Anda di halaman 1dari 8

I.

Tujuan
Mengetahui efisiensi dari turbin angin
Mengetahui daya-daya turbin angin
Mengetahui karakteristik dari turbin angin

II. Dasar Teori


Pada pembangkit listrik tenaga angin untuk memperoleh energi listrik adalah
adanya kecepatan angin tertentu yang akan memutar turbin tersebut. Putaran kincir
angin atau turbin angin ini dapat terjadi terutama karena perbedaan besarnya gaya
tekan yang bekerja pada sudu sudu. Dengan adanya gaya tekan pada sudu sudu
tersebut akan timbul momen puntir untuk memutar poros sehingga dihasilkan daya
poros dan energi mekanik. Energi mekanik inilah yang digunakan untuk
menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan energi mekanik.
Adapun keuntungan dengan menggunakan pembangkit tenaga angin ini
adalah :
1. Energi angin dapat diperoleh secara bebas dan diperoleh di hampir
setiap tempat.
2. Biaya konversinya murah karena tidak dibutuhkan proses pengolahan
seperti halnya minyak bumi.
3. Tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Selain keuntungan
dari pembangkit listrik tenaga angin diatas terdapat kelemahan
kelemahan sebagai berikut :
a. Hanya untuk tempat tempat khusus dimana kecepatan angin
memenuhi syarat yang diperlukan.
b. Tergantung cuaca.
c. Daya yang dibangkitkan relatif kecil bila dibandingkan
pembangkit listrik lainnya.
Proses terjadinya energi listrik pada pembangkit tenaga angin ini adalah :

Energi kinetik dari Energi mekanik oleh


angin putaran poros

Generator Energi
listrik listrik

Gambar 1.1 diagram alir terjadinya energi listrik


III. Rumus Yang Digunakan
Daya kinetik dapat dihitung dengan rumus :
1
= 2 3
Dimana :
Pkinetik = daya kinetik angin (Watt)
= kerapatan udara (kg/m3)
A = area penangkapan angin (m2)
v = kecepatan angin (m/s).
Daya mekanik yang dihasilkan turbin angin :
= .
Dimana :
Pmekanik = daya mekanik (Watt)
T = torsi (Nm)
= kecepatan angular (rad/s)
torsi dapat dihitung dengan rumus :
T = m.g.L
Dimana :
m = massa (kg)
g = gaya gravitasi (9,806 m/s2)
L = panjang lengan torsi (m)
Kecepatan angular dapat dihitung dengan rumus :
= 2 n / 60
Dimana :
n = putaran angin (rpm)
Sehingga didapat effisiensi turbin angin :

= 100%

IV. Alat Yang Digunakan :


1. Blower 3 phasa
2. Turbin angin sudu flat poros horizontal
3. Meteran
4. Anemometer
5. Tachometer
6. Meter torsi
7. Pengatur sudut

V. Langkah percobaan
Adapun langkah percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Merangkai peralatan yang dipergunakan guna menghidupkan blower
2. Mengukur jarak blower dengan turbin yaitu 2 m
3. Mengatur sudut sudu turbin dengan besaran sudut sebesar 5o, 15o, 25o,35o dan
45odengan menggunakan pengatur sudut.
4. Menghidupkan blower dan mengukur kecepatan angin dan torsi pada setiap
variable sudut sudu turbin.
5. Mencatat seluruh hasil data percobaan pada tabel.
6. Mengembalikan peralatan pada tempat semula.

VI. Gambar Percobaan


Gambar rangkaian peralatan dalam percobaan ini adalah percobaan :
5
6

5
7

Keterangan :
1. Ekor turbin
2. Lengan torsi
3. Lengan putar turbin
4. Penyangga
5. Tempat peletakan sudu turbin
6. Sudu turbin
7. Rotor turbin
8. Penyangga turbin
9. Roda

VII. Data hasil percobaan


Data Percobaan
No. Sudut Sudu V angin (m/s) Putaran (rpm) Massa A (m2)
1 5 8,5 387 0,04 0,56745
2 5 8,5 330 0,045 0,56745
3 5 8,5 345 0,08 0,56745
4 5 8,5 476 0,09 0,56745
5 5 8,5 425,9 0,05 0,56745
1 15 9,2 402,8 0,135 0,56745
2 15 9,2 415,7 0,125 0,56745
3 15 9,2 390 0,17 0,56745
4 15 9,2 397 0,245 0,56745
5 15 9,2 415,7 0,115 0,56745
1 25 8,8 300,6 0,095 0,56745
2 25 8,8 271,3 0,09 0,56745
3 25 8,8 278,3 0,08 0,56745
4 25 8,8 286,8 0,065 0,56745
5 25 8,8 295,6 0,055 0,56745
1 35 9 212 0,08 0,56745
2 35 9 198 0,125 0,56745
3 35 9 176 0,205 50,56745
4 35 9 202,9 0,14 0,56745
5 35 9 218,4 0,095 0,56745
1 45 9,2 140,9 0,42 0,56745
2 45 9,2 135 0,27 0,56745
3 45 9,2 138,3 0,265 0,56745
4 45 9,2 150,2 0,28 0,56745
5 45 9,2 142,9 0,295 0,56745

VIII. Contoh perhitungan


Data diambil dari data percobaan 1 sudut sudu 5, V angin = 8,5 m/s , n = 387 rpm dan
m = 0,04 kg
Diketahui :
A = 0,56745 m2
Lengan torsi = 10 cm
= 0,1 m
Jarak blower dan turbin = 2m

