PENDAHULUAN
Perairan Indonesia yang dipengaruhi oleh sistem pola angin muson memiliki pola sirkulasi
massa air yang berbeda dan bervariasi antara musim, disamping itupula juga dipengaruhi oleh
massa air Lautan Pasifik yang melintasi perairan Indonesia menuju Lautan Hindia melalui
sistem arus lintas Indonesia. Sirkulasi massa air perairan Indonesia berbeda antara musim
barat dan musim timur. Dimana pada musim barat, massa air umumnya mengalir ke arah
timur perairan Indonesia, dan sebaliknya ketika musim timur berkembang dengan sempurna
suplai massa air yang berasal dari daerah upwelling di Laut Arafura dan Laut Banda akan
mengalir menunju perairan lndonesia bagian barat Perbedaan suplai massa air tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap kondisi perairan yang akhirnya mempengaruhi
tinggi rendahnya produktivitas perairan. mengatakan perubahan kondisi suatu massa air dapat
diketahui dengan melihat sifat-sifat massa air yang meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut,
dan kandungan nutrien. (muammar faperik, 2010)
Nitrogen berasal dari bahasa (Latin: nitrum, Yunani: Nitron, soda alami, membentuk)
Nitrogen ditemukan oleh kimiawan dan fisikawan Daniel Rutherford di tahun 1772. Dia
memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang tersisa tidak
menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pada saat yang bersamaan ada beberapa ilmuwan
lainnya yang mengadakan riset tentang nitrogen. Mereka adalah Scheele, Cavendish,
Priestley, dan yang lainnya. Mereka menamakan gas ini udara tanpa oksigen.
Fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai. Karena sungai
membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga sumber fosfat
dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai
menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-, PO43-. Fosfat
diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan. Senyawa fosfat
dalam perairan berasal daari sumber alami seperti erosi tanah, buangan dari hewan dan
pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan
menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat
menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan
plankton adalah 0,27 5,51 mg/liter .
Kecocokan lingkungan bumi atau air untuk mendukung kehidupan tergantung pada
ketersediaan nutrien dalam bentuk dan jumlah yang tepat. Proses-proses yang mengatur
ketersediaan ini (atau kekurangannya) secara kolektif dikenal sebagai siklus nutrien,karena
cara di mana sediaan dasar materi fisik berubah secara siklis melalui bagian-bagian yang
hidup dan yang tidak hidup dari dunia fisik. Siklus ini mendukung kehidupan tidak hanya
dengan membuat nutrien-nutrien terus-menerus tersedia dengan katalain, dengan menjaga
fertilitaslingkungan melainkan dengan membatasi akumulasi material dalam jumlah, bentuk,
dan tempat di mana hal itu akan menghancurkan organisme. pentinglah untuk mengenali
dalam hal ini bahwa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang sama dalam konsentrasi tertentu
sering bersifat toksit (beracun)bagi beberapa organisme, atau bahkan untuk organisme yang
sama dalam konsentrasi yang lebih tinggi. Misalnya, molekul oksigen (O2) bersifat toksit
bagi organisme anaerobik dan, pada konsentrasi yang cukup tinggi, bahkan bagi mamalia.
NITROGEN, FOSFOR, DAN NUTRIEN LAIN DI PERAIRAN
1. BIBLIOGRAFI
http://www.scribd.com/doc/31924372/nitrogen-fosfor-dan-nutrien-di-perairan-
darat) Diakses tanggal 14 April 2012. Pukul 15:00 WIB
http://sains.geoklik.com/pengertian-dan-macam-macam-daur-biogeokimia/)
Diakses tanggal 14 April 2012, pukul 20:30 WIB.
