Papaverin Putri Ayu
Papaverin Putri Ayu
BAB 1 PENDAHULUAN
OCH3
CH2O
OCH3
3.1Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buret,
corong pisah, corong, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, karet bulk,
pipet tetes, pipet volum, timbangan analitik dan Water bath.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
Aquadest, aquadest bebas CO2, etanol netral, indicator PP 1%,
Kloroform, serbuk NaCl, NaOH 0,1 N dan tablet Papaverin HCl.
3.3 Cara Kerja
a. Fase air ( uji kuantitatif)
1) Dimasukan aquadest sebanyak 100 mL kedalam corong pisah.
2) Ditambahkan NaCl 30,4 mg kedalam corong pisah , dilarutkan
dengan NaOH 1 N sebanyak 50 mL lalu homogenkan.
3) Ditambahkan kloroform sebanyak 50 mL, sehingga terbentuk 2
fasa (fasa air diatas dan fasa kloroform dibawah) lalu pisahkan
kedua fasa tersebut.
b. Penetapan kadar papaverin HCl secara ekstraksi pelarut
1) Ditimbang 20 tablet sampel papaverin HCl dan dirata-ratakan,
lalu tablet digerus sampai halus.
2) Dtimbang serbuk papaverin HCl 8,7 mg masukkan kedalam
corong pisah, dilarutkan dengan aquadest 25 mL.
3) Ditambahkan fasa kloroform 10 mL dan dipisahkan fasa
kloroform yang terbentuk. Ulangi sebanyak 3x.
4) Diuapkan fase kloroform menggunakan cawan porselin yang
beratnya sudah ditara, setelah itu didinginkan dalam
deksikator.
4.1 Pembahasan
Volumetrik adalah metode analisis yang kuantitatif
berdasarkan pengukuran volume larutan. Titrasi adalah teknik dalam
kimia analitik yang dilakukan dengan penambahan secara hati-hati
sejumlah volume yang terukur dari suatu larutan yang diketahui
dengan tepat konsentrasinya (larutan standar).
Volumetri adalah cara analisis jumlah berdasarkan
pengukuran volume larutan pereaksi berkepekatan tertentu yang
direaksikan dengan larutan contoh yang sedang ditetapkan kadarnya.
Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari
buret sedikit demi sedikit, sampai jumlah zat-zat yang direaksikan tepat
menjadi akivalen satu sama lain. Pada saat titran yang ditambahkan
tampak telah ekivalen, maka penambahan titran harus dihentikan; saat
ini dinamakan titik akhir titrasi.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan subtansi atau zat
dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Ekstraksi dapat digolongkan berdasarkan bentuk campuran yang
diestraksi dan proses pelaksanaanya.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar
paparverin HCl dari sediaan tablet dengan mengunakan metode
ekstraksi pelarut dan volumetri.
Suatu campuran papaverin (sebagai garam hirdoklorida atau
sulfat) dan asam barbiturat merupakan kombinasi obat yang umum
digunakan atau ditemukan. Campuran ini sangat cocok untuk
dipisahkan secara penyarian cair-cair.
Pada percobaan ini dilakukan identifikasi Papaverin dalam
sediaan tablet menggunakan beberapa peeaksi tertentu. Kedua
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa kadr papaverin HCl dengan metode ekstraksi pelarut yaitu
6.711% unntuk sampel papaverin dan 9.34% untuk kadar spasminal
sedangkan dengan metode alkalimetri yaitu kedua sampel
menghasilkan 1.87% .
5.2 Saran
Praktikum harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti,
kelengkapan alat dan bahan harus diperhatikan karena akan
berpengaruh pada hasil yang diperoleh. Dan sebaiknya asisten selalu
mendampingi praktikan pada saat praktikum agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I.G & Rohman.A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Jakarta.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Papaverin
a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut
Diketahui :
Bobot wadah = 61.3908 g
Bobot wadah + Ekstrak = 61.4519 g
Bobot ekstrak(BE)= (Bobot wadah + Ekstrak) - Bobot wadah
= 61.4519 g - 61.3908 g = 0.611 g
Berat sampel (BS) = 0.9023 g
% = 100%
0.611
% = 100% = 6.771%
0.9023
b. Penetapan kadar secara titrasi alkalimetri
Diketahui :
Konsentrasi NaOH = 0.1103 N
Volume titrasi = 1 mL
BE Papaverin = 33.94
Berat Sampel (BE) = 200 mg
( )
% = 100%
(0.1103 1 ) 33.94
% = 100% = 1.87%
200
2. Spasminal
a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut
Diketahui :
Bobot wadah = 60.0000 g
Bobot wadah + Ekstrak = 60.2067 g
Bobot ekstrak(BE)= (Bobot wadah + Ekstrak) - Bobot wadah
= 60.000g -60.2067 g = 0.2067 g
Berat sampel (BS) = 2.7891 g
% = 100%
0.2067
% = 100% = 9.34%
2.7891
b. Penetapan kadar secara titrasi alkalimetri
Diketahui :
Konsentrasi NaOH = 0.1103 N
Volume titrasi = 1 mL
BE Papaverin = 33.94
Berat Sampel (BE) = 200 mg
( )
% = 100%
(0.1103 1 ) 33.94
% = 100% = 1.87%
200
SKEMA KERJA