Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan diartikan sebagai suatu keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hingga saat ini masalah
kesehatan masih menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Mayoritas
masyarakat negeri ini masih belum mengerti kesehatan dan masih banyak
yang belum memahami konsep hidup sehat dan menerapkan pola hidup
bersih dan sehat sebagaimana yang telah ditetapkan Menteri Kesehatan RI
No. 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki kondisi kesehatan rakyat
Indonesia terutama bagi mereka yang hidup di daerah yang sulit mengakses
fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah mencanangkan program Indonesia Sehat 2025, yaitu dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan hidup
yang sehat, manajemen pembangunan kesehatan dan meningkatkan derajat
kesehatan. Pemerintah mendirikan Puskesmas di wilayah-wilayah dengan
pelayanan kesehatannya masih sangat memprihatinkan. Puskesmas sebagai
sarana kesehatan diharapkan dapat memperbaiki kondisi kesehatan wilayah
yang bersangkutan.
Upaya pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh sektor
kesehatan saja. Tapi sangat dipengaruhi oleh kontribusi berbagai sektor
pembangunan lainnya. Selain itu, perlu kita ingat bahwa dalam pelayanan
kesehatan manusia tidak hanya menjadi objek saja melainkan menjadi subjek.
Sehinga jika faktor manusia tidak mendukung maka upaya program kesehatan
yang dijalankan menjadi tidak maksimal (Sulastomo, 2007).
Perencanaan yang baik dalam manajemen kesehatan menjadi dasar
yang menentukan keberhasilan program kesehatan. Secara harfiah
perencanaan adalah suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah yang

1
2

berkesinambungan. Sedangkan perencanaan kesehatan sekurang-kurangnya


meliputi analisis keadaan dan masalah, perumusan masalah secara spesifik,
penentuan prioritas masalah, dan penentuan alternatif pemecahan masalah.
Hal tersebut menjadi dasar mengapa mahasiswa Kedokteran Gigi
Unsoed perlu melakukan observasi langsung ke Puskesmas II Sumbang dan
desa Limpakuwus. Hasil observasi langsung ini diharapkan dapat
menyediakan informasi berupa data yang dapat digunakan sebagai evaluasi
atau pertimbangan program kesehatan bagi Puskesmas II Sumbang dalam
melakukan upaya kesehatan baik berupa promotif dan preventif juga dalam
hal mutu kesehatan tindakan kuratif dan rehabilitatif.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dikemukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana program kerja dan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas
II Sumbang Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas?
2. Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat Desa Limpakuwus Kecamatan
Sumbang Kabupaten Banyumas?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui program kerja dan kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas II Sumbang Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.
b. Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan dan masyarakat Desa
Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas ditinjau
dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan program-program kerja Puskesmas II Sumbang
b. Mengidentifikasi masalahan kesehatan di Desa Limpakuwus
c. Menentukan prioritas masalah kesehatan di Desa Limpakuwus.
3

D. Manfaat
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Manfaat yang didapatkan mahasiswa dari observasi langsung di
Puskesmas II Sumbang dan Desa Limpakuwus:
a. Melatih kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah.
b. Melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisis masalah.
c. Melatih kemempuan mahasiswa dalam menentukan prioritas
masalah.
d. Melatih kemampuan mahasiswa dalam menentukan alternatif
pemecahan masalah.
2. Manfaat bagi Puskesmas II Sumbang
Manfaat yang didapatkan oleh Puskesmas II Sumbang:
a. Mendapatkan deskripsi mengenai masalah kesehatan yang ada dalam
lingkup wilayah kerja Puskesmas II Sumbang
b. Mendapatkan data sebagai acuan untuk menentukan program-
program yang efektif dalam penanggulangan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya.
c. Mendapatkan evaluasi tentang pelayanan kesehatan yang telah
diberikan.
3. Manfaat bagi Desa Limpakuwus
a. Memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan yang ada di
Desa Limpakuwus.
b. Memperoleh informasi mengenai prioritas masalah kesehatan yang
ada di Desa Limpakuwus.
4. Manfaat bagi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
Dapat memperoleh hasil informasi kesehatan untuk melakukan
penelitian sekaligus pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk
perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4

5. Manfaat bagi Pemerintah Daerah


Memperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan di
Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang sehingga dapat menjadi acuan
dalam perancangan program peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas.

Anda mungkin juga menyukai