2. TUJUAN PENULIS
5. PERTANYAAN
1. Bagaimana proses terjadinya Amonifikasi?
2. Senyawa apa saja yang terdapat di dalam Nitrogen?
6. Bagaimana proses terbentuknya endapan pada fosfat?
1. Apa menyebabkan dampak dari dekomposisi limbah organik?
2. Bagaimana akibat yang Ditimbulkan Oleh Proses Eutrofikasi?
7. KONSEP
1. PSA (Pressure Swing Adsorbtion)
2. Siklus nitrogen
3. Blooming
4. Upwelling
5. Ortofosfat (H3PO4)
6. Siklus hidrologis
7. Gerakan geologis
8. REFLEKSI KELOMPOK
Setelah kami membaca dan membuat analisi kritis tentang " Nitrogen, Fosfor, dan
Nutrien Lain di Perairan" Nitrogen merupakan salah satu unsur penting bagi
pertumbuhan organisme dan proses pembentukan protoplasma, serta merupakan salah
satu unsur utama pembentukan protein. Di perairan nitrogen biasanya ditemukan
dalam bentuk ammonia, ammonium, nitrit dan nitrat. Kalau kandungan nitrogen dan
fosfor yang berlebihan pada benda-benda air dapat mengakibatkan eutrofikasi.
Nitrogen bembentukan asam amino yang menjadi cikal bakal terbentuknya protein.
Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan
populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan
secara massal. Proses-proses yang mengatur ketersediaan ini (atau kekurangannya)
secara kolektif dikenal sebagai siklus nutrien,karena cara di mana sediaan dasar
materi fisik berubah secara siklis melalui bagian-bagian yang hidup dan yang tidak
hidup dari dunia fisik. Siklus ini mendukung kehidupan tidak hanya dengan membuat
nutrien-nutrien terus-menerus tersedia dengan katalain, dengan menjaga
fertilitaslingkungan melainkan dengan membatasi akumulasi material dalam jumlah,
bentuk, dan tempat di mana hal itu akan menghancurkan organisme.
Pengaruh pertama proses dekomposisi limbah organik di badan air aerobik adalah
terjadinya penurunan oksigen terlarut dalam badan air. Fenomena ini akan
mengganggu pernafasan fauna air seperti ikan dan udang-udangan, dengan tingkat
gangguan tergantung padatingkat penurunan konsentrasi oksigen terlarut dan jenis
serta fase fauna. eutrofikasi juga merangsang pertumbuhan tanaman air lainnya, baik
yang hidup di tepian (eceng gondok) maupun dalam badan air (hydrilla). Oleh karena
itulah maka di rawa-rawa dan danau-danau yang telah mengalami eutrofikasi
tepiannya ditumbuhi dengan subur oleh tanaman air seperti eceng gondok (Eichhornia
crassipes), Hydrilla dan rumput air lainnya. Demikianlah informasi yang kami
dapatkan, semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfat bagi kita semua.
PEMBAHASAN
9. Nitrogen
Nitrogen adalah gas yang serba guna. Unsur kimia ini bersifat tidak berwarna , tidak
berbau, tidak berasa,tidak beracun, tidak terbakar,dan tidak membantu pembakaran,
bersifat inert dan sedikit larut dalam air. Kandungan nitrogen di udara 78,1 %.
Nitrogen sebagian besar diproduksi dengan cara destilasi udara atmosfir pada suhu
rendah (kriogenik), atau melalui membran khusus, atau dengan sistem PSA (Pressure
Swing Adsorbtion), atau VPSA (Vaccum Pressure Swing Adsorbition).
Nitrogen organik merupakan bentuk nitrogen yang terikat senyawa organic, terutama
nitrogen bervalensi tiga yang biasanya berupa pertkulat yang tidak larut dalam air.
Nitrogen organik biasadisebut amino atau albuminoid nitrogen. Senyawa ini
mencakup protein, polipeptida, asam amino, urea (H2NCONH2), dan senyawa
lainnya. Kadar nitrogenorganik pada perairan alami dan air tanah biasanya rendah,
yakni sekitar 0,01 mg/liter.
Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat
terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus
nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
Walaupun terdapat sangat banyak molekul nitrogen di dalam atmosfir, nitrogen dalam
bentuk gas tidaklah reaktif.. Hanya beberapa organisme yang mampu untuk
mengkonversinya menjadi senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi
nitrogen. Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya
kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak akan
ada bentuk kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup
yang dapat menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut. Hampir
seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain.
Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses topping-up atau fungsi
penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen.
(Sumber: Blogspot,2012)
1. Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air
hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam
tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis
dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-
polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru
dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi
2. Tahap kedua
Nitrat yang diperoleh dari hasil fiksasi biologis akan digunakan oleh produsen
atau tumbuhan yang nandi diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika
hewan atau tumbuhan mati, maka makhluk pengurai akan merombaknya
menjadi (NH3) atau yang dikenal dengan gas amoneak dan garam ammonium
yang larut dalam air (NH4+). Proses ini dinamakan dengan proses
amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas dapat mengubah senyawa ammonium dan
amoneak menjadi Nitrat oleh Nitrobacter. Jika oksigen dalam tanah terbasa,
maka nitrat akan dengan cepat ditransformasikan menjadi oksida nitrogen atau
gas nitrogen oleh proses yang dinamakan denitrifikasi.
(Sumber: sains.geoklik.com)
Tumbuhan seperti ganggang atau alga memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa
amonia (NH4), ion nitrit (N02-), dan ion nitrat (N03-).Selain itu, terdapat bakteri yang
dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp yang bersifat aerob
dan Clostridiumsp yang bersifat anaerob, dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga
mampu menambat nitrogen.Nitrogen yang diikat dalam bentuk ammonia (NH4).
Amonia juga diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia
ini akan di nitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcusdan
dirombak kembali oleh Nitrobacter sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap
oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, (Thiobacillus denitrificans,
Pseudomonas denitrificans) nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia
diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan keudara.
Nitrogen dalam air terjadi dalam berbagai bentuk senyawa. Nitrogen yang
terbanyak dalam bentuk N-molekuler (N2) yang berlipat ganda jumlahnya dari pada
nitrit (NO2) atau nitrat (NO3), tetapi tidak dalam bentuk yang berguna bagi jasad
hidup.
Nitrogen memegang peranan kritis dalam siklus organic dalam menghasilkan asam-
asamamino yang membuat protein. Dalam siklus nitrogen, tumbuh-tumbuhan
menyerap N-anorganik dalam salah satu gabungan atau sebagai nitrogen molekuler.
Tumbuh-tumbuhan ini membuatprotein yang kemudian dimakan hewan dan diubah
menjadi protein hewan.Jaringan organik yang mati diurai oleh berbagai jenis bakteri,
termasuk di dalamnya bakteri pengikat nitrogenyang mengikat nitrogen molekuler
menjadi bentuk-bentuk gabungan (NO2, NO3, NH4) danbakteri denitrifikasi yang
melakukan hal sebaliknya.Nitrogen lepas ke udara dan diserap dariudara selama
siklus berlangsung. Jumlah nitrogen yang tergabung dalam mineral dan mengendapdi
dasar laut tidak seberapa besar Pola sebaran nitrogen diSamudera Atlantik, Pasifik
dan Samudera India tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. (Tyaz arumz,
2012)
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi
CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2
atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan
O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentukbahan anorganik
lainnya.
Nitrogen merupakan salah satu unsur penting bagi pertumbuhan organisme dan proses
pembentukan protoplasma, serta merupakan salah satu unsur utama pembentukan
protein. Di perairan nitrogen biasanya ditemukan dalam bentuk ammonia, ammonium,
nitrit dan nitrat serta beberapa senyawa nitrogen organik lainnya.
Pada umumnya nitrogen diabsorbsi oleh fitoplankton dalam bentuk nitrat (NO3 N)
dan ammonia (NH3 N). Fitoplankton lebih banyak menyerap NH3 N
dibandingkan dengan NO3 N karena lebih banyak dijumpai diperairan baik dalam
kondisi aerobik maupun anaerobik.Senyawa-senyawa nitrogen ini sangat dipengaruhi
oleh kandungan oksigen dalam air, pada saat kandungan oksigen rendah nitrogen
berubah menjadi amoniak (NH3) dan saat kandungan oksigen tinggi nitrogen berubah
menjadi nitrat (NO3 ).
