Anda di halaman 1dari 35

MATERI 6

paragraf dalam Tulisan Akademik

subtopik yang meliputi: (1) pengertian paragraf, (2) gym membean paragraf,dan (3) pengembangan
paragraf,

Setelah mempelajari subtopik ini, diharapkan mahasiswa mampu: 1. memahami konsep paragraf,

Z menyusun dan mengembangkan paragraf

6.1 Pengertian Paragraf Paragraf ialah satuan bahasa tulis yang terdjri atas beberapa kalimat yang
tersusun secara runtut, logis,

atau satu kesatuan pikiran utama sebagai inti dari informasi. Paragraf dibentuk oleh tiga unsur, yaitu: 1)
gagasan POkOR' 2) kalimat utama, dan 3) kalimat penjelas. Lebih 13133), a

daPat dilihat pada contoh berikut. 117

MATERI 6

paragraf dalam Tulisan Akademik

subtopik yang meliputi: (1) pengertian paragraf, (2) gym membean paragraf,dan (3) pengembangan
paragraf,

Setelah mempelajari subtopik ini, diharapkan mahasiswa mampu: 1. memahami konsep paragraf,
Z menyusun dan mengembangkan paragraf

6.1 Pengertian Paragraf Paragraf ialah satuan bahasa tulis yang terdjri atas beberapa kalimat yang
tersusun secara runtut, logis,

atau satu kesatuan pikiran utama sebagai inti dari informasi. Paragraf dibentuk oleh tiga unsur, yaitu: 1)
gagasan POkOR' 2) kalimat utama, dan 3) kalimat penjelas. Lebih 13133), a

daPat dilihat pada contoh berikut. 117

Tim MK!) Bahasa Indonesia

Gagasan adalah pesan yang disampaikan seseorang kepada orang lain. Gagasan dapat berupa pendapat,
pernyataan, keinginan, dan pendirian, dan sebagainya. Penyampaian gagasan itu dalam karangan
diwadahi dalam paragraf-paragraf.

6.2 Syarat Membentuk Paragraf

Dalam wacana keilmuan, ada tiga syarat yang hams dimiliki Oleh sebuah paragraf agar dapat
menyampaikan gagasan dengan baik, yakni (1) kesatuan/ keutuhan (unity), (2) kesetalian/kepaduan
(coherence), dan (3) kecukupan isil

kelengkapan (completeness)

6.2.1 Kesatuan Paragraf harus memiliki kesatuan, artinya seluruh

uraiannya terpusat pada satu gagasan saja. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh ter-
dapat unsurunsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan gagasan
pokekmya. Perhatikan contoh (1) berikut. (a) Sebuah penelitian mengandung tiga unsur pokok, yakm'
apa yang diteljti, bagaimana penelitian itu dilaksanakan, dan mengapa penelitian itu dilaksanakan. (b)
Pertanyaan pertama mengenai masalah penelitian, pertanyaan kedua mengenai metodologi penelitian,
dan pertanyaan ketiga mengenai pentingnya penelitian. (c) Usaha untuk

w-un-u-w uvvwvv

"w car but I ruumuui

menjawab apa merupakan kegiatan pokok. (d) Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

Dalam contoh (1) di atas, kalimat (a) adalah kalimat

utama. Kalimat (b), (c), dan (d) adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya bersama-sama menyatakan
suatu gagasan utama, yakni masalah penelitian. Sementara itu, ide pokok paragraf terletak pada kalimat
utama. Hal itu sangat logis kagena kalimat utama menjadi topik yang dibicarakan. Di samping itu, dalam
membuat kalimat hams memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: kalimat utama hams mengandung satu
ide/gagasan pokok, kalimat utama tidak berbentuk parafrasa atau klausa kalimat utama tidak
mengandung rincian atau contoh-contoh, kalimat utama

iidak boleh terlalu luas, dan kalimat utama tidak bempa

pengumuman. Untuk lebih mempexjelas pemahaman, bandingkan

paragraf di atas (1) dengan contoh paragraf (2) berikut.


(a) Morfologi adalah ilmu bahasa yang mengaji bentukan kata. (b) Tiga bidang kajian morfologi adalah
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. (c) Afiksasi mengkaji proses pembuka pada kata dasar, reduplikasi
mengaji proses perulangan kata, komposisi mengaji proses penggabungan atau pemajemukan kata (d)
Morfologi diajarkan di jurusan linguistik dam pendidikan bahasa di perguruan tinggi.

w-un-u-w uvvwvv

"w car but I ruumuui

menjawab apa merupakan kegiatan pokok. (d) Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

Dalam contoh (1) di atas, kalimat (a) adalah kalimat

utama. Kalimat (b), (c), dan (d) adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya bersama-sama menyatakan
suatu gagasan utama, yakni masalah penelitian. Sementara itu, ide pokok paragraf terletak pada kalimat
utama. Hal itu sangat logis kagena kalimat utama menjadi topik yang dibicarakan. Di samping itu, dalam
membuat kalimat hams memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: kalimat utama hams mengandung satu
ide/gagasan pokok, kalimat utama tidak berbentuk parafrasa atau klausa kalimat utama tidak
mengandung rincian atau contoh-contoh, kalimat utama

iidak boleh terlalu luas, dan kalimat utama tidak bempa

pengumuman. Untuk lebih mempexjelas pemahaman, bandingkan

paragraf di atas (1) dengan contoh paragraf (2) berikut.

(a) Morfologi adalah ilmu bahasa yang mengaji bentukan kata. (b) Tiga bidang kajian morfologi adalah
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. (c) Afiksasi mengkaji proses pembuka pada kata dasar, reduplikasi
mengaji proses perulangan kata, komposisi mengaji proses penggabungan atau pemajemukan kata (d)
Morfologi diajarkan di jurusan linguistik dam pendidikan bahasa di perguruan tinggi.

Pada match (2) adakah hahmat yang kehadnrannya udak

mendukung gagasan utama? Apakah Anda mtwmukan bahwa kalimat (4) adalah kalimat sumbang?

6.2.2 Kesetalian

Paragraf hams memiliki kesetalian atau koherensi, artinya mntun kalimat di dalamnya berhubungannya.
Sam paragraf bukanlah mempakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Perhatikan oontoh (3) berikut!

