Anda di halaman 1dari 21

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN

TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT


DAN VOLUMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam praktikum kali ini akan dilakukan pengidentifikasian
dan penentuan kadar sediaan tablet papaverin HCl dengan metode
ekstraksi pelarut dan titrasi alkalimetri. Dengan melakukan percobaan
ini, maka diharapkan agar kita dapat mengetahui cara-cara penetapan
kadar dari suatu senyawa dalam sediaan obat dengan menggunakan
metode yang cocok.
Alkalimetri merupakan penetapan kadar asam dalam suatu
sampel dengan larutan baku yang sesuai. Larutan baku yangg dapat
digunakan dalam alkalimetri yaitu antara lain NaOH.
Analisis kimia pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu
analisis secara kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
merupakan analisis untuk mengidentifikasi ada tidaknya senyawa
dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif merupakan analisis untuk
menentukan jumlah (kadar) dari senyawa yang ada di dalam sampel.
Ekstraksi pelarut adalah proses pemisahan suatu bahan dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Proses pengambilan
komponen yang larut dari bahan atau campuran yang dengan
menggunakan pelarut seperti air, alkohol, eter dan aseton, pelarut
larutan dan pelarut ekstraksi tidak boleh dapat bercampur.
Suatu campuran papaverin (sebagai garam hirdoklorida atau
sulfat) dan asam barbiturat merupakan kombinasi obat yang umum
digunakan atau ditemukan. Campuran ini sangat cocok untuk
dipisahkan secara penyarian cair-cair.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

Pada praktikum kali ini kita melakukan praktikum identifikasi


dan penetapan kadar sediaan tablet papaverin HCl secara ekstraksi
pelarut dan volumetri dilakukan dengan analisis kualitatif.
1.2 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk memahami
dan menganalisis suatu kadar papavern HCl dengan menggunakan
metode ekstraksi pelarut dan volumetri.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan
kadar paparverin HCl dari sediaan tablet dengan mengunakan metode
ekstraksi pelarut dan volumetri.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Kimia farmasi (organic dan anorganik) adalah ilmu yang
mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-
senyawa kimia, baik golongan organic (alifatik, aromatic, alisiklik,
heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan
penggunaannya sebagai obat (Syamsuni, 2006).
Volumetri adalah cara analisis jumlah berdasarkan
pengukuran volume larutan pereaksi berkepekatan tertentu yang
direaksikan dengan larutan contoh yang sedang ditetapkan kadarnya.
Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari
buret sedikit demi sedikit, sampai jumlah zat-zat yang direaksikan tepat
menjadi akivalen satu sama lain. Pada saat titran yang ditambahkan
tampak telah ekivalen, maka penambahan titran harus dihentikan; saat
ini dinamakan titik akhir titrasi. (Harjadi, 2007).
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan subtansi atau zat
dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Ekstraksi dapat digolongkan berdasarkan bentuk campuran yang
diestraksi dan proses pelaksanaanya. (Yazid., E. 2005).
Ekstraksi cair merupakan metode pemisahan atau
pengambilan zat terlarut dalam larutan (biasanya dalam air) dengan
menggunakan pelarut lain (biasanya organik). Ekstraksi cair dapat juga
disebut ekstraksi pelarut. (Tim Dosen UIT,2010).
Ekstraksi pelarut adalah proses pemisahan suatu bahan dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Proses pengambilan
komponen yang larut dari bahan atau campuran yang dengan
menggunakan pelarut seperti air, alkohol, eter dan aseton, pelarut

