Full Bab

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Kenaikan kebutuhan bijih besi sebagai bahan baku untuk industri besibaja dan besi telah
mengakibatkan peningkatan kegiatan penambangan bijih besidi Kabupaten Tanah Laut. Di
kabupaten Tanah Laut, kegiatan penambangan bijihbesi sebagain besar terdapat di Kecamatan
Pelaihari. Karena secara geologidaerah ini memberikan potensi keterdapatan genesa bijih besi
yang tersebar dansetempat. Meski pun demikian kegiatan penambangan tetap berlangsung
sesuaidengan kelayakan ekonomi, teknik, kriteria lingkungan yang berlaku dan sertamemenuhi
peraturan yang ada.Penambangan bijih besi skala kecil di Kabupaten Tanah Lautmengakibatkan
dibutuhkannya proses pengolahan bijih besi skalakecil pula. Namun penguasaan teknologi
pengolahan bertujuan meningkatkankadar besi dengan mineral dressing dan meminimalkan
bahkan menghilangkanberagamnya karakteristik pengotor yang tedapat pada endapan bijih
besiyang tersebar tersebut.

Endapan bijih besi di Propinsi Kalimantan Selatan terdapat di KabupatenHulu Sungai Utara,
Tapin, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kota Baru.Penambangan bijih besi yang cukup besar
terdapat di P. Sebuku, KabupatenKota Baru. Sedangkan penambangan pada skala yang lebih
kecil terdapat diKabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu. Sementara di Kabupaten-
kabupatenlain masih belum dilakukan penambangan skala kecil.
BAB II
LOKASI
2.1 Kesampaian Daerah

Kabupaten Tanah Laut secara geografis terletak antara 1140 30 20sampai 1150 10 30 Bujur
Timur dan 30 30 33 sampai 40 10 30 Lintang Selatan, dengan luas wilayah 372.930 ha yang
terbagi dalam 9 kecamatan dari128 desa dan 5 kelurahan. Luas tersebut belum termasuk luas
zona perairan laut, sepanjang 3 mil dari garis pantai pada saat pasang tertinggi sepanjang 200km.
Jika luas daratan Kabupaten Tanah Laut ditambah dengan luas zonaperairan lautnya maka luas
total Kabupaten Tanah Laut menjadi 449.730 Ha atau44.974 Km2. Dalam melakukan
penambangan bijih besi secara open pit, makaperlu dilakukan tahapantahapan persiapan dan
pembentukan capcity building yang diperlukan oleh perusahaan penambangan.

2.2 Kondisi Morfologi


Kabupaten Tanah Laut dapat di bagi atas 2 (dua) satuan utama, yaitu :

a) Satuan dataran rendah landai hingga berombak umumnya tedapat dibagian selatan. Satuan ini
membentang memanjang dari Timur ke Barat danmelebar di bagian barat yang terdiri dari rawa
rawa dan daerah aliran sungaiyang bermuara di Laut Jawa;

b) Satuan bukit bergelombang dan pegunungan terdapat di bagian utaras ampai ke perbatasan
dengan Kabupaten Banjar, dengan puncak gunungnya.

2.3 Kondisi Geologi

Endapan Bijih besi tersebar di Propinsi Kalimantan Selatan dari HuluSungai Utara, Balangan,
Tapin, Tanah Laut, Tanah Bumbu hingga Kotabaru.Endapan bijih besi ini ada yang masih berupa
sumberdaya endapan ada yangsudah ditambang. Endapan yang sudah ditambang terdapat di
Kabupaten TanahLaut, khususnya di KecamatanPelaihari. Di Kabupaten Tanah Laut, endapan
mineral logam besi initerdapat bersamaan dengan mineral logam kromit yang juga terdapat
diKecamatan Pelaihari. Secara genesa maka endapan bijih ini merupakanendapan bijih primer
berukuran kerikil seperti di Sungai Bakar hingga bongkahbesar seperti di Pemalongan.
BAB III

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Koordinat Sample

Kabupaten Tanah Laut secara geografis terletak antara 1140 30 20sampai 1150 10 30 Bujur Timur
dan 30 30 33 sampai 40 10 30 Lintang Selatan, dengan luas wilayah 372.930 ha yang terbagi dalam 9
kecamatan dari128 desa dan 5 kelurahan. Luas tersebut belum termasuk luas zona perairanlaut,
sepanjang 3 mil dari garis pantai pada saat pasang tertinggi sepanjang 200km. Jika luas daratan
Kabupaten Tanah Laut ditambah dengan luas zonaperairan lautnya maka luas total Kabupaten Tanah
Laut menjadi 449.730 Ha atau44.974 Km2.

