Anda di halaman 1dari 6

Nama : M.

Alfathir Akbar
NIM :1610101010022
MK : Sosiologi Agama

Sejarah Perkembangan Agama


A. Definisi Agama
Agama, religi, dan Addin pada umumnya memiliki definisi yaitu suatu sistem credo
(tata-keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak diluar manusia dan satu sistema ritus (tata
peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang Mutlak itu serta sistema norma (tata-
kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan antara
manusia dengan alam lainya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata-peribadatan
termaksud (Abdul Rahman, 2016:1). Dari pengertian diatas kita mengetahui bahwa inti dari
agama adalah suatu kepercayaan yang dibungkus dengan sistem. Namun agama itu sendiri ada
banyak dan setiap agama mempunyai sistem dan arti etimologis sendiri-sendiri. Perbedaan
inilah yang mengakibatkan banyaknya perselisihan dan masalah.

Secara kebahasaan, kata agama berasal dari bahasa sansekerta yaitu kata a yang
berarti tidak dan gam yang berarti pergi. Berarti agama adalah tidak pergi, tidak putus, tidak
hilang, dengan maksud agama karena diajarkan secara turun temurun atau karena agama pada
umumnya mengajarkan kekekalan hidup, atau kematian bukankah akhir dari kehidupan karena
ada kehidupan lagi selanjutnya. Ada juga yang mengartikan gam itu adalah kacau dengan
maksud bahwa setiap manusia yang mempunyai agama maka dengan agama itu ia tidak kacau
atau mempunya pandangan hidup, mempunyai jalan hidup, dan punya jalan lurus serta teratur
( Nasution ,1979, jld I :1-2). Dalam bahasa Inggris dan Prancis agama diterjemahkan dengan
Religion, sedangkan Religion ini berasal dari bahasa latin yaitu Religare yang mempunyai
beberapa arti, yaitu membaca, mengumpulkan, mengikat. ( Bin Nabi 1969:134; Nasution
1979b, jld I:1-2). Dalam bahasa arab agama disebut Addin dengan panjang mad pada diin,
yang mempunyai beberapa arti yaitu:

a. Paksaan, kekuatan, dan tekanan

b. Ketaatan, kepatuhan atau peribadatan

c. Pembalasan atau perhitungan

d. Sistem atau cara (Nasution 1979b, jld I:1-2, Wahbah et.al 1971:98).

a. Defenisi Dan Konsep Agama Menurut Sosiolog


Agama adalah sesuatu yang kompleks, berbagai macam ragam, mengandung berbagai
aspek, yang ghaib dan yang nyata, material dan spritual, sosial, dan individual, dihayati dengan
berbagai penekanan oleh individu dan kelompok masyarakat. Para ahli yang ada
mendefenisikan secara eksplisit dan ada pula yang mengungkapkan pengertian agama secara
emplisit, diantaranya adalah :

Auguste Comte ( 1798-1858 ), ia mengatakan agama sebagai jawaban dari cara berpikir
manusia dan masyarakat yang cenderung mencari jawaban absolut dari berbagai
masalah alam dan kehidupan. [1]
Karl Marx ( 1818-1883 ), anak seorang pengacara yahudi yang dikenal sebagai ilmuan
yang beraliran sosialis dan bahkan komunis, juga memandang agama bertentangan
dengan kemajuan. Ia mengatakan agama sebagai institusi yang sengaja diciptakan oleh
kelas borjuis (pemuka agama) untuk mengekploitasi kelas proletar. Untuk mendapatkan
keuntungan material, atas nama tuhan, pahala, dosa, dan surga. Karl Marx memahami
sejarah, perubahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, lembaga sosial, seperti
hukum, ekonomi, politik, adat, dan agama dengan kacamata historis materialism.
Artinya semua aturan main, budaya dan moral yang dikembangkan dan digariskan oleh
suatu institusi sosial tersebut berlatar belakang pemerasan kelas elit borjulis terhadap
kaum proletar, yaitu rakyat yang mayoritas. [2]
Sigmund Frued ( 1856-1939 ), ia mengatakan ada kalanya agama positif bagi seseorang
dan banyak pula agama menyebabkan orang sakit jiwa. Dengan agama orang bisa
mengalihkan kegagalan di dunia ini, seperti ingin kaya, ingin berkuasa, ingin
mendapatkan keadilan dan sebagainya. Pengalihan itu adalah dengan kepercayaan asal
yang diinginkan orang beragama sejalan dengan ajararan agama dan tidak dimurkai
tuhan tetapi tidak didapatkannya di dunia ini, kelak di akhirat ia akan mendapatkannya
dalam surga. Dilain pihak Sigmund Frued juga mengemukan pendapatnya bahwa
agama juga penyebab orang sakit jiwa. Sebagaiman halnya hukum, adat dan aturan
lainnya dalam kehidupan seseorang, hal ini karena semua dilarang agama, hukum, adat
dan aturan lainnya melarangnya untuk melaksanakan dan mencapai sesuatu keinginan
yang di bawah sadarnya. [3]