(a) Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. (b)
Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang dibarikan, metode yang digunakan, dan
evaluasa yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bag1 anak didik dalam menerapkan hasil prose?

w-un-u-w uvvwvv

"w car but I ruumuui

menjawab apa merupakan kegiatan pokok. (d) Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

Dalam contoh (1) di atas, kalimat (a) adalah kalimat

utama. Kalimat (b), (c), dan (d) adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya bersama-sama menyatakan
suatu gagasan utama, yakni masalah penelitian. Sementara itu, ide pokok paragraf terletak pada kalimat
utama. Hal itu sangat logis kagena kalimat utama menjadi topik yang dibicarakan. Di samping itu, dalam
membuat kalimat hams memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: kalimat utama hams mengandung satu
ide/gagasan pokok, kalimat utama tidak berbentuk parafrasa atau klausa kalimat utama tidak
mengandung rincian atau contoh-contoh, kalimat utama

iidak boleh terlalu luas, dan kalimat utama tidak bempa

pengumuman. Untuk lebih mempexjelas pemahaman, bandingkan

paragraf di atas (1) dengan contoh paragraf (2) berikut.

(a) Morfologi adalah ilmu bahasa yang mengaji bentukan kata. (b) Tiga bidang kajian morfologi adalah
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. (c) Afiksasi mengkaji proses pembuka pada kata dasar, reduplikasi
mengaji proses perulangan kata, komposisi mengaji proses penggabungan atau pemajemukan kata (d)
Morfologi diajarkan di jurusan linguistik dam pendidikan bahasa di perguruan tinggi.

Pada match (2) adakah hahmat yang kehadnrannya udak

mendukung gagasan utama? Apakah Anda mtwmukan bahwa kalimat (4) adalah kalimat sumbang?

6.2.2 Kesetalian

Paragraf hams memiliki kesetalian atau koherensi, artinya mntun kalimat di dalamnya berhubungannya.
Sam paragraf bukanlah mempakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Perhatikan oontoh (3) berikut!

(a) Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. (b)
Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang dibarikan, metode yang digunakan, dan
evaluasa yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bag1 anak didik dalam menerapkan hasil prose?

monthham kewmlian semua rhatikan mntoh (4" stanpmy


(a) Dengan penuh kepuasan

memandangi hamparan

dengan subur. (b) Ierih payahnya tidak (c) Beberapa bulan lagi it: a 3 hasilnya. (d) Sudah terbayan orang
sibuk memotong, me berkarung-karung, dan me' halaman rumah. (e) Tentu, anaknya, Sumi calon
menantunya, Hendra,

3 di matanya

mahligai perkawinan.

Kesetalian paragraf (4) dibentuk dengan menggunakan kata ganti. Kata yang mengacu kepada manusia,
benda, biasanya untuk menghindari kebosanan,

diganti dengan kata ganti. Untuk menyatakan kesetalian dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang
searing digunakan, yakni penggunaan kata atau frase dalam

bermacam hubungan. Perhatikan contoh (5) berikut.

Ada empat ha] yang perlu diperhatikan dalam memilih topik karya ilmiah Pertama, topik Y a11g dipilih
hendahknya menarik untuk dikaji. Topik yang menarik akan menimbulkan kegairahan dalam mengajinya.
Kedua, topfk fangan terlalu luas dan terlalu sempit. To? yang terlalu luas akan menyuhtkan

w-un-u-w uvvwvv
"w car but I ruumuui

menjawab apa merupakan kegiatan pokok. (d) Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

Dalam contoh (1) di atas, kalimat (a) adalah kalimat

utama. Kalimat (b), (c), dan (d) adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya bersama-sama menyatakan
suatu gagasan utama, yakni masalah penelitian. Sementara itu, ide pokok paragraf terletak pada kalimat
utama. Hal itu sangat logis kagena kalimat utama menjadi topik yang dibicarakan. Di samping itu, dalam
membuat kalimat hams memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: kalimat utama hams mengandung satu
ide/gagasan pokok, kalimat utama tidak berbentuk parafrasa atau klausa kalimat utama tidak
mengandung rincian atau contoh-contoh, kalimat utama

iidak boleh terlalu luas, dan kalimat utama tidak bempa

pengumuman. Untuk lebih mempexjelas pemahaman, bandingkan

paragraf di atas (1) dengan contoh paragraf (2) berikut.

(a) Morfologi adalah ilmu bahasa yang mengaji bentukan kata. (b) Tiga bidang kajian morfologi adalah
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. (c) Afiksasi mengkaji proses pembuka pada kata dasar, reduplikasi
mengaji proses perulangan kata, komposisi mengaji proses penggabungan atau pemajemukan kata (d)
Morfologi diajarkan di jurusan linguistik dam pendidikan bahasa di perguruan tinggi.

Pada match (2) adakah hahmat yang kehadnrannya udak

mendukung gagasan utama? Apakah Anda mtwmukan bahwa kalimat (4) adalah kalimat sumbang?
6.2.2 Kesetalian

Paragraf hams memiliki kesetalian atau koherensi, artinya mntun kalimat di dalamnya berhubungannya.
Sam paragraf bukanlah mempakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Perhatikan oontoh (3) berikut!

(a) Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. (b)
Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang dibarikan, metode yang digunakan, dan
evaluasa yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bag1 anak didik dalam menerapkan hasil prose?

monthham kewmlian semua rhatikan mntoh (4" stanpmy

(a) Dengan penuh kepuasan

memandangi hamparan

dengan subur. (b) Ierih payahnya tidak (c) Beberapa bulan lagi it: a 3 hasilnya. (d) Sudah terbayan orang
sibuk memotong, me berkarung-karung, dan me' halaman rumah. (e) Tentu, anaknya, Sumi calon
menantunya, Hendra,

3 di matanya

mahligai perkawinan.

Kesetalian paragraf (4) dibentuk dengan menggunakan kata ganti. Kata yang mengacu kepada manusia,
benda, biasanya untuk menghindari kebosanan,
diganti dengan kata ganti. Untuk menyatakan kesetalian dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang
searing digunakan, yakni penggunaan kata atau frase dalam

bermacam hubungan. Perhatikan contoh (5) berikut.

