Anda di halaman 1dari 14

Percobaan III

Analisis Rangkaian
Diyah Widiyasari (13116126)
Asisten : Anggi Mukti S (13113003)
Tanggal Percobaan : 16/11/2017
EL 2102R Praktikum Analisis Rangkaian
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak Pada percobaan modul 3 ini yaitu tentang analisis lebih kompleks dimana terdapat sumber arus diantara loop.
rangkaian , kita diminta untuk dapat memahmi serta dapat Dan untuk supernode kita gunakan saat ada permasalahan
menggunakan analisis rangkaian yaitu mesh, node, supermesh
dan supernode. Tidak hanya dapat menggunakan salah satu
adanya sumber tegagan diantara dua node. Dalam percobaan
rangkaian namun kita juga bisa mengkombinasi dengan analisis kali ini kita akan melakukan beberapa pengukuran untuk
yang lain, seperti rangkaian kombinasi analisis mesh dan node. mengukur nilai tegangan dan nilai arus pada rangkaian yaitu
Dalam percobaa modul ini kita akan memecahkan masalah pada dengan cara pengukuran , perhitungan
rangkaian DC yaitu dengan mencari nilai arus dan tegangan
yang akan dicari menggunakan cara pengukuran, perhitungan serta simulsi. Dengan cara perhitungan kita bisa memakai
dan simulasi. Untuk mencari dengan pengukuran maka kita analisis mesh,node, serta supermesh , supernode tergantung
diminta untuk membuat rangkaian pada bread board sesuai bentuk rangkaiannya seperti apa. Sedangkan untuk cara
dengan perintah lalu kita ukur nilai tegangan dan arus nya , lalu
pengukuran kita diminta untuk membuat rangkaian sesuai
untuk yang perhitugan kita pakai analisis mesh yang
menggunakn kv didalamnya lalu analisis node yang dengan prosedur lalu kita ukur niali tegangan dan nilai arusnya
menggunakan kcl didalamnya serta kita juga bisa menggunakan sesuai dengan tabel yang sudah disedikan. Dan unutk yang
analisis supermesh dan supernode. Lalu untuk simulasi kita simulasi kita mengukur suatu rangkaiaan yang menggunakan
mengukur rangkaian tapi menggunakan aplikasi yaitu livewire
untuk menghitung tegangan dan arus pada rangakain , lalu kita sebuah applikasi , aplikasi yang kit pakai dalam praktikum ini
bandingkan hsil dari simulasi , pengkuran serta perhitungan. adalah livewire. Dan dalam percobaan ini kita juga memakai
Kata Kuncianalisis rangkaian, analisis mesh , analisis node , hukum kirchhoff yaitu kvl dan kcl .
analisis supernode ,analisis supermesh, kvl, kcl.

II. LANDASAN TEORETIS


I. PENDAHULUAN

Percobaan modul III yaitu tentang analisi rangkaian, dalam METODE ANALISIS RANGKAIAN
praktikum kali ini kita akan menggunakan analisis mesh,
Metode analisis rangkaian adalah suatu metode atau alat bantu
node, supernode dan supermesh untuk menyelesaikan masalah
untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul dalam
pada rangkaian listrik dc. Metode analisis rangkaian
menganalisis suatu rangkaian, jika konsep dasar atauhukum-
merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu
hukum dasar seperti Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff
permasalahan yang muncul dalam menganalisis suatu
tidak dapat menyelesaikan permasalahan pada rangkaian
rangkaian bilamana konsep dasar seperti Hukum Ohm dan
tersebut. Berikut ini akan dibahas 4 metoda analisis
Hukum Kirchoff tidak dapat menyelesaikan permasalahan
rangkaianyang akan dipakai, yaitu : analisis node,
dalam rangkaian tersebut. Analisis node adalah suatu teknik analisis super node, analisis mesh dan analisis supermesh.
analisa dengan mengacu pada simpul. Simpul atau titik dari
suatu komponen. Analisis mesh adalah suatu analisa yang Analisis Mesh
dapat dipakai hanya pada rangkaian-rangkaian yang terletak
dalam satu bidang, sedangkan untuk analisis supermesh Mesh atau Arus Loop adalah arus yang dimisalkan mengalir
sendiri adalah metode untuk menganalisis suatu rangkaian dalam suatu loop (lintasantertutup). Arus loop sebenarnya
yang tertutupdan unutk menganalisis rangkaian listrik yang tidak dapat diukur (arus permisalan).Berbeda dengan analisis
node, pada analisis ini berprinsip pada Hukum Kirchoff
II (KVL =Kirchoff Voltage Law atau Hukum Tegangan elemen rangkaian. Analisis node berprinsip pada Hukum
Kirchoff = HTK) dimana jumlah tegangan pada satu lintasan Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus yang masuk dan keluar
tertutup sama dengan nol atau arus merupakan parameter yang dari titik percabangan akan samadengan nol, dimana tegangan
tidak diketahui merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau analisis node
Penting diingat bahwa dalam menganalisis rangkaian harus di lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus.
tetukan arah arus terlebih dahulu , contoh perhatikan gambar
3-1 berikut : Langkah-langkah dalam menganalisis rangkaian node :
- Pilihlah node referensi (ground), tetapkan voltage
V1,V2,... Vn ke node (tegangan)
- Terapkan KCL ke maisng-masing node. Gunakan
hukum ohm untuk memberikan arah pada arus
dicabang /node.
- Buatlah persamaan dari node yang telah dibuat untuk
mendaptkan nilai tegangan
Contoh pada rangkaian dibawah ini :