1. Dikutip dari laporan Hanif Munadi EPISTEMOLOGI POSITIVISME AUGUSTE COMTE DAN
IMPLIKASINYA BAGI PEMIKIRAN KEISLAMAN 10 November jam 23:40.
2. Mubaroq, Zulfi. 2010. Sosiologi Agama. Malang: Maliki Press.
3. Dikutip dari laporan Hammid H Agama dalam Interpretasi Sigmund Freud 10 November jam 23: 45.
B. Macam-Macam Agama

Agama yang ada di dunia ada dua jenis yaitu:

Agama Samawi: agama yang turun dari langit seperti majusi, yahudi, nasrani dam islam
Agama Ardhi: agama yang diciptakan oleh manusia seperti budha, hindu, konghuchu.

Agama-Agama di Dunia

1. Hindu
Agama ini diperkirakan muncul antara 6000-7000 tahun SM. Agama Hindu
merupakan agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan
lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa
Indo-Iran (Arya). Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia dengan
jumlah umat sebanyak lebih dari 1 miliar jiwa.
2. Budha
Sebuah agama yang diazaskan oleh Siddharta Gautama, mulai dari 2600 tahun SM
dan adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia, setelah Hindu.
Buddha merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh mereka
untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan
kontemporer, sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan
pendiri Agama Buddha. Dalam penggunaan lain, merupakan contoh bagi manusia
yang telah sadar. Mempunyai kurang lebih 500 juta penganut di dunia.
3. Yahudi
Lahir sekitar tahun 6000 SM, inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah
wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia. Sejarah terbesar mereka adalah
ketika Nabi Musa (Moses) menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan bangsa
Mesir di Mesir, menurunkan perintah Tuhan kepada mereka dan menjadikan
mereka sebagai cahaya bagi manusia sedunia. Nabi Nuh (Noah) dan Nabi Abraham
(Ibrahim) adalah sebagai nabi yang pertama memperkenalkan ajaran ini. Mungkin
inilah induk dari dua agama besar di dunia (Kristen dan Islam). Penganut agama
Yahudi tidak hanya pada bangsa Israel, tapi bangsa Palestina juga banyak yang
menganut agama Yahudi ini, dan bangsa Ethiopia, dan menyebar di beberapa
bangsa di Afrika, serta di beberapa ethnic suku di India. Saat ini, agama Yahudi
kurang lebih mempunyai lebih dari 18 juta pengikut.
4. Kristen
Inilah agama terbesar saat ini yang penganutnya sebanyak lebih dari 2,2 milyar yang
tersebar di seluruh dunia. Diketahui sebenarnya lahir antara 6 SM-4 SM. Agama
Kristen adalah sebuah agama monoteistik yang otentik dengan pengajaran"Kasih",
tentang mengasihi sesama bahkan musuh sekalipun dikasihi, berdasar pada ajaran,
hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Agama ini
meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias yang diramalkan dalam
Perjanjian Lama dan kitab-kitab Yahudi, juruselamat bagi seluruh umat manusia,
yang menebus manusia dari dosa, yang akan datang kembali di hari terakhir dunia
ini untuk mengangkat umat-umat terkasihnya ke sorga. Agama ini walau kerap
mengalami penindasan tapi sangat pesat perkembangannya, terutama di Asia dan
Asia Tenggara. Agama Kristen saat ini terbagi dalam dua cabang besar, yaitu:
Kristen Katholik dan Kristen Protestan.
5. Shinto
Shinto adalah sebuah agama yang berasal dari Jepang. Dari masa Restorasi Meiji
hingga akhir Perang Dunia II, Shinto adalah agama resmi di Jepang. Shintoisme
pada mulanya adalah merupakan perpaduan antara faham serba jiwa (animisme)
dengan pemujaan terhadap gejala-gejala alam. Mempunyai 27 65 juta penganut
seluruh dunia.
6. Agama Tradisional China
Diketahui pada tahun 583 SM, Agama Tradisional Chinai alah agama turun
temurun bangsa Cina, yang sering disamakan dengan Kon Fut Se, dan di Indonesia
disebut sebagai Kong Hu Cu. Ia sebenarnya adalah satu budaya tradisional yang
dituruni dari satu generasi ke satu generasi secara lisan. Kong Hu Cu atau
Konfusius, kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu (551 SM 479 SM) adalah
seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok.
Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi
populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para
pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.Agama ini tidak mempunyai
kitab dan tidak pula mempunyai institusi yang memeliharanya. Oleh karena itu
ajaran agama ini bisa berbeda-beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi
secara umumnya agama ini mendukung konsep "yang baik dibalas baik, yang buruk
dibalas buruk". Ajaran agama ini mempunyai penganut 400 juta orang di dunia.

