Anda di halaman 1dari 8

DR.

AHMAD TAFSIR

FILSAFAT UMUM

AKAL DAN HATI SEJAK THALES SAMPAI JAMES

BAB I

PENDAPAT PENDAPAT TENTANG BUAH PIKIRAN

Heraclitus

Buah pikiran yaitu hasil kerja akal, tatkala ia berkata bahwa yang sesungguhnya yang
sungguh sungguh ada, yang hakikat, ialah gerak dan perubahan.

Orang Yunani

Yang hakikat, yang sungguh sungguh ada, ialah diam, tetap, tidak berubah, tak
bergerak.

Zeno ( Juga orang Yunani )

Pemikiran sofisme yaitu bahwa ruang kosong itu tidak ada, Pluralitas (jamak) itu
juga tidak ada, gerak tidak ada.

Tokoh Sofisme ( Protagoras )

Kebenaran ialah direlatifkan, yang benar ialah yang benar menurutku, menurutmu,
kebenaran obyektif tidak ada.

Socrates

Yang benar secara obyektif itu ada, itu dapat dipegang dan kebenaran secara relative
juga ada, kebenaran secara obyektif misalnya : dengan menggunakan metode
dialektika, dengan bercakap-cakap kesana kemari.

PENGERTIAN PERIODE SKOLASTIK

Periode yang dipengaruhi oleh agama Kristen dimana selama periode ini tidak
banyak menghasilkan penemuan. Dan dimana filsafatnya disebut dengan
Skolastisisme.

RUMUS UTAMA DALAM PERIODE SKOLASTIK

Credo Ot Intelligam : Dimana periode ini seolah-olah merupakan periode balas


dendam terhadap merajalelanya akal pada perioade sebelumnya.

MUNCULNYA SOCRATES
Sebagai reaksi terhadap akal yang terlalu mendominasi manusia, dan dapat dikatakan
Socrates muncul karena ulah akal.

MUNCULNYA DESCARTES

Sebagai reaksi terhadap dominasi suara hati, dan Descartes muncul dapat pula
dikatakan karena ulah orang yang mengatasnamakan agam Kristen, yang terlalu
dipengaruhi oleh hati atau rasa.

BAB II

PENGANTAR KEPADA FILSAFAT

DUA KEKUATAN YANG MEWARNAI DUNIA

Kekuatan yang mewarnai dunia ada 2 :

1. Agama

2. filsafat

Orang yang mewarnai dunia juga hanya 2 :

1. Nabi x ulama

2. Filosof

PENGERTIAN AGAMA

Agama adalah peraturan tentang cara hidup dunia.

Definisi agama dibagi 2 :

1. Definisi agama yang menekankan segi rasa iman atau kepercayaan.

2. Definisi agama yang menekankan segi agama sebagai peraturan tentang cara
hidup.

PENGERTIAN FILSAFAT

Pengertian filsafat menurut Poedjawijatna, filsafat berasal dari kata arab yang
berhubungan rapat dengan kata Yunani. Yunaninya adalah Philosophia, Di mana
philo berarti Cinta. Dalam arti luas yaitu ingin. Dan karena itu lalu berusaha
mencapai yang diinginkan itu. Sophia berarti kebijakan, yang artinya pandai,
pengertian yang mendalam. Jadi, filsafat boleh diartikan ingin mencapai pandai,
cinta pada kebijakan.

Pengertian filsafat menurut bahasa


Keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan atau keinginan yang
mendalam untuk menjadi bijak.

Definisi filsafat menurut :

1. Poedjawijatna (1974 : 11)

Filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam
dalamnya, bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

2. Hasbullah Bakry (1971 : 11)

Filsafat ialah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan


mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu.

3. Plato

Filsafat ialah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli.

4. Aristoteles

Filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung didalamnya


metafisika, logika, retorika, politik, estetika.

5. Al-farabi

Filsafat ialah pengetahuan tentang alam ujud bagaimana hakikatnya yang


sebenarnya.

6. Pythogoras

Filsafat adalah sebagai The Love For Wisdom, manusia yang paling tinggi
nilainya ialah manusia pecinta kebijakan (Lover Of Wisdom), sedangkan wisdom
ialah kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan.

Kualitas manusia dibagi 3 :

1. Lover of wisdom

2. Lover of success

3. Lover of pieasure

7. Immanual Kant

Filsafat sebagai pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan


yang tercakup didalamnya empat persoalan :

Apa yang dapat diketahui? ( jawabannya : Metafisika)


Apa yang seharusnya diketahui? ( Jawabannya : Etika )

Sampai dimana harapan kita? ( Jawabannya : Agama )

Apa itu manusia? ( Jawabannya : Antropologi )

8. Bertrand Russel

Filsafat sebagai the attempt to answer ultimate question critically (Park,1960 : 3)

9. Mulder

Filsafat sebagai pemikiran teoritis tentang susunan kenyataan sebagai


keseluruhan.

Akibat perbedaan definisi menurut Abu Bakar Atjeh (1970 : 9) berbedanya konotasi
filsafat pada tokoh-tokoh itu karena perbedaan keyakinan hidup yang dianut mereka.

Munculnya perbedaan :

Perkembangan filsafat itu sendiri yang menyebabkan beberapa pengetahuan khusus


memisahkan diri dari filsafat.