Gambar 3-1 Rangkaian Analisis Mesh sederhana

Langkah langkah analisis mesh pada suatu rangkaian loop


tertutup :
- Tetapkan arah arus yang mengalir dan tetapkan arah
loop
- Terapkan KVL pada masing-masing jalur. Gunakan
hukum ohm dan membuat persamaan dari arah
loop.9dari awal hingga akhir loop)
- Selesaikan persamaan dengan subtitusi ataupun
matrik untuk mendapatkan nilai arus. gambar 3-4 Rangkaian Analisis Node

Analisis Supermesh Analisis Supernode


Supermesh adalah metode untuk menganalisis suatu rangkaian
listrik yang lebih kompleks. Untuk menganalisis supermesh Analisis ini dibentuk dengan melihat apakah sumber
maka diperlukan sumber arus yang ada pada area supermesh . dependent maupun independebt yang dihubungkan antara dua
Perhatikan gambar 3-2 : node nonreferensi ataupun yang terhubung dengannya. Untuk
ini diterapkan KVL dan KCL untuk menetukan tegangan
node.
Berikut adalah gambar untuk supernode

Gambar 3-2 Rangkaian Supermesh

Rangkain tersebut memiliki sumber arus pada area mesh yaitu


antara i1 dan i2 maka rangkaian tersebut adalah supermesh.

Analisis Node
Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua atau
Gambar 3-5 Analisis Supernode
lebih elemen rangkaian. Junction atau titik simpul utama atau
titik percabangan adalah titik pertemuan dari tiga atau lebih
Beberapa hal yang harus di perhatikan ketika menganalisis
Supernode : Bandigkan hasil yang didapatkan dengan
- Ada batasan pada supernode yang di akibatkan oleh menggunkan simulasi dan teori
sumber tegangan
- Supenode tidak mempunyai tegangan sendiri
- Untuk menganalisis supernode membutuhkan KVL
dan KCL
2. Percobaan 1B Analisis Supermesh

III. METODOLOGI Susunlah rangkaian seperti gambar dibawah


A. Alat dan Bahan ini :
- Multimeter Digital (1 buah )
- Breadboard (1 buah)
- Power Suply DC (1 buah)
- Kabel male to male (10 buah)
- Kabel buaya-banana (4 buah)
- Kabel bauya-buaya (2 buah)
- Resistor 470 (2 buah)
- Resistor 100 (2 buah)
- Resistor 330 (3 buah)
- Resistor 56 (2 buah)
-
B. Langkah Kerja

1. Percobaan 1A Analisis Mesh Gambar analisis 3-9 analisis supermesh

Susun rangkaian pada breadboard seperti Ukurlah arus yang mengalir pada R1,R2 dan
gambar dibawah R3 serta jagan lupa ukut tegangan pada V1
dan V2 . ulangi langkah no 4.

