Anda di halaman 1dari 21

Tugas Kimia Lingkungan

Nama Kelompok

Nama : * Putri Ayu Pratiwi

*Alafta Aulia

Prodi : Teknik Lingkungan

Dosen : Ika KUsmawati ST,MT


Tag Archives: material balance
LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN
BAHAN GALIAN
04 Jun

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengolahan Bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan
untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan
alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih
mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga, yang terdapat bersama-
sama dalam alam.
Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi :
Mineral Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis tanpa
merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau perubahan hanya sebagian
dari sifat fisik mineral tersebut.
Extractive Metallurgy, juga merupakan pengolahan bahan galian aborganik, tetapi dalam
prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat
kimia dan fisik mineral-mineral tersebut.
Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam prosesnya
mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral
tersebut.
Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral hasil
penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang
berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung
secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya
sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan :
Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi sempurna
dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu sama lain.
Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau berbeda sifat fisiknya.

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian acara
menghitung material balance ini antara lain :
Mempelajari cara mencari nilai recovery suatu bahan galain.
Mengetahui hubungan dari recovery, umpan, konsentrat, dan tailing dalam suatu formula.
Mengetahui nilai kadar dan berat suatu umpan, konsentrat, dan tailing.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengolahan bahan galian acara
menghitung material balance ini antara lain :
Kertas A4
Pulpen
Papan pengalas
Penggaris
Hekter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Proses Pengolahan Bahan Galian merupaka jembatan antara penambangan dengan eksstaksi
logam (metallurgi ekstraksi). Karena Pengolahan Bahan Galian mendasarkan atas sifat fisik
mineral, maka informasi mengenai mineral yang terkandung dalam bahan galian sangan
diperlukan, misalnya :
Macam dan komposisi mineral dalam bahan galian
Kadar masing-masing mineral
Besar kecilnya ukuran (distribusi ukuran)
Derajat liberasi (kebebasan) dari mineral
Derajat Liberasi adalah perbandingan antara mineral yang terliberasi sempurana dengan jumlah
mineral yang sama keseluruhan.
Sifat fisik mineral, antara lain :
Hardness (kekerasan), Structure dan Fracture
Sifat ini diperlukan dalam menentukan alat penghancur
Ikatan mineral dan besar kecilnya Kristal
Berkaitan dengan derajat liberasi. Semakin tinggi derajat liberasi akan semakin sempurna proses
pengolahan
Warna dan Kilap
Berkaitan dengan proses pengolahan secara hand sortng/hand picking, yaitu pemisahan yang
dilakukan secara manual (tangan biasa)
Spesific Grafity (SG)
Berkaitan dengan pengolahan konsentrasi gravitasi
Magnetic Suceptibility (sifat kemagnetan)
Berkaitan dengan pengolahan Magnetic Separator
Electro Conductivity (daya hantar listrik)
Berkaitan dengan pengolahan Electristatic Separation atau High Tension Separation
Sifat permukaan (senang tidaknya terhadap udara)
Berkaitan dengan pengolahan Flotasi

Dalam kegiatan Pengolahan Bahan Galian terdapat beberapa tahap yang dilakukan, yaitu :
Preparasi
Kominusi
Adalah proses meredksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Hal ini
dapat dilakukan dengan crushing (peremukan) untuk proses kering, sedangkan grinding
(penggilingan) digunakan untuk proses basah dan kering. Selain untuk mereduksi ukuran butir,
kominusi juga untuk meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang
merupakan gangue mineral. Alat yang digunakan dalam proses ini adalah crusher dan grinding
mill.
Sizing
Merupakan pengelompokan mineral yang dilakukan dengan cara :
Screening
Adalah pemisahan butir mineral berdasarkan lubang ayakan sehingga hasilnya seragam. Alat
yang digunakan disebut screen
Classsifying
Adalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material dalam
suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam. Alat yang dipergunakan adalah
classifier. Kecepatan jatuh mineral dipengaruhi oleh ; SG, volume dan bentuk mineral.
Konsentrasi
Merupakan proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga sehingga
didapat kadar yang lebih tinggi dan menguntungkan. Ada beberapa cara pemisahan yang
mendasarkan sifat fisik mineral, diantaranya adalah :
Warna, Kilap, Bentuk Kristal
Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa (hand picking)
Spesific Gravity (Gravity Concentration)
Adalah konsentrasi berdasarkan berat jenis material. Oleh karena itu untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya proses konsentrasi gravimetri, harus di cek harga kriteria konsentrasinya.

