
dari promotional content, review, ataupun visual experience sharing melalui video
atau foto-foto yang diunggah di berbagai online platform. Kita ambil contoh dari
salah satu media sosial yang cukup tenar saat ini, YouTube. Salah
satu channel YouTube yang cukup terkenal dalam membahas beragam destinasi
wisata di Indonesia adalah My Trip My Adventure.

Channel My Trip My Adventure merupakan akun yang membahas dan menggunggah


konten terkait pariwisata di Indonesia. Selain membahas tentang lokasi dan
aksesibilitas lokasi wisatanya, channel ini juga membahas tentang budaya
masyarakat di sekitar lokasi wisata tersebut. Selain itu, ulasan yang
diberikan channel satu ini juga cukup menarik sehingga menumbuhkan minat untuk
berkunjung bagi para calon wisatawan.

Selain YouTube, Instagram juga merupakan salah satu media sosial yang
memberikan pengaruh besar bagi pengembangan pariwisata di Indonesia. Salah satu
akun Instagram yang banyak melakukan review terkait destinasi wisata di Indonesia
ialah Indonesia Travel (@indtravel). Dalam akun ini, banyak sekali dijelaskan melalui
foto maupun caption terkait destinasi pariwisata Indonesia yang wajib dikunjungi
oleh para wisatawan. Dengan berbagai ajakan dan provokasi, Instagram menjadi
salah satu media yang bisa dijadikan sarana social campaign bagi destinasi wisata di
Indonesia.

Selain melalui media sosial, kampanye pariwisata di Indonesia juga bisa dilakukan
oleh berbagai agen perjalanan online, seperti: Traveloka, Pegipegi.com, Airy Room,
dan lain sebagainya. Keberadaan agen perjalanan online ini semakin mempermudah
akses wisatawan untuk masuk ke sebuah destinasi wisata. Oleh sebab itu,
pengunjung dapat dengan mudah mengunjungi lokasi wisata favorit mereka.
Pergeseran Perilaku Berwisata Turis di Era Perkembangan
Teknologi

Sumber: Ulinulin.com

Secara tidak langsung, perkembangan teknologi telah mengubah perilaku berwisata


masyarakat karena kemudahan-kemudahan yang bisa didapatkan. Dalam hal ini,
masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi terkait destinasi wisata
yang ada melalui media sosial dan internet. Kemudahan-kemudahan ini menjadi
sebuah ketertarikan tersendiri bagi masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata
tertentu.

Selain itu, internet dan media sosial juga menjadi sebuah media pengenalan bagi
sebuah destinasi atau tempat wisata baru bagi masyarakat. Salah satu contoh
destinasi wisata baru yang menjadi terkenal karena pengaruh media sosial ialah
Kalibiru, Yogyakarta. Lokasi wisata ini terletak di Kulonprogo, Yogyakarta. Dengan
informasi yang cepat tersebar di internet maka lokasi wisata ini sangat mudah
dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
merupakan sebuah faktor penting dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Hal
ini merupakan sebuah kekuatan yang dapat kita jadikan senjata demi pemasukan
dalam devisa negara yang lebih besar lagi.

Nah, buat kamu yang tertarik untuk belajar lebih dalam lagi seputar dunia pariwisata
Indonesia, kamu bisa bergabung dengan program studi Hospitality Business di
Universitas Prasetiya Mulya. Dengan bergabung dalam program studi Hospitality
Business di Prasetiya Mulya, kamu bisa mendapatkan perjalanan pembelajaran yang
komprehensif dan menyenangkan mengenai hospitality and tourism. Ayo segera
bergabung dan daftarkan dirimu!