3. Percobaan 2A analisis Node

Susunlah rangkaian seperti gambar

Siapkan multieter dan arahkam selector


switch ke arah volt dan ukurlah tegangan
titik Vab,Vbc, dan Vbe dan catat hasil

Ukurlah nilai arus pada titik a,b,c,d dan


implementasikan arus 1, 2, 3 , jika pada
saat pengukuran arus tidak keluar maka
Gambar 3-10 Analisis Node
periksa breadboardnya
Hitung nilai arus dan tegangan pada
masing-masing komponen yang kalian ukr IV. HASIL DAN ANALISIS
denangan 3 cara yaitu : pengukuran ,
perhitungan, dan simulasi
1. Percobaan 1A Analisis Mesh
Setelah kita melakukan percobaan 1A ini kita dapatkan hasil
yang kita tulis dalam tabel yaitu sebagai berikut :

Tabel 3-1 Percobaan Analisis Mesh


Tulis hasil pengukuran pada tabel yang No
tealh disediakan
IV. HASIL DAN ANALISIS Pengukuran Perhitungan Simulasi

I V I V I V
4. Percobaan 2B Analisis SuperNode 1 R1 20.1 6.485 19.90 6.57 -19.90 -6.57
mA V mA V mA V
2 R2 5.31 0.524 -5.67 5.67 5.6 0.5676
Susunlah rangkaian seperti gambar : mA V mA V mA V
3 R3 25.1 1.45 25.57 1.43 25.58 1.43
mA V mA V mA V

Data Hasil perhitungan :

Gambar 3-11 Analisis SuperNode

Lakukan Pengukuran pada rangkaian diatas,


ukur nilai nilai tegangan pada setiap
komponen dan ukurlah arus pada setiap 3 = 1 2 )
komponen
Loop 1
Memakai KV = 0

-Va+1 R1+R3(1 2 ) = 0
-8 +1 330+56(1 2 ) = 0
Ukurlah arus yang mengalir pada R1,R2,R3
serta tegangan pada V1 dan V2 330 1 +56 1 -56 2 = 8
386 1- 56 2 = 8.......... pers 1