KK = (SG mineral berat SG media) / (SG mineral ringan SG Media)

Keterangan :
KK = Kriteria Konsentrasi
SG = Spesific Gravity

Bila KK > 2,5 atau harganya negatif, maka antar mineral berat dengan mineral ringan dalam
bahan galian mudah untuk dipisahkan secara konsentrasi gravimetri.
Bila KK = 1,75, maka pemisahan dapat berjalan baik manakala ukuran butirnya 60 mesh 100
mesh
Bila KK = 1,50, agak sulit dipisahkan, namum dapat dilakukan pemisahan bila ukurannya 10
mesh
Bila KK 1,0, maka mineral sulit dilakukan pemisahan dengan konsentrasi gravimetri.
Gravimetri concentration ada tiga macam, yaitu :
Flowing Film Concentration
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan berat jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat
yang dipergunakan adalah :
Shaking Table (meja goyang)
Humphrey Spiral
Sluice Box (palong)
Log Washer
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah:
Gaya gesek antara partikel dengan dasar alat
Gaya dorong air terhadap partikel
Gaya gravitasi
Gaya sentripetal
Vertical Flowing Concentration (aliran air vertikal)
Merupakan proses konsentrasi mendasarkan pada aliran air ke atas. Pemisahan pada jig terjadi
karena perbedaan SG, yang mana tiap mineral akan mengalami tiga peristiwa, yaitu ; hindered
settling, differential acceleration dan consolidation trickling. Agar proses pemisahan continue
diperlukan adanya suction dan pulsion, dimana pada waktu terjadi suction diperlukan under
water agar besarnya suction tereliminir.
Jig dibagi beberapa macam, yaitu :
Berdasarkan atas screen/sieve, movable sieve jig dan fixed sieve jig
Berdasarkan penimbul suction dan pulsion, plunger, diaphragma, pulsator dan air pulsator
SG Heavy Media Density
Adalah pemisahan berdasarkan SG cairan media dan SG mineral. Sebagai media adalah cairan
berat yang pada umumnya tidak bereaksi langsung dengan material yang akan dipisahkan. Ada
dua proses, yaitu heavy media separation dan heavy liquid separation.
Media heavy media separation berupa suspensi atau pseudo liquid yang merupakan campuran
antara :
Magnetic (SG = 5,1) dan air (H2O)
Ferro silicon (SG = 6,7 6,9) dengan komposisi 82% Fe dan 1,5% Si
Media heavy liwuid separation adalah cairan dengan berat jenis yang besarnya kecil, biasanya
cairan organik.
Tetra bromethane (C2H2Br4) SG = 2,96
Ethylene dibromide (C2H4Br2) SG = 2,17
Magnetic Susceptibility (sifat kemagnetan)
Setiap mineral mempunyai sifat kemagnitan yang berbeda, yaitu ada yang kuat, lemah bahkan
ada yang tidak sama sekali tertarik oleh magnet. Berdasarkan sifat kemagnetan yang berbeda-
beda itulah mineral dapat dipisahkan dengan alat yang disebut magnetic separator. Alat ini
bekerja berdasarkan pada kuat lemahnya mineral tersebut tertarik oleh magnet sehingga dapat
terpisah antara mineral magnetik dan non magnetik. Pemisahan dapat dilakukan dalam keadaan
kering atau basah.
Electric Conductivity (daya hantar listrik)
Mineral memiliki sifat konduktor dan non konduktor. Untuk memisahkan mineral jenis ini
digunakan alat yang disebut high tension separator atau electrostatic separator dan hasilnya
berupa mineral konduktor dan non konduktor. Proses selalu dalam keadaan kering.
Sifat permukaan mineral
Permukaan mineral ada yang bersifat senang dan tidak senang terhadap gelembung udara.
Mineral yang senang terhadap udara akan menempel pada gelembung udara sedangkan mineral
yang senagn terhadap air tidak akan menempel pada gelembung udara. Untuk mengubah agar
mineral yang senang terhadap air menjadi senang terhadap udara diperlukan suatu reagent kimia.
Biasanya ada tiga reagent kimia yang ditambahkan, yaitu ; collector, modifier dan frother.
Reagent ini hanya menyelimuti permukaan mineral itu saja (tidak bereaksi dengan mineral).
Dengan memberikan gelembung udara maka mineral akan terpisah, sehingga antara mineral
yang dikehendaki dengan yang tidak dikehendaki dapat dipisahkan. Proses pemisahan semacam
ini disebut flotasi.
Dewatering
Merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini tidak dapat dilakukan
sekaligus tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan cara:
Thickening
Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan
mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp. Alat yang digunakan adalah
thickener, yang mana alat ini mencapai % solid sebesar 50% (solid factor = 1)
Filtrasi
Adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara menyaring (dengan filter)
sehingga didapatkan solid factor sama dengan empat (persen solid = 80%)
Drying
Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan sehingga padatan benar-
benar bebas dari cairan (% solid = 100%)

Material Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana
jumlah partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material
yang keluar.