Ada empat ha] yang perlu diperhatikan dalam memilih topik karya ilmiah Pertama, topik Y a11g dipilih
hendahknya menarik untuk dikaji. Topik yang menarik akan menimbulkan kegairahan dalam mengajinya.
Kedua, topfk fangan terlalu luas dan terlalu sempit. To? yang terlalu luas akan menyuhtkan

penulisannya karena tidak ada pemfokusan masalah. Topik yang terlalu sempit tidak

terlalu menantang penulisannya. Ketiga, tapik yang dipilih sesuai dengan minat dam

kemampuan penulisnya. Keempat, topik yang dikaji hendaknya ada manfaatnya untuk

menambah ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan prestasi.

6.2.3 Kecukupan Isi Paragraf harus memiliki isi yang memadai, yakni

memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan pamt sebagai pendukung gagasan utama paragraf.
Paragraf yang rincian tidak cukup kurang dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Perhatikan contoh-
contoh berikut.

Contoh (6) (a) Ilmu dan teknologi memberikan

sumbanganya kepada perbaikan produksi pertama dengan berbagai cara yang penting. (b) Pupuk yang
diracik secara ilmiah membuat tanah pertanian menjadi lebih produktif.
Contoh (7) (a) Ilmu dan teknologi memberikan sumbangannya kepada perbaikan produksi pertama
dengan berbagai cara yang penting. (b) Pupuk yang diracik secara ilmiah membuat tanah pertama
menjadi lebih produktif. (c) Insekh'sida dan pestisida yang diterapkan

w-un-u-w uvvwvv

"w car but I ruumuui

menjawab apa merupakan kegiatan pokok. (d) Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

Dalam contoh (1) di atas, kalimat (a) adalah kalimat

utama. Kalimat (b), (c), dan (d) adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya bersama-sama menyatakan
suatu gagasan utama, yakni masalah penelitian. Sementara itu, ide pokok paragraf terletak pada kalimat
utama. Hal itu sangat logis kagena kalimat utama menjadi topik yang dibicarakan. Di samping itu, dalam
membuat kalimat hams memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: kalimat utama hams mengandung satu
ide/gagasan pokok, kalimat utama tidak berbentuk parafrasa atau klausa kalimat utama tidak
mengandung rincian atau contoh-contoh, kalimat utama

iidak boleh terlalu luas, dan kalimat utama tidak bempa

pengumuman. Untuk lebih mempexjelas pemahaman, bandingkan

paragraf di atas (1) dengan contoh paragraf (2) berikut.

(a) Morfologi adalah ilmu bahasa yang mengaji bentukan kata. (b) Tiga bidang kajian morfologi adalah
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. (c) Afiksasi mengkaji proses pembuka pada kata dasar, reduplikasi
mengaji proses perulangan kata, komposisi mengaji proses penggabungan atau pemajemukan kata (d)
Morfologi diajarkan di jurusan linguistik dam pendidikan bahasa di perguruan tinggi.
Pada match (2) adakah hahmat yang kehadnrannya udak

mendukung gagasan utama? Apakah Anda mtwmukan bahwa kalimat (4) adalah kalimat sumbang?

6.2.2 Kesetalian

Paragraf hams memiliki kesetalian atau koherensi, artinya mntun kalimat di dalamnya berhubungannya.
Sam paragraf bukanlah mempakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Perhatikan oontoh (3) berikut!

(a) Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. (b)
Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang dibarikan, metode yang digunakan, dan
evaluasa yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bag1 anak didik dalam menerapkan hasil prose?

monthham kewmlian semua rhatikan mntoh (4" stanpmy

(a) Dengan penuh kepuasan

memandangi hamparan

dengan subur. (b) Ierih payahnya tidak (c) Beberapa bulan lagi it: a 3 hasilnya. (d) Sudah terbayan orang
sibuk memotong, me berkarung-karung, dan me' halaman rumah. (e) Tentu, anaknya, Sumi calon
menantunya, Hendra,

3 di matanya
mahligai perkawinan.

Kesetalian paragraf (4) dibentuk dengan menggunakan kata ganti. Kata yang mengacu kepada manusia,
benda, biasanya untuk menghindari kebosanan,

diganti dengan kata ganti. Untuk menyatakan kesetalian dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang
searing digunakan, yakni penggunaan kata atau frase dalam

bermacam hubungan. Perhatikan contoh (5) berikut.

Ada empat ha] yang perlu diperhatikan dalam memilih topik karya ilmiah Pertama, topik Y a11g dipilih
hendahknya menarik untuk dikaji. Topik yang menarik akan menimbulkan kegairahan dalam mengajinya.
Kedua, topfk fangan terlalu luas dan terlalu sempit. To? yang terlalu luas akan menyuhtkan

penulisannya karena tidak ada pemfokusan masalah. Topik yang terlalu sempit tidak

terlalu menantang penulisannya. Ketiga, tapik yang dipilih sesuai dengan minat dam

kemampuan penulisnya. Keempat, topik yang dikaji hendaknya ada manfaatnya untuk

menambah ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan prestasi.

6.2.3 Kecukupan Isi Paragraf harus memiliki isi yang memadai, yakni

memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan pamt sebagai pendukung gagasan utama paragraf.
Paragraf yang rincian tidak cukup kurang dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Perhatikan contoh-
contoh berikut.
Contoh (6) (a) Ilmu dan teknologi memberikan

sumbanganya kepada perbaikan produksi pertama dengan berbagai cara yang penting. (b) Pupuk yang
diracik secara ilmiah membuat tanah pertanian menjadi lebih produktif.

Contoh (7) (a) Ilmu dan teknologi memberikan sumbangannya kepada perbaikan produksi pertama
dengan berbagai cara yang penting. (b) Pupuk yang diracik secara ilmiah membuat tanah pertama
menjadi lebih produktif. (c) Insekh'sida dan pestisida yang diterapkan

dengan berkala kepada tanaman an tumbuh akan memusnahkan by 3 amiang

when r \ hama clan serangga Yang moralszika: Herbisida sanggup membunuh rumput Yam tidak
dikehendaki sehingga tanaman mpg; tumbuh dengan subur.

Pada contoh (6) rincian yang mendukung gagasnn pokok

kurang memadai. Sementara, pada (7) sudah cukup memadai. Dengan demikian, match (7)

dapat menyampaikan gagasan dengan lebih baik.