Kesimpulan :

Bahwa perbedaan definisi filsafat antara satu tokoh dengan tokoh lainnya yang
disebabkan oleh perbedaan konotasi filsafat pada meraka masing masing.

Kata filsafat digunakan untuk menunjuk berbagai objek yang berbeda :

1. Filsafat digunakan sebagai nama bidang pengetahuan.

2. Filsafat digunakan untuk menamakan hasil karya.

3. Filsafat digunakan untuk menunjukan nama suatu keyakinan.

4. Filsafat digunakan untuk memberi nama suatu usaha untuk menemukan


pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu.

5. Filsafat digunakan untuik menamakan oaring yang cinta pada kebijakan dan ia
berusaha mencapainya.

TIMBULNYA FILSAFAT

Dari sangsi menimbulkan pertanyaan menyebabkan pemikiran bekerja menimbulkan


filsafat.
MACAM MACAM PENGETAHUAN MANUSIA

Macam pengetahuan Obyek Paradigma Metode Ukuran

Sains Empiris Positivisme Sains Logis & Empiris


Filsafat Abstrak Logis Logis Rasio Logis
Mistik Abstrak Mistik Latihan Rasa
supralogis

Ket :

- Pengetahuan Sains Adalah Obyek empiris, Paradigma Positivistis, metode rasio,


ukuran kebenarannya ditentukan logis dan bukti empiris.

- Pengetahuan filsafat adalah obyek abstark logis, paradigm logis, metode rasio,
ukuran kebenaran logis atau tidak logis.

- Pengetahuan mistik adalah obyek abstrak supralogis atau metarasional paradigm


mistik, metode latihan atau riyadloh, ukuran kebenaran ditentukan oleh rasa.

Ciri filsafat :

Kebenarannya hanya diukur dengan kelogisan argumennya, ia tidak dapat diukur


secara empiris.

FAEDAH MEMPELAJARI FILASAFAT

1. Agar terlatih berfikir serius

2. Agar mampu memahami filsafat

3. Agar mungkin menjadi filosuf

4. Agar mungkin menjadi warga Negara yang baik.

CARA MEMPELAJARI FILSAFAT

1. Metode sistematis adalah pelajar menghadapi karya filsafat (Teori Pengetahuan)


yang terdiri dari cabang filsafat teori hakikat teori nilai

2. Metode historis para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti


sejarahnya atau dengan cara lain, para pelajar membagi babakan sejarah filsafat

3. Metode kritis digunakan oleh meraka yang mempelajari filsafat tingkat


Intensif.

OBYEK PENELITIAN FILSAFAT

Obyek yang diselidiki oleh filsafat ini disebut obyek material, yaitu segala yang ada
selaian obyek material ada pula yang disebut dengan obyek forma, yaitu filsafat penyidikan.
SISTEMATIKA FILSAFAT

1. Teori pengetahuan cara memperoleh pengetahuan yang termasuk kedalam teori


ini, antara lain :

Epistemology (hakikat pengetahuan)

Empirisme, berasal dari kata Yunani yaitu Empirikos, yang bersal dari kata
Empiria artinya pengalaman.

Kelemahan empirisme :

a. Indra terbatas

b. Indra menipu

c. Obyek yang menipu

d. Berasal dari indra dan obyek sekaligus

Rasionalisme ( akal adalah dasar kepastian pengetahuan 0

Positivisme

2. Teori Hakikat ( Teori Tentang Keadaan )

Bagian dari hakikat yaitu Ontologi/Metafisika

Hakikat = kenyataan yang sebenarnya, bukan keadaan yang menipu atau berubah

Ontology = Teori yang membicarakan teori hakikat benda.

Kosmologi = Teori yang membicarakan hakikat asal, hakikat susunan

Antropologi = Teori yang membicarakan hakikat manusia.

Theodicia/Theologia = Teori yang membicarakan hakikat Tuhan

Teisme = Paham yang menyatakan Tuhan itu ada.

Monotheisme = Teisme yang mengajarkan Tuhan itu Esa

Triniteisme = Mangajarkan Tuhan itu satu tapi beroknumkan Tiga.

Politeisme = paham teis bahwa Tuhan itu banyak

Panteisme = Mengajarkan bahwa antara Tuhan dan alam tidak ada jarak, Tuhan itu
ialah alam ini.

Ateisme = Teis yang mengajarkan Tuhan itu tidak ada.

Agnostisisme = paham ketuhanan yang terletak antara teisme dan ateisme.

3. Teori Nilai
Teori nilai ada 2 :

1. Etika Membicarakan hal baik & buruknya perbuatan manusia.

2. Estetika Membicarakan indah tidak indahnya pada seni

BAB 4

AKAL DAN HATI PADA ABAD PERTENGAHAN

PLOTINUS

Ajaran Plotinus disebut Plotinisme atau Neo- Platonisme

Kehidupan Plotinus

Ada 6 enned (set) :

1. Berisi masalah etika

2. Membicarakan fisik alam semesta

3. Membahas implikasi filsafat tentang dunia

4. Membicarakan sifat dan fungsi jiwa.

5. Berisi pembahasan tentang roh ketuhanan ( divine spirit )

6. Pembahasa tentang berbagai topic seperti tentang kebebasan kemauan ( Free Will )

Metafisika Plotinus

Anda mungkin juga menyukai