F=C+T

Keterangan :
F = Berat material umpan/Feed (ton)
C = Berat konsentrat (ton)
T = Berat tailing (ton)

Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih umpan
yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya.

Ff = Cc + Tt

Keterangan :
Ff = Kadar umpan (%)
Cc = Kadar konsentrat (%)
Tt = Kadar tailing (%)

Nisbah Konsentrasi
Adalah perbandingan berat feed dengan berat konsentrat.

K = F/C
K = (C-t)/(F-t)

Berasal dari :
Ff = Cc + Tt
Ft = Ct + Tt

F(f-t) = C (c-t)
F/C = (c-t)/(f-t)
Angka Perolehan (% Recovery)
Adalah perbandingan antara logam berharga dalam konsentrat dengan berat logam berharga
dalam umpan yang dinyatakan dalam persen (%).

R = (Cc/Ff) x 100%
R = (c(f-t)/f(c-t)) x 100%
R = cC/fF = c/fK = c(f-t)/f(c-t)

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Pertanyaan
Material diumpankan pada suatu rotation plan dengan kadar 0.8% Cu. Konsentrat yang
dihasilkan 25% Cu dan tailing dengan kadar 0.15% Cu. Hitung recovery Cu, Ratio Of
Consentration, dan enrichment Ratio?
Sebuah Hydrosiclon diumpankan dengan slurry quartz, dengan density 2650 Kg/m3 dalam
keadaan pulp densitynya 1130 Kg/m3. Product dari hydrosiclon tersebut adalah underflow dan
overflow. Underflow yang dihasilkan memiliki density pulp 1280 Kg/m3 dan overflow yang
dihasilkan memiliki density pulp 1040 Kg/m3, density air 1000 Kg/m3, 2 liter sample pada
underflow diambil dalam waktu 3.1 detik. Hitung mass flow rate pada hydrosiclon tersebut?
Bijih yang mempunyai konsentrasi mineral sebanyak 20% Ni dengan jumlah 1000 ton/jam. Dari
hasil pengolahan diperoleh konsentrat sebanyak 80% Ni, sedangkan tailingnya 0.16% Ni. Berapa
berat konsentrat dan tailingnya?
Jelaskan :
Pengertian metallurgical balance dan material balance?
Perbedaan sizing dengan screening dan sizing dengan classifying?
Mekanisme kerja flowing film consentration?
Suatu pengolahan bijih dengan kapasitas 5000 ton/jam dengan Ratio Of Consentration 10 : 2,
sedangkan tailingnya mengandung 20% solid dan konsentratnya 30%.
Hitung volume tailing yang masuk ke screening bond 3 ton/m3?
Hitung volume konsentrat, jika berat jenis konsentrat 5 ton/m3?

Jawab
Diketahui f = 0.8%
k = 25%
t = 0.15%
Ditanya R = .?
RoC = .?
Ef = .?
Penyelesaian
R = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%
= (25% (0.8%-0.15%))/(0.8% (25%-0.15%)) 100%
= (16.25%)/(19.88%) 100%
= 81.74%
RoC = (k-t)/(f-t)
= (25-0.15)/(0.8-0.15)
= 24.85/0.65
= 38.23
Ef = k/f
= 25/0.8
= 31.25

Diketahui f = 2650 Kg/m3


ds = 1130 Kg/m3
A = 1000 Kg/m3
ds underflow = 1280 Kg/m3
ds overflow = 1040 Kg/m3
V = 2 liter
t = 3.1 detik
Ditanya M = .?
Penyelesaian
x = (ds (f-A))/(f (ds-A)) 100%
= (1130 (2650-1000))/(2650 (1130-1000)) 100%
= 1864500/3344500 100%
= 541.22%
xunderflow = (ds underflow (f-A))/(f (ds underflow-A)) 100%
= (1280 (2650-1000))/(2650 (1280-1000)) 100%
= 2112000/742000 100%
= 284.63%
xoverflow = (ds overflow (f-A))/(f (ds overflow-A)) 100%
= (1040 (2650-1000))/(2650(1040-1000)) 100%
= 1716000/106000 100%
= 1618.87%
M = f ds underflow xunderflow
= 2650 1280 284.63
= 965464960 Kg

Diketahui f = 20%
F = 1000 ton/jam
k = 80%
t = 0.16%
Ditanya K = .?
T = .?
Penyelesaian
R = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%
= (80 (20-0.16))/(20 (80-0.16)) 100%
= 1587.2/1596.8 100%
= 99.4%
R = (K k)/(F f) 100%
99.4 = (K 80)/(1000 20) 100%
8000K = 20000 99.4
K = 1988000/8000
= 248.5 ton/jam

F=K+T
1000 = 248.5 + T
T = 1000 248.5
= 751.5 ton/jam
Jawab :
Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih umpan
yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya. Sedangkan Material
Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana jumlah
partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material yang
keluar.
Sizing merupakan proses pengelompokan mineral atau bahan galian secara umum. Sedangkan
screening adalah pemisahan butir mineral berdasarkan lubang ayakan sehingga hasilnya
seragam.
Sizing merupakan proses pengelompokan mineral atau bahan galian secara umum. Sedangkan
classifying adalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material
dalam suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam.
Flowing Film Concentration
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan berat jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat
yang dipergunakan adalah :
Shaking Table (meja goyang)
Humphrey Spiral
Sluice Box (palong)
Log Washer
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah:
Gaya gesek antara partikel dengan dasar alat
Gaya dorong air terhadap partikel
Gaya gravitasi
Gaya sentripetal
Diketahui Kapasitas = 5000 ton/jam
RoC = 10 : 2
k = k = 30
t = t = 20
Mt = 3 ton/jam
Mk = 5 ton/jam
Ditanya
Ft = .?
Fk = .?

Penyelesaian
RoC = (k-t)/(f-t)
10/2 = (30-20)/(f-20)
10f 200 = 20
f = 220/10
= 22%

x = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%


= (30 (22-20))/(22 (30-20)) 100%
= 60/220 100%
= 27.27%
Mt = Ft t x
3 = Ft 20 27.27
Ft = 3/0.05454
= 55.006 m3/jam
Mk = Fk k x
5 = Fk 30 27.27
Fk = 5/0.08181
= 61.18 m3/jam

Pembahasan
Dari hasil praktikum pengolahan bahan galian acara menghitung material balance tersebut,
diperoleh :
Kadar umpan suatu bahn galian berbanding terbalik dengan berat umpan yang dimasukan ke
dalam crusher, classifier, ataupun screen. Yaitu ditandai dengan kadar umpan tidak selamanya
harus lebih besar dari kadar konsentrat ataupun kadar dari tailingnya sendiri, berbeda dengan
berat umpan yaitu harus selalu lebih besar dari berat konsentrasi atupun berta tailing bahan
galian tersebut.
Nilai recovery suatu bahan galian yang bersatuan persen (%) dapat diperoleh dari kadar ataupun
berat dari konsentrat, umpan, dan tailing yang sudah diketaui sebelumnya yaitu dikalikan dengan
100% untuk mendapatkan persentase dari recovery suatu bahan galian tersebut.
Nilai kadar dan berat dari umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dapat diperoleh dari
beberapa rumus yang berhubungan dengan variabel yang sudah diketahui dan dapat
menggunakan beberapa rumus yang saling berhubungan seperti rumus recovery yang diketahui
berat umpan, konsentrat, dan tailingnya saja, dan juga rumus recovery yang diketahui kadar
umpan, konsentrat, dan tailingnya saja.
Dari hasil tersebut juga diperoleh berat umpan akan selalu lebih besar dari berat konsentrat
ataupun berat tailing.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasannya, nilai recovery suatu bahan galian yang bersatuan persen (%)
dapat diperoleh dari kadar ataupun berat dari konsentrat, umpan, dan tailing yang sudah diketaui
sebelumnya yaitu dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase dari recovery suatu
bahan galian tersebut.
Hubungan recovery, umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dalam suatu formula,
yaitu :
R = (k (f-t))/(f (k-t) ) 100%

Nilai kadar dan berat dari umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dapat diperoleh dari
beberapa rumus yang berhubungan dengan variabel yang sudah diketahui dan dapat
menggunakan beberapa rumus yang saling berhubungan seperti rumus recovery yang diketahui
berat umpan, konsentrat, dan tailingnya saja, dan juga rumus recovery yang diketahui kadar
umpan, konsentrat, dan tailingnya saja.

Saran
Diharapkan agar jadwal praktikum pengolahan bahan galian lebih konsisten, sehingga praktikan
bisa lebih siap menghadapi praktikum yang dilaksanakan.
Diharapkan agar literature-literature yang digunakan lebih lengkap dan detail, sehingga praktikan
bisa lebih mudah memahami dan mengerti acara praktikum yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

_______________. 2010. Pendahuluan PBG.


http://laporanp.blogspot.com/feeds/8163012590347927936/comments/default. diakses pada
tanggal 31 Oktober 2010 pukul 17:05:24 wita

Nck, Mheea,. 2009. Pengolahan Bahan Galian. http://mheea-


nck.blogspot.com/feeds/3515585515585937524/comments/default. diakses pada tanggal 31
Oktober 2010 pukul 17:30:12 wita

Sudarsono, Arief,. 1989. Pengolahan Bahan Galian Umum. Bandung : Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi bandung

Sumber : http://pocongkesurupan.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-pengolahan-
bahan.html

Leave a comment

Posted by aphiin on June 4, 2012 in Pengolahan Bahan Galian

Tags: anorganik, fuel technology, islam, material balance, mineral dressing, religion

Laporan Pengolahan Bahan Galian


27 Feb

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengolahan Bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan
untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan
alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih
mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga, yang terdapat bersama-
sama dalam alam.
Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi :
Mineral Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis tanpa
merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau perubahan hanya sebagian
dari sifat fisik mineral tersebut.
Extractive Metallurgy, juga merupakan pengolahan bahan galian aborganik, tetapi dalam
prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat
kimia dan fisik mineral-mineral tersebut.
Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam prosesnya
mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral
tersebut.
Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral hasil
penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang
berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung
secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya
sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan :
Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi sempurna
dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu sama lain.
Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau berbeda sifat fisiknya.

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian acara
menghitung material balance ini antara lain :
Mempelajari cara mencari nilai recovery suatu bahan galain.
Mengetahui hubungan dari recovery, umpan, konsentrat, dan tailing dalam suatu formula.
Mengetahui nilai kadar dan berat suatu umpan, konsentrat, dan tailing.

Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengolahan bahan galian acara
menghitung material balance ini antara lain :
Kertas A4
Pulpen
Papan pengalas
Penggaris
Hekter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses Pengolahan Bahan Galian merupaka jembatan antara penambangan dengan eksstaksi
logam (metallurgi ekstraksi). Karena Pengolahan Bahan Galian mendasarkan atas sifat fisik
mineral, maka informasi mengenai mineral yang terkandung dalam bahan galian sangan
diperlukan, misalnya :
Macam dan komposisi mineral dalam bahan galian
Kadar masing-masing mineral
Besar kecilnya ukuran (distribusi ukuran)
Derajat liberasi (kebebasan) dari mineral
Derajat Liberasi adalah perbandingan antara mineral yang terliberasi sempurana dengan jumlah
mineral yang sama keseluruhan.
Sifat fisik mineral, antara lain :
Hardness (kekerasan), Structure dan Fracture
Sifat ini diperlukan dalam menentukan alat penghancur
Ikatan mineral dan besar kecilnya Kristal
Berkaitan dengan derajat liberasi. Semakin tinggi derajat liberasi akan semakin sempurna proses
pengolahan
Warna dan Kilap
Berkaitan dengan proses pengolahan secara hand sortng/hand picking, yaitu pemisahan yang
dilakukan secara manual (tangan biasa)
Spesific Grafity (SG)
Berkaitan dengan pengolahan konsentrasi gravitasi
Magnetic Suceptibility (sifat kemagnetan)
Berkaitan dengan pengolahan Magnetic Separator
Electro Conductivity (daya hantar listrik)
Berkaitan dengan pengolahan Electristatic Separation atau High Tension Separation
Sifat permukaan (senang tidaknya terhadap udara)
Berkaitan dengan pengolahan Flotasi

Dalam kegiatan Pengolahan Bahan Galian terdapat beberapa tahap yang dilakukan, yaitu :
Preparasi
Kominusi
Adalah proses meredksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Hal ini
dapat dilakukan dengan crushing (peremukan) untuk proses kering, sedangkan grinding
(penggilingan) digunakan untuk proses basah dan kering. Selain untuk mereduksi ukuran butir,
kominusi juga untuk meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang
merupakan gangue mineral. Alat yang digunakan dalam proses ini adalah crusher dan grinding
mill.
Sizing
Merupakan pengelompokan mineral yang dilakukan dengan cara :
Screening
Adalah pemisahan butir mineral berdasarkan lubang ayakan sehingga hasilnya seragam. Alat
yang digunakan disebut screen
Classsifying
Adalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material dalam
suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam. Alat yang dipergunakan adalah
classifier. Kecepatan jatuh mineral dipengaruhi oleh ; SG, volume dan bentuk mineral.
Konsentrasi
Merupakan proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga sehingga
didapat kadar yang lebih tinggi dan menguntungkan. Ada beberapa cara pemisahan yang
mendasarkan sifat fisik mineral, diantaranya adalah :
Warna, Kilap, Bentuk Kristal
Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa (hand picking)
Spesific Gravity (Gravity Concentration)
Adalah konsentrasi berdasarkan berat jenis material. Oleh karena itu untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya proses konsentrasi gravimetri, harus di cek harga kriteria konsentrasinya.

KK = (SG mineral berat SG media) / (SG mineral ringan SG Media)

Keterangan :
KK = Kriteria Konsentrasi
SG = Spesific Gravity

Bila KK > 2,5 atau harganya negatif, maka antar mineral berat dengan mineral ringan dalam
bahan galian mudah untuk dipisahkan secara konsentrasi gravimetri.
Bila KK = 1,75, maka pemisahan dapat berjalan baik manakala ukuran butirnya 60 mesh 100
mesh
Bila KK = 1,50, agak sulit dipisahkan, namum dapat dilakukan pemisahan bila ukurannya 10
mesh
Bila KK 1,0, maka mineral sulit dilakukan pemisahan dengan konsentrasi gravimetri.
Gravimetri concentration ada tiga macam, yaitu :
Flowing Film Concentration
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan berat jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat
yang dipergunakan adalah :
Shaking Table (meja goyang)
Humphrey Spiral
Sluice Box (palong)
Log Washer
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah:
Gaya gesek antara partikel dengan dasar alat
Gaya dorong air terhadap partikel
Gaya gravitasi
Gaya sentripetal
Vertical Flowing Concentration (aliran air vertikal)
Merupakan proses konsentrasi mendasarkan pada aliran air ke atas. Pemisahan pada jig terjadi
karena perbedaan SG, yang mana tiap mineral akan mengalami tiga peristiwa, yaitu ; hindered
settling, differential acceleration dan consolidation trickling. Agar proses pemisahan continue
diperlukan adanya suction dan pulsion, dimana pada waktu terjadi suction diperlukan under
water agar besarnya suction tereliminir.
Jig dibagi beberapa macam, yaitu :
Berdasarkan atas screen/sieve, movable sieve jig dan fixed sieve jig
Berdasarkan penimbul suction dan pulsion, plunger, diaphragma, pulsator dan air pulsator
SG Heavy Media Density
Adalah pemisahan berdasarkan SG cairan media dan SG mineral. Sebagai media adalah cairan
berat yang pada umumnya tidak bereaksi langsung dengan material yang akan dipisahkan. Ada
dua proses, yaitu heavy media separation dan heavy liquid separation.
Media heavy media separation berupa suspensi atau pseudo liquid yang merupakan campuran
antara :
Magnetic (SG = 5,1) dan air (H2O)
Ferro silicon (SG = 6,7 6,9) dengan komposisi 82% Fe dan 1,5% Si
Media heavy liwuid separation adalah cairan dengan berat jenis yang besarnya kecil, biasanya
cairan organik.
Tetra bromethane (C2H2Br4) SG = 2,96
Ethylene dibromide (C2H4Br2) SG = 2,17
Magnetic Susceptibility (sifat kemagnetan)
Setiap mineral mempunyai sifat kemagnitan yang berbeda, yaitu ada yang kuat, lemah bahkan
ada yang tidak sama sekali tertarik oleh magnet. Berdasarkan sifat kemagnetan yang berbeda-
beda itulah mineral dapat dipisahkan dengan alat yang disebut magnetic separator. Alat ini
bekerja berdasarkan pada kuat lemahnya mineral tersebut tertarik oleh magnet sehingga dapat
terpisah antara mineral magnetik dan non magnetik. Pemisahan dapat dilakukan dalam keadaan
kering atau basah.
Electric Conductivity (daya hantar listrik)
Mineral memiliki sifat konduktor dan non konduktor. Untuk memisahkan mineral jenis ini
digunakan alat yang disebut high tension separator atau electrostatic separator dan hasilnya
berupa mineral konduktor dan non konduktor. Proses selalu dalam keadaan kering.
Sifat permukaan mineral
Permukaan mineral ada yang bersifat senang dan tidak senang terhadap gelembung udara.
Mineral yang senang terhadap udara akan menempel pada gelembung udara sedangkan mineral
yang senagn terhadap air tidak akan menempel pada gelembung udara. Untuk mengubah agar
mineral yang senang terhadap air menjadi senang terhadap udara diperlukan suatu reagent kimia.
Biasanya ada tiga reagent kimia yang ditambahkan, yaitu ; collector, modifier dan frother.
Reagent ini hanya menyelimuti permukaan mineral itu saja (tidak bereaksi dengan mineral).
Dengan memberikan gelembung udara maka mineral akan terpisah, sehingga antara mineral
yang dikehendaki dengan yang tidak dikehendaki dapat dipisahkan. Proses pemisahan semacam
ini disebut flotasi.
Dewatering
Merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini tidak dapat dilakukan
sekaligus tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan cara:
Thickening
Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan
mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp. Alat yang digunakan adalah
thickener, yang mana alat ini mencapai % solid sebesar 50% (solid factor = 1)
Filtrasi
Adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara menyaring (dengan filter)
sehingga didapatkan solid factor sama dengan empat (persen solid = 80%)
Drying
Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan sehingga padatan benar-
benar bebas dari cairan (% solid = 100%)
Material Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana
jumlah partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material
yang keluar.

F=C+T

Keterangan :
F = Berat material umpan/Feed (ton)
C = Berat konsentrat (ton)
T = Berat tailing (ton)

Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih umpan
yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya.

Ff = Cc + Tt

Keterangan :
Ff = Kadar umpan (%)
Cc = Kadar konsentrat (%)
Tt = Kadar tailing (%)

Nisbah Konsentrasi
Adalah perbandingan berat feed dengan berat konsentrat.

K = F/C
K = (C-t)/(F-t)

Berasal dari :
Ff = Cc + Tt
Ft = Ct + Tt

F(f-t) = C (c-t)
F/C = (c-t)/(f-t)

Angka Perolehan (% Recovery)


Adalah perbandingan antara logam berharga dalam konsentrat dengan berat logam berharga
dalam umpan yang dinyatakan dalam persen (%).

R = (Cc/Ff) x 100%
R = (c(f-t)/f(c-t)) x 100%
R = cC/fF = c/fK = c(f-t)/f(c-t)

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pertanyaan
Material diumpankan pada suatu rotation plan dengan kadar 0.8% Cu. Konsentrat yang
dihasilkan 25% Cu dan tailing dengan kadar 0.15% Cu. Hitung recovery Cu, Ratio Of
Consentration, dan enrichment Ratio?
Sebuah Hydrosiclon diumpankan dengan slurry quartz, dengan density 2650 Kg/m3 dalam
keadaan pulp densitynya 1130 Kg/m3. Product dari hydrosiclon tersebut adalah underflow dan
overflow. Underflow yang dihasilkan memiliki density pulp 1280 Kg/m3 dan overflow yang
dihasilkan memiliki density pulp 1040 Kg/m3, density air 1000 Kg/m3, 2 liter sample pada
underflow diambil dalam waktu 3.1 detik. Hitung mass flow rate pada hydrosiclon tersebut?
Bijih yang mempunyai konsentrasi mineral sebanyak 20% Ni dengan jumlah 1000 ton/jam. Dari
hasil pengolahan diperoleh konsentrat sebanyak 80% Ni, sedangkan tailingnya 0.16% Ni. Berapa
berat konsentrat dan tailingnya?
Jelaskan :
Pengertian metallurgical balance dan material balance?
Perbedaan sizing dengan screening dan sizing dengan classifying?
Mekanisme kerja flowing film consentration?
Suatu pengolahan bijih dengan kapasitas 5000 ton/jam dengan Ratio Of Consentration 10 : 2,
sedangkan tailingnya mengandung 20% solid dan konsentratnya 30%.
Hitung volume tailing yang masuk ke screening bond 3 ton/m3?
Hitung volume konsentrat, jika berat jenis konsentrat 5 ton/m3?

Jawab
Diketahui f = 0.8%
k = 25%
t = 0.15%
Ditanya R = .?
RoC = .?
Ef = .?
Penyelesaian
R = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%
= (25% (0.8%-0.15%))/(0.8% (25%-0.15%)) 100%
= (16.25%)/(19.88%) 100%
= 81.74%
RoC = (k-t)/(f-t)
= (25-0.15)/(0.8-0.15)
= 24.85/0.65
= 38.23
Ef = k/f
= 25/0.8
= 31.25

Diketahui f = 2650 Kg/m3


ds = 1130 Kg/m3
A = 1000 Kg/m3
ds underflow = 1280 Kg/m3
ds overflow = 1040 Kg/m3
V = 2 liter
t = 3.1 detik
Ditanya M = .?
Penyelesaian
x = (ds (f-A))/(f (ds-A)) 100%
= (1130 (2650-1000))/(2650 (1130-1000)) 100%
= 1864500/3344500 100%
= 541.22%
xunderflow = (ds underflow (f-A))/(f (ds underflow-A)) 100%
= (1280 (2650-1000))/(2650 (1280-1000)) 100%
= 2112000/742000 100%
= 284.63%
xoverflow = (ds overflow (f-A))/(f (ds overflow-A)) 100%
= (1040 (2650-1000))/(2650(1040-1000)) 100%
= 1716000/106000 100%
= 1618.87%
M = f ds underflow xunderflow
= 2650 1280 284.63
= 965464960 Kg

Diketahui f = 20%
F = 1000 ton/jam
k = 80%
t = 0.16%
Ditanya K = .?
T = .?
Penyelesaian
R = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%
= (80 (20-0.16))/(20 (80-0.16)) 100%
= 1587.2/1596.8 100%
= 99.4%
R = (K k)/(F f) 100%
99.4 = (K 80)/(1000 20) 100%
8000K = 20000 99.4
K = 1988000/8000
= 248.5 ton/jam

F=K+T
1000 = 248.5 + T
T = 1000 248.5
= 751.5 ton/jam
Jawab :
Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih umpan
yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya. Sedangkan Material
Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana jumlah
partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material yang
keluar.
Sizing merupakan proses pengelompokan mineral atau bahan galian secara umum. Sedangkan
screening adalah pemisahan butir mineral berdasarkan lubang ayakan sehingga hasilnya
seragam.
Sizing merupakan proses pengelompokan mineral atau bahan galian secara umum. Sedangkan
classifying adalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material
dalam suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam.
Flowing Film Concentration
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan berat jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat
yang dipergunakan adalah :
Shaking Table (meja goyang)
Humphrey Spiral
Sluice Box (palong)
Log Washer
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah:
Gaya gesek antara partikel dengan dasar alat
Gaya dorong air terhadap partikel
Gaya gravitasi
Gaya sentripetal
Diketahui Kapasitas = 5000 ton/jam
RoC = 10 : 2
k = k = 30
t = t = 20
Mt = 3 ton/jam
Mk = 5 ton/jam
Ditanya
Ft = .?
Fk = .?

Penyelesaian
RoC = (k-t)/(f-t)
10/2 = (30-20)/(f-20)
10f 200 = 20
f = 220/10
= 22%

x = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%


= (30 (22-20))/(22 (30-20)) 100%
= 60/220 100%
= 27.27%
Mt = Ft t x
3 = Ft 20 27.27
Ft = 3/0.05454
= 55.006 m3/jam
Mk = Fk k x
5 = Fk 30 27.27
Fk = 5/0.08181
= 61.18 m3/jam

Pembahasan
Dari hasil praktikum pengolahan bahan galian acara menghitung material balance tersebut,
diperoleh :
Kadar umpan suatu bahn galian berbanding terbalik dengan berat umpan yang dimasukan ke
dalam crusher, classifier, ataupun screen. Yaitu ditandai dengan kadar umpan tidak selamanya
harus lebih besar dari kadar konsentrat ataupun kadar dari tailingnya sendiri, berbeda dengan
berat umpan yaitu harus selalu lebih besar dari berat konsentrasi atupun berta tailing bahan
galian tersebut.
Nilai recovery suatu bahan galian yang bersatuan persen (%) dapat diperoleh dari kadar ataupun
berat dari konsentrat, umpan, dan tailing yang sudah diketaui sebelumnya yaitu dikalikan dengan
100% untuk mendapatkan persentase dari recovery suatu bahan galian tersebut.
Nilai kadar dan berat dari umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dapat diperoleh dari
beberapa rumus yang berhubungan dengan variabel yang sudah diketahui dan dapat
menggunakan beberapa rumus yang saling berhubungan seperti rumus recovery yang diketahui
berat umpan, konsentrat, dan tailingnya saja, dan juga rumus recovery yang diketahui kadar
umpan, konsentrat, dan tailingnya saja.
Dari hasil tersebut juga diperoleh berat umpan akan selalu lebih besar dari berat konsentrat
ataupun berat tailing.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasannya, nilai recovery suatu bahan galian yang bersatuan persen (%)
dapat diperoleh dari kadar ataupun berat dari konsentrat, umpan, dan tailing yang sudah diketaui
sebelumnya yaitu dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase dari recovery suatu
bahan galian tersebut.
Hubungan recovery, umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dalam suatu formula,
yaitu :

R = (k (f-t))/(f (k-t) ) 100%

Nilai kadar dan berat dari umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dapat diperoleh dari
beberapa rumus yang berhubungan dengan variabel yang sudah diketahui dan dapat
menggunakan beberapa rumus yang saling berhubungan seperti rumus recovery yang diketahui
berat umpan, konsentrat, dan tailingnya saja, dan juga rumus recovery yang diketahui kadar
umpan, konsentrat, dan tailingnya saja.

Saran
Diharapkan agar jadwal praktikum pengolahan bahan galian lebih konsisten, sehingga praktikan
bisa lebih siap menghadapi praktikum yang dilaksanakan.
Diharapkan agar literature-literature yang digunakan lebih lengkap dan detail, sehingga praktikan
bisa lebih mudah memahami dan mengerti acara praktikum yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

_______________. 2010. Pendahuluan PBG.


http://laporanp.blogspot.com/feeds/8163012590347927936/comments/default. diakses pada
tanggal 31 Oktober 2010 pukul 17:05:24 wita

Nck, Mheea,. 2009. Pengolahan Bahan Galian. http://mheea-


nck.blogspot.com/feeds/3515585515585937524/comments/default. diakses pada tanggal 31
Oktober 2010 pukul 17:30:12 wita

Sudarsono, Arief,. 1989. Pengolahan Bahan Galian Umum. Bandung : Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi bandung

Anda mungkin juga menyukai