Anda di halaman 1dari 2

1.

Perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian yang dibentuk karena pihak yang satu telah
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan hak kebendaan dan pihak yang lain bersedia
untuk membayar harga yang diperjanjikan (Pasal 1457 KUHPerdata).
Obyek dari perjanjian jual beli adalah barang-barang tertentu yang dapat ditentukan
wujud dan jumlahnya serta tidak dilarang menurut hukum yang berlaku untuk
diperjualbelikan.
2. Sewa menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu
tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak yang terakhir itu
(perhatikan Pasal 1548 KUHPerdata).
3. Perjanjian tukar menukar adalah perjanjian timbal balik (Bilateral enitrael) maksudnya
suatu perjanjian yang memberikan hak dan kewajiban keada kedua belah
pihak.Perjanjian tukar menukar diatas dalam pasal 1541 sampai dengan pasal 1546 KUH
pendata.
4. Sewa Beli (hire purchase) adalah jual beli barang di mana penjual melaksanakan
penjualan barang dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh
pembeli dengan pelunasan atas harga barang yang telah disepakati bersama dan yang
diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut baru beralih dari
penjual kepada pembeli setelah jumlah harganya dibayar lunas oleh pembeli kepada
penjual.
5. Jual beli dengan angsuran adalah jual beli barang dimana penjual melaksanakan
penjualan barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh
pembeli dalam beberapa kali angsuran atas harga barang yang telah disepakati bersama
dan yang diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut beralih dari
penjual kepada pembeli pada saat barangnya diserahkan oleh penjual kepada pembeli.
6. Pasal 1694 KUHPerdata "Penitipan barang terjadi bila orang menerima barang orang lain
dengan janji untuk menyimpannya dan kemudian mengembalikannya dalam keadaan
yang sama.
7. pinjam-meminjam adalah persetujuan dengan mana pohak yang satu memberikan
kepada pihak yang lain sesuatu jumlah tentang barang-barang atau uang yang
menghabiskan karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan
mengembalikan dengan jumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula.
Ketentuan Pasal 1754 KUHPerdata tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang
meminjamkan sejumlah uang atau barang tertentu kepada pihak lain, ia akan member
kembali sejumlah uang yang sama sesuai dengan persetujuan yang disepakati.
8. Perjanjian Pinjam Pakai adalah perjanjian dimana pihak yang satu (orang yang
meminjamkan) memberikan suatu barang kepada pihak lain (Peminjam), untuk dipakai
secara cuma-cuma dengan syarat: Peminjam wajib mengembalikannya setelah barang
tersebut dipakai atau setelah lewatnya waktu tertentu seperti yang diperjanjikan.
9. Surat Kuasa adalah surat yang berisi tentang pemberian kuasa kepada seseorang untuk
mengurus sesuatu sedangkan Pemberian Kuasa (lastgeving, Bld) adalah pemberian
kewenangan kepada orang lain untuk melakukan perbuatan-perbuatan hukum atas nama
si pemberi kuasa.
Sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) pasal 1792 yang
dimaksud dengan pemberian kuasa yaitu:
suatu perjanjian dengan mana seseorang memberikan kekuasaan kepada seseorang lain
yang menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.
Yang perlu dicermati dan digarisbawahi dalam pengertian diatas adalah definisi menurut
KUH Perdata, dimana disitu terdapat kata-kata menyelenggarakan suatu urusan dan
kata-kata untuk atas namanya ditinjau dari sisi yuridis kata-kata menyelenggarakan
suatu urusan berarti bahwa disitu terdapat suatu perbuatan hukum yang akan
mengakibatkan akibat hukum tertentu sedangkan kata-kata untuk atas namanya
berarti adanya seserorang yang mewakilkan kepada orang lain untuk melakukan suatu
perbuatan tertentu

Anda mungkin juga menyukai