7. Zoroastrianisme
Zoroastrianisme adalah sebuah agama yang didasari oleh ajaran dari sang nabi
Zarathustra yang dalam bahasa Yunani disebut Zoroaster. Zoroastrianisme dahulu
kala adalah sebuah agama yang berasal dari daerah Persia Kuno atau kini dikenal
dengan Iran. Di Iran, Zoroastrianisme dikenal dengan sebutan Mazdayasna yaitu
kepercayaan yang menyembah kepada Ahura Mazda atau "Tuhan yang bijaksana".
Agama ini hadir sekitar 1000-500 SM.
8. Islam
Islam secara harfiah berarti tunduk. Muslim artinya seseorang yang tunduk pada
Allah. Islam bersandar pada tulisan Muhammad yang tertulis di dalam Al-Quran.
Saat ini, sekitar 1,3 miliar orang Muslim tersebar di seluruh dunia. Meskipun pada
umumnya Islam identik dengan Timur Tengah, populasi Muslim terbesar berada di
Asia. Negara seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, maupun India
memiliki populasi Muslim yang cukup besar.
9. Sikh
Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India.
Penggagas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), namun, Kepercayaan Sikh,
atau lebih dikenal dengan nama Khlasa atau yang murni berasal dari agama
Hindu, muncul dalam tahun 1699 M dan dianggap sebagai kepercayaan yang paling
kontemporer di dunia ini. Mempunyai lebih dari 23 juta pengikut di dunia.[4]

DAFTAR PUSTAKA

Hammid. 2014. Agama dalam Interpretasi Sigmund Freud. Diakses tanggal 17 November.

4. Menzies, Allan. 2015. History Of Religion Sejarah Kepercayaan Dan Agama-Agama


Besar Dunia. Jakarta: Indolestari.
Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kahmad, Dadang. 2009. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Menzies, Allan. 2015. History Of Religion Sejarah Kepercayaan Dan Agama-Agama Besar
Dunia. Jakarta: Indolestari.

Mubaroq, Zulfi. 2010. Sosiologi Agama. Malang: Maliki Press.

Anda mungkin juga menyukai