6.3 Pengembangan Paragraf

Gagasan utama dari sebuah paragraf hanya akan jelas apabila dirinci dengan gagasan-gagasan penjclas.
Tiap tiap gagasan penjelas dapat dituangkan ke dalam satu kalimat penjelas atau lebih. Dengan
demikian, dalam sebuah paragraf terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Inilah
yang dinamakan kerangka paragraf. '
Bagaimana mengembangkan Lerangka tersQEFut menjadi paragraf, hal itu amat bergantung Fada sxfat
paragraf itu sendiri. Ada beberapa tekmk damn; mengembangkan paragraf. Teknik pengembangan
paragr im, secara garis besar ada dua macam. Patina: menggun'akan ilustrasi'. Apa yang dikatakan
dalam kn rm

limat t013ik dilukiskan dan digambarkan dengan kahmat k3

w-un-u-w uvvwvv

"w car but I ruumuui

menjawab apa merupakan kegiatan pokok. (d) Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

Dalam contoh (1) di atas, kalimat (a) adalah kalimat

utama. Kalimat (b), (c), dan (d) adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya bersama-sama menyatakan
suatu gagasan utama, yakni masalah penelitian. Sementara itu, ide pokok paragraf terletak pada kalimat
utama. Hal itu sangat logis kagena kalimat utama menjadi topik yang dibicarakan. Di samping itu, dalam
membuat kalimat hams memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: kalimat utama hams mengandung satu
ide/gagasan pokok, kalimat utama tidak berbentuk parafrasa atau klausa kalimat utama tidak
mengandung rincian atau contoh-contoh, kalimat utama

iidak boleh terlalu luas, dan kalimat utama tidak bempa

pengumuman. Untuk lebih mempexjelas pemahaman, bandingkan

paragraf di atas (1) dengan contoh paragraf (2) berikut.


(a) Morfologi adalah ilmu bahasa yang mengaji bentukan kata. (b) Tiga bidang kajian morfologi adalah
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. (c) Afiksasi mengkaji proses pembuka pada kata dasar, reduplikasi
mengaji proses perulangan kata, komposisi mengaji proses penggabungan atau pemajemukan kata (d)
Morfologi diajarkan di jurusan linguistik dam pendidikan bahasa di perguruan tinggi.

Pada match (2) adakah hahmat yang kehadnrannya udak

mendukung gagasan utama? Apakah Anda mtwmukan bahwa kalimat (4) adalah kalimat sumbang?

6.2.2 Kesetalian

Paragraf hams memiliki kesetalian atau koherensi, artinya mntun kalimat di dalamnya berhubungannya.
Sam paragraf bukanlah mempakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Perhatikan oontoh (3) berikut!

(a) Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. (b)
Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang dibarikan, metode yang digunakan, dan
evaluasa yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bag1 anak didik dalam menerapkan hasil prose?

monthham kewmlian semua rhatikan mntoh (4" stanpmy

(a) Dengan penuh kepuasan

memandangi hamparan

dengan subur. (b) Ierih payahnya tidak (c) Beberapa bulan lagi it: a 3 hasilnya. (d) Sudah terbayan orang
sibuk memotong, me berkarung-karung, dan me' halaman rumah. (e) Tentu, anaknya, Sumi calon
menantunya, Hendra,
P

3 di matanya

mahligai perkawinan.

Kesetalian paragraf (4) dibentuk dengan menggunakan kata ganti. Kata yang mengacu kepada manusia,
benda, biasanya untuk menghindari kebosanan,

diganti dengan kata ganti. Untuk menyatakan kesetalian dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang
searing digunakan, yakni penggunaan kata atau frase dalam

bermacam hubungan. Perhatikan contoh (5) berikut.

Ada empat ha] yang perlu diperhatikan dalam memilih topik karya ilmiah Pertama, topik Y a11g dipilih
hendahknya menarik untuk dikaji. Topik yang menarik akan menimbulkan kegairahan dalam mengajinya.
Kedua, topfk fangan terlalu luas dan terlalu sempit. To? yang terlalu luas akan menyuhtkan

penulisannya karena tidak ada pemfokusan masalah. Topik yang terlalu sempit tidak

terlalu menantang penulisannya. Ketiga, tapik yang dipilih sesuai dengan minat dam

kemampuan penulisnya. Keempat, topik yang dikaji hendaknya ada manfaatnya untuk

menambah ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan prestasi.

6.2.3 Kecukupan Isi Paragraf harus memiliki isi yang memadai, yakni
memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan pamt sebagai pendukung gagasan utama paragraf.
Paragraf yang rincian tidak cukup kurang dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Perhatikan contoh-
contoh berikut.

Contoh (6) (a) Ilmu dan teknologi memberikan

sumbanganya kepada perbaikan produksi pertama dengan berbagai cara yang penting. (b) Pupuk yang
diracik secara ilmiah membuat tanah pertanian menjadi lebih produktif.

Contoh (7) (a) Ilmu dan teknologi memberikan sumbangannya kepada perbaikan produksi pertama
dengan berbagai cara yang penting. (b) Pupuk yang diracik secara ilmiah membuat tanah pertama
menjadi lebih produktif. (c) Insekh'sida dan pestisida yang diterapkan

dengan berkala kepada tanaman an tumbuh akan memusnahkan by 3 amiang

when r \ hama clan serangga Yang moralszika: Herbisida sanggup membunuh rumput Yam tidak
dikehendaki sehingga tanaman mpg; tumbuh dengan subur.

Pada contoh (6) rincian yang mendukung gagasnn pokok

kurang memadai. Sementara, pada (7) sudah cukup memadai. Dengan demikian, match (7)

dapat menyampaikan gagasan dengan lebih baik.

6.3 Pengembangan Paragraf


Gagasan utama dari sebuah paragraf hanya akan jelas apabila dirinci dengan gagasan-gagasan penjclas.
Tiap tiap gagasan penjelas dapat dituangkan ke dalam satu kalimat penjelas atau lebih. Dengan
demikian, dalam sebuah paragraf terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Inilah
yang dinamakan kerangka paragraf. '

Bagaimana mengembangkan Lerangka tersQEFut menjadi paragraf, hal itu amat bergantung Fada sxfat
paragraf itu sendiri. Ada beberapa tekmk damn; mengembangkan paragraf. Teknik pengembangan
paragr im, secara garis besar ada dua macam. Patina: menggun'akan ilustrasi'. Apa yang dikatakan
dalam kn rm

limat t013ik dilukiskan dan digambarkan dengan kahmat k3

penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Kedua, menggunakan analisis. Apa yang dinyatakan dalam kalimat topik dianalisis secara logika sehingga
pernyataan tadi merupakan suatu yang meyakinkan.

Di dalam praktiknya, kedua teknik di atas dapat dirinci lagi menjadi beberapa cara pengembangan
paragraf yang lebih praktis. Di antaranya, yaitu: (a) alamiah (b) perbandingan clan pertentangan, (c)
analogi, (d) contohcontoh, (e) sebab akibat, (f) definisi luas, dan (g) klasifikasi. Berikut merupakan
penjelasan singkat clan contoh-contoh pengembangan paragraf tersebut.

6.3.1 Alamiah

Dalam teknik pengembangan alamiah, penulis menggunakan pola yang terdapat pada objek atau
kejadian yang dibicarakan. Susunan ini mengenal dua macam, yakni (1) urutan ruang (spasial), dan (2)
urutan waktu (kronologis). Perhatikan contoh-contoh berikut.

Contoh (8) (a) Ruang itu berukuran 4 x 6 meter. (b) Tembok yang mengelilinginya bercat putih bersih. (c)
Beberapa gambar pahlawan nasional menempel di tembok. (d) Di bagian depan tampak papan tulis
putih. (9) Di atasnya terdapat gambar Presiden SBY dan
" 'VW

wakil Presiden Yusuf Kalla. (f) Keclua g amb ar

itu diletakkan dalam posisi Sejajar,

(a) Tiba-tiba gempa bumi yang menggoncang tanah tempat saya berdiri begitu terasa. (b) Sejenak
kemudian tampak air laut seperti terserap ke tengah laut. (c) Permukaan laut tampak semakin rendah.
(4) Akhirnya, satu jam kemudian air bah itu telah merusak dan meluluhlantakkan seluruh kota.

Pada contoh (d) penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana air bah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi detik,
atau menjt

demi menit, dan seterusnya.

6.3.2 Perbandingan dan Pertentangan Dalam pengembangan perbandingan dan 1? er tentangan, penulis
menunjukkan persamaan dan

PEIbedaan antara dua hal: orang, objek, atau gagasan. Iika ulis tersebut

" 'VW

wakil Presiden Yusuf Kalla. (f) Keclua g amb ar

itu diletakkan dalam posisi Sejajar,


(a) Tiba-tiba gempa bumi yang menggoncang tanah tempat saya berdiri begitu terasa. (b) Sejenak
kemudian tampak air laut seperti terserap ke tengah laut. (c) Permukaan laut tampak semakin rendah.
(4) Akhirnya, satu jam kemudian air bah itu telah merusak dan meluluhlantakkan seluruh kota.

Pada contoh (d) penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana air bah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi detik,
atau menjt

demi menit, dan seterusnya.

6.3.2 Perbandingan dan Pertentangan Dalam pengembangan perbandingan dan 1? er tentangan, penulis
menunjukkan persamaan dan

PEIbedaan antara dua hal: orang, objek, atau gagasan. Iika ulis tersebut

(1) Dual jcnis puisi yang berkembnng peaat di bumi Nusantara adalah pamuan dun syair. (2) Pantun
adalah puisi yang berasal dari bumi Nusantara sendiri, sementara syair berasal

dari tanah Arab. (3) Sebuah pantun hams dibangun dari untaian sampiran dam untaian isi, sementara
syair hanya dibangun dari untaian isi. (4) Pantun memiliki persamaan bunyi a-b-a-b, sementara syair
memjliki a~a-a

contoh (10) adalah teknik pertentangan.

6.3.3 Analogi Dalam pengembangan analogi, penulis

membandingkan sesuatu yang sudah dikenal dengan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal. Analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperhatikan
kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi sekedar sebagai ilustrasi.
Perhatikan contoh (11) berikut. (a) Kehidupan itu seperti roda pedati yang berputar. (b) Pada suatu saat,
kita berada di

atas dan pada saat yang lain kita berada di bawah. (c) Ketika di atas hidup itu terasa enak

dan menyenangkan. (d) Ketika di bawah hidup itu berasa sesak dan menyedihkan.

" 'VW

wakil Presiden Yusuf Kalla. (f) Keclua g amb ar

itu diletakkan dalam posisi Sejajar,

(a) Tiba-tiba gempa bumi yang menggoncang tanah tempat saya berdiri begitu terasa. (b) Sejenak
kemudian tampak air laut seperti terserap ke tengah laut. (c) Permukaan laut tampak semakin rendah.
(4) Akhirnya, satu jam kemudian air bah itu telah merusak dan meluluhlantakkan seluruh kota.

Pada contoh (d) penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana air bah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi detik,
atau menjt

demi menit, dan seterusnya.

6.3.2 Perbandingan dan Pertentangan Dalam pengembangan perbandingan dan 1? er tentangan, penulis
menunjukkan persamaan dan

PEIbedaan antara dua hal: orang, objek, atau gagasan. Iika ulis tersebut
(1) Dual jcnis puisi yang berkembnng peaat di bumi Nusantara adalah pamuan dun syair. (2) Pantun
adalah puisi yang berasal dari bumi Nusantara sendiri, sementara syair berasal

dari tanah Arab. (3) Sebuah pantun hams dibangun dari untaian sampiran dam untaian isi, sementara
syair hanya dibangun dari untaian isi. (4) Pantun memiliki persamaan bunyi a-b-a-b, sementara syair
memjliki a~a-a

contoh (10) adalah teknik pertentangan.

6.3.3 Analogi Dalam pengembangan analogi, penulis

membandingkan sesuatu yang sudah dikenal dengan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal. Analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperhatikan
kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi sekedar sebagai ilustrasi.

Perhatikan contoh (11) berikut. (a) Kehidupan itu seperti roda pedati yang berputar. (b) Pada suatu saat,
kita berada di

atas dan pada saat yang lain kita berada di bawah. (c) Ketika di atas hidup itu terasa enak

dan menyenangkan. (d) Ketika di bawah hidup itu berasa sesak dan menyedihkan.

Pada match (11) kehidupan manusia dianalogxkan dengan mda pedati. Sifabsifat yang minp dalam
kehidupan im' dibandingkan dengan sifat roda pedati.

6.3.4 Con tab-Con toh Dalam pengembangan contoh-contoh, penulis memberikan ilustrasi-ilustrasi yang
konkret terhadap sebuah gagasan yang terlalu umum agar dapat djpahami pembaca. Contoh dipakai
untuk menjelaskan maksud penulis, bukan berfungsi untuk membuktikan pendapat
seseoran g. Perhatikan contoh ( 12) ben'kut. (a) Pemerintah Orde Barn yang bersifat totalitarian selama
32 tahun mengaldbatkan kerusakan dalam berbagai bidang sosial politik, sosia] ekonomi, dan sosial
budaya. (b) Dalam bidang sosial politik, misalnya, kerusakan itu antara lain tampak pada kabumya tu gas
dan fungsi penyelenggara negara, tidak mandirinya partai~partai politik, semakin kuatnya budaya korupsi
pada penyelenggara negara, dan hilangnya sensitivitas politik pada masyarakat. (c) Dalam bidan g sosial
ekonomi, kerusakan itu antara lain tampak pada kesenjangan yang terlalu tinggi antara yang kaya dan
yang miskin, terpusatnya peredaran uang di ibukota negara Jakarta, serta ketidaldujuran dalam
pengelolaan perbankan. (d) Dalam bidang

sosial budaya, kerusakan itu antara lain

" 'VW

wakil Presiden Yusuf Kalla. (f) Keclua g amb ar

itu diletakkan dalam posisi Sejajar,

(a) Tiba-tiba gempa bumi yang menggoncang tanah tempat saya berdiri begitu terasa. (b) Sejenak
kemudian tampak air laut seperti terserap ke tengah laut. (c) Permukaan laut tampak semakin rendah.
(4) Akhirnya, satu jam kemudian air bah itu telah merusak dan meluluhlantakkan seluruh kota.

Pada contoh (d) penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana air bah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi detik,
atau menjt

demi menit, dan seterusnya.

6.3.2 Perbandingan dan Pertentangan Dalam pengembangan perbandingan dan 1? er tentangan, penulis
menunjukkan persamaan dan
PEIbedaan antara dua hal: orang, objek, atau gagasan. Iika ulis tersebut

(1) Dual jcnis puisi yang berkembnng peaat di bumi Nusantara adalah pamuan dun syair. (2) Pantun
adalah puisi yang berasal dari bumi Nusantara sendiri, sementara syair berasal

dari tanah Arab. (3) Sebuah pantun hams dibangun dari untaian sampiran dam untaian isi, sementara
syair hanya dibangun dari untaian isi. (4) Pantun memiliki persamaan bunyi a-b-a-b, sementara syair
memjliki a~a-a

contoh (10) adalah teknik pertentangan.

6.3.3 Analogi Dalam pengembangan analogi, penulis

membandingkan sesuatu yang sudah dikenal dengan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal. Analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperhatikan
kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi sekedar sebagai ilustrasi.

Perhatikan contoh (11) berikut. (a) Kehidupan itu seperti roda pedati yang berputar. (b) Pada suatu saat,
kita berada di

atas dan pada saat yang lain kita berada di bawah. (c) Ketika di atas hidup itu terasa enak

dan menyenangkan. (d) Ketika di bawah hidup itu berasa sesak dan menyedihkan.

Pada match (11) kehidupan manusia dianalogxkan dengan mda pedati. Sifabsifat yang minp dalam
kehidupan im' dibandingkan dengan sifat roda pedati.
6.3.4 Con tab-Con toh Dalam pengembangan contoh-contoh, penulis memberikan ilustrasi-ilustrasi yang
konkret terhadap sebuah gagasan yang terlalu umum agar dapat djpahami pembaca. Contoh dipakai
untuk menjelaskan maksud penulis, bukan berfungsi untuk membuktikan pendapat

seseoran g. Perhatikan contoh ( 12) ben'kut. (a) Pemerintah Orde Barn yang bersifat totalitarian selama
32 tahun mengaldbatkan kerusakan dalam berbagai bidang sosial politik, sosia] ekonomi, dan sosial
budaya. (b) Dalam bidang sosial politik, misalnya, kerusakan itu antara lain tampak pada kabumya tu gas
dan fungsi penyelenggara negara, tidak mandirinya partai~partai politik, semakin kuatnya budaya korupsi
pada penyelenggara negara, dan hilangnya sensitivitas politik pada masyarakat. (c) Dalam bidan g sosial
ekonomi, kerusakan itu antara lain tampak pada kesenjangan yang terlalu tinggi antara yang kaya dan
yang miskin, terpusatnya peredaran uang di ibukota negara Jakarta, serta ketidaldujuran dalam
pengelolaan perbankan. (d) Dalam bidang

sosial budaya, kerusakan itu antara lain

tampak pada menebalnya mental menerabas,

semakin menguatnya budaya pep, dan hancurnya budaya-budaya tradisional.

Pada contoh (12) penulis memberikan banyak ilustrasi atau

contoh-contoh. Kalimat (b), (C), clan (b) berupa COntohcontoh untuk memperjelas kalimat (a).

6.3.5 Sebab Akibat Dalam pengembangan sebab akibat, penulis

bertolak dari pemikiran bahwa sesuatu itu memiliki penyebab. Dalam ha] ini, seba dapat berfungsi
sebagai gagasan utama dan akibat-akibat sebagai gagasan

penjelas, dan sebaliknya. Perhatikan contoh (13) berikut. (a) Lebih dari separuh jalan kendaraan di Ialan
M.T. Haryono kembali tersita oleh pedagang kaki lima. (b) Sudah tiga tahun terakhir ini

jalan itu kembali macet dan tidak teratur, terutama pagi hari. (c) Untuk mengatasinya, pemerintah
daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. (d) Pagar ini juga
berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. (e)
Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kakih'ma di lokasi itu sudah
sangat keterlaluan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

" 'VW

wakil Presiden Yusuf Kalla. (f) Keclua g amb ar

itu diletakkan dalam posisi Sejajar,

(a) Tiba-tiba gempa bumi yang menggoncang tanah tempat saya berdiri begitu terasa. (b) Sejenak
kemudian tampak air laut seperti terserap ke tengah laut. (c) Permukaan laut tampak semakin rendah.
(4) Akhirnya, satu jam kemudian air bah itu telah merusak dan meluluhlantakkan seluruh kota.

Pada contoh (d) penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana air bah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi detik,
atau menjt

demi menit, dan seterusnya.

6.3.2 Perbandingan dan Pertentangan Dalam pengembangan perbandingan dan 1? er tentangan, penulis
menunjukkan persamaan dan

PEIbedaan antara dua hal: orang, objek, atau gagasan. Iika ulis tersebut
(1) Dual jcnis puisi yang berkembnng peaat di bumi Nusantara adalah pamuan dun syair. (2) Pantun
adalah puisi yang berasal dari bumi Nusantara sendiri, sementara syair berasal

dari tanah Arab. (3) Sebuah pantun hams dibangun dari untaian sampiran dam untaian isi, sementara
syair hanya dibangun dari untaian isi. (4) Pantun memiliki persamaan bunyi a-b-a-b, sementara syair
memjliki a~a-a

contoh (10) adalah teknik pertentangan.

6.3.3 Analogi Dalam pengembangan analogi, penulis

membandingkan sesuatu yang sudah dikenal dengan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal. Analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperhatikan
kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi sekedar sebagai ilustrasi.

Perhatikan contoh (11) berikut. (a) Kehidupan itu seperti roda pedati yang berputar. (b) Pada suatu saat,
kita berada di

atas dan pada saat yang lain kita berada di bawah. (c) Ketika di atas hidup itu terasa enak

dan menyenangkan. (d) Ketika di bawah hidup itu berasa sesak dan menyedihkan.

Pada match (11) kehidupan manusia dianalogxkan dengan mda pedati. Sifabsifat yang minp dalam
kehidupan im' dibandingkan dengan sifat roda pedati.

6.3.4 Con tab-Con toh Dalam pengembangan contoh-contoh, penulis memberikan ilustrasi-ilustrasi yang
konkret terhadap sebuah gagasan yang terlalu umum agar dapat djpahami pembaca. Contoh dipakai
untuk menjelaskan maksud penulis, bukan berfungsi untuk membuktikan pendapat
seseoran g. Perhatikan contoh ( 12) ben'kut. (a) Pemerintah Orde Barn yang bersifat totalitarian selama
32 tahun mengaldbatkan kerusakan dalam berbagai bidang sosial politik, sosia] ekonomi, dan sosial
budaya. (b) Dalam bidang sosial politik, misalnya, kerusakan itu antara lain tampak pada kabumya tu gas
dan fungsi penyelenggara negara, tidak mandirinya partai~partai politik, semakin kuatnya budaya korupsi
pada penyelenggara negara, dan hilangnya sensitivitas politik pada masyarakat. (c) Dalam bidan g sosial
ekonomi, kerusakan itu antara lain tampak pada kesenjangan yang terlalu tinggi antara yang kaya dan
yang miskin, terpusatnya peredaran uang di ibukota negara Jakarta, serta ketidaldujuran dalam
pengelolaan perbankan. (d) Dalam bidang

sosial budaya, kerusakan itu antara lain

tampak pada menebalnya mental menerabas,

semakin menguatnya budaya pep, dan hancurnya budaya-budaya tradisional.

Pada contoh (12) penulis memberikan banyak ilustrasi atau

contoh-contoh. Kalimat (b), (C), clan (b) berupa COntohcontoh untuk memperjelas kalimat (a).

6.3.5 Sebab Akibat Dalam pengembangan sebab akibat, penulis

bertolak dari pemikiran bahwa sesuatu itu memiliki penyebab. Dalam ha] ini, seba dapat berfungsi
sebagai gagasan utama dan akibat-akibat sebagai gagasan

penjelas, dan sebaliknya. Perhatikan contoh (13) berikut. (a) Lebih dari separuh jalan kendaraan di Ialan

M.T. Haryono kembali tersita oleh pedagang kaki lima. (b) Sudah tiga tahun terakhir ini
jalan itu kembali macet dan tidak teratur, terutama pagi hari. (c) Untuk mengatasinya, pemerintah
daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. (d) Pagar ini juga
berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. (e)
Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kakih'ma di lokasi itu sudah
sangat keterlaluan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Pada contoh (13) penulis memaparkan Sagasan Yan be scbab' pada kalimat (a), Sementara Sagasan Yam
8 b ruPa 'akibat' pada kalimat-kalimat Selanjutnya, g empa 6.3.6 Definisi Luas

Dalam pengembangan definisi luas, penulis

memberikan pengertian terhadap suatu konsep yang dapat mempexjelas konsep tersebut. Suatu definisi
mengatakan hakikat sesuatu, apanya sesuatu, dan apa yang bukan dari sesuatu itu. Perhatikan contoh
(14) berikut. (a) Ilmu kimia adalah cabang ilmu alamiah yang mempunyai tugas menyelidiki bahan~
bahan yang menjadikan dunia. (b) Ilmu kimia tidak berkaitan dengan bentuk-bentuk bahanbahan itu
dibangun. (c) Benda-benda seperti kursi, meja, vas, botol, atau kawat tidak signifikan bagi ilmu kimia,
tetapi substansi seperti gelas, wool, besi, belerang, dan tanah liat sebagai bahan-bahan untuk membuat
benda-benda itu merupakan objek kajiannya. (d) Ilmu kimia tidak hanya berkepentingan dengan
komposisi substansi seperti itu, tetapi juga dengan struktur dalamnya.

Pada contlbh (14) kalimat (1) mengemukakan pengertian ilmu kimia. Kalimat (2) mengemukakan apa
yang tidak termasuk ilmu kimia. Kalimat (3) mengemukakan yang

termasuk ke dalam ilmu kimia. Kalimat (4) mengemukakan

secara lebih lanjut ruang lingkup ilmu kimia.

" 'VW

wakil Presiden Yusuf Kalla. (f) Keclua g amb ar

itu diletakkan dalam posisi Sejajar,


(a) Tiba-tiba gempa bumi yang menggoncang tanah tempat saya berdiri begitu terasa. (b) Sejenak
kemudian tampak air laut seperti terserap ke tengah laut. (c) Permukaan laut tampak semakin rendah.
(4) Akhirnya, satu jam kemudian air bah itu telah merusak dan meluluhlantakkan seluruh kota.

Pada contoh (d) penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana air bah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi detik,
atau menjt

demi menit, dan seterusnya.

6.3.2 Perbandingan dan Pertentangan Dalam pengembangan perbandingan dan 1? er tentangan, penulis
menunjukkan persamaan dan

PEIbedaan antara dua hal: orang, objek, atau gagasan. Iika ulis tersebut

(1) Dual jcnis puisi yang berkembnng peaat di bumi Nusantara adalah pamuan dun syair. (2) Pantun
adalah puisi yang berasal dari bumi Nusantara sendiri, sementara syair berasal

dari tanah Arab. (3) Sebuah pantun hams dibangun dari untaian sampiran dam untaian isi, sementara
syair hanya dibangun dari untaian isi. (4) Pantun memiliki persamaan bunyi a-b-a-b, sementara syair
memjliki a~a-a

contoh (10) adalah teknik pertentangan.

6.3.3 Analogi Dalam pengembangan analogi, penulis


membandingkan sesuatu yang sudah dikenal dengan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal. Analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperhatikan
kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi sekedar sebagai ilustrasi.

Perhatikan contoh (11) berikut. (a) Kehidupan itu seperti roda pedati yang berputar. (b) Pada suatu saat,
kita berada di

atas dan pada saat yang lain kita berada di bawah. (c) Ketika di atas hidup itu terasa enak

dan menyenangkan. (d) Ketika di bawah hidup itu berasa sesak dan menyedihkan.

Pada match (11) kehidupan manusia dianalogxkan dengan mda pedati. Sifabsifat yang minp dalam
kehidupan im' dibandingkan dengan sifat roda pedati.

6.3.4 Con tab-Con toh Dalam pengembangan contoh-contoh, penulis memberikan ilustrasi-ilustrasi yang
konkret terhadap sebuah gagasan yang terlalu umum agar dapat djpahami pembaca. Contoh dipakai
untuk menjelaskan maksud penulis, bukan berfungsi untuk membuktikan pendapat

seseoran g. Perhatikan contoh ( 12) ben'kut. (a) Pemerintah Orde Barn yang bersifat totalitarian selama
32 tahun mengaldbatkan kerusakan dalam berbagai bidang sosial politik, sosia] ekonomi, dan sosial
budaya. (b) Dalam bidang sosial politik, misalnya, kerusakan itu antara lain tampak pada kabumya tu gas
dan fungsi penyelenggara negara, tidak mandirinya partai~partai politik, semakin kuatnya budaya korupsi
pada penyelenggara negara, dan hilangnya sensitivitas politik pada masyarakat. (c) Dalam bidan g sosial
ekonomi, kerusakan itu antara lain tampak pada kesenjangan yang terlalu tinggi antara yang kaya dan
yang miskin, terpusatnya peredaran uang di ibukota negara Jakarta, serta ketidaldujuran dalam
pengelolaan perbankan. (d) Dalam bidang

sosial budaya, kerusakan itu antara lain

tampak pada menebalnya mental menerabas,


semakin menguatnya budaya pep, dan hancurnya budaya-budaya tradisional.

Pada contoh (12) penulis memberikan banyak ilustrasi atau

contoh-contoh. Kalimat (b), (C), clan (b) berupa COntohcontoh untuk memperjelas kalimat (a).

6.3.5 Sebab Akibat Dalam pengembangan sebab akibat, penulis

bertolak dari pemikiran bahwa sesuatu itu memiliki penyebab. Dalam ha] ini, seba dapat berfungsi
sebagai gagasan utama dan akibat-akibat sebagai gagasan

penjelas, dan sebaliknya. Perhatikan contoh (13) berikut. (a) Lebih dari separuh jalan kendaraan di Ialan

M.T. Haryono kembali tersita oleh pedagang kaki lima. (b) Sudah tiga tahun terakhir ini

jalan itu kembali macet dan tidak teratur, terutama pagi hari. (c) Untuk mengatasinya, pemerintah
daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. (d) Pagar ini juga
berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. (e)
Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kakih'ma di lokasi itu sudah
sangat keterlaluan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Pada contoh (13) penulis memaparkan Sagasan Yan be scbab' pada kalimat (a), Sementara Sagasan Yam
8 b ruPa 'akibat' pada kalimat-kalimat Selanjutnya, g empa 6.3.6 Definisi Luas

Dalam pengembangan definisi luas, penulis

memberikan pengertian terhadap suatu konsep yang dapat mempexjelas konsep tersebut. Suatu definisi
mengatakan hakikat sesuatu, apanya sesuatu, dan apa yang bukan dari sesuatu itu. Perhatikan contoh
(14) berikut. (a) Ilmu kimia adalah cabang ilmu alamiah yang mempunyai tugas menyelidiki bahan~
bahan yang menjadikan dunia. (b) Ilmu kimia tidak berkaitan dengan bentuk-bentuk bahanbahan itu
dibangun. (c) Benda-benda seperti kursi, meja, vas, botol, atau kawat tidak signifikan bagi ilmu kimia,
tetapi substansi seperti gelas, wool, besi, belerang, dan tanah liat sebagai bahan-bahan untuk membuat
benda-benda itu merupakan objek kajiannya. (d) Ilmu kimia tidak hanya berkepentingan dengan
komposisi substansi seperti itu, tetapi juga dengan struktur dalamnya.

Pada contlbh (14) kalimat (1) mengemukakan pengertian ilmu kimia. Kalimat (2) mengemukakan apa
yang tidak termasuk ilmu kimia. Kalimat (3) mengemukakan yang

termasuk ke dalam ilmu kimia. Kalimat (4) mengemukakan

secara lebih lanjut ruang lingkup ilmu kimia.

6.3.7 Klasifikasi

Dalam pengembangan klasifikasi, PmUlis mengelompokkan hal-hal yang mempunyai pefsamaan


Pengelompokan ini biasanya dirinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok yang lebih kecil. Perhatikan
contoh (15)

berikut. (a) Dalam karang-mengarang atau tulis

menuh's dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan
dan kemampuan pengembangan atau penyajian. (b) Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah
kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosakata, dan kalimat. (c) Yang termasuk kemampuan
pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan,
subpokok bahasan, dan kemampuan

menguraikan pokok bahasan ke dalam urutan yang sistematik.

Anda mungkin juga menyukai