Anda di halaman 1dari 5

GEOMORFOLOGI

Geomorfologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam dan proses yang
membentuknya. Para ahli geomorfologi mencoba untuk memahami kenapa sebuah bentang alam
terlihat seperti itu, untuk memahami sejarah dan dinamika bentang alam, dan memprediksikan
perubahan pada masa depan dengan menggunakan kombinasi pengamatan lapangan, percobaan
dan modeling. Geomorfologi dipejari di geografi, geologi, geodesi, archaeology, dan teknik
kebumian.

Daftar isi
1 Proses Pembentuk Alam

1.1 Proses Fluvial


1.2 Proses Aeolian
1.3 Proses Hillslope
1.4 Proses Glacial
1.5 Proses Tectonic
1.6 Proses Igneous
1.7 Proses Biological

2 Kawasan Karst

2.1 Morfologi Makro


2.2 Morfologi mikro

Proses Pembentuk Alam

Grand Canyon, Arizona


Proses pembentuk utama yang bertanggung jawab terhadap pembentukan topografi adalah angin,
ombak, cuaca, pergerakan tanah, aliran air, gletser, tektonik, dan vulkanik

Proses Fluvial

Proses fluvial adalah proses pembentukan alam yang berhubungan dengan pergerakan sedimen,
erosi dan endapan di sungai

Proses Aeolian

Dierosi oleh angin di Moab, Utah

Proses Aeolian adalah proses yang berhubungan dengan angin yang sebagai sumber
pembentuknya. Angin dapat mengikis, membawa dan mengumpulan material

Proses Hillslope

Palo Duro Canyon, Texas

Tanah dan berbatuan bergerak ke bawah dengan adanya gaya gravitasi

Proses Glacial
Fitur bentang alam gletser

Pergerakan es dan gletser dapat mengakibatkan abrasi dan memindahkan bebatuan

Proses Tectonic

Proses Tectonic terjadi karena aktifitas tektonik

Proses Igneous

Proses Igneous sangat mempengaruhi terhadap geomorfologi, baik yang berasaal dari vulkanik
maupun dari tektonik

Proses Biological

Bendungan Beaver di Tierra del Fuego

Interaksi antara makhluk hidup dan bentuk alam dapat mempengaruhi proses pembentukan
geomorfologi

Kawasan Karst
Morfologi Makro

Di bawah ini adalah beberapa bentuk morfologi permukaan karst dalam ukuran meter sampai
kilometer:

Swallow hole : Lokasi di mana aliran permukaan seluruhnya atau sebagian mulai menjadi
aliran bawah permukaan yang terdapat pada batugamping. Swallow hole yang terdapat
pada polje sering disebut ponor. (Marjorie M. Sweeting, 1972). Pengertian ini
dipergunakan untuk menandai tempat di mana aliran air menghilang menuju bawah
tanah.
Sink hole : disebut juga doline, yaitu bentukan negatif yang dengan bentuk depresi atau
mangkuk dengan diameter kecil sampai 1000 m lebih.
Vertical shaft : pada bentuk ideal, merupakan silinder dengan dinding vertikal merombak
perlapisan melawan inclinasi perlapisan.
Collapse : runtuhan
Cockpit : bentuk lembah yang ada di dalam cone karst daerah tropik yang lembap.
Kontur cockpit tidak melingkar seperti pada doline tetapi seperti bentuk bintang dengan
sisi-sisi yang identik, yang menunjukkan bahwa formasi cone merupakan faktor
penentunya.
Polje : depresi aksentip daerah karst, tertutup semua sisi, sebagian terdiri dari lantai yang
rata, dengan batas-batas terjal di beberapa bagian dan dengan sudut yang nyata antara
dasar/ lantai dengan tepi yang landai atau terjal itu.
Uvala : cekungan karst yang luas, dasarnya lebar tidak rata : lembah yang memanjang
kadang-kadang berkelak-kelok, tetapi pada umumnya dengan dasar yang menyerupai
cawan.
Dry valley: terlihat seperti halnya lembah yang lainnya namun tidak ada aliran kecuali
kadang-kadang setelah adanya es

yang hebat diikuti oleh pencairan es yang cepat.

Pulau Jawa memiliki kawasan karst yang cukup spesifik yaitu karst Gunung Sewu, di mana
bentukan bukit-bukit seperti cawan terbalik (cone hill) dan kerucut (conical hill) begitu sempurna
dengan lembah-lembahnya. Bukit merupakan residu erosi dan lembahnya adalah merupakan
daerah diaman terjadi erosi aktif dari dulu sampai sekarang. Bagian-bagian depresi atau
cekungan merupakan titik terendah dan menghilangnya air permukaan ke bawah permukaan.
Erosi memperlebar struktur (lihat geologi gua dan teori terbentuknya gua), kekar, sesar, dan
bidang lapisan, dan membentuk gua-gua, baik vertikal maupun horisontal. Gua-gua juga dapat
terbentuk karena adanya mata air karst. Mata air (spring) karst ini ada beberapa jenis:

Bedding spring, mata air yang terbentuk pada tempat di mana terjadi pelebaran bidang
lapisan,
Fracture spring, mata air yang terbentuk pada tempat di mana terjadi pelebaran bidang
rekahan,
Contact spring, mata air yang terbentuk karena adanya kontak antara batu gamping dan
batu lain yang impermiabel.

Disamping itu secara khusus ada jenis mata air yang berada di bawah permukaan air laut disebut
dengan vrulja.

Morfologi mikro

Ada kawasan karst dengan sudut dip yang kecil dan permukaannya licin. Area ini dipisah-
pisahkan dalam bentuk blok-blok oleh joint terbuka, disebut dengan grike-Bhs. Inggris, atau
Kluftkarren-Bhs. Jerman. Bentukan-bentukan minor ini dalam bahasa Jerman memiliki akhiran
karren (lapies-Bhs Perancis). Sering permukaan blok itu terpotong menjadi sebuah pola dendritic
dari runnel dengan deretan dasar (round) dipisahkan oleh deretan punggungan (ridge) yang
mengeringkannya kedalam grike terlebih dahulu. Juga terkadang mereka memiliki profil panjang
yang hampir mulus. Bentukan ini disebut Rundkarren. Tipe lain adalah Rillenkarren yang
memiliki saluran yang tajam, ujung punggungan dibatasi oleh deretan saluran berbentuk V.
Biasanya nampak pada permukaan yag lebih curam daripada rundkarren, dengan saluran sub-
paralel dan beberapa cabang. Microrillenkarren merupakan bentuk gabungan tetapi hanya
memiliki panjang beberapa centimeter dan lebarnya 1020 mm. Pseudo karren, memiliki bentuk
sama dengan rundkarren dan rinnenkarren. Tetapi hanya terjadi pada granit di daerah tropik yang
lembap.

Anda mungkin juga menyukai