1. Menghitung daya kinetik turbin


1
= 2 3
=1/2 . 1,131. 0,56745. 8,53
= 197,0684584 Watt

2. Menghitung daya mekanik


Pmekanik = T .
= 2 n/60 x m.g.L
= 2 . 3,14 . 387/60 x 0,04. 9,806 . 0,1
= 1,588807344 Watt

3. Menghitung Efisiensi
Efisiensi = P mekanik/ P kinetik x 100%
= 1,588807344/197,0684584 x 100%
= 0,806221025 %
IX. Data Hasil Perhitungan

Data perhitungan
No. Sudut Sudu P kinetik P mekanik efisiensi
1 5 197,0684584 1,588807344 0,806221025
2 5 197,0684584 3,046428 1,545872955
3 5 197,0684584 5,662048 2,873137613
4 5 197,0684584 8,7884832 4,459609251
5 5 197,0684584 4,368598267 2,216792227
1 15 249,8755851 11,15546544 4,464407932
2 15 249,8755851 10,65993367 4,266096531
3 15 249,8755851 13,601224 5,44319846
4 15 249,8755851 19,95359053 7,985410229
5 15 249,8755851 9,807138973 3,924808808
1 25 218,6796441 5,85837336 2,678975166
2 25 218,6796441 5,00906616 2,290595533
3 25 218,6796441 4,567385387 2,088619361
4 25 218,6796441 3,82434416 1,748834088
5 25 218,6796441 3,335274507 1,525187459
1 35 233,9310501 3,479287467 1,487313234
2 35 233,9310501 5,07738 2,170460056
3 35 233,9310501 7,401691733 3,164048437
4 35 233,9310501 5,827396213 2,491074276
5 35 233,9310501 4,25638304 1,819503242
1 45 249,8755851 12,14016944 4,858485648
2 45 249,8755851 7,477596 2,99252766
3 45 249,8755851 7,51852276 3,008906515
4 45 249,8755851 8,627648213 3,452777593
5 45 249,8755851 8,648060307 3,460946496

X. Grafik
a. P kinetik vs Efisiensi

P kinetik vs Efisiensi
9
8
7
6
Efisiensi (%)

sudut 5
5
sudut 15
4
sudut 25
3
2 sudut 35
1 sudut 45
0
0 50 100 150 200 250 300
P kinetik
b. P mekanik vs Efisiensi

P mekanik Vs Efisiensi
9
8
7
6
Efisiensi (%)
sudut 5
5
sudut 15
4
sudut 25
3
2 sudut 35

1 sudut 45
0
0 5 10 15 20 25
P mekanik (Watt)

c. P kinetik vs V angin
9.4 P kinetik vs V angin
9.2

9
V angin ( m/s )

8.8
sudut 5
8.6 sudut 15

8.4 sudut 25
sudut 35
8.2
sudut 45
8

7.8
0 50 100 150 200 250 300
P kinetik ( watt)
d. Putaran vs P mekanik

Putaran vs P mekanik
500
450
400
350
sudut 5
300
n (rpm)

250 sudut 15
200 sudut 25
150
100 sudut 35
50 sudut 45
0
0 5 10 15 20 25
P mekanik (Watt)
e. torsi vs P mekanik
25
Torsi vs P mekanik
20

15
P mekanik

sudut 5
sudut 15
10
sudut 25
sudut 35
5 sudut 45

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Torsi

XI. ANALISA DATA


Setelah dibuat grafik berdasarkan tabel hasil perhitungan bisa dilihat bahwa
efisiensi turbin angin dipengaruhi oleh daya mekanik dan daya kinetik yang
dihasilkan turbin. Pada praktikum ini luas area tangkapan dibuat sama yaitu 0,56745
m2. Sedangkan yang dibuat variasi adalah sudut sudu turbin angin tersebut.
Daya kinetik dipengaruhi kecepatan angin dan luas area tangkapan. Karena
pada praktikum ini luas area tangkapan dibuat sama, maka daya kinetik dipengaruhi
oleh kecepatan angin. Kecepatan angin yang terukur pada tiap variasi sudut sudu
berbeda beda dan nilainya fluktuatif. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor dalam
pembacaan alat ukur.
Sedangkan daya mekanik dipengaruhi oleh torsi dan putaran. Semakin tinggi
nilai torsi dan putaran yang terukur, maka akan semakin tinggi pula daya mekanik
yang dihasilkan. Pada praktikum yang sudah kami lakukan , daya mekanik tertinggi
adalah 19,95359053 watt yaitu pada sudut sudu 15o
Efisiensi turbin tertinggi adalah sebesar 7,985410229 % yaitu pada sudut sudu
turbin diatur sebesar 15o dan torsi yang terukur sebesar 0,245 kg dan putaran torsi
turbin sebesar 397 rpm.

XII. KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum mesin konversi energi dengan topik pengujian turbin
angin dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengaturan sudut sudu yang paling optimal yaitu pada sudut 15o karena
dihasilkan efisiensi turbin yang maksimal dibandingkan dengan pengaturan
sudut sudu turbin pada sudut 5o,25o,35o,45o
Efisiensi dipengaruhi oleh daya mekanik dan daya kinetik
Daya kinetik dipengaruhi oleh luas tangkapan area turbin angin, kecepatan
turbin angin dan udara sendiri. Karena luas area tangkapan dibuat sama
maka yang membuat daya kinetik bervariasi adalah kecepatan dari turbin
angin tersebut.
Daya mekanik turbin dipengaruhi oleh torsi dan kecepatan angular. Semakin
besar torsi dan putaran yang terukur maka daya mekanik yang dihasilkan juga
semakin besar. Daya mekanik berbanding lurus terhadap torsi dan putaran.

Anda mungkin juga menyukai