Nitrogen dalam air laut umumnya terlarut dalam bentuk nitrat (NO3), nitrit (NO2) dan
Amonia (NH4). Bentuk-bentuk senyawa dari nitrogen tersebut diabsorbsi oleh
organisme laut untuk memenuhi kebutuhan akan nitrogen sebagai salah satu
komponen utama pembentukan asam amino yang menjadi cikal bakal terbentuknya
protein.
Amonia (NH4)
Amonia (NH4) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber ammonia
di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen
anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan
organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi
gasnitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan
domestik.Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi
tanah. Selainterdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks
dengan beberapa ion.
Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga
mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses
volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin
meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang
terlalu tinggi karena dapatmengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah
dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang
padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah
kotoran terjadi sangat cepat.
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit
pada perairan relatif karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami
mengandung nitrit sekitar 0,001 mg/liter. Di perairan, nitrit ditemukan dalam jumlah
yang sangat sedikit, lebih sedikit dari pada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan
keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat
(nitrifikasi) dan antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi) yang terbentuk dalam
kondisi anaerob.
Nitrat adalah sumber utama nitrogen di perairan, namun amonium lebih disukai oleh
tumbuhan. Kadar nitrat di perairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi dari pada
kadar amonium. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan
terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja
hewan. Kadar nitrogen yang lebih dari 0,2 mg/liter menggambarkan terjadinya
eutrofikasi perairan. Nitrat adalah bentuk nitrogen sebagai nutrien utama bagi
pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan
bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna di perairan.
16. FOSFOR
Menurut (seandy, 2010). Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan
oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air
laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa
organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan
fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan
polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam
bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan
membantu proses metabolisme sel suatu organisme.
Fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai. Karena
sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga
sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam
air akan terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-,
HPO42-, PO43-.
Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan berasal daari sumber alami seperti erosi tanah,
buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan
kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi
(blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara
massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 5,51
mg/liter.
4. Siklus Fosfor
Senyawa fosfor di alam terbagi dalam dua yaitu, senyawa fosfat organik (pada
hewan dan tumbuhan) dan senyawa fosfat anorgani (pada air dan tanah). fosfat
organik yang terdapat dalam hewan dan tumbuhan yang mati akan di uraikan
oleh decomposer dan menjadi fosfat anorganik. Lalu fosfat yang terlarut di air
tanah atau di air laut akan mengendap di di sedimen laut. Setelah itu fosfat
yang dari batuan itu akan terkikis lalu akan terserap lagi oleh tumbuhan.
Fosfor
adalah salah satu jenis elemen penting dalam kehidupan, hal ini disebabkan
karena semua makhluk hidup akan membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP
(Adenosin Tri Fosfat), Adenosin Tri Fosfat sendiri nantinya akan digunakan
sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. fosfor banyak terdapat di alam
yang masih berbentuk-bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat pada umumnya
terdapat dalam bebatuan. Akibat terjadinya peristiwa erosi dan pelapukan
memungkinkan fosfat terbawa menuju sungai bahkan hingga laut yang
membentuk sedimen. Terjadinya pergerakan dasar bumi memicu sedimen
yang mengandung fosfat naik ke permukaan. Tumbuhan pada umumnya
mengambil fosfat yang masih terlarut dalam air tanah.
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang
terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari
batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah
dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi.
Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai
Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam
siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas,
dll. Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter
aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman
Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid
koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan
gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat
dalam siklus fosfat. Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut dipengaruhi
oleh proses biologi dan fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh fitoplankton
sejak proses fotosintesis.
(Sumber: sain.geoklik.com)
Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat)
dan senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks
ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada
sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik.
Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid
koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan
gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak
terdapat dalam siklus fosfat. Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut
dipengaruhi oleh proses biologi dan fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh
fitoplankton sejak proses fotosintesis. Konsentrasi fosfat di atas 0,3 m akan
menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies fitoplankton. Untuk
konsentrasi dibawah 0,3 m ada bagian sel yang cocok menghalangi dan sel fosfat
kurang diproduksi. Mungkin hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu habis
sebelum PO4 jatuh ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air
mendekati 50% seperti organik-P. Di laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik.
Di musim dingin hampir semua P adalah inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi
karena proses upwelling dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran yang terjadi
dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan oleh bentuk linear di air dangkal.
Setelah musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat akan sangat berkurang.
Banyak sumber fosfat yang di pakai oleh hewan, tumbuhan, bakteri, ataupun makhluk
hidup lain yang hidup di dalam laut. Misalnya saja fosfat yang berasal dari feses
hewan (aves). Sisa tulang, batuan, yang bersifat fosfatik, fosfat bebas yang berasal
dari proses pelapukan dan erosi, fosfat yang bebas di atmosfer, jaringan tumbuhan dan
hewan yang sudah mati. Di dalam siklus fosfor banyak terdapat interaksi antara
tumbuhan dan hewan, senyawa organik dan inorganik, dan antara kolom perairan,
permukaan, dan substrat. Contohnya beberapa hewan melepaskan sejumlah fosfor
padat di dalam kotoran mereka.
Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam
bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada
umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai
ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme.
Nutrien atau hara adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk
metabolisme atau fisiologiorganisme. Nutrien biasanya dikategorikan menjadi nutrien
yang menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen untuk tubuh atau
struktur sel. Suatu nutrien disebut esensial bagi organisme jika zat tersebut tidak dapat
disintesis oleh organisme dan harus dipenuhi dari sumber makanan.
Nutrien bisa dibagi ke dalam tiga kategori: 4 zat kimiawi pembentuk benda hidup
(karbon, oksigen, hidropogen, nitrogen); 7 makronutrien, darinya kuantitas yang lebih
kecil namun signifikan diperlukan bagi kehidupan dan 13 mikronutrien, atau trace
elements, darinya kuantitas yang kecil, terdapat banyak fungsi-fungsi yang sangat
penting. Kecocokan lingkungan bumi atau air untuk mendukung kehidupan
tergantung pada ketersediaan nutrien dalam bentuk dan jumlah yang tepat.
Proses-proses yang mengatur ketersediaan ini (atau kekurangannya) secara
kolektif dikenal sebagai siklus nutrien,karena cara di mana sediaan dasar materi fisik
berubah secara siklis melalui bagian-bagian yang hidup dan yang tidak hidup dari
dunia fisik. Siklus ini mendukung kehidupan tidak hanya dengan membuat nutrien-
nutrien terus-menerus tersedia dengan katalain, dengan menjaga fertilitaslingkungan
melainkan dengan membatasi akumulasi material dalam jumlah, bentuk, dan tempat
di mana hal itu akan menghancurkan organisme. pentinglah untuk mengenali dalam
hal ini bahwa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang sama dalam konsentrasi
tertentu sering bersifat toksit (beracun)bagi beberapa organisme, atau bahkan untuk
organisme yang sama dalam konsentrasi yang lebih tinggi. Misalnya, molekul oksigen
(O2) bersifat toksit bagi organisme anaerobik dan, pada konsentrasi yang cukup
tinggi, bahkan bagi mamalia.
Amonia (NH3) merupakan sumber nutrient nitrogen yang penting bagi banyak
tanaman tetapi bersifat toksit bagi orang. Hidrogen sulfida (H2S) merupkan nutrien
bagi tipe-tipe bakteri tertentu tetapi sangat toksit bagi mamalia.
Gambar 6. Nutrien
(Sumber: Wekipedia)
Siklus-siklus dari banyak nutrien sangat erat terkait secara kimiawi dan biologis. Hal
ini terutama terjadi padasiklus nutrian, dinamika nutrien dan sulfur.
