Anda di halaman 1dari 22

AP (ACUAN PRAKTIK)

KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN


DI STIKIM INDONESIA MAJU
TAHUN 2017

Disusun Oleh :
Nama : Maratun Shalikhah

NPM : 07170200013

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2017
AP (ACUAN PRAKTIK )

MATA KULIAH : Administrasi Pendidikan


KODE/ SKS : Bd 321/1
MATERI POKOK : Kontrasepsi Suntik Progestin
SEMESTER : IV
SASARAN : MAHASISWA DIII
WAKTU/ PERTEMUAN : 30 menit/ III
PROGRAM STUDI :D IV Kebidanan

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Standar Kompetensi/Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, Mahasiswa mampu menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam memberikan pelayanan suntik progestin
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami dan mampu menyiapkan dan memberikan pelayan
suntik progestin
3. Indikator
a. Mahasiswa mampu memberikan pelayanan KB suntik progestin
b. Dengan menjelaskan kepada mahasiswa, mahasiswa dapat memahami
dan memberiakn pelayanan Kb suntik progestin
c. Dengan mendemonstrasikan, mahasiswa mampu menyuntikkan Kb
suntik progestin
B. Materi
1. Pengertian KB Suntik Progestin
Merupakan kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung hormon sintetis
progesterone

2. Profil
a. Sangat efektif
b. Aman
c. Dapat dipakai oelh semua perempuan dalam usia reproduksi
d. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
e. Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
3. Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu
:
a. Depo Medroksiprogeteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg
DMPA, yang diberikann setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular
(didaerah bokong)
b. Depo Noretisteron (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengna cara disuntik
intramuscular
4. Cara Kerja
a. Mencegah ovulasi
b. Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemmapuan penetrasi
sperma
c. Menjadikan selaput lender rahin tipis dan atrofi
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba

5. Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

6. Keuntungana.
a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
e. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
f. Sedikit efek samping
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h. Dapat digunakan oleh permepuan berumur >35 tahun sampai
perimenopouse
i. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilam ektopik
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
k. Mencegah beberapa penyakit radang panggul
l. Menurunkan krisis anemia bula sabit (sickle cell)

7. Keterbatasan
a. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
i) Siklus haid yang memendek atau memanjang
ii) Perdarahan yang banyak atau sedikit
iii) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
iv) Tidak haid sama sekali
b. klien sangat bergantung pada tenpat sarana pelayanan kesehtan (harus
kembali untuk suntikan)
c. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi vurus HIV
f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah pengehentian pemakain
g. Terlambatnya kembali kesuburan buka karena terjadinya kerusaka atau
kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum habismya
pelepaan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)
h. Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
i. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan
tulang (densitas)
j. Pada pengggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), skait kepala,
nervositas, jerawat

8. Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin


a. usia reproduksi
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas
tinggi
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesui
e. setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah abortus atau keguguran
g. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
h. perokok
i. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengna masalah gangguan pembekuan
darah atau anemia bulan sabit
j. Menggunakan obat suntuk epilepsi 9fenitoin dan barbiturat) atau obat
tuberculosis (rifampisin)
k. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
l. Sering lupa menggunakan kontrasepsi pil
m. Anemia defesiensi besi
n. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
pil kontrasepsi kombinasi
9. Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas poenyebabnya
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenore
d. Diabetes militus disertai komoplikasi

10. Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntikan Progestin


a. Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Progestin
1) Mulai suntikan pertama pada hari 1-7 siklus haid (Tidak memerlukan
kontrasepsi tambahan)
2) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid (Jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari / menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari)
3) Bila klien tidak haid (amenhorea), suntikan dapat digunakan setiap saat, asal
diyakini tidak hamil (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari /
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)
4) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal lain
(contoh:pil,AKBK,dll) dan ingin menggantinya dengan suntikan progestin.
Suntikan progestin dapat segera diberikan (Tidak perlu menunggu sampai
haid berikutnya datang).
5) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan hormonal lain, dan
ingin menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan dapat diberikan
sesuai jadwal suntikan ulang kontrasepsi sebelumnya (Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan)
6) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal
(contoh:IUD,kondom,alami,dll) dan ingin menggantinya dengan suntikan
progestin. Suntikan progestin dapat segera diberikan, bila kontrasepsi
sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil.
(Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang).

