PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RS AULIA
1. Sejarah RS Aulia
Rumah Sakit Aulia merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah
pelayanan kesehatan secara menyeluruh pada seluruh lapisan masyarakat tanpa
membeda bedakannya.RS Aulia berawal dari sebuah rumah bersalin yang
berdiri pada tahun 1986. Seiring dengan semakin berkembangnya pelayanan
kesehatan di Rumah Bersalin Aulia, maka pada tanggal 22 Desember 2006 rumah
bersalin meningkat menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Aulia. Seiring dengan
semakin berkembangnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Aulia, maka pada bulan November 2015 Rumah Sakit Ibu dan Anak Aulia
meningkat menjadi Rumah Sakit Aulia dan berjalan hingga saat ini.
Lokasi RS Aulia sangat strategis dan mudah dijangkau. Terletak pada radius
kurang dari 1 km dari stasiun kereta api Lenteng Agung dan Universitas Pancasila
yang beralamat di Jl. Jeruk Raya No. 15, Jagakarsa, Jakarta Selatan. RS Aulia
dibangun di atas tanah seluas 2.000 M2, bangunan berlantai 3 dengan luas
bangunan 1.200 M2.
Dengan perkembangan dan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang harus
memadai pada saat ini, maka RS Aulia terus meningkatkan kualitas dalam
pengembangan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi
masyarakat, rekanan dari perusahaan dan pihak asuransi yang telah menjalin kerja
sama dengan RS Aulia secara optimal dan professional.
RS Aulia memberikan fasilitas perawatan dengan kapasitas 41 tempat tidur,
terdiri dari kamar perawatan kelas VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III yang
seluruhnya dibuat senyaman mungkin guna memberikan kepuasan bagi
pasien/pengunjung RS Aulia, dilengkapi juga dengan fasilitas ruang tunggu dan
lahan parker yang memadai untuk memberikan kemudahan bagi para
pasien/pengunjung.
Pelayanan yang dapat diberikan di RS Aulia adalah Pelayanan Medik Umum,
Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis
2
Penunjang Medik, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang
Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.
3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RS AULIA
1. Visi RS Aulia
Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan professional dan mampu
bersaing di Era Globalisasi
2. Misi RS Aulia
1. Melakukan upaya secara berkelanjutan dalam meningkatakan mutu pelayanan
kepada pelanggan
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional
3. Mewujudkan pertumbuhan Rumah Sakit yang berkesinambungan dan
mengutamakan kepentingan pasien, karyawan dan masyarakat.
3. Falsafah RS Aulia
Memberikan pelayanan secara profesional berlandaskan hati nurani, dengan
selalau berorintasi pada mutu dan keselamatan pasien.
4. Nilai RS Aulia
1. Nilai : adalah tuntutan kerja dan pandangan umum/ sikap kerja karyawan di
Rumah Sakit Aulia sebagai berikut :
a. Pelayanan Prima secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan
pelayanan prima sesuai standar professionalisme dan memegang teguh
etika profesi dan integritasi moral yang tinggi melalui pendekatan
berfikir kesisteman dengan menggunakan 11 perilaku pelayanan
paripurna seperti berikut dibawah ini :
Senyum tulus
Wajah hangat dan bersemangat
Pelanggan adalah orang penting
Dengarkan kebutuhannya
Menyebut namanya
Bicarakan yang diminati pelanggan
Bahasa yang halus dan tepat
Menjelaskan Proses yang sudah/ sedang/ akan dikerjakan
Product knowledge / pengetahuan tentang pelayanan
Tampil dengan rapih
b. Disiplin adalah senantiasa bekerja bertanggung jawab dan memberikan
yang terbaik dan selalu berupaya meningkatkan citra rumah sakit sebagai
organisasi dengan reputasi dan kinerja yang tinggi, serta dengan
komitmen dan disiplin yang tinggi.
5. Tujuan RS Aulia
1.Menjadikan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan prima dan
professional berdasarkan standar yang ditetapkan.
a. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu memuaskan dan professional
berdasarkan standar yang ditetapkan
b. Senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK yang mutahir
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RS AULIA
A. Tugas Pokok
Kamar Oprasi merupakan bagian dari Instalasi Bedah berada di bawah Direktur
Pelayanan Medis dan Keperawatan. Instalasi ini memiliki tugas pokok membantu
Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan
urusan operasional pada Kamar Oprasi, dan Instalasi Rawat Inap di RS Aulia
B. Fungsi
a. Penyusunan rencana operasional di Kamar Oprasi
b. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kamar Oprasi
c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Kamar Oprasi
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan Kamar
Oprasi
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup
tugasnya.