1. Siklus Nutrien
Arus energi utama yang membantu membentuk kondisi pada permukaan Bumi
berasal dari ruang angkasa' dan ketika pekerjaan energi di bumi tersebut sudah
selesai, ia kembali keruang angkasa. Oleh sebab itu, berkaitan dengan energi,
Bumi merupakan sebuah sistem yang terbuka. Tetapi, berkaitan dengan
sumbangan kimia, Bumi merupakan sebuah sistem tertutup. Yakni, jumlah
karbon, hidrogen, oksigen, besi, emas,dan unsur-unsur lainnya di dalam sistem
planet-atmosfir tidak berubah dalam perjalanan waktu, tanah kimiawi dan
distribusi fisik dari unsur-unsur ini bisa dan memang berubah-ubah, tetapi
pada dasarnya tidak ada yang memasuki dan tidak ada yang meninggalkan
sistem tersebut. Unsur-unsur di dalam sistem tertutup ini yang penting untuk
kehidupan disebut Nutrient.
Agen perpindahan fisik kelima yang penting dalam beberapa keadaan adalah
gerakan organisme. Misalnya, burung-burung pemakan ikan yang menimbun
kotorannya di daratan memberikan jalan penting dengannya nitrogen dan
fosfor ditransfer dari laut ke daratan. Ikan-ikan seperti salmon, yang sebagian
besar mencair makan di laut tetapi bermigrasi naik kesungai air tawar untuk
bertelur dan mati, melakukan fungsi yang sama, sebagaimana ikan yang
ditangkap di lautan dikonsumsi oleh manusia yang tinggal di daratan.
Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau
tumbuh tumbuhan dengan komponen utamanya adalah karbon, protein, dan lemak
lipid. Zat organik ini mudah sekali mengalami pembusukan oleh bakteri dengan
menggunakan oksigen terlarut.
Limbah organik adalah sisa atau buangan dari berbagai aktifitas manusia seperti
rumah tangga, industri, pemukiman, peternakan, pertanian dan perikanan yang berupa
bahan organik; yang biasanya tersusun oleh karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen,
fosfor, sulfur dan mineral lainnya (Polprasert, 1989). Limbah organik yang masuk ke
dalam perairan dalam bentuk padatan yang terendap, koloid, tersuspensi dan terlarut.
Pada umumnya, yang dalam bentuk padatan akan langsung mengendap menuju dasar
perairan; sedangkan bentuk lainnya berada di badan air, baik di bagian yang aerob
maupun anaerob. Dimanapun limbah organik berada, jika tidak dimanfaatkan oleh
fauna perairan lain, seperti ikan, kepiting, bentos dan lainnya; maka akan segera
dimanfaatkan oleh mikroba; baik mikroba aerobik (mikroba yang hidupnya
memerlukan oksigen), mikroba anaerobik (mikroba yang hudupnya tidak memerlukan
oksigen) dan mikroba .fakultatif (mikroba yang dapat hidup pada perairan aerobik dan
anaerobik). Limbah organik yang ada di badan air aerob akan dimanfaatkan dan diurai
(dekomposisi) oleh mikroba aerobik.
Limbah organik yang masuk ke badan air yang anaerob akan dimanfaatkan
dan diurai (dekomposisi) oleh mikroba anaerobik atau fakultatif (BAN);
dengan proses seperti pada reaksi (3) dan (4):
COHNS + BAN CO2 + H2S + NH3 + CH4 + produk lain + enerji
.(3) COHNS + BAN + enerji C5H7O2 N (sel MO baru)...(4)
MATAHARI
NH3 +7.62 CO2 + 2.53 H2O C7.62 H8.06 O 2.53 N + 7.62 O2 ..(5)
3. Dampak Langsung
Secara alamiah kejadian anaerob di semua lapisan badan air memang sangat
sulit terjadi karena bagian atas air selalu berhubungan dengan udara bebas
yang selalu mensupplainya, namun demikian kalau sebagian badan air anaerob
sangatlan sering, misal di teluk-teluk waduk dan pantai yang relatip
menggenang sering muncul gelembung-gelembung gas yang mengisaratkan
bahwa bagian air yang anaerob dekat dengan permukaan air.
Telah diuraikan bahwa pada badan air yang anaerob dekomposisi bahan
organik menghasilkan gas-gas, seperti H2S, metan dan amoniak yang bersifat
racun bagi fauna seperti ikan dan udang-udangan. Seperti penurunan oksigen
terlarut; senyawa-senyawa beracun inipun dalam konsentrasi tertentu akan
dapat membunuh fauna air yang ada.