Loop 2
Memakai KV = 0

-Vb+1 R2+R3(2 1 ) = 0
2 +1 100+56(1 2 ) = 0
156 2 -56 1 = -2 ............... pers 2
= 1.431 V
Eliminasi pers 1dan 2
39 Jadi nilai tegangan dan arus menurut perhitungan adalah
386 1- 56 2 = 8 14
sebagai berikut :
156 2 -56 1 = -2 1
1 = 0.0199 A
Jadi 2 = -5.676 mA
7527 156 3 = 25.57 mA
1 - 156 2 =
7 7
VR1== 6.57 V
-56 1 + 156 2 = -2 +
VR2 = 5.67 V
7135 142
1 = VR3 = 1.431 V
7 7
142 Analisis:
1 = 7135
Pada percobaan 1A yaitu analisis mesh , kita diminta
1 = 0.0199 A untuk mengukur nilai arus dan tegangan pada masing-masing
Atau 1 = 19.90 mA komponen dengan 3 cara yaitu secara : pengukuran,
Maka kita dapat mencari nilai 2 perhitungan dan simulasi. Untuk yang pengukuran kita
156 2 -56 1 = -2 dapatkan dengan merangkai rangkaian seperti gambar di papa
142
156 2 -56 = -2 breadboard lalu kita ukur tegangannya dengan multimeter
7135
7952 digital. Lalu untuk perhitungan kita menngunakan analisis
156 2 = -2+
7135 mesh untuk mencari nilai dari tegangan dan arus pada setiap
2 = -5.676 103 komponen , yang didalam analisis mesh kita pakai hukum
2 = -5.676 mA kirchhoff yaitu KVL. Sedangkan untuk simulasi maka kita
Tanda negatif artinya arah nya kebalik mengukur niali tegangan dan arus menggunakan software,
dimana didalam software itu kita merangkai seperti gambar
3 = 1 2 lalu kita ukur tegangan dan arus pada masing-masing
3 = 19.90 mA (-5.676 mA)
komponen, software yang kita pakai padapercobaann ini
3 = 25.57 mA
adalah LiveWire.
Maka kita dapat mencari nilai tegangan masing-masing
Dari hasil percobaan 1 A ini didapatkan nilai
resistor : tegangan dengan cara pengukuran ,perhitungan dan simulasi
dari hasil 3 cara tersebut dapat kita lihat bahwa hasilnya
mendekati sama nilainya anatar ketiga tersebut , yang
VR1 = 1 R1
membedakan adalah angka dibelakang koma , contohnya
= 19.90 330 pada data yaiu : VR1pengukuran =6.485 V, VR1perhitungan
= 6567 mV =6.57V , VR1simulasi -6.57V . Dari data disamping dapat kita
lihat bahwa yang mebedakan antara pengukuran,perhitungan
= 6.57 V
dan simulasi adalah angka dibelakang koma , hal tersebut
VR2 = 2 R2 terjadi karena terdapat pengaruh pada saat pengukuran yaitu
= 5.67 100 pengaruh nilai toleransi resistor dimana karena resistor
= 567 mV tersebut sering digunakan maka akan mempengaruh nilai
resistansi dari resitor teersebut , maka terdapat perbedaan
= 5.67 V angka dibelakang koma. Kita dapat lihat juga kalau hasil dari
VR3 = 3 R3 perhitungan dan simulasi nilainya sama dan niali pengukuran
= 25.57 56 agak sedikit berbeda, hal tersebut terjadi karena pada saat kita
melakukan perhitungan dan simualsi kita memakai resitor
= 1431.92mV
sesui dengan gambar tanpa kita tau bahwa nilai resitansinya Data Perhitungan :
sudah berkurang atau tidak , sehingga hasilnya agak berbeda
dengan pengukuran , karena dalam pengukuran kita bisa tau
nilai resitansi sebenarnya sehingga berpengaruh dengan nilai
tegangan dan juga arusnya.
Untuk nilai arus pada setiap komponen yaitu
perhitungan , pengukuran dan simulasi juga nilainya
mendekati sama , yang membedakan adalah angka dibelakang
koma contohnya pada percobaan R2, I R2pengukuran : 5.31
mA, I R2perhitungan : -5.67 (tanda min itu artinya arah nya
kebalik) ,I R3: 5.6mA. Perbedaan angka dibelakang koma
tersebut terjadi karena pada saat kita melakukan pengukuran
hasilnya itu tidak ideal atau tidak sempurna karena pada saat
pengukuran bisa terjadi arus yang lost dan pengaruh dari nilai
toleransi resistor seperti yang saya sudah jelaskan sebelumnya
karena resitor-resistor yang ada di lab bisa saja nilai resitansi Dalam percobaan ini kita juga menggunakan analisis mesh
sudah berkurang karena pengaruh sudah sering dipakai,
dalam pengerjaannya ;
namun selama hasilnya masih dalam toleransi maka resitor
masih bisa digunakan. sedangkan saat perhitungan dan R1 dan R2 paralel maka
simulasi kita tidak tau apakah resitor yang ada dalam 1 1 1
= +
perhitungan dan simulasi sudah berkurang resistansinya, maka 1 2
dari itu di tabel dapat kita lihat hasil antara simulsi dan 1 1 1
perhitungan itu sama namun mendekati sama dengan = +
330 100
pengukuran. Maka dapat kita katakan pada percobaan 1 A kita
330 100
sudah melakukan percobaan dengan benar, baik itu dalam =
merangkai rangkaian lalu di ukur , atau pun secara 330 + 100
perhitungan dan secara simulasi kita sudah melakukannya Rp = 76.74
dengan benar.
2. Percobaan 1B Analisis Mesh
Setelah kita merangkaia rangakain maka kita bisa
menghitung nilai tegangan dan arus yang mengalir
pada komponen :
Tabel 3-2 Percobaan Mesh
N Pengukuran Perhitungan Simulasi
0 I V I V I V
1 R1 8.6 2.8 8.7 2.89 8.76 2.89
mA V mA V mA V
Loop :
2 R2 28 2.8 28.9 2.89 28.91 2.89 Memakai KV = 0
mA V mA V mA V -5+ 76.74 0+560= 0
132.74 0 = 5
3 R3 36 2.11 37 2.1093 37.67 2.11 5
V 0=
mA V mA mA V 132.74