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

larutan dan pelarut ekstraksi tidak boleh dapat bercampur


(Pudjaatmaka, 2008).
Ekstraksi cair merupakan metode pemisahan atau
pengambilan zat terlarut dalam larutan (biasanya dalam air) dengan
menggunakan pelarut lain (biasanya organik).Ekstraksi cair dapat juga
disebut ekstraksi pelarut (Gandjar, 2007).
Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titran,
sedangkan larutan yang ditambah titran itu disebut titrat. Dengan jalan
ini, volume atau berat titran dapat diukur dengan secara teliti dan bila
konsentrasi juga diketahui, maka jumlah mol titran dapat dihitung.
Karena jumlah titrat ekivalen atau sama dengan jumlah titran, maka
jumlah mol titrat dapat diketahui pula berdasar persamaan reaksi dan
koefisiennya. Perhatikanlah sekali lagi arti ungkapan pereaksi telah
ekivalen, yang berarti: telah tepat banyaknya untuk menghabiskan zat
yang direaksikan. Titran dan titrat tepat saling menghabiskan; tidak ada
kelebihan yang satu maupun yang lain. Ini tidak selalu berarti, bahwa
pereaksi dan zat yang direaksikan telah sama banyak, baik volume
maupun jumlah gram atau mol-nya. Hal ini jelas, sebab jumlah yang
bereaksi ditentukan oleh persamaan reaksi (Khopkar, 2010).
Sebagai obat, kelompok alkaloid yang mempunyai lingkar
isokuinolin ini mempunyai aktivitas yang berbeda-beda.Umumnya
mempunyai rumus kimia yang kompleks. Alkaloid isokuinolin yang
penting dan banyak penggunaannya antara lain papaverin, narkotin,
emetin, berberin dan hidrastin (Sumardjo, 2009).
Kadar papaverin dalam opium sekitar 0,8 1,0%. Papaverin
diperoleh dari opium dengan cara ekstraksi. Kristal papaverin
mempunyai titik lebur 147C, sukar larut dalam air, sedikit larut dalam

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

kloroform dan karbontetraklorida, serta mudah larut dalam benzene


dan aseton (Sumardjo, 2009).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling
RM/BM : H2O/18,02
Rumus Struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : Zat pelarut
2. Etanol (Dirjen POM : 65)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol, etanol, ethyl alkohol
RM/BM : C6H6OH/46,07
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P dan dalam eter P.
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak; bau
khas rasa panas, mudah terbakar dan
memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Struktur :

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

3. Indikator PP (Dirjen POM, 1979 : 675)


Nama Resmi : FENOLFTALEIN
Nama Lain : Fenolftalein, Indikator PP
RM : C20H14O4
BM : 318,33
Pemerian : Serbuk hablur putih atau putih
kekuningan lemah, tidak berbau, stabil
di udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut
dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
4. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979 : 412 )
Nama : Natrium Hidroksida
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur
atau keping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur, putih,
mudah meleleh, basah. Sangat alkalis
dan korosif, segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan
dalam etanol (95%) P.
Rumus molekul : NaOH
Struktur : Na O H

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

5. Papaverin HCl (Dirjen POM 1979: 472)


Nama resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Papaverina hidroklorida
Rumus molekul : C20H21NO4. HCl
Rumus bangun :
CH2O CH2

OCH3
CH2O
OCH3

Berat molekul : 375,86


Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih,
kemudian pedas.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 40 bagian
air dan dalam lebih kurang 120 bagian
etanol (95%)P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya.
Kegunaan : Sebagai sampel

6. Natrium klorida (Dirjen POM 1979)


Nama Resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama Lain : Natrium klorida
RM/BM : NaCl / 58,44
Pemerian : Hablur heksahedral, tidak berwarna,
atau serbuk hablur putih, tidak berbau,
rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7
bagian air mendidih, dan lebih kurang

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

10 bagian gliserol P, sukar larut dalam


etanol (95%)P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2016)
a. Identifikasi Papaverin HCl
1. Larutan asam yang diperoleh pada penetapan kadar akan
membentuk endapan dengan larutan raksa (III) klorida, dengan
larutan iodium P, dengan larutan kalium heksasianoferat (III) P
dan dengan larutan trinitrofenol P.
2. Serbuk tablet Papaverin HCl dengan H2SO4 pekat
menghasilkan warna larutan merah anggur lama kelamaan
menjadi ungu
3. Serbuk tablet papaverinn HCl dengan HNO3 pekat
menghasilkan warna larutann orange kekuningan.
4. Serbuk tablet papaverin HCl dengan larutan K3Fe(CN)6 +
larutan FeCl3 maka warna larutan ,enjadi hijau.
a. Penetapan kadar papaverin HCl secara ekstraksi pelarut
1. Siapkan fase air dengan mencampur 100 mL air, 50 mL NaOH
1 N dan 30 mg serbuk NaCl. Kocok campuran ini dalam corong
pisah dengan 50 mL kloroform selama beberapa menit,
diamkan sampai setimbang, lalu pisahkan kedua fasa.
2. Timbang 20 tablet papaverin HCl dan tentukan berat rata-rata
tiap tablet lalu digerus sampai halus.
3. Timbang seksama serbuk tablet papaverin HCl yang
mengandung kira-kira 200 mg papaverin HCl masukkang ke
dalam corong pisah.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