Sumber gambar utama: blog.kesari.in

Recent Posts
Objek Pariwisata di Sulawesi Ini Patut Kamu Kunjungi
[INFOGRAFIS] Serunya Kemeriahan Festival Kora-Kora Kebanggaan Maluku Utara
Dua Mahasiswa Event dan Tourism Prasmul Membangun Endeso, Startup
Homestay khas Indonesia
Wisata Akhir Tahun Serasa Keluar Negeri di 10 Tempat Wisata Lokal Ini
Terus Berkembang Secara Stabil, Daya Tarik Pariwisata Indonesia Semakin Memukau
Dunia
3. Perkembangan Penggunaan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Industri
Pariwisata Indonesia
Secara umum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat diartikan
sebagai teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. TIK
memuat seluruh teknologi yang berhubungan dengan penanganan
informasi. TIK memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia
terutama di zaman modern seperti ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi Informasi dan
Komunikasi berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini dan
dibelahan dunia manapun. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi
menjadi halangan dalam berkomunikasi. Dalam beberapa tahun terakhir,
perkembangan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin
dirasakan manfaatnya di industri pariwisata. Bahkan penerapan Teknologi
Informasi dalam perkembangan Pariwisata dunia merubah hampir seluruh
tatanan bisnis pariwisata dunia.
Sebelum zaman modern yaitu sebelum tahun 1920, perjalanan pertama
kali dilakukan oleh bangsa bangsa primitif dari satu tempat ke tempat
lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup. Umumnya tujuan mereka
bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi
kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara
hidup, sistem politik, dan ekonomi. Pada tahun 1760 1850 terjadinya
revolusi industri mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat
dan di bidang pariwisata, di era ini muncul teknologi transportasi dan
sarana angkutan yang memungkinan seseorang berwisata atau berpindah
tempat yang lebih jauh dengan waktu yang lebih cepat. Sedangkan
munculnya Biro Perjalanan pertama kali di dunia adalah Thomas Cook &
Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris) & American Express Company Tahun
1841 (Amerika Serikat). Pada awalnya agen perjalanan konvensional
muncul karena naiknya pendapatan per kapita penduduk terutama di
negara negara maju seperti : Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya
dan naiknya tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa
ingin tahu terhadap negara negara luar sehingga mengakibatkan
timbulnya agen perjalanan, agen perjalanan umum, dan industri
akomodasi.
Namun saat ini perusahana-perusahaan atau agen-agen konvensional
sudah mulai ditinggalkan karena segala sesuatu dalam pariwisata sudah
mengacu pada E-tourism. Sejak di kembangkan pada tahun 1994, internet
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2008,
pemerintah meluncurkan program visit Indonesia year, sebuah program
untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Indonesia. Pada saat
bersamaan, pemerintah juga mempublikasikan situs e-tourism pertama
yang berisi berbagai informasi mengenai pariwisata di Indonesia.
Peluncuran situs ini menandai pemerintah mulai menyadari peluang e-
tourism di Indonesia sebagai sarana promosi pariwisata yang bersifat low
budget, high impact. Dilihat dari data, tercatat pada Tahun 2011 terdapat
37.000.000 pengguna Internet yang terdapat di Indonesia sehingga
menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga terbanyak penduduknya yang
menggunakan Internet, sehingga dapat dipastikan jaringan Internet
merupakan media yang paling optimal untuk digunakan sebagai media
pemasaran untuk memberikan Informasi mengenai kekayaan wisata yang
dimiliki oleh sebuah negara terutama Indonesia. E-Tourism merupakan
aplikasi elektronik yang bergerak pada sektor pariwisata dan E-Tourism
ini berfungsi sebagai aplikasi yang dapat memudahkan pengguna untuk
mengunjungi situs wisata pada sebuah negara sehingga memudahkan para
wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata, dan wisatawan dapat
menentukan dimana mereka akan berwisata. E-Tourism yang dimiliki
oleh negara Indonesia contohnya adalah http://www.Indonesia-
tourism.com.
Mengkuti perkembangan zaman, dunia pariwisata tidak hanya
berkembang pada E-tourism saja. Pemanfaatan internet di dunia
pariwisata mulai muncul dalam bentuk Website, portal atau E-Commerce
sangat beragam mulai dari sekadar pemberian layanan informasi dan
promosi sampai layanan yang lebih kompleks misalnya : reservasi online
(hotel, paket wisata, transportasi dll), sistem pembayaran online,
pengelolaan data base pariwisata daerah dan proses interaksi dan transaksi
lainnya. Kehadiran internet terutama tersedianya website/ portal
pariwisata yang handal, lengkap dan interaktif tentu sangat mendukung
promosi tujuan wisata yang ada di suatu daerah dan memudahkan
wisatawan untuk berwisata. Sebelumnya, maskapai penerbangan sangat
mengandalkan penjualan tiket melalui biro perjalanan atau travel agent.
Kini peran biro perjalanan perlahan mulai tergeser. Untuk membeli atau
memesan tiket, pelanggan bisa dengan mudahnya mengakses melalui
internet. Pelanggan bisa memesan tiket secara langsung, membayar online
dan bahkan memilih tempat duduk yang disukai, serta melakukan check
in lebih awal. Kegiatan pesan kamar hotel, pesan tiket pesawat dan yang
lainnya dapat kita lakukan tanpa harus tersekat oleh jarak dan waktu. Kita
bisa mengurusnya dimana saja, kapan saja, 24 jam sehari bahkan dengan
1 aplikasi, contohnya adalah dengan menggunakan E-Commerce
Traveloka.
Pemasaran pariwisata pun berkembang dari zaman ke zaman, dulunya
pemasaran dilakukan melalui peragaan atau display seperti rumah adat.
Pemasaran juga dilakukan melalui barang cetakan sepert booklet atau
brosur yang disebarkan serta pemasaran dilakukan dengan
menyelenggarakan pameran. Namun saat ini pemasaran pariwisata
dilakukan dengan pendekatan melalui media social saat ini menjadi salah
satu peran dalam efisiensi dan efektivitas mempromosikan pariwisata di
Indonesia maupun dunia. Saat dahulu pemasaran pariwisata cukup hanya
dengan memanfaatkan media konvensional, namun saat ini penetrasi
internet telah merubah pola distribusi informasi dan komunikasi antara
perusahaan dan konsumen dalam sektor pariwisata. Pengembangan
industri pariwisata di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah,
mengingat banyak potensi obyek wisata alam dan budaya yang menarik
dan pantas dijual di pasaran Internasional maka dari itu pariwisata
Indonesia perlu memperkenalkan hal itu ke seluruh mancanegara.
Mengapa media social dinilai lebih efektif untu mempromosikan
pariwisata Indonesia? Dikutip dari detikTravel, traveling sebagai prioritas
kedua orang Indonesia rupanya juga dipengaruhi oleh media sosial. Tak
sedikit wisatawan yang mencari ide wisata lewat Facebook, Twitter,
youtube dan jejaring sosial lainnya. Penggunaan media sosial tidaklah
sulit dan membutuhkan keahlian khusus, dan untuk mengpalikasikan nya
pun tidak membutuhkan modal yang besar, namun memberikan dampak
yang luas dalam menyebarkan informasi pariwisata.
Internet tidak semata-mata hanya merupakan temuan teknologi belaka,
tetapi juga merupakan guru untuk mendidik manusia menemukan
berbagai informasi (termasuk informasi pariwisata) yang diinginkannya,
sehingga membuat hidup jauh lebih mudah. Peranan serta manfaat lain
dari adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam industry
pariwisata antara lain:
Meningkatkan pariwisata dan kebudayaan suatu daerah.
Mempromosikan parawisata dan kebudayaan ke mancanegara.
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pariwisata.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestic.
Meningkatnya diversifikasi produk wisata yang kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai