Anda di halaman 1dari 2

Pada perkembangan jaman sekarang ini, kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat

penting. Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik,
mental, dan sosial. Dari pengertian tersebut, kita memerlukan suatu kesehatan yang optimal
terutama pada saat melakukan aktivitas fungsional sehari-hari.
Perkembangan ilmu pengetahuan tentang ilmu bedah saat ini sangat pesat hal ini juga harus
didukung dengan peningkatan pemberian perawatan pada klien penderita penyakit bedah,
tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dengan adanya benjolan di lipat
paha itu suatu keadaan yang patologis, mereka hanya tahu bahwa benjolan yang mula-mula
kecil dan makin lama makin besar itu sebuah tedun, bila suatu saat benjolan lebih
menonjol/besar dan timbul nyeri maka mereka hanya mencari ahli pijat (Jong, 2004).
Tanda dan gejala lebih dini/awal biasanya tidak mereka sadari, namun keadaan tersebut akan
mereka sadari apabila sudah menimbulkan rasa sakit. Seperti juga dengan tanda dan gejala
dari penyakit hernia inguinalis, yang pada umumnya adanya benjolan dilipat paha yang
muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengejan, dan menghilang setelah berbaring.
Karena keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium
atau paraumbilikal berupa nyeri visceral. Maka seseorang biasanya akan membiarkan saja
karena tidak menimbulkan sakit, bila terasa sakit baru mereka berobat ke dokter atau tenaga
kesehatan yang lain (Wim de Jong 2004).
Hernia inguinalis merupakan kasus bedah digestif terbanyak setelah appendicitis. Sampai saat
ini masih merupakan tantangan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat karena
besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganannya dan hilangnya tenaga kerja akibat
lambatnya pemulihan dan angka rekurensi. Dari keseluruhan jumlah operasi di Perancis
tindakan bedah hernia sebanyak 17,2 % dan 24,1 % di Amerika Serikat (Wim de Jong 2004).
Hernia inguinalis sudah dicatat sebagai penyakit pada manusia sejak tahun 1500 sebelum
Masehi dan mengalami banyak sekali perkembangan seiring bertambahnya pengetahuan
struktur anatomi pada regio inguinal (Wim de Jong 2004).
Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis. Untuk memahami lebih jauh
tentang hernia diperlukan pengetahuan tentang kanalis inguinalis. Hernia inguinalis dibagi
menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis dimana hernia ingunalis
lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia ingunalis. Sepertiga sisanya adalah
hernia inguinalis medialis.Hernia lebih dikarenakan kelemahan dinding belakang kanalis
inguinalis. Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita, untuk hernia
femoralis sendiri lebih sering ditemukan pada wanita.Sedangkan jika ditemukan hernia
ingunalis pada pria kemungkinan adanya hernia ingunalis atau berkembangnya menjadi
hernia ingunalis sebanyak 50 % Perbandingan antara pria dan wanita untuk hernia ingunalis 7
:1. Prevalensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh umur. Oleh karena itu perlu
kiranya mengetahui bagaimana penyakit tersebut sehingga dapat diputuskan tindakan secara
tepat (Wim de Jong 2004).
Melihat insiden yang ditemukan, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang
Hernia. Oleh karena itu, penulis akan berusaha memberikan penyuluhan dan terapi hernia
dengan berbagai referensi dan literatur yang selengkap mungkin dan informasi yang terbaru
(Wim de Jong 2004).

Anda mungkin juga menyukai