4. Tambahkan 25 mL fasa air yang baru dibuat tadi ke dalam


corong pisah untuk melarutkan paapaverin.
5. Tambahkan 10 mL fasa kloroform lalu kocok selama beberapa
menit, diamkan dan biarkan sampai setimbang. (jika larutan
tidak memisah, maka ditambahkan serbuk garam secukupnya.
Dan jika larutan berbusa atau mengandung partikel yang tidak
larut maka lakukan penyaringan)
6. Pisahkan kedua fasa larutan dan kumpulkan fasa kloroform
secara kuantitatif dalam gelas kimia yang beratnya sudah
ditera.
7. Lakukan cara (5) dan (6) sebanyak tiga kali terhadap cara (4).
Selanjutnya fasa kloroform diuapkan diatas waterbath sampai
berat konstan.
8. Timbang berat papaverin dalam fasa kloroform dan hitunglah
kada papaverin HCl dalam sediaan tablet dan bandingkan
dengan persyaratan sediaan menurut farmakope Indonesia.
b. Penetapan kadar papaverin HCl secara titrasi alkalimetri
1. Sampel papverin yang ditetapkan kadarnya adalah fasa
kloroform hasil ekstraksi pada percobaan bagian A.
2. Sampel berupa ekstrak kering paapverin HCl dilarutkan dalam
20 mL aquadest bebas CO2 kemudian dipindahkan ke dalam
Erlenmeyer. Tambahkan 10 mL etanol netral (sebanyak 15 mL
enatnol 95% ditambahkan 1 tetes fenol merah kemudian
ditambahkan bertetes-tetes NaOH 0,1 N hingga larutan
berwarna merah.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

3. Tambahkan indicator PP 1% sebanyak 2 lalu dititrasi dengan


larutan baku NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna
larutan menjadi merah muda yang menetap.
4. Tentukan kadar papaverin HCl menggunakan persamaan.
5. Bandingkan hasil dengan percobaan pada bagian A.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

BAB 3 METODE KERJA

3.1Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buret,
corong pisah, corong, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, karet bulk,
pipet tetes, pipet volum, timbangan analitik dan Water bath.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
Aquadest, aquadest bebas CO2, etanol netral, indicator PP 1%,
Kloroform, serbuk NaCl, NaOH 0,1 N dan tablet Papaverin HCl.
3.3 Cara Kerja
a. Fase air ( uji kuantitatif)
1) Dimasukan aquadest sebanyak 100 mL kedalam corong pisah.
2) Ditambahkan NaCl 30,4 mg kedalam corong pisah , dilarutkan
dengan NaOH 1 N sebanyak 50 mL lalu homogenkan.
3) Ditambahkan kloroform sebanyak 50 mL, sehingga terbentuk 2
fasa (fasa air diatas dan fasa kloroform dibawah) lalu pisahkan
kedua fasa tersebut.
b. Penetapan kadar papaverin HCl secara ekstraksi pelarut
1) Ditimbang 20 tablet sampel papaverin HCl dan dirata-ratakan,
lalu tablet digerus sampai halus.
2) Dtimbang serbuk papaverin HCl 8,7 mg masukkan kedalam
corong pisah, dilarutkan dengan aquadest 25 mL.
3) Ditambahkan fasa kloroform 10 mL dan dipisahkan fasa
kloroform yang terbentuk. Ulangi sebanyak 3x.
4) Diuapkan fase kloroform menggunakan cawan porselin yang
beratnya sudah ditara, setelah itu didinginkan dalam
deksikator.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

