SPO Darah
SPO Darah
1
DEFINISI
Suatu prosedur pemberian darah atau komponen darah melalui jalur intravena dari
donor darah
yang cocok dengan darah pasien setelah dilakukan pemeriksaan crossmatching (reaksi
silang).
1
TANGGUNG JAWAB
Dokter, Perawat dan bidan terlatih
2
TUJUAN
3.1
Agar prosedur pemberian darah transfusi dapat berlangsung dengan aman dan efektif.
3.2 Agar kebutuhan darah dan komponen darah bagi pasien segera dapat dipenuhi.
3.3 Agar masalah atau reaksi yang muncul selama transfusi darah dapat segera
ditangani dengan
balk.
3
INDIKASI
4.1
Sel darah merah
4.1.1
Hb <7g/dL;
meskipun nilai Hb lebih rendah dari nilai normal tetapi pada kasus dan pasien
tertentu masih dapat diterima (misal: pasien dalam terapi obat iron)
4.1.2
Transfusi dengan indikasi Hb lebih tinggi dari nilai normal untuk situasi tertentu:
i
Hb <7-10g/dL Selama operasi terkait dengan risiko kehilangan banyak darah atau
jika adanya gangguan transportasi oksigen.
ii
Hb <8g/dL; Pasien yang sering mendapatkan transfusi atau pasien dengan
terapi sumsum tulang "marrow suppressive therapy" (untuk mengontrol gejala dan
pertumbuhan agar sesuai)
iii
Hb <10g/dL; Hanya untuk populasi tertentu (neonatus)
4.2
Konsentrat trombosit
4.2.1
Kegagalan sumsum tulang (Bone marrow failure)
i
Trombosit <10x10
3
/pL Jika tidak ada faktor risiko lain untuk perdarahan (lihat
dibawah ini)
ii
Trombosit <20x10
3
/pL Jika terdapat faktor risiko (demam, antibiotik,
kegagalan hemostatik, risiko perdarahan intrakranial)
4.2.2 Pembedahan/prosedur invasif
Trombosit <50x10
3
/pL. Namun jumlah yang lebih tinggi dari ini mungkin diperlukan
dalam operasi dengan risiko tinggi perdarahan, seperti bedah saraf.
4.2.3 Fungsi trombosit tidak sempurna
Transfusi jika terdapat perdarahan atau risiko tinggi perdarahan, terlepas dari jumlah
trombosit yang sebenarnya.
4.2.4
Perdarahan/ transfusi masif
i
Pertahankan trombosit >50x10
3
/pL jika thrombocytopaenia kemungkinan dapat
menyebabkan perdarahan
ii
Maintain trombosit >100x10
3
/pL dengan adanya perdarahan mikrovaskular
atau "diffuse microvascular bleeding (DIC)" or CNS trauma
4.3
FFP sesuai berikut ini:
4.3.1 Efek warfarin,
FFP memiliki cara kerja yang berlawanan dengan walfarin, sehingga
efek koagulasi dari walfarin dosis tinggi dapat diatasi dengan segera.
4.3.2
Defisiensi Vit. K, perdarahan yang mengancam jiwa akibat defisiensi vit. K dapat
diterapi dengan menggunakan FFP.
4.3.3 Penyakit hati, Jika perdarahan dengan koagulasi yang abnormal.
4.3.4 Akut DIC ketika terdapat perdarahan dan koagulasi yang abnormal
4.3.5 Setelah dilakukan transfuse massif cardiac bypass untuk perdarahan yang terjadi
atau
perdarahan dengan adanya koagulasi yang abnormal.
4.4
Cryoprecipitate diindikasikan untuk:
Defisiensi Fibrinogen, dalam keadaan klinis perdarahan, prosedur invasive, trauma atau
DIC.
SPO: PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH ATAU PRODUK DARAH
5
KONTRAINDIKASI
6
KEAMANAN DAN PENGUKURAN PENGENDALIAN INFEKSI
6.1
Semua pasien yang memperoleh transfusi darah, harus mengenakan gelang identifikasi
6.2 Transfusi PRC seharusnya dimulai dalam waktu 30 menit setelah darah
keluar dari lemari
pendingin laboratorium, dan transfusi untuk satu kantong harus selesai maksimal dalam
waktu
4 jam
6.3
Setaip saat hanya satu kantong darah yang diperbolehkan keluar dari pendingin
laboratorium,
kecuali terdapat pemberian transfusi darah sangat cepat dalam jumlah besar.