Selain badan air didominasi oleh fitoplankton yang tidak ramah lingkungan
seperti tersebut diatas, eutrofikasi juga merangsang pertumbuhan tanaman air
lainnya, baik yang hidup di tepian (eceng gondok) maupun dalam badan air
(hydrilla). Oleh karena itulah maka di rawa-rawa dan danau-danau yang telah
mengalami eutrofikasi tepiannya ditumbuhi dengan subur oleh tanaman air
seperti eceng gondok (Eichhornia crassipes), Hydrilla dan rumput air lainnya.
KESIMPULAN
5. Perairan Indonesia yang dipengaruhi oleh sistem pola angin muson memiliki
pola sirkulasi massa air yang berbeda dan bervariasi antara musim, disamping
itupula juga dipengaruhi oleh massa air Lautan Pasifik yang melintasi perairan
Indonesia menuju Lautan Hindia melalui sistem arus lintas Indonesia.
6. Nitrogen adalah gas yang serba guna. Unsur kimia ini bersifat tidak berwarna ,
tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun, tidak terbakar,dan tidak membantu
pembakaran, bersifat inert dan sedikit larut dalam air.
7. Nitrogen organik biasadisebut amino atau albuminoid nitrogen. Senyawa ini
mencakup protein, polipeptida, asam amino, urea (H2NCONH2), dan senyawa
lainnya. Kadar nitrogenorganik pada perairan alami dan air tanah biasanya
rendah, yakni sekitar 0,01 mg/liter.
8. Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung
unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain.
Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa
proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi,
nitrifikasi, denitrifikasi.
9. Nitrogen dalam air laut umumnya terlarut dalam bentuk nitrat (NO3), nitrit
(NO2) dan Amonia (NH4). Bentuk-bentuk senyawa dari nitrogen tersebut
diabsorbsi oleh organisme laut untuk memenuhi kebutuhan akan nitrogen
sebagai salah satu komponen utama pembentukan asam amino yang menjadi
cikal bakal terbentuknya protein.
10. Fosfor merupakan bagian protoplasma yang penting, cenderung "beredar",
senyawa-senyawa organik terurai dan akibatnya menghasilkan fosfat yang
kembali tersedia bagi tumbuh-tumbuhan. Reservoir yang tersbesar dari fosfor
adalah bukan udara, melainkan batu-batuan atau endapan-endapan lain yang
telah terbentuk pada abad-abad geologis yang telah lalu. Dan semua itu
berangsur-angsur terkikis, melepaskan fosfat kedalam ekosistem-ekosistem,
tetapi banyak juga yang lepas kedalam laut, dimana sebagian dari padanya di
endapkan dalam sedimen-sedimen dangkal, dan sebagian lagi hilang ke
sedimen-sedimen yang lebih dalam
11. Nutrien atau hara adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk
metabolisme atau fisiologiorganisme. Nutrien biasanya dikategorikan menjadi
nutrien yang menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen
untuk tubuh atau struktur sel. Suatu nutrien disebut esensial bagi organism jika
zat tersebut tidak dapat disintesis oleh organisme dan harus dipenuhi dari
sumber makanan.
12. Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang
atau tumbuh tumbuhan dengan komponen utamanya adalah karbon, protein,
dan lemak lipid. Zat organik ini mudah sekali mengalami pembusukan oleh
bakteri dengan menggunakan oksigen terlarut.
Diposting oleh uNSa_yhaNie di 00.45
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
1 komentar:
1.
Balas
Pengikut
Arsip Blog
Mengenai
2012 (14)
Saya o Mei (5)
NITROGEN, FOSFOR, DAN NUTRIEN LAIN
DI PERAIRAN
Hewan dan lingkungan hidupnya
Struktur Ekosistem Akuatik (Danau, Sungai dan
uNSa_yhaNie Estu...
gabung d fb Program Inovasi : R & D Visit ke Puslit
ku.. uun LIMNOLOGI ...
smmc MAKALAH LIMNOLOGI DEFINISI
Lihat profil LIMNOLOGI MASA LALU, ...
lengkapku o Februari (9)