5) Ditimbang berat papaverin HCl dalam afas kloroform dan


dihitung kadar papaverin HCl.
c. Penetapan kadar papaverin HCl secara titrasi alkalimetri
1) Sampel papaverin yang telah kering, dilarutkan dalam 20 mL air
bebas CO2 dalam erlenmeyer.
2) Ditambahkan 10 mL etanol netral , lalu ditambahkan indikator
PP 1% sebanyak 2 tetes.
3) Dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N hingga terjadi
perubahan warna larutan menjadi merah muda
4) DItentukan kadar papaverin HCl

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


4.1.1 Hasil identifikasi
A. Papaverin (generik)
1) Serbuk tablet + H2SO4 Pekat > Ungu
2) Serbuk tablet + HNO3 Pekat > Orange kekuningan
3) Serbuk tablet + K3Fe(CN)6 + FeCl3 > Hijau
B. Spasminal
1) Serbuk tablet + H2SO4 Pekat > Merah anggur
2) Serbuk tablet + HNO3 Pekat > Orange kekuningan
3) Serbuk tablet + K3Fe(CN)6 + FeCl3 > Hijau
4.1.2 Metode ekstraksi
Sampel Berat Ekstraksi Kadar %
(g)
Papaverin 0,0611 g 6,711 %
Spasminal 0,2606 g 9,34 %
4.1.3 Metode alkalimetri
Sampel Volume Titran Kadar %
(mL)
Papaverin 1 mL 1,87 %
Spasminal 1 mL 1,87 %

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

4.1 Pembahasan
Volumetrik adalah metode analisis yang kuantitatif
berdasarkan pengukuran volume larutan. Titrasi adalah teknik dalam
kimia analitik yang dilakukan dengan penambahan secara hati-hati
sejumlah volume yang terukur dari suatu larutan yang diketahui
dengan tepat konsentrasinya (larutan standar).
Volumetri adalah cara analisis jumlah berdasarkan
pengukuran volume larutan pereaksi berkepekatan tertentu yang
direaksikan dengan larutan contoh yang sedang ditetapkan kadarnya.
Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari
buret sedikit demi sedikit, sampai jumlah zat-zat yang direaksikan tepat
menjadi akivalen satu sama lain. Pada saat titran yang ditambahkan
tampak telah ekivalen, maka penambahan titran harus dihentikan; saat
ini dinamakan titik akhir titrasi.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan subtansi atau zat
dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Ekstraksi dapat digolongkan berdasarkan bentuk campuran yang
diestraksi dan proses pelaksanaanya.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar
paparverin HCl dari sediaan tablet dengan mengunakan metode
ekstraksi pelarut dan volumetri.
Suatu campuran papaverin (sebagai garam hirdoklorida atau
sulfat) dan asam barbiturat merupakan kombinasi obat yang umum
digunakan atau ditemukan. Campuran ini sangat cocok untuk
dipisahkan secara penyarian cair-cair.
Pada percobaan ini dilakukan identifikasi Papaverin dalam
sediaan tablet menggunakan beberapa peeaksi tertentu. Kedua

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

sampel pada saat ditambahkan H2SO4 pekat menghasilkan warna


ungu, ditambahkan HNO3 pekat menghasilkan warna orange
kekuningan, ditambahkan larutan K3Fe(CN)dan FeCl3 meghasilkan
larutan menjadi hijau. Untuk itu berdasarkan prosedur pengerjaan,
hasil reaksi warna dari kedua sampel adalah positif mengandung
Papaverin.
Selanjutnya dilakukan penetapankadar secara ekstraksi pelarut,
persen kadar yang diperoleh adalah untuk sampel papaverin 6. 711 %
sedangkan obat spasminal diperoleh persen kadar nya adalah 9.34%
Untuk penentapan kadar secara titrasi alkalimetri diperoleh
persen kadar yang sama untuk kedua sampel yaitu 1.87%. hal ini
disebabkan karena volume titran yang diperoleh sama sama 1 mL.
Hasil kadar yang didapatkan dari kedua metode ini tidak sesuai
dengan yang tertera di Farmakope Indonesia yang menyatakan
bahwa tablet papaverin HCl mengandung papaverin HCl tidak kurang
dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0%.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa kadr papaverin HCl dengan metode ekstraksi pelarut yaitu
6.711% unntuk sampel papaverin dan 9.34% untuk kadar spasminal
sedangkan dengan metode alkalimetri yaitu kedua sampel
menghasilkan 1.87% .
5.2 Saran
Praktikum harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti,
kelengkapan alat dan bahan harus diperhatikan karena akan
berpengaruh pada hasil yang diperoleh. Dan sebaiknya asisten selalu
mendampingi praktikan pada saat praktikum agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2016. Penuntun Praktikum Analisi Farmasi. Universitas Muslim