6.4
Dua pertugas harus melakukan pemeriksaan identitas pasien dan kantong darah di sisi
tempat
tidur pasien, dan salah satu pertugasnya harus merupakan perawat terlatih atau tenaga
medis
terlatih
6.5
Reaksi transfusi yang berat dapat timbul dalam 15 menit pertama saat unit kantong
darah
diberikan. Observasi pasien secara ketat selama periode ini.
6.6
Trombosit tidak boleh diberikan melalui perangkat pemberi darah yang telah digunakan
untuk
transfusi darah sebelumnya.
6.7
Lama pemberian transfusi yang direkomendasikan, kecuali ada indikasi klinis lainnya.
Sel Darah Merah (PRC)
maksimum 4 Jam
FFP
30 menit 1 jam
Trombosit
30 menit
Kriopresipitat
30 menit
7
PERALATAN
7.1
Perlengkapan pemasangan infuse dengan kanul nomor 18 atau 20 (Jika pasien belum
terpasang
infuse).
7.2
Set infus tranfusi darah
7.3 NaCL 0.9% 100 ml
7.4
Leucodepletion filter (jika diperlukan)
7.5
Infusion pump
7.6
Sarung tangan bersih
7.7
Blood warmer (jika diperlukan)
7.8 Form PMI
7.9
Form cairan Infus
7.10 Kartu kendali
7.11 Kantong darah
8
PERSIAPAN
8.1
Kaji pada lembaran pesanan dokter, instruksi pemberian transfusi darah, yaitu jenis,
jumlah, cara
dan waktu tranfusi darah diberikan.
8.2
Kaji apakah pasien memakai infus dan besarnya kanul yang dipakai apakah sesuai
untuk
pemberian transfusi (minimal nomor 18 atau 20 ), serta kaji jenis set yang dipakai
8.3
Kaji kondisi pasien, tanda-tanda vital, jika suhu tubuh lebih dari 37.8 OC beritahu dokter
sebelum
proses tranfusi
9
PROSEDUR
9.1
Cuci tangan
9.2
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga
SPO: PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH ATAU PRODUK DARAH
Nama Lengkap pasien dan
Tanggal lahir
Identifikasi positif
Cek kembali:
-
Gelang identitasi pasien
-
Form PMI
-
Form Catatan pemberikan Infus
-
Kartu kendali pada kantong darah
Nomor MR
Check kembali:
-
Gelang identitas pasien
-
Form permintaan transfusi
-
Form catatan pemberian infuse
Golongan darah pasien
Pengertian :
Tranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang memerlukan darah dan
atau produk darah dengan memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set
tranfusi.cairan melalui intravena (infus).nutrisi bagi klien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan, Tindakan ini dilakukan
dengan didahului pemasangan pipa lambung.
Tujuan :
Kebijakan :
1. Standar Infus.
2. Set tranfusi.
3. Botol berisi cairan NaCl 0,9 %.
4. Produk darah yang benar sesuai program medis.
5. Pengalas.
6. Torniket.
7. Kapas alkohol.
8. Plester.
9. Gunting.
10. Kasa steril
11. Betadine
12. Sarung tangan.
Prosedur :
A. Persiapan
1. Persiapan Pasien
a. Memperkenalkan diri (kontrak)
b. Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan.
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan dilakukan
e. Pasien disiapkan dipinggir tempat tidur
2. Persiapan Lingkungan
a. Menutup pintu atau jendela atau memasang sampiran
3. Persiapan Alat
a. Baki alas penyajian
b. Serbet makan
c. Piring berisi nasi atau bubur
d. Mangkok berisi sayur atau kuah
e. Piring kecil berisi lauk
f. Sendok makan
g. Sendok garpu
h. Gelas berisi air minum
i. Sedotan atau pipet
j. Mangkok untuk cuci tangan
k. Buah-buahan
B. Tahap Pelaksanaan
1. Bawa alat-alatnya kedekat pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Pasangkan atau beri pasien serbet untuk alas
4. Hidangkan makanan dan minuman kedekat pasien dengan hati-hati
5. Bantu pasien untuk memotong lauknya bila diinginkan
6. Persilahkan pasien untuk makan dan minum
7. Bila pasien tidak bisa makan dan minum sendiri , suapi pasien sedikit demi sedikit sambil
berkomunikasi dengan pasien
8. Memberi pasien minum obat (sesuaikan dengan dosis yang diberikan)
9. Berikan pasien buah setelah selesai makan (bantu pasien jika tidak bisa mengkonsumsi buah
sendiri)
10. Membersihkan mulut dan sekitarnya dengan serbet atau tisu
11. Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman
12. Bereskan alat dan perawat mencuci tangan
C. Tahap Evaluasi