0 = 0.037
4 0
Sehingga kita bisa hitung
VR1 dan VR2

VR1 = 0
VR1 = 0.037 76.74
berikut, contohnya pada R3 , maka I R3 pengukuran = 36 mA,
VR1 = 2.89 V
I R3 perhitungan = 37 mA dan untuk simulasi I R3 = 37.67
R1 paralel R2 maka nilai tgangannya sama yaitu VR2= 2.89 mA. Terdapat perbedan nilai antara pengukuran dengan
perhitungan, simulasi. Dimana simulasi dan perhitungan
VR3 = 0 3
VR3 = 0.037 56 memiliki nilai yang hampir sama , sedangkan pengukurn agak
lebih kecil nilainya hal tersebut terjadi karena terdapat
VR3 = 2.11
pengaruh pada saat melakukan pengukuran dimana didalam
Maka kita bisa cari nilai I pada R2 yaitu
pengukuran nilai resistansi dari resitor bisa saja sudah
2 2.89
= berkurang nilianya karena sudah sering digunakan dan ada
2 100
2 = 28.9 pengaruh lainya yaitu pengaruh niali arus yang mengalir ,
karena saat pengukuran hasilnya tidak 100% akurat karena
I3 = 37 mA
bisa saja terdapat arus yang hilang saat percobaan dan
2.89
I1 =
330
, I1 = 8.75 mA pengaruh lainya.

Analisis : Namun padapercobaan 1b ini masih dalam toleransi


Pada percobaan 1 B ini kita juga melakukan sehingga dalam percobaan ini kelompok kami sudah
percobaan analsis mesh dan dalam percobaan ini juga kita melakukan praktikum dengan benar baik secara perangkaian
akan mengukur nilai tegangan dan arus pada setiap komponen rangkaian atau perhitungan serta sudah benar dalam
dengan cara : pengukuran, perhitungan dan simulasi . Untuk malakukan simulasi
yang pengukuran kita dapatkan dengan merangkai rangkaian 3. Percobaan 2A Analisis Node
seperti gambar di papan breadboard lalu kita ukur
Pada percobaan 2A ini kita akan mengukur dan mengitung
tegangannya dengan multimeter digital. Lalu untuk nilai tetegangan serta arus dengan analisis node. Hasil dari
perhitungan kita menngunakan analisis mesh untuk mencari percobaan adalah sebagai berikut :

nilai dari tegangan dan arus pada setiap komponen , yang Tabel 3-3 Percobaan Node
didalam analisis mesh kita pakai hukum kirchhoff yaitu KVL. No Pengukuran Perhitungan Simulasi
Sedangkan untuk simulasi maka kita mengukur niali tegangan I V I V I V
dan arus menggunakan software, dimana didalam software itu 1 R1 23.2 2.3 V -23.62 -2.362 -23.6 -2.36
mA mA V mA V
kita merangkai seperti gambar lalu kita ukur tegangan dan arus
2 R2 7.8 3.62 V 7.74 3.638 7.74 3.64
pada masing-masing komponen, software yang kita pakai mA mA V mA V
padapercobaann ini adalah LiveWire. 3 R3 15.5 0.873 15.83 0.88 0.88
-15.86
Hasil pada percobaan 1b in untuk nilai tegangan mA V mA V V
mA
menurut pengukuran,perhitungan dan simulasi memiliki nilai
4 R4 3.4 2.74 V 8.3 2.751 8.34 2.75
yang hampir sama yaitu contohnya percobaan pada R1 mA mA V mA V
VR1pengukuran = 2.8 V, VR1 perhitungan = 2.89 V, 5 R5 7.1 0.719 7.5 0.751 -7.52 0.751
VR1simulasi = 2.89 V. Dari data dapat dilhat bahwa hasilnya mA V mA V mA V
hampir sama yang membedakan hanyalah angka dibelakang
6 a 6V 6V 6V
koma saja hal tersebut terjadi karena bisa saja saat
7 b 3.6 V 3.68 3.6 V
perhitungan kita melakukan pembulatan nilai dan pada saat V
pengukuran itu terdapat pengaruh dari nilai toleransi resitor , 8 c 2.75 V 2.75 2.75
V V
sehingga hasilnya hampir mendeati sama. Sedangkan untuk
9 d 2V 2V 2V
niali arus untuk masing-masing komponen adalah sebagai
-330 V1 + 570.8 V2 = 396.6
Data Perhitungan : -330 V1 + 570.8 2.751 = 396.6