b. Cara Penggunaan Suntikan Progestin


1) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara suntikan Intra
Muskular dalam (IM). (Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan
kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan kurang efektif)
2) Suntikan diberikan setiap 90 hari
3) Pemberian suntikan noristerat untuk 3 injeksi berturut-turut diberikan setiap 8
minggu, mulai injeksi ke-5 sampai seterusnya, diberikan setiap 12 minggu
4) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang dibasahi alkohol 60-90 %.
Biarkan kulit kering sebelum disuntik.
5) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara
6) Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan
7) Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya
dengan dihangatkan

C. Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan


1) Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid (amenorhea),
biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan
2) Efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala dan nyeri payudara,
tidak berbahaya dan cepat hilang
3) Karena kembalinya kesuburan terlambat, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia
muda yang ingin menunda kehamilan atau bagi ibu yang merencanakan
kehamilan dalam waktu dekat
4) Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang (umumnya sekitar 3-6 bulan
haid baru datang), bila tidak, segera konsultasi ke dokter/klinik untuk
mengetahui penyebabnya
5) Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan dapat
diberikan lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga diberikan setelah jadwal
suntikan (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)
6) Apabila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal ibu
diyakini tidak hamil (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)

11. Keadaan Yang Memerlukan Perhatian Khusus

Keadaan Anjuran
Penyakit hati akut (virus) Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi
suntikan
Penyakit jantung Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi
suntikan
Stroke Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi
suntikan

C. Alat
1. Timbangan BB
2. Tensimeter
3. Spuit 3 cc
4. Kapas alcohol
5. Obat suntk progestin

D. Metode dan Media


A. Metode : 1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demontrasi

Media : 1. Power Point


2. Phantom
3. White Board
4. LCD
B. Langkah Pembelajaran
NO Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan mahasiswa
1 Pembukaan Persiapan : Memperhatikan dan
(5 menit) menanggapi
Salam Pembuka
Melihat kondisi kelas
Memastikan kelengkapan
kelas dan siswa
Memastikan kesiapan belajar
siswa Menanggapi

Appersisepsi :

Menanyakan tentang topic


yang akan dibahas
sebelumnya
Menghubungakn materi Memperhatikan

yang akan disampaikan


hari ini dengan
sebelumnya
Menjelaskan kompetensi
yang harus dicapai serta
manfaat dari proses
pembelajaran dan
pentingnya materi
pelajaran yang akan
dipelajari

2 Isi (20 menit) Eksplorasi : Menanggapi


Menggali pengetahuan mahasiswa
tentang materi yang akan dibahas
yaitu kontrasepsi suntik progestin
Elaborasi : Mahasiswa telah dibagi menjadi

Membagi mahasiswa beberapa kelompok

menjadi beberapa
kelompok
Mendemonstrasikan
tentang pelayananan Kb
Mendemonstrasikan
suntik progestin
Meminta mahasiswa untuk
mendemonstrasikan
kembali yang sudah
Memperhatikan
diajarkan
Konfirmasi :
Memberikan reward atas
keaktifan mahasiswa dan bagi
mahasiswa yang mampu
mendemonstrasikannya kembali

3 Penutup (5 menit) Meminta mahasiswa untuk Menyimpulkan materi yang


mampu menyimpulkan telah dibahas
materi tentang kontrasepsi
suntiik progestin
Menutup penutupan

Memperhatikan

C. Evaluasi
1. Struktural
2. Proses
3. Hasil
D. Daftar Pustaka/Referensi
Prawirohardjo, S., 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Jakarta,
Dosen Pengajar

( )
JOB SHEET

MATA KULIAH : Administrasi Pendidikan


KODE/ SKS : Bd 321/1
MATERI POKOK : Kontrasepsi Suntik Progestin
SEMESTER : IV
SASARAN : MAHASISWA DIII
WAKTU/ PERTEMUAN : 30 menit/ III
PROGRAM STUDI :D IV Kebidanan

A. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


Mahasiswa mampu menyiapkan peralatan dan memberikan pelayanan suntik Kb
progestin

B. DASAR TEORI SINGKAT


Pengertian KB Suntik Progestin
Merupakan kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung hormon sintetis
progesterone

Cara Kerja
a. Mencegah ovulasi
b. Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemmapuan penetrasi
sperma
c. Menjadikan selaput lender rahin tipis dan atrofi
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba

Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan


1) Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid
(amenorhea), biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu
kesehatan
2) Efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala dan nyeri
payudara, tidak berbahaya dan cepat hilang
3) Karena kembalinya kesuburan terlambat, penjelasan perlu diberikan pada ibu
usia muda yang ingin menunda kehamilan atau bagi ibu yang merencanakan
kehamilan dalam waktu dekat
4) Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang (umumnya sekitar 3-6
bulan haid baru datang), bila tidak, segera konsultasi ke dokter/klinik untuk
mengetahui penyebabnya
5) Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan
dapat diberikan lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga diberikan setelah
jadwal suntikan (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)
6) Apabila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal ibu
diyakini tidak hamil (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)

C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Alat
1. Timbangan BB
2. Tensimeter
3. Spuit 3 cc
4. Kapas alcohol
5. Obat suntk progestin

D. REFERENSI
Prawirohardjo, S., 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
E. PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH KLINIK ILUSTRASI GAMBAR


1 Beri salam dan perkenalkan diri
Key point : Memberikan salam dengan
baik dan ramah pada klien dan keluarga

2 Berikan informasi kepada ibu dan


keluarga
Key point : Memberikan informasi
kepada ibu tentang kekurangan da
kelebihan kb suntik progestin

3 Persiapan alat :
key point : persiapan alat seperti :
1. Timbangan BB
2. Tensimeter
3. Spuit 3 cc
4. Kapas alcohol
5. Obat suntk progestin
4 Cuci tangan sebelum tindakan dan
keringkan
Key point :
Mencuci tangan 6 langkah emnggunakan
sabun dan keringakn dengna handuk
Mengukur berat badan dan tekanan darah
5 ibu
Key point :
Mengukur berat badan ibu dan tensi
menggunakan tensimeter

6 Periksa ampul obat


Key point :
Memeriksa tanggal kadaluarsa ampul
suntikan KB depogestin

7 Gunakan suntikan sekali pakai


Key point :
Menggunakan alat suntik sekali pakai
yang baru untuk setiap suntikan. Pasang
jarum pada semprit suntik dengan
memasukkan jarum pada mulut semprit
penghubung

8 Masukkan cairan obat


Key point :
Sedot obat dari vial sampai habis dan
keluarkan udara

9 Gunakan kapas alcohol


Key point :
Membersihkan kulit bokong tempat
penyuntikan dengan kapas alcohol
dengan usapan melingkar

10 Suntikkan obat
Key point :
Mengaspirasi, kemudian menyuntikkan
suntikan depo progestin secara perlahan
dan mencabut jarum suntik dari otot
11 Buang alat
Key point :
Buang alat suntik dengan benar. Buang
ke wadah benda tajam segera setelah
pakai
12 Cuci tangan
Key Point :
Mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir

13 Beri tahu ibu jadwal kunjungan


Key point :
Memberi ibu informasi jadwal kunjungan
suntik berikutnya

14 Dokumentasikan tindakan yang telah


dilakukan.
Key point :
Melakukan dokumentasi dan catat
tanggal ibu kembali untuk suntik
berikutnya
DAFTAR TILIK
KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut :
0. Kurang :Bila langkah klinik tidak dilakukan
1. Cukup :Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur
2. Mampu :Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan
dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relative lebih lama
menyelesaikan tugas
3. Baik :Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri. Kadang-kadang
tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan
4. Sangat Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik prosedur
dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

PENILAIAN
No Langkah Kerja
0 1 2 3 4
A PERSIAPAN
PERSIAPAN TEMPAT
1 Ruangan dalam keadaan tertutup
2 Penerangan cukup

PERSIAPAN ALAT
2 Alat : persiapan alat seperti :
1. Timbangan BB
6. Tensimeter
7. Spuit 3 cc
8. Kapas alcohol
9. Obat suntk progestin

PERSIAPAN PASIEN
4 Mengukur berat badan dan tekanan darah ibu
B TINDAKAN
5 Cuci tangan 6 langkah
6 Memeriksa tanggal kadaluarsa botol/ampul suntikan Kb
progestin
7 Menggunakan suntikan sekali pakai
8 Memasukkan cairan obat kedalam spuit3 cc dan keluarkan
gelembung
9 Bersihkan kulit bokong tempat penyuntikan deangan kapas
alcohol degan usapan melingkar
10 Mengaspirasi, kemudian menyuntikkan suntikan kb progestin
secara perlahan dan mencabut jarum suntik dari dalam otot
C DEKONTAMINASI
11 Menyedot cairan klorin ke dalam spuit dan membuang alat suntik
kedalam tempat sampah
12 Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dann air mengalir
D EVALUASI
13 Memberitahukan ibu jadwal kunjungan ibu di bulan berikutnya
14 Dokumentasikan

Jakarta,
Pembimbing

( )

Anda mungkin juga menyukai