C. Struktur Organisasi
Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Kamar Oprasi, berikut
dijabarkan dalam gambar di bawah ini.
KEPALA INSTALASI
KAMAR OPERASI
DR.BAMBANG SP.AN
KEPALA RUANGAN
BR. FIRNANDES AMD.KEP
WAKIL KARU
(PJ SHIFT)
PJ SHIFT
(DISESUAIKAN SESUAI
JADWAL DINAS)
PERAWAT PELAKSANA
PENJA CI / IPCLN BD. RIMARIA BR SINULINGGA AMD. KEB
BR.NOVRIKO AMD. KEP BD. PRATIWI UTARI S.ST
BD. WARA LOKA SARI S.ST
ZR. PENI RAHAYU AMD. KEP
BR. DESENIELI HIA AMD. KEP
PENJA LOGISTIK / BR. FEBRI RIZKI SUPRIADI AMD. KEP
INVENTARIS BR. NOVRIKO AZLY AMD. KEP
ZR. PENI RAHAYU AMD.
KEP
PENJA ASKEP
BR. FEBRI AMD. KEP
PEKARYA RUMAH TANGGA
SAAN SUHERI
PENJA K3RS DADANG STIAWAN
LUKMAN HAKIM
FERI ANDI
ADMINISTRASI
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan potensi yang sangat penting bagi
kemajuan suatu organisasi atau instansi, begitupun untuk rumah sakit. Rawat inap,
mempunyai tugas menyediakan fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan
kegiatan bagi pasien gawat darurat dibantu oleh kepala ruangan/ penanggung jawab
ruangan berkoordinasi dalam bidang keperawatan, SDM Keperawatan dan Kebidanan
dengan seksi keperawatan dan yang menyangkut pelayanan medis, SDM medis dan
mutu pelayanan dengan seksi pelayanan dan penunjang medis.
Kamar operasi memiliki stuktur organisasi yang terdiri dari :
1. KEPALA RUANGAN
Nama : Br. Firnandes. Amd.Kep
Jabatan : Kepala Ruang Keperawatan Bedah
Atasan langsung : Kepala Instalasi Bedah (Dr. Bambang. Sp.An)
RINGKASAN JABATAN :
Kepala Ruang Keperawatan Bedah merupakan jabatan non struktural yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Bedah, dalam pelayanan asuhan keperawatan bedah.
HASIL KERJA :
1. Program kerja kepala ruangan.
2. Bahan rancangan standar prosedur di Instalasi Bedah
3. Usulan rencana pengembangan sumber daya manusia ( SDM).
4. Usulan kebutuhan , pengembangan dan pemeliharaan sarana, prasarana
dan fasilitas medik bedah di Instalasi Bedah.