330 V1 = 1200
1200
V1 =
330
V1 = 3.638 V

Maka nilai tegangan yang didaptkan adalah sebagai berikut :


Va = 6 V
Vb = 3.68 V
Vc = 2.751 V
Vd = 2 V

Atau lebih jelasnya seperti berikut : Selanjutnya kita dapat menghitung nilai arus pada setiap
komponen :

16 3.6386
I R1 = = = -0.02362 A = -23.62 mA
100 100
3.638
I R2 = = = 7.74
470 470

3.6382.751
I R3 = = = 0.0158 A = 15.83 mA
56 56
untuk nilai R5 dan R4 kita cari dengan cara yag sama dan
tergantung node nya maka :
I R5 = 7.51 103 A = 7.51 mA
Node 1: I R4 = 8.3103 A = 8.3 mA
1 + 2 + 3 = 0
16 12 1 Jadi untuk nilai tegangan dan arus berdasarkan perhitungan
+ 56 + 470 = 0
100 adalah berikut :
VR1 = 3.638-6 = -2.362 V
263.2 1 1579.2 + 56 1 + 4701 4702
=0 VR2 = 3.638 V
26320 VR3 = 3.638 -2.751 = 0.88 V
VR4 = 2.751 V
789.2 V1- 470 V2 = 1579.2 ....... persamaan 1
VR5 = 2,751 -2 = 0.751 V
Node 2: I R1 =-23.62 mA
4 + 5 + 6 = 0 I R2 = 7.74
21 22 2
+ 100 + 330 = 0 I R3 = 15.83 mA
56 I R4 = 8.3 mA
I R5 = 7.51 mA
184.8 2369+56 1+33024701
=0
18480 Analisis :
Pada percobaan 3 ini yaitu percobaan 2A analisis
789.2 V1 470 V2 = 1579.1 1
1973 node , dimana kita akan menetukan niali arus dan tegangan
-330 V1 + 570.8 V2 =396.6 825
masing-masing komponen dengan 3 carayaitu pengukuran,
Eliminasi perhitungan dan simulasi. Untuk yang pengukuran kita
dapatkan dengan merangkai rangkaian seperti gambar di
789.2 V1 470 V2 = 1579.1
-789.2 V1 + 1365 V2 = 883.90 + papan breadboard lalu kita ukur tegangannya dengan
multimeter digital. Lalu untuk perhitungan kita menngunakan
895 V2 = 2463.004
V2 = 2.751 V analisis node, dimana pada pada percobaan node ini kita
menentukan node nya terlebih dahulu dan menetukan node
Masukan ke pers 2
sebagai ground. Setelah itu kita tetntukan arah arusnya pada
node. Pada percobaan node ini maka kita memakai hukum
4. Percobaan 2B Analisis SuperNode
kirchhoff yaitu KCL. Sedangkan untuk simulasi maka kita
Hasil pada percobaan supernode ini dapat kita lihat pada
mengukur niali tegangan dan arus menggunakan software, tabel berikut :
dimana didalam software itu kita merangkai seperti gambar
Tabel 3-4 Percobaan SuperNode
lalu kita ukur tegangan dan arus pada masing-masing No Pengukuran Perhitungan Simulasi
komponen, software yang kita pakai pada percobaann ini
adalah LiveWire. I V I V I V
1 R1 17.6 5.7 17.5 5.775 17.5 5.78
Pada percobaan 2A ini didapatkan data bahwa niali mA
mA V mA V V
arus menurut perhitungan, pengukuran dan simulasi adalah 2 R2 4.07 0.231 4.01 0.225 -4.07 -0.2249
mA V
mendekati sama nilaianya, dapat kita lihat sebagai berikut mA V mA V
3 R3 2.2 0.751 2.348 0.775 2.35 0.775
I R1pengukuran = 23.2 mA, I R1perhitungan = -23.62
mA V mA V mA V
mA(arah nya berlawanan) dan I R1simulasi = -23.6 mA(tanda 4 R4 15.8 5.183 15.8 5.225 -15.83 -5.22V
negatif artinya berlawanan arahnya). Sedangkan untuk mA V mA V mA

tegangan untuk tegangan V R1pengukuran = 2.3 V dan V


R1perhitungan = -2.362 V, dan V R1simulasi = -2.36 V tanda Data perhitungan :
negatif artinya arahnya kebalik. Dari nilai tegangan dan arus
menurut pengukuran, perhitungan dan simulasi memiliki niali
yang hampir mendekati sama dimana untuk yang perhitungan
dan simulasi memiliki nilai yang sama sedangkan untuk yang
pengukuran memiliki nilai yang mendekati sama , hal tersebut
terjadi karena ada pada saat pengukuran kita akan tau niali
sebenarnya dari resistor yang bisa berkurang nilai
resistasnsinya yang mempengaruhi niali tegangan dan arusnya
yang mengaikabtkan perbedaan antara pengukran dengan
perhitungan dan simulasi , karena pada perhitungan dan
simulasi kita memakai resistor yang sesuai gambar tanpa tau
niali resistansinya sudah berkeurang atau belum , sehingga
Yang di lingkari adalah supernode
hasilnya agak berbeda . Penyeesaiannya :
Pada percobaa 2A ini jug kita mengukur nilai tegangan 1. Kita buat arah arus lalu kita cari nilai tegangnnya
padasetiap titik a,b,c,d secara perhitungan , pengukuran dan 2. Untuk supernode kita akan mengerjakan dengan
simulasi yang datanya sebagai berikut : Va = 6 V, Vb = 3.68 persamaan kvl
Dapat kita perhatikan sebagai berikut :
V, Vc = 2.751 V, Vd = 2 V(secara perhitungan ). Karena
dalam percobaan ini kelompok kami lupa melakukan
percobaan untuk niali tegangan di titik a,b,c,d sehingga kita
memakai data simulasi untuk pengukuran. Data untuk simualsi
dan pengukuran adalah sebagai berikut : 6 V, 3.64 V , 2.75 V,
2 V dari data tersebut kita dapat lihat hasil antara simualsi,
pengukuran serta perhitungan memiliki nilai yang sama ,
namun untuk yang pengukuran kita tidak tau hasilnya apakah
sama dengan niali simualsi atau tidak , karena dalam
pengukuran niali yang didapatkan tidak mungkin 100%
sempuran.
I1 dengan nilai V1 = 6 12 6 5.775
2 + 3 = 4 + 5 I R2 = = = 4.01 103 A =
2 56
4.01 mA
12 13 2 3 3 0.775
+ = 1 + 3 I R3 = 3 = = 2.348 103 A = 2.348
2 4
330
12 13 2 3
mA
+ = 330 + 330 I R4 =
1 3
=
6 0.775
=0.01583A = 15.8
56 330
4 330
mA
330 1330 2+561563562563
1840
=0 Untuk nilai tegangan pada masing-masing resistor :
VR1 = 5.775 V
386 V1 -386 V2 112 V3 = 0 persmaan 1 VR2 = V1-V2 = 6- 5.775 = 0.225 V
VR3 = 0.775 V
Persamaan SuperNode :
VR4 = V1-V3 = 6-0.775 = 5.225 V
Analisis:
Menggunakan hukum kirchhoff yaitu KVL :
Pada percobaan 2B yaitu analisis supernode , kita
5V
+ diminta untuk mengukur nilai arus dan tegangan pada masing-
V2 V3 masing komponen dengan 3 cara yaitu secara : pengukuran,
+ +
perhitungan dan simulasi. Untuk yang pengukuran kita