Indonesia: Makassar.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


RI:
Jakarta.

Gandjar, I.G & Rohman.A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.

Harjadi, W. 1987. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.

Khopkar, S.M., 2010.,Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press : Jakarta.

Pudjaatmaka, A. H., 2008, Kamus Kimia, PT. Balai Pustaka : Jakarta.

Tim Dosen UIT,. 2010. Penuntun Praktikum Analisis Instrumen Farmasi.


Universitas Indonesia Timur. Makassar.

Sumardjo, D., 2009.,Pengantar Kimia: Buku panduan kuliah mahasiswa


kedokteran dan program strata I fakultas Bioeksakta, EGC :

Jakarta.

Syamsuni, H., 2006.,Farmasetika Dasar dan Perhitungan Farmasi, EGC :


Jakarta.

Yazid, E. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Andi: Yogyakarta.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

LAMPIRAN

PERHITUNGAN

1. Papaverin
a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut
Diketahui :
Bobot wadah = 61.3908 g
Bobot wadah + Ekstrak = 61.4519 g
Bobot ekstrak(BE)= (Bobot wadah + Ekstrak) - Bobot wadah
= 61.4519 g - 61.3908 g = 0.611 g
Berat sampel (BS) = 0.9023 g

% = 100%

0.611
% = 100% = 6.771%
0.9023
b. Penetapan kadar secara titrasi alkalimetri
Diketahui :
Konsentrasi NaOH = 0.1103 N
Volume titrasi = 1 mL
BE Papaverin = 33.94
Berat Sampel (BE) = 200 mg
( )
% = 100%

(0.1103 1 ) 33.94
% = 100% = 1.87%
200

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

2. Spasminal
a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut
Diketahui :
Bobot wadah = 60.0000 g
Bobot wadah + Ekstrak = 60.2067 g
Bobot ekstrak(BE)= (Bobot wadah + Ekstrak) - Bobot wadah
= 60.000g -60.2067 g = 0.2067 g
Berat sampel (BS) = 2.7891 g

% = 100%

0.2067
% = 100% = 9.34%
2.7891
b. Penetapan kadar secara titrasi alkalimetri
Diketahui :
Konsentrasi NaOH = 0.1103 N
Volume titrasi = 1 mL
BE Papaverin = 33.94
Berat Sampel (BE) = 200 mg
( )
% = 100%

(0.1103 1 ) 33.94
% = 100% = 1.87%
200

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

SKEMA KERJA

b. Penetapan kadar papaverin HCl secara ekstraksi pelarut


Dimasukan sampel papaverin HCl kedalam corong pisah, dilarutkan
dengan aquadest 25 mL

Ditambahkan fasa kloroform 10 mL dan ulangi sebanyak 3x

Dipisahkan fasa kloroform yang terbentuk lalu diuapkan setelah itu


didinginkan dalam deksikator

Ditimbang berat papaverin HCl dalam afas kloroform dan dihitung


kadar papaverin HCl.
c. Penetapan kadar papaverin HCl secara titrasi alkalimetri
Sampel papaverin yang telah kering, dilarutkan dalam 20 mL air
bebas CO2 dalam Erlenmeyer

Ditambahkan 10 mL etanol netral

Ditambahkan PP 1% sebanyak 2 tetes

Dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N hingga terjadi perubahan


warna larutan menjadi merah muda

Tentukan kadar papaverin.

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN
TABLET PAPAVERIN HCL SECARA EKSTRAKSI PELARUT
DAN VOLUMETRI

PUTRI AYU ROSTINA HARDIANTI


15020140073

Anda mungkin juga menyukai