Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.

T DENGAN MASALAH UTAMA


RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GATOTKOCO
SRDJ AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG

DISUSUN OLEH

EVAN AGUNG WIBISONO

P.13427

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Tn. T
Jenis kelamin : Laki Laki
Umur : 28 tahun
Tempat/tgl lahir : Semarang, 26 Mei 1989
Pekerjaan : tidak bekerja
Alamat : tegalsari , Kabupaten Batang
Agama : islam
Pendidikan : SD
Status perkawinan : belum menikah
Nama ayah : sochi
Nama ibu : sartami

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. H
Alamat : tegalsari, Kabupaten Batang
Pekerjaan : swasta
Hubungan dgn klien : saudara kandung

3. Alasan Masuk
Klien di bawa ke rumah sakit aminogondohutomo dengan alasan marah karena
sudah bosan minum obat. Klien mengajak berantem saudaranya dan tidak terima
di bawa kemari.

4. Faktor predisposisi

5. Faktor presipitasi

6. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum : baik (kooperatif)
b. Vital sign
1) Tekanan darah : 120/80 mmhg
2) Nadi : 120x/menit
3) Suhu : 36,3 C
4) Respirasi : 21x/menit
c. Pemeriksaan fisik
1). TB : 165 cm
2). BB : 64 Kg
Keluhan fisik
Data subjektif : klien mengatakan kalau badanya sehat dan baik baik saja
Data Obektif : klien tampak bersih, rapi, sedikit bau badan, tidak terdapat
lesi/luka di tubuhnya, tidak terdapat gangguan fisik dan
pemerikssaan vital sign normal

7. Pengkajian psikososial
a. Genogram

Keterangan :

: kali laki

: perempuan

: meninggal

: klien

: tinggal satu rumah

b. Konsep diri
1) Gambaran diri : klien mengatakan semua bagian tubuhnya berharga karna
semuanya bagian dari ciptaan allah SWT.
2) Identitas diri : klien mengatakan cita citanya dulu ingin menjadi orang
sukses dan punya uang banyak buat mencari pasangan dan
menikah.
3) Peran : klien mengatakan sadar bahwa dirinya sebagai anak kali kali
dari 2 bersaudara.
4) Ideal diri : klien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan dibawa ksini
hanya untuk berobat
5) Harga diri : klien mengatakan dirinya bisa bekerja dan mencari nafkah
setidaknya buat diri sendiri

c. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang berarti bagi hidupnya yaitu ayahnya dan kakakny,
ayah klien sudah lama meninggal dan kakaknya yang selama ini menafkahi
keluarganya pun sudah meninggal.
d. Nilai, keyakinan dan spiritual
Klien mengatakan dia beragama isalam, dia rajin sembahyang 5 waktu, dia
mengatakan bahwa dia percaya kepada allah SWT.

8. Status mental
a. Penampilan umum : klien tampak bersih, pakaian yang dikenakan bersih dan rapi
b. Pembicaraan : terbuka, klien bercerita bercerita dengan baik mengenai hal
yang sudah pernah dia lakukan dan sudah pernah terjadi.
c. Aktivitas motorik : pada saat dilakukan pengajian tampak klien baik namun
kontak mata kurang.
d. Alam perasaan : pada saat di singing singgung stresornya nada pembicaraan
klien tampak sedikit tinggi dan nada keras.
e. Afek : pada saat klien menceritakan pengalamannya klien mampu
mengekspresikan perasaanya sesuai apa yang dia ceritakan.
f. Interaksi selama wawancara : pembicaraan baik, kontak mata kurang, kooperatif
g. Persepsi :
h. Proses piker : koheren, klien dapat meceritakan pengalamanya secara baik
dan tidak muter muter.
i. Isi piker : isi piker klien baik, dia berfikir sesuai kenyataan yang
dialami.
j. Tingkat kesadaran dan orientasi : tingkat kesadaran klien baik, klien mampu
berinteraksi dengan teman sekamarnya dengan
baik.
k. Memori : daya ingat klien baik, klien mampu mengingat memori
dahulu, yang barusan terjadi dan yang saat ini terjadi.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung : baik, klien dapat menghitung dengan baik dan
benar.
m. Kemampuan penilaian :
n. Daya tilik diri : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan dibawa ke
sini untuk beribat.
9. Kebutuhan pasien pulang
a. Makan : klien makan 3 kali sehari dan selalu dihabiskan.
b. BAB/BAK : klien BAK 3x sehari dan BAB 1x sehari, klien dapat BAK
dan BAB mandiri.
c. Mandi : klien mandi 2x sehari pagi dan sore.
d. Berpakaian : klien baik dalambepakaian. Pakaian yang di kenakan sesuai
dengan aturan dank lien dapat memakai pakaianya secara
mandiri.
e. Istrahat dan tidur : klien istirahat 2x sehari yaitu siang sehabis makan dan malam
sehabis makan dan sehabis minum obat. Tidur klien pulas dan
jarng terbaung kalau tidak karna ingin BAK atau BAB.
f. Penggunaan obat :
g. Pemeliharaan kesehatan
h. Aktivitas didalam dan diluar rumah : saat di dalam rumah sebelum di RS klien
lebih sering melihat TV dan saat di luar
rumah klien bekerja sebagai pekerja
serabutan.

10. Mekanisme koping

11. Aspek medis


a. Diagnosa medis
b. Terapi yang diberikan.

B. Analisa data
TGL/JAM Data fokus diagnosis paraf
21 Nov 2017 S : klien mengatakan Resiko Perilaku
15.30 WIB pernah marah marah Kekerasan.
karena tidak ingin
minum obat karena
bosan dan merasa sudah
sembuh, pada saat
terakir di bawa ke RS
klien menantang
berkelahi temanya yang
membawanya kemari
karenya merasa dirinya
baik baik saja. Klien
juga mengataan pernah
marah marah dan
memukul jendela RS
ruang srikandi karena
meminta ingin pulang
dan tidak ingin di rawat
di sini.
O : pada saat di
singgung tentang
temanya yang membawa
dia ke RS raut wajah
tampak tegang dan nada
bicara klien berubah
agak keras dan tinggi.

C. Diagnosa keperawatan
NO diagnosa TGL ditemukan TGL teratasi paraf
1 Resiko Perilaku 21 Nov 2017 -
kekerasan

D. Rencana tindakan keperawatan


TGL/JAM dignosis Rencana keperawatan
Tujuan tindakan rasional
21 Nov 2017 Resiko Perilaku
Kekerasan

E. Catatan keperawatan
TGL/JAM Diagnosis/TUK/TUM implementan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai