Umur : 38 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu
No RM : 235524
DM : RIDHO HIDAYATULLAH
A. Keluhan Utama
Autoanamnesis
Perasaan cemas dan takut ini dirasakan sejak 15 tahun yang lalu, pasien
mengeluh sering merasa cemas secara mendadak, yang diikuti rasa pusing, telapak
tangan berkeringat, jantung berdebar-debar. Ia juga mengaku jika serangan cemas itu
1
pekerjaan, apabila perasaan cemas itu datang pasien juga sulit untuk tidur. Perasaan
tersebut ditemukan pada sebagian waktu selama 15 tahun lalu. Pasien sendiri mengaku
tidak mengetahui secara pasti mengapa dia sering mengalami ketakutan, pasien
mengaku tidak ada keadaan khusus yang menyebabkan dia merasa cemas seperti
ini,dan perasaan cemas ini muncul tidak pernah terbatas pada periode yang jelas. Selain
itu juga pasien sering merasa lemas, lemas yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba tanpa
sebab yang diketahui. Jika pasien merasa lemas, pasien tidak bisa melakukan aktivitas.
Karena gejalanya ini, pasien sudah beberapa kali berobat ke dokter, pasien berobat ke
dokter umum, dan dokter tersebut menyarankan pasien untuk berobat ke seorang dokter
saraf, dan dokter penyakit dalam. Menurut pengakuan pasien hasil tes darah, dan tes
fungsi kelenjar gondoknya normal, dan gambaran jantungnya, tes kadar gula darah juga
orang-orang sekitarnya tetapi menurutnya dia tetap berfungsi penuh secara sosial dan
dapat melakukan pekerjaan dengan baik ketika kecemasan itu tidak ada.
Pasien mengaku saat ini tidak ada masalah di dalam keluarganya, tidak ada
masalah yang membuatnya cemas, pasien adalah tipe orang yang terbuka terhadap
suaminya.
2
Heteroanamnesis
Diperoleh dari istri pasien, Ny. Sd, berusia 35 tahun, bekerja sebagai ibu rumah
tangga yang tinggal serumah dengan pasien dari menikah hingga sekarang. NY. Sd
mengatakan bahwa menurut istri pasien keluhan kecemasan ini sering dirasakan pasien,
ketika kecemasan itu datang, saat itu juga pasien berkeringat dan mengaku kepalanya
sakit dan jantungnya berdebar-debar, pasien juga sulit untuk tidur, dan terkadang
terbangun di malam hari, pasien juga merasakan badannya terasa lemas dan tidak bisa
pekerjaannya saat penyakitnya itu muncul. Menurutnya, tidak ada keadaan atau
seseorang yang menyebabkan suaminya merasa cemas seperti itu, dan perasaan cemas
Menurut istrinya tidak ada faktor yang mencetuskannya, tidak ada masalah di
dalam keluarga, suaminya biasa mengeluhkan cemas ini secara tiba-tiba dan tidak
Pasien belum pernah ada gangguan psikiatri sebelumnya, pasien belum pernah
Pasien tidak ada riwayat gangguan medis, dan pasien belum pernah dirawat di
- Tidak ada riwayat hipertensi, tidak ada riwayat diabetes mellitus dan riwayat
sakit hipetiroid. Riwayat mengalami kejang demam (-), kejang tanpa demam (-),
3
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif / Alkohol
1. Riwayat pranatal
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini normal dan sama seperti anak-anak
lainnya. Pasien menempuh pendidikan SD, dan selama sekolah pasien mengaku
mampu belajar dengan baik dan selalu naik kelas. Pasien merupakan anak yang
Pasien saat remaja berkembang menjadi remaja laki laki yang normal sesuai dengan
seusianya.
Saat berusia 17 tahun pasien memiliki teman dekat seorang perempuan dan akhirnya
pernikahannya.
6. Riwayat pendidikan
Pasien hanya menempuh pendidikan sekolah dasar. Prestasi pasien biasa-biasa saja
7. Riwayat pekerjaan
4
8. Riwayat pernikahan
Pasien menikah diusia 25 tahun dengan seorang perempuan yang pada saat itu berusia
22 tahun. Pasien mengaku bahagia dengan pernikahannya. Hingga saat ini pasien
Pasien beragama Hindu dan mengaku beribadahnya rajin beribadah dan menghormati
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum dan terlibat dalam masalah
hukum.
Pasien saat ini masih sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hanya saja
pasien sekarang jadi malas untuk mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya karena
E. Riwayat Keluarga
Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien
merupakan anak tunggal. Hubungan pasien dengan keluarga inti seperti istri, anak dan
Pasien sekarang tinggal dirumah bersama suami dan 4 orang anaknya. Pasien jadi
tempat tinggal terkesan cukup baik. Pasien tinggal di daerah yang cukup padat penduduk
5
dan berdekatan dengan tetangga. Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga dikenal
cukup baik.
pasien untuk rutin minum obat hingga kontrol bila obat habis.
Pasien mengakui bahwa dirinya saat ini sedang mengalami masalah. Pasien
menyadari jika hal ini didiamkan berlarut-larut akan mengganggu aktivitasnya sehari-
sekarang.
Pasien berobat atas kemauan sendiri dan berkomitmen minum obat sesuai anjuran
dokter dan bila obat habis pasien ingin kontrol secara suka rela.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
laki berusia 38 tahun, paras sesuai umur dengan postur tubuh yang atletikus, kesan gizi
pasien cukup.
2. Kesadaran
Keadaan pasien tenang. Pasien tidak memperlihatkan gerak-gerik yang tidak bertujuan,
4. Pembicaraan
Kuantitas : Pasien dapat menjawab pertanyaan dan dapat mengungkapkan isi hatinya
dengan jelas.
6
Kualitas : pasien dapat menjawab pertanyaan jika ditanya dan menjawab pertanyaan
dengan spontan, Pasien sering bercerita dengan spontan mengenai keadaan dirinya saat
Pasien kooperatif, kontak mata adekuat. Pasien selalu menjawab pertanyaan dengan
melihat kearah pemeriksa. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik.
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Gangguan Persepsi
D. Proses Pikir
2. Arus pikir
3. Isi pikiran : preokupasi ( isi pikiran pasien terfokus pada masalah kecemasan
pada pasien)
7
E. Fungsi Intelektual / Kognitif
Taraf pendidikan
Pengetahuan Umum
Baik, pasien dapat menjawab dengan tepat siapa presiden Indonesia dan Ibukota negara
Republik Indonesia.
Konsentrasi pasien baik, pasien dapat mengurangkan angka 7 dikurang 100, pasien juga bisa
Perhatian pasien Baik, pasien bisa mengeja kata SEKOLAH dan bisa menyebutkan benda-
3. Orientasi
Tempat : Baik, pasien mengetahui dia sedang berada dirumah sakit, dan menjalani
Orang : Baik, pasien mengetahui nama anaknya, siapa saja yang tinggal serumah
Situasi : Baik, pasien mengetahui bahwa dia sedang konsultasi dan wawancara.
4. Daya Ingat
Baik, pasien dapat mengingat umur berapa menikah dan umur saat memiliki anak pertama
8
Baik, pasien dapat mengingat makan apa tadi malam
Baik, pasien dapat mengingat nama pemeriksa dan dapat mengulang 6 angka yang
F. Daya Nilai
Daya nilai sosial pasien baik. Uji daya nilai realitas pasien juga baik.
G. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, selama wawancara pasien dapat mengendalikan emosi
dengan baik dan tampak selama pemeriksaan dilakukan pasien menceritakan kondisinya
dengan tenang.
H. Tilikan
Tilikan derajat 4, pasien menyadari bahwa dirinya sedang mengalami masalah kecemasan.
Tetapi, pasien tidak mengetahui penyebab gangguan kecemasan yang terjadi pada dirinya
selama ini. Pasien berusaha untuk mencari pengobatan gangguan kecemasan yang dia alami
Kemampuan pasien untuk dapat dipercaya cukup akurat, pasien berkata dengan jujur
mengenai peristiwa yang terjadi, dan di cross check juga dengan keterangan dari istri pasien
9
IV. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
KU : Tampak Sehat
Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8 oC
Pada pasien sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan tes
darah, dan tes fungsi kelenjar gondoknya normal, pemeriksaan rontgen dada, EKG semua
hasilnya normal.
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
GAF scale 60 51
10
VII. Terapi
Psikofarmaka
o Fluoxetine tablet 1 x 10 mg
Terapi yang paling sering digunakan dalam perawatan kecemasan adalah cognitive-
behavioural therapy (CBT). Pada CBT diberikan teknik pelatihan pernafasan atau meditasi
ketika kecemasan muncul, teknik ini diberikan untuk penderita kecemasan yang disertai
Support group juga diberikan dalam CBT, individu ditempatkan dalam group support
yang mendukung proses treatment. Group support dapat berupa sekelompok orang yang
memang telah dipersiapkan oleh konselor/terapis untuk mendukung proses terapi atau
11