3.2 Data Test Pit

Berdasarkan analisis laboratorium dan analisis statistik terhadap kualitaskandungan unsur sampel
bijih besi, maka disajikan dalam bentuk statisticdeskriptif untuk mengetahui perbandingan
nilainya secara relatif terhadap sampelbijih besi yang berasal dari daerah lainnya yang terdapat di
kecamatan Pelaihari.Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis lab terhadap sampel
bijihbesi maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai upaya untukmeningkatkan
pengelolaan tambang bijih besi dan pengelolaan lingkungannya.

3.3 Kondisi Sebaran Endapan

Dalam melakukan penambangan bijih besi secara open pit, maka perludilakukan tahapantahapan
persiapan dan pembentukan capcity building yang diperlukan oleh perusahaan penambangan.
Penyusunan capacity building dalam perusahaan penambangan meliputi penyiapan :

Sumberdaya manusia

Lokasi tambang dan topografi

Kondisi iklim

Karakteristik tubuh bijih besi dan waste rock yang akan digali

Pemilihan peralatan yang akan dipergunakan dalam penambangan

Good mining practices yang akan diterapkan.


Karakteristik material yang ditambang dan waste rock yang digali akan mempengaruhi
perencanaan penambangan yang akan dilakukan. Jumlah cadangan endapan bijih besi dan
karakteristik material bijih dan waste rock menentukan skala penambangan yang akan
dilaksanakan. Pengujian karakteristik material tersebut meliputi densitas, berat baik in situ
maupunberaian. Kekerasan bijih dan waste rock juga akan mempengaruhi pemilihanperalatan
yang akan dipergunakan dalam proses penggalian dalampenambangan. Begitu pula factor
kelembaban bawaaan material dan sifatbawaaan lainnya. Berdasarkan data-data akan dilakukan
perencanaan tambanguntuk menentukan sudut kerja dan akhir lereng pit. Desain lereng Pit yang
tepatakan mengurangi stripping ratio dan meningkatkan jumlah bijih yang dapatditambang
sehingga akan meningkatkan cadangan bijih dan umur tambang.Sehingga pengurangan
penggalian waste rock akan berpengaruh langsungdalam efisiensi pit, dan kebutuhan modal yang
diperlukan untuk kebutuhansumberdaya manusia, pengadaan peralatan dan fasilitas lainnya juga
akanberkurang. Umur tambang yang lebih lama dan volume galian harian yang lebihbesar akan
memberikan efisiensi peralatan yang lebih tinggi. Kestabilan pit dansistem Ramp yang dimiliki
akan memberikan efisiensi keseluruhan pit. Lereng Kerja pit yang biasanya lebih kecil daripada
lereng akhir pit agar dijaga sudutamannya untuk di tambang.
BAB V
KESIMPULAN
Penyebaran endapan bijih besi di Kabupaten Tanah Laut banyak terdapat di Kecamatan
Pelaihari, sehingga Kecamatan inilah yang akan menjadi prioritas utama dalam pengelolaan
dampak penambangan bijih besi.
Sebagai pemilik kuasa pertambangan (KP) Perusahaan Daerah AUMharus tetap mengawasi
agar setiap kontraktor yang melakukan penambanganbijih besi atau sumberdaya mineral lainnya
tidak melanggar peraturan dan hukumyang ada. Sehingga tidak merusak kawasan konservasi
hutan dan sumberdayaair yang ada di kawasan tersebut dan kawasan lingkungan lainnya.
Eksplorasi tubuh bijih besi harus dilakukan secara langsung dan tidaklangsung dengan metoda
geofisika geolistrik dan geomagnet dan secaralangsung pemboran serta trenching, karena Jika
eksplorasi endapan bijih besitidak berhasil mendapatkan penyebaran lateral baik vertikal maupun
horisontalendapan bijih besi yang akan ditambang, maka kurangnya informasi tersebutakan
berakibat pada arah penambangan bijih yang tidak terarah sehingga akanlebih merusakan
bentang alam dan penggalian yang merusak lingkungan disekitar penambangan.

Anda mungkin juga menyukai