Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN KELOMPOK LANSIA

TENTANG PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA


LANSIA DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
PUCANG GADING SEMARANG

Di susun oleh : Kelompok 10


1. Dewi Sinta W. K (G3A017074)
2. Laili Nurus Saniah (G3A017075)
3. Rani Risdhaningtyas (G3A017076)
4. Joko Sularsito (G3A017078)
5. Danu Wiharjo (G3A017079)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
A. LATAR BELAKANG
1. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Dengan bertambahnya usia dan fungsi sistem tubuh manusia yang
berubah, baik itu fisik, mental, sosial dan emosional. Hal ini akan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di usia lanjut. Psikologis
penuaan yang berhasil dicerminkan pada kemampuan individu lansia
beradaptasi terhadap kehidupan fisik, sosial dan emosional serta mencapai
kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup. Karena perubahan dalam
pola hidup tidak dapat dihindari sepanjang hidup, individu harus
memperlihatkan kemampuan untuk kembali bersemangat.
Lansia yang sakit akan mengancam kemandirian dan kualitas hidup
dengan membebani kemampuan melakukan perawatan personal dan tugas
sehari-hari. Berdasarkan datapengkajian yang dilakukan selama dua hari
dari tanggal 20 November 2017, pada pukul 09.30 13.00 WIB, di
Bangsal Dahlia, Rumah Pelayanan Lansia Pucang Gading Semarang di
peroleh data bahwa lebih dari 50% Penerima Manfaat (PM) menderita
penyakit dan keluhan yang berbeda beda, seperti hipertensi, reumatik,
gastritis dan penurunan fungsi sensori, diare, gangguan kulit, stress dan
lainnya.
Berdasarkan data diatas maka mahasiswa praktik profesi keperawatan
gerontik merasa perlu untuk memberikan penyuluhan kesehatan dengan
topik Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Lanjut Usia supaya Penerima
Manfaat (PM) memahami dan dapat melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat sehingga mampu mempertahankan kemandirian dan kualitas hidup
untuk mencapai kesejahteraan lansia.

2. Masalahkeperawatan
Defisit Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Lanjut Usia
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. DiagnosaKeperawatan
Defisit prilaku hidup sehat pada lanjut usia berhubungan dengan
kurangnya paparan informasi mengenai PHBS lansia.

2. TujuanUmum
PM mengetahui dan memahami tentang perilaku hidup sehat.

3. TujuanKhusus
a. PM dapat menjelaskan tentang pengertian pola hidup sehat.
b. PM dapat menyebutkan tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang
dianjurkan bagi lansia.
c. PM dapat menyebutkan tentang perilaku yang tidak dianjurkan bagi
lansia.
d. PM dapat menyebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat bagi
lansia.
e. PM dapat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat bagi lansia.

C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Pokok Bahasan : Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Hari/Tanggal : Kamis, 23 November 2017
3. Waktu : 10.00-11.00 WIB
4. Tempat : Ruang Dahlia Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Pucang Gading Semarang
5. Media : LCD dan proyektor
6. Pengorganisasian : Kelompok 10
Peran Tugas keterangan
Leader Memimpin pelaksanaan penkes Joko Sularsito
Fasilitator
I Memberi materi Danu Wiharjo
II Memandu pelaksanaan penkes Laili Nurus S
Observer Mengkondisikan situasi berlangsungnya Dewi Sinta W. K
penkes Rani Risdhaningtyas
7. Setting Tempat

A E

C D1 D2 D3 D4 D5 C

D6 D7 D8 D9 D10

D11 D12 D13 D14 D15

D16 D17 D18 D19 D20

Keterangan:

A : Fasilitator 1 (pemateri)

B : Ketua

C : Observer

D : Peserta

E : fasilitator 2 ( moderator dan notulen)

8. Kriteria Evaluasi:
a. Struktur
1) Pre planning disiapkan sesuai dengan masalah keperawatan yang
ada.
2) Kontrak waktu, mempertimbangkan kondisi PM.
3) Media dan alat yang dipilih tepat.
4) Materi penkes sesuai.

