Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT UMUM

HARAPAN BERSAMA
Jalan P. Belitung No. 61 SINGKAWANG 79123
Telp. (0562) 631791

SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 066/SK-DIR/RSUHB/IX/2015

TENTANG
KEBIJAKAN SUPERVISI KEGIATAN PELAYANAN INSTALASI FARMASI
DI RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Harapan Bersama diperlukan penyelenggara supervisi kegiatan
pelayanan instalasi farmasi di
b. Bahwa agar kegiatan pelayanan instalasi farmasi oleh supervisi di Rumah
Sakit Umum Harapan Bersama dapat terlaksana dengan baik perlu
adanya kebijakan kepala Rumah Sakit Umum Harapan Bersama sebagai
landasan penyelenggaraan kegiatan supervisi pelayanan instalasi farmasi
di Rumah Sakit Umum Harapan Bersama
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
bperlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Harapan
Bersama.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tentang pekerjaan ke
Farmasian.
3. Permenkes No.58 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di
rumah sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Mengontrol kesesuaian pemilihan obat di Rumah Sakit Umum Harapan
Bersama yang merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional,
Formularium Rumah Sakit sedangkan pemilihan Alkes di Rumah Sakit
berdasarkan data pemakaian, Standar ISO dan daftar harga alat.
2. Memastikan sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa.
b. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Date Sheet (MSDS).
c. Harus mempunyai nomor izin edar.
d. Waktu kadaluarsa minimal 2 tahun kecuali sediaan farmasi alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia).
3. Memastikan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima
berdasarkan :
a. Ketepatan jumlah kemasan,kondisi kemasan seperti yang di isyaratkan
b. Kebenaran satuan dalam tiap kemasan.
c. Kebenaran jenis produk yang diterima tidak terlihat tanda-tanda
kerusakan.
d. Kebenaran identitas produk.
e. Penandaan yang jelas pada label, bungkus dan brosur.
f. Tidak terlihat kelaian warna, bentuk, kerusakan dan brosur.
g. Tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk.
h. Jangka waktu kadaluarsa minimal 2 tahun kecuali sediaan farmasi alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia).
4. Memastikan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan :
a. Alfabetis
b. Sistem FEFO dan FIFO
c. Bentuk sediaan
d. Suhu
e. Narkotik dan Psikotropik dalam lemari khusus dengan kunci ganda
f. Obat LASA (Look Alike Sound Like) secara terpisah
g. Obat High Alert dalam lemari khusus
5. Memastikan obat-obat tertentu telah mendapatkan :
a. Label LASA (Look Alike Sound Like) untuk obat-obat yang terlihat
sama dan terdengar mirip.
b. Label High Alert untuk obat-obat yang beresiko tinggi menyebabkan
bahaya bermakna kepada pasien jika obat digunakan secara salah.
6. Memastikan suhu terpantau di ruang penyimpanan obat dan lemari
pendingin untuk sediaan obat tertentu.
7. Memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai didistribusikan secara :
a. Unit Dose Dispensing untuk ruang tertentu
b. Floor stock
8. Memastikan penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai dilakukan dengan kriteria :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu dan telah kadaluarsa
b. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan
c. Dicabut izin edarnya dari BPOM RI
9. Memastikan Kesalahan obat telah dilaporkan dalam proses dan kerangka
waktu yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.
10. Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan ditinjau kembali apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Singkawang
Pada tanggal : 2 September 2015
Direktur Rumah Sakit Umum Harapan Bersama

dr. Veridiana, Sp.OG., Acp

Anda mungkin juga menyukai