Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode
deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
peristiwa atau fenomena yang ada pada saat ini (Nursalam, 2009). Karya tulis
ilmiah ini berbentuk studi kasus yang menggambarkan asuhan keperawatan
anak dengan Bronkopneumonia dengan masalah keperawatan intoleransi
aktivitas.

3.2 Subjek Penulisan


Subjek dalam studi kasus ini adalah dua pasien anak dengan
Bronkopneumonia di Ruang Sekarjagad RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling method
dimana penetapan sampel dengan mencari subjek atas dasar hal-hal yang
menarik dan dapat mempermudah penulis (Nursalam, 2009). Pemilihan
metode convenience sampling karena metode tersebut merupakan yang paling
mudah, nyaman, cepat, dan akurat bagi penulis dalam menentukan subyek
dalam studi kasus.
Studi kasus ini dilakukan pada dua pasien anak. Pemilihan sampel
didasarkan oleh kriteria inklusi yang penulis tetapkan meliputi : anak usia 0-
12 tahun, pasien dan keluarga kooperatif, pasien atau keluarga bersedia untuk
menjadi subjek pengelolaan kasus dibuktikan dengan penanda tanganan
informed consent pasien Bronkopneumonia yang mengalami gangguan
intoleransi aktivitas.

23
24

3.3 Fokus Studi


Fokus studi dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada
anak dengan Bronkopneumonia dengan masalah keperawatan intoleransi
aktivitas di Ruang Sekarjagad RSUD Bendan Kota Pekalongan.

3.4 Definisi Operasional


a. Pengertian Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi psikologis
atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
b. Karakteristik untuk menentukan apakah pasien tersebut termasuk dalam
pasien yang mengalami intoleransi aktivitas antara lain : respon tekanan
darah dan frekwensi jantung abnormal terhadap aktivitas, aritmia, iskemia,
ketidaknyamanan setelah beraktivitas, dispnea, letih, lemah.
a. Faktor yang berhubungan dengan intoleransi aktivitas antara lain : tirah
baring atau imobilisasi, kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, imobilitas, gaya hidup monoton.

3.5 Lokasi dan Waktu Studi Kasus


Pengelolaan pasien dilakukan di Ruang Sekarjagad RSUD Bendan
Kota Pekalongan pada bulan Januari-Maret 2018.

3.6 Instrumen Penulisan


Menurut Sugiono (2010), instrument penulisan karya tulis ilmiah
merupakan alat ukur dalam studi kasus. Instrumen yang digunakan penulis
sebagai alat pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Format asuhan keperawatan anak
b. Alat tulis
c. Alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik, meliputi:
tensimeter, stetoskop, dan thermometer, arloji/jam tangan manual.
25

3.7 Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakana adalah dengan:
1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan
utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,riwayat
penyakit keluarga, dll). Sumber data dari pasien, keluarga, perawat lain.
2. Observasi terhadap aktivitas pasien sesudah diberikan terapi dan
tindakan.
3. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan).

3.8 Cara Pengolahan Data


Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut :
a. Penulis mengajukan surat permohonan pengambilan kasus Kepada
sekretaris Prodi Keperawatan Pekalongan Poltekkes Kemenkes
Semarang.
b. Surat permohonan diajukan ke bagian diklat RSUD Bendan Kota
Pekalongan.
c. Mendapatkan balasan dari bagian diklat RSUD Bendan Kota Pekalongan
berupa izin pengambilan kasus.
d. Surat izin pengambilan kasus diserahkan kepada kepala ruang Sekarjagad
RSUD Bendan Kota Pekalongan.
d. Kepala ruang menunjuk seorang clinical instructure untuk membimbing
penulis.
e. Clinical instructure membimbing penulis dalam mendapatkan pasien
ssesuai dengan kriteria inklusi.
f. Setelah menemukan pasien yang sesuai sesuai, penulis menjelaskan
kepada keluarga pasien mengenai tujuan pengelolaan kasus, prosedur
pelaksanaan pengelolaan kasus, hak-hak pasien serta kemungkinan
mengenai keuntungan dan resiko yang diterima pasien selama terlibat
26

dalam pengelolaan kasus (informed consent), jika keluarga menyatakan


setuju terlibat dalam pengelolaan kasus, keluarga harus menandatangani
surat persetujuan (informed consent).
g. Penulis selanjutnya melakukan pengkajian melalui wawancara
(anamnesa), observasi kondisi pasien (pemeriksaan fisik) dan melihat
hasil pemeriksaan penunjang serta dokumentasi keperawatan pasien.
h. Dari proses pengkajian penulis memperoleh masalah-masalah
keperawatan pasien, dari masalah tersebut penulis menyusun diagnosa
serta intervensi keperawatan.
i. Penulis memberikan asuhan keperawatan selama minimal 3x24 jam
berdasarkan intervensi keperawatan yang sudah ditetapkan.
j. Setelah 3x24 jam penulis mengevaluasi kondisi pasien, jika kondisi
pasien belum memenuhi kriteria hasil, maka lanjutkan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam yang kedua namun jika kondisi pasien
sudah memenuhi kriteria hasil maka pertahankan kondisi pasien.

3.9 Penyajian Data


Setelah dilakukan pengolahan data dan didapatkan hasil penulisan,
maka data hasil studi kasus disajikan dalam bentuk teks (terstruktur) atau
narasi dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek yang
menjadi kelolaan yang merupakan data pendukungnya. Kerahasiaan dari
pasien dijamin dengan cara mengaburkan identitas dari pasien.

3.10 Etika Penelitian


Menurut (Nursalam, 2009) prinsip etika menjelaskan bahwa data dapat
dibedakan menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut:
a. Prinsip Manfaat
Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
subyek, selain itu peneliti berhati-hati dalam mempertimbangkan resiko
27

dan keuntungan yang akan berakibat kepada subyek dalam setiap


tindakan.
b. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
Subyek diperlakukan secara manusiawi yang mempunyai hak untuk
memutuskan bersedia menjadi subyek atau tidak, tanpa adanya sanksi
sedikitpun yang dapat mengganggu kesembuhannya (right to self
determination).
c. Keadilan (right to justice)
Subyek diperlakukan secara adil, baik sebelum, selama dan sesudah
keikutsertaan dalam penelitian tanpa adanya diskiminasi. Subyek juga
mempunyai hak agar data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu
perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentiality).
Setelah subyek mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
studi kasus yang dilaksanakan, selanjutnya penulis memberikan
informed consent yang diwakilkan kepada kepala ruangan.

Anda mungkin juga menyukai