Anda di halaman 1dari 5

Ekonomi Hijau

Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang mampu meningkatkan


kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko
lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah
karbon atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya
alam dan berkeadilan sosial.[1] Sedangkan ekonomi hijau ekologis merupakan sebuah
model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan
pengetahuan ekonomi ekologis.

Ciri ekonomi hijau yang paling membedakan dari rezim ekonomi lainnya adalah
penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan
akuntansi biaya di mana biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri
kembali dan dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan atau
mengabaikan aset. Untuk tinjauan umum tentang kebijakan pembangunan lingkungan
internasional yang menuju ke laporan Ekonomi Hijau Program Lingkungan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNEP), lihat Runnals (2011).[2]

Konferensi PBB tentang Pembangunan


Berkelanjutan
Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan, dikenal juga sebagai Rio
2012 atau Rio+20 adalah sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh PBB sebagai
bentuk dari tindak lanjut atas Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan
atau KTT Bumi yang pernah diselenggarakan di kota yang sama pada tahun 1992.
Konferensi ini secara khusus diadakan oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial
PBB bersama tuan rumah Brasildi Rio de Janeiro pada tanggal 20-22 Juni 2012.

Keputusan untuk mengadakan konferensi ini di Rio de Janeiro pada tahun 2012, dibuat
oleh Resolusi Majelis Umum PBB A/RES/64/236 pada 24 Desember 2009.[1]

Latar belakang
Rio+20 merupakan sebuah tonggak penting dalam rangkaian konferensi utama PBB,
di mana KTT Bumi yang diselenggarakan pada tahun 1992 lalu menjadi sebuah titik
awal diprioritaskannyapembangunan berkelanjutan dalam agenda PBB dan komunitas
internasional. Dua puluh tahun setalah KTT Bumi tersebut, di mana berbagai negara
telah mengadopsi Agenda 21, PBB sekali lagi menyatukan kembali para pemerintah,
institusi internasional dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.

Tujuan
Konferensi ini memiliki tiga tujuan, yaitu (1) memperbaharui komitmen politik atas
pembangunan berkelanjutan, (2) mengidentifikasi kesenjangan antara progres
kemajuan dan implementasi dalam mencapai komitmen-komitmen lama yang telah
disetujui, serta (3) mengatasi berbagai tantangan baru yang terus berkembang.

Tema
Konferensi ini mempunyai dua tema yang telah disepakati oleh negara-negara
anggota, yaitu (1) ekonomi hijau dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan
pemberantasan kemiskinan, serta (2) kerangka kerja kelembagaan untuk
pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan
Ribuan peserta dari sektor pemerintahan, swasta, LSM dan berbagai pemangku
kepentingan lainnya akan berkumpul di Rio de Janeiro pada bulan Mei dan Juni untuk
membicarakan perihal pembangunan berkelanjutan. Bersamaan dengan dan di antara
berbagai kegiatan utama, akan diadakan beberapa kegiatan tambahan berupa
pameran-pameran, presentasi dan berbagai pengumuman dari kelompok masyarakat
tersebut. Dalam mencapai hasilnya, negara-negara peserta diharapkan dapat
mengadopsi langkah-langkah nyata yang berfokus untuk menjalankan pembangunan
berkelanjutan, berdasarkan contoh-contoh sukses yang telah dicapai dalam 20 tahun
terakhir.

Slogan
Slogan kampanye untuk konferensi ini adalah "Future We Want" atau "Masa Depan
yang Kita Mau" dalam Bahasa Indonesia.[2]

Hasil konferensi
Hasil yang dicapai dalam konferensi ini adalah sebuah dokumen final "Masa Depan
yang Kita Mau".[3]
Mengenal Pengertian Ekonomi Hijau (Green
Economy)

Mengenal pengertian ekonomi hijau atau green economy


sebenarnya tidak sulit, demikian paling tidak menurut salah satu teman saya.
Menurut dia apa yang disebut dengan ekonomi hijau adalah perekonomian
yang tidak merugikan lingkungan hidup.

Program Lingkungan PBB (UNEP; United Nations Environment Programme)


dalam laporannya berjudul Towards Green Economy menyebutkan, ekonomi
hijau adalah ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan
sosial. Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan
ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam.

Dari definisi yang diberikan UNEP, pengertian ekonomi hijau dalam kalimat
sederhana dapat diartikan sebagai perekonomian yang rendah karbon (tidak
menghasilkan emisi dan polusi lingkungan), hemat sumber daya alam dan
berkeadilan sosial.

Kemudian apa bedanya ekonomi hijau (green economy) dengan


pembangunan berkelanjutan (sustainable development)?. Konsep ekonomi
hijau melengkapi konsep pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana
diketahui prinsip utama dari pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi hijau merupakan
motor utama pembangunan berkelanjutan.
Ekonomi Hijau (Green Economy)

Ekonomi Hijau Tema Hari Lingkungan Hidup 2012. UNEP


menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012 adalah Green
Economy: Does it include you?. Dalam konteks Indonesia, tema tersebut
diadaptasi sebagai Tema Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2012 menjadi
Ekonomi Hijau: Ubah perilaku, tingkatkan kualitas lingkungan.

Dari sini terlihat pentingnya perubahan paradigma dan perilaku untuk selalu
mengambil setiap kesempatan dalam mencari informasi, belajar dan
melakukan tindakan demi melindungi dan mengelola lingkungan hidup.
Dengan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik akan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.

Pola hidup masyarakat modern telah membuat pembangunan sangat


eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan.
Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan produksi terbukti
membuahkan perbaikan ekonomi, tetapi gagal di bidang sosial dan
lingkungan. Sebut saja, meningkatnya emisi gas rumah kaca, berkurangnya
areal hutan serta musnahnya berbagai spesies dan keanekaragaman hayati. Di
samping itu adalah ketimpangan rata-rata pendapatan penduduk negara kaya
dengan negara miskin.

Konsep ekonomi hijau diharapkan menjadi jalan keluar. Menjadi jembatan


antara pertumbuhan pembangunan, keadilan sosial serta ramah lingkungan
dan hemat sumber daya alam. Tentunya konsep ekonomi hijau baru akan
membuahkan hasil jika kita mau mengubah perilaku.

Anda mungkin juga menyukai