b. Proses
1) PM penkes yang berada di ruangan Dahlia
2) Kegiatan berlangsung di tempat dan waktu yang disepakati.
3) Tersedianya media dan alat.
4) Leader, fasilitator dan observer dapat melakukan kegiatan sampai
selesai.
5) 75 100% PM dapat mengikuti kegiatan sampai selesai.
6) Diakhir kegiatan dievaluasi jalannya kegiatan dan dilakukan
kontrak yang akan datang.

c. Hasil
1) Kegiatan akan dilaksanakan selama 60 menit sesuai jadwal.
2) PM dapat menyebutkan pengertian perilaku hidup bersih dan
sehat lansia.
3) PM dapat menjelaskan perilaku hidup bersih dan sehat yang
dianjurkan.
4) PM dapat menjelaskan perilaku hidup bersih dan sehat yang
dianjurkan.
5) PM dapat menyebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat.
D. LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat
(Suratno & Rismiati, 2001). Sedangkan menurut Kotler (2002), pola
hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan seseorang yang
di dukung oleh keinginan dan minat, serta bagaimana pikiran seseorang
dalam menjalaninya dan berinteraksi dengan linkungannya.

2. MANFAAT PERILAKU HIDUP SEHAT


Manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola hidup sehat pada
usia Lansia adalah hidup akan menjadi lebih taqwa dan tenang, tetap
ceria dan mengisi waktu luang, keberadaannya tetap diakui keluarga dan
masyarakat, kesegaran dan kebugaran tubuh tetap terpelihara, terhindar
dari kegemukan/ kekurusan dan penyakit yang berbahaya di masa tua,
penyakit jantung, hipertensi, paru-paru, dan kanker paruparu dapat
dicegah, mencegah keracunan obat dan efek ssamping lainnya,
mengurang stress, kecemasan dan membuat merasa awet muda,
hubungan harmonis tetap terpelihara, gangguan kesehatan dapat
diketahui dan diatasi sesegera mungkin.

3. PERILAKU HIDUP SEHAT YANG DIANJURKAN


a. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mau menerima keadaan, sabar, dan optimis serta meningkat rasa
percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan.
c. Menjalin hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama.
d. Olahraga ringan tiap hari.
e. Makan sedikit tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta
banyak minum.
f. Berhenti merokok dan minum minuman keras.
g. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter/ petugas kesehatan yang
lain.
h. Mengembangkan hobi sesuai kemampuan.
i. Tetap memelihara dan bergairah dalam kehidupan sex.
j. Memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur.

4. PERILAKU HIDUP SEHAT YANG TIDAK DIANJURKAN


a. Kurang berserah diri.
b. Pemarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa.
c. Menyendiri.
d. Kurang gerak.
e. Makan yang tidak teratur dan kurang tidur.
f. Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum minuman keras.
g. Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan.
h. Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan.
i. Menganggap kehidupan sex tidak diperlukan lagi dimasa tua.
j. Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA HIDUP SEHAT