5. Jadwal operasi
6. Jadwal dinas staf
7. Pencapaian respon time penjadwalan operasi.
8. Pencapaian mutu asuhan keperawatan bedah .
9. Laporan berkala
10. Laporan pelaksananan tugas yang diserahkan atasan.
11. Laporan tahunan kepala ruangan.
12. Notulen
URAIAN TUGAS
1. Membuat rencana kerja kepala ruangan .
2. Membuat rancangan standar operasional prosedur Instalasi Bedah
Sentral ,
UNIT INSTALASI
RAWAT INAP RADIOLOGI
Kamar
INSTALASI
operasi
REKAM MEDIS
MANAJEMEN INSTALASI
FARMASI
AskepKolaborasi
Askep Mandiri
1.Medis
Pengkajian
- Terapi
Diagnosa Keperawatan
- Tindakan Medis
Perencanaan
2. Penunjang Medis
Intervensi
- Radiologi
Evaluasi
- Laboratorium
Dokumentasi
Tindakan
operasi
Rawat
Intensif Rujuk keluar
Alih perawatan Ibu
Pulang Sembuh (RR) rumah sakit
Pulang paksa
Sarana kesehatan
jejaring Sarana Kesehatan
RS kelas lebih Dasar:
tinggi Puskesmas
RS kelas lebih Homecare/
rendah healthcare
Praktik Mandiri
Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi RS Aulia Jakarta16 19
Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi RS Aulia Jakarta16 20
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pelatihan Dasar
Bedah
Pelatihan Bedah
2 Kepala Ruangan D3 Keperawatan 1 orang
lanjutan
Pelatihan BHD
Pelatihan PPI
Pelatihan BHD
Pelatihan asuhan
D3 Keperawatan/
keperawatan dewasa
3 Ketua Tim D4/ D3 1 orang
laki-laki (kebutuhan
Kebidanan
cairan dll)
Pelatihan PPI
Pelatihan PPI
Pelatihan BHD
D3 Keperawatan/ Pelatihan CI
4 Pembimbing Klinik D4/ D3 Pelatihan asuhan 1 orang
Kebidanan keperawatan dewasa
laki-laki (kebutuhan
cairan dll)
c. Aspek Waktu
Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol):
1,76 xTarget Waktu (TW) RealisasiWaktu (RW)x0x100
Target Waktu (TW)
Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya 24% diberikan nilai baik sampai
dengan sangat baik:
1,76 xTarget Waktu (TW) RealisasiWaktu (RW)x100
Target Waktu (TW)
Jika aspek waktu yang tingkat efisiensinya >24% diberikan nilai cukup
sampai dengan buruk
1,76xTarget Waktu (TW) Realisasi Waktu (RW)x100-100
Target Waktu (TW)
Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi waktu dari target waktu:
100 % x Realisasi Waktu (RW)x100
Target Waktu (TW)
Orientasi unit kerja adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit
kerja, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran instalasi/unit itu
dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya. Dengan tujuan agar :
1. Seluruh personil baik medis maupun paramedis mengacu pada tugas dan tanggung
jawab yang sesuai dengan profesi dan kompetensinya.
2. Seluruh personil memahami Visi dan Misi Rumah Sakit Aulia Jakarta agar
bertanggung jawab terhadap profesinya sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
3. Seluruh personil mengetahui strukturorganisasi danalur tanggung jawab agar
memahami prosedur kerja sehingga melaksanakan tugas dengan baik dan
bertanggung jawab.
4. Seluruh personil mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia diruangan masing-
masing untuk membantu kelancaran tugasnya.
5. Seluruh personil mengetahui metode kerja yang berlaku agar dapat menjalankan
tugas dengan baik.
Tabel 11.1
Tabel orientasi pada KAMAR OPERASI
Pertemuan/ Rapat berkala terdiri dari rapat rutin (rapat internal) dan
insidental. Rapat internal di unit perinatologi dilakukan 1 (satu) bulan sekali.
Rapat Unit Perinatologi dengan bidang pelayanan medis dilakukan 3 (tiga) bulan
sekali.
Jakarta, ................
Pemimpin Rapat, Notulis,
(.................................) (..........................)
a. Perawat Bedah
1) Menghitung jumlah tenaga yang diperlukan
Perhitungan ketenagaan kamar bedah dilakukan dengan memperhatikan:
Jumlah dan jenis operasi :
a) Jumlah kamar operasi
b) Pemakaian kamar operasi
c) Tugas perawat per Tim ( instrumentator I, instrumnetator II dan
Sirkulasi)
d) Ketergantungan pasien
Operasi besar :5 jam
Operasi sedang :2 Jam
Operasi Kecil :1 Jam
e) Hari kerja Efektif dalam 1 tahun = 365 hari
Jumlah hari non efektif dalam 1 tahun
Jumlah hari minggu
Jumlah hari libur Nasional
Jumlah cuti tahunan
Cuti sakit
Pengembangan
f) Total hari kerja efektif dalam 1 tahun=
Jumlah minggu efektif
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun
2) Rincian kebutuhan tenaga sebagai berikut
Kebutuhan tenaga kamar bedah dihitung dengan menggunakan
Rumus:
( Jumlah jam keperawatan/hari x Jumlah Operasi )X jumlah perawat/ Tim
+1
Jumlah jampasien
Rekapitulasi jumlah kunjungan kerjatahun
efektif/hari
2013 adalah 8186
c. Pelaksana CSSD
1) Menghitung jumlah tenaga yang diperlukan
2) Menghitung jumlah tenaga yang diperlukan
3) Dasar perhitungan ketenagaan perhitungan kebutuhan tenaga CSSD
ditetapkan dengan menggunakan model Work Load Analisis
Kebutuhan SDM
Rumus Penghitungan SDM adalah sebagai berikut:
Kuantitas kegiatan pokok
Kebutuhan SDM =
Standar kelonggaran standar beban kerja