dapatkan dengan merangkai rangkaian seperti gambar di papa
breadboard lalu kita ukur tegangannya dengan multimeter
Pers :
-V2+5+V3 = 0 digital. Lalu untuk perhitungan kita menngunakan analisis
V3-V2 = 5 mesh untuk mencari nilai dari tegangan dan arus pada setiap
V2-V3 = 5........ pers 2
komponen , yang didalam analisis supernode kita pakai hukum
Maka kirchhoff yaitu KVL dan KCL . Sedangkan untuk simulasi
Pers 1 =
maka kita mengukur niali tegangan dan arus menggunakan
V1 =6 V
386 V1 -386 V2 112 V3 = 0 software, dimana didalam software itu kita merangkai seperti
386 6 -386 V2 112 V3 = 0
gambar lalu kita ukur tegangan dan arus pada masing-masing
386 V2 + 112 V3 = 2136 ..... pers 1 jadi
komponen, software yang kita pakai padapercobaann ini
Eliminasi kedua persamaan : adalah LiveWire.
386 V2 + 112 V3 = 2136 1
V2 V3 = 5 112 Pada percobaan supernode setelah kita menentukan
node nya dan kita tau dimana supernodenya , untuk supernode
Maka :
kita kerjakan sendiri sedangkan untuk yang node kita kerjakan
386 V2 + 112 V3 = 2136
112V2 112 V3 = 560 + dahulu dan tettukan arah arusnya. Dari hasil data didaptkan
nilai tegangan dan nilai arus contohnya untuk I
498 V2 = 2876 R1pengukuran = 17.6 mA, I R1perhitungan = 17.5 mA dan I
R1 simulasi = 17.5 mA dan untuk tegangan V R1 pengukuran
V2 = 5.775 V
= 5.7 V, VR1 simulasi = 5.78 V, V R1 perhitungan = 5.775
Dari persamaan diatas kita bisa mencari nilai V3 V dapat kita lihat hasilnya sama yang mbedakan hanyalah
5.775 V3 =5
niali dibelakang koma. Perbedaan angka dibelakang koma
V3 = 0.775 V
Mencari niali arus : tersebut terjadi karena pada saat kita melakukan pengukuran
2 5.775
I R1 = = = 0.0175 A =17.5 mA hasilnya itu tidak ideal atau tidak sempurna karena pada saat
1 330
pengukuran bisa terjadi arus yang lost dan pengaruh dari nilai
toleransi resistor seperti yang saya sudah jelaskan sebelumnya
karena resitor-resistor yang ada di lab bisa saja nilai resitansi
VI. REFERENSI
sudah berkurang karena pengaruh sudah sering dipakai,
namun selama hasilnya masih dalam toleransi maka resitor [1] https://laporanrangkaianlistrikadaw.wordpress.com/
2017/02/26/analisis-rangkaian/diakses/tanggal
masih bisa digunakan. sedangkan saat perhitungan dan 19/11/2017/19.00 wib
simulasi kita tidak tau apakah resitor yang ada dalam [2] https://www.academia.edu/29789575/Analisa_Rangkian_
Listrik_Metoda_Node_Supernode_and_Metoda_Mesh_S
perhitungan dan simulasi sudah berkurang resistansinya, maka upermesh/19/11/2017/ 20.00 WIB
dari itu di tabel dapat kita lihat hasil antara simulsi dan [3] Hurtabarat,Mervin T, Petunjuk Praktikum Rangkaian
Elektrik, Bandung; Institut Teknologi Bandung
perhitungan itu sama namun mendekati sama dengan
pengukuran. Maka dapat kita katakan pada percobaan 2B kita
sudah melakukan percobaan dengan benar, baik itu dalam
merangkai rangkaian lalu di ukur , atau pun secara
perhitungan dan secara simulasi kita sudah melakukannya
dengan benar.

V. SIMPULAN
Dalam percobaan modul ketiga ini yaitu tentang
analisis rangakian, kita dapat memahami analisis
mesh , analisis node dan analisis supernode
Dalam percobaan ini kita juga dapat menganalisis
rangkaian kombinasi dengan anaslisis mesh dan
analisis node
Dalam percobaan ini kita dapat menggunakan
analisis Supernode
Dalam percobaan ini kita bisa mengukur nilai
tegangan dan arus dengan 3 cara yaitu secara
perhitungan, pengukuran dan simualsi
LAMPIRAN

Gambar 1-5 adalah percobaan 1A Analisis Mesh secara simulasi


Gambar nilai tegangan dan arus pada percobaan 1A

Gambar 1-4 adalah percobaan 1B Analisis Mesh secara simulasi


Gambar nilai tegangan dan arus pada percobaan 1B
Gambar 1-3 adalah percobaan 2A Analisis Node secara simulasi
Gamabar nilai tegangan dan arus pada percobaan 2A

Gambar mencari nilai tegangan simulasi analisis node

Gambar mencari nilai arus simulasi analisis node


Gambar 1-2 adalah nilai tegangan dan arus hasil simualsi analisis supernode

Anda mungkin juga menyukai