Menurut Hanata (2010) faktor faktor penting yang mempengaruhi pola
hidup sehat pada Lansia antara lain:
a. Faktor Makanan
Usia tua sudah di mulai pada umur 40 tahun, karena perkembangan
fisik akan menurun, tapi perkembangan mental terus berlangsung.
Mulai saat itulah kita harus bisa menahan diri untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang hanya di sukai dan yang memberi
kepuasan, karena enak di mulut. Tapi memikirkan akibatnya dalam
tubuh, karena bukan lagi kesehatan jadi baik, tapi sudah membuat
penyakit di tubuh kita. Bagi lansia sebaiknya mengkonsumsi
makanan seperti sayuran segar yang di cuci bersih dengan pestisida,
buah segar, tahu, tempe yang berprotein tinggi. Terutama hati yang
banyak mengandung gizi seperti kalsium, fosfor, besi, vitamin A,
B1, B2, B12 dan vitamin C.
b. Faktor Istirahat
Istirahat yang cukup sangat di butuhkan dalam tubuh kita. Orang
lansia harus tidur lima sampai enam jam sehari. Banyak orang
kurang tidur jadi lemas, tidak ada semangat, lekas marah, dan stress.
Bila kita kurang tidur hendaknya di isi dengan ekstra makan. Dan
bila tidur terganggu perlu konsultasi ke dokter. Hobi untuk
menonton televise boleh saja, tapi jangan sampai larut malam.
c. Faktor Olahraga
Olahraga yang teratur apapun itu, baik untuk kesehatan kita seperti
senam, berenang, jalan kaki, yoga, waitangkung, taichi, dan lain-lain.
Berolahraga bersama orang lain lebih menguntungkan, karena dapat
bersosialisasi, berjumpa dengan temanteman, dan mendapat kenalan
baru, mengadakan kegiatan lainnya, seperti bisa berwisata dan
makan bersama. Kebanyakan olahraga dilakukan pada pagi hari
setelah subuh. Dimana udara masih bersih. Berolahraga dapat
menurunkan kecemasan dan mengurangi perasaan depresi dan
lowself esteem. Selain fisik sehat jiwa juga terisi, membuat kita
merasa muda dan sehat di usia tua.
d. Faktor Perilaku
1) Pengertian Perilaku
Pengertian perilaku dibatasi sebagai keadaan jiwa (berpendapat,
berfikir, bersikap dan sebagainya) untuk memberikan responsi
terhadap situasi di luar subyek tersebut, yang bersifat pasif
(tanpa tindakan) dan dapat juga bersifat aktif (dengan tindakan
dan action) (Notoatmodjo, 2003). Sebelum seseorang
menghadapi perilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan sebagai berikut: Awareness Yaitu orang
tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus (obyek), Interest Yaitu orang mulai tertarik
terhadap stimulus, Evaluation Yaitu menimbang nimbang
terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, Trial
Yaitu orang telah mencoba perilaku baru, Adaption Yaitu orang
mulai berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus (Notoadmojo,2003).
2) Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu reaksi seseorang
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta
lingkungan. Respon atau reaksi manusia dapat bersifat pasif
(pengetahuan, persepsi dan sikap) serta dapat bersifat aktif
(tindakan yang nyata). Menurut Budioro (2000), perilaku
kesehatan mencakup.
a) Perilaku seseorang terhadap sakit atau penyakit Yaitu
bagaimana manusia berespon baik secara pasif maupun
aktif yang dilakukan sehubungan dengan sakit atau penyakit
tersebut. Perilaku terhadap sakit atau penyakit sesuai
dengan tingkat-tingkat pencegahan penyakit yang meliputi :
1. Perilaku sehubungan dengan peningkatan kesehatan
(health promotion behavior), misalnya makanan
bergizi, olah raga, dan sebagainya.
2. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention
behavior)
3. Perilaku sehubungan dengan pencarian pertolongan
pengobatan (health seeking behavior), yaitu perilaku
untuk melakukan atau mencari pengobatan ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
4. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan
(health rehabilitation behavior), yaitu perilaku yang
berhubungan dengan pemulihan kesehatan setelah
sembuh dari suatu penyakit.
b) Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan Merupakan
respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik
terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas
kesehatan dan obat obatan yang terwujud dalam
pengetahuan, persepsi, sikap, penggunaan fasilitas, petugas
dan obat obatan.
c) Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior)
Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan
praktek terhadap makna serta unsur yang terkandung di
dalamnya, pengolahan makanan dan sehubungan dengan
kebutuhan.
d) Perilaku terhadap lingkungan (environmental health
behavior)
Merupakan respon seseorang terhadap lingkungan sebagai
determinan kesehatan manusia. Dalam perkembangannya
untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan, maka
domain tersebut diatas dibedakan menjadi pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude), dan praktek/tindakan
(practice/action).

E. DAFTAR RUJUKAN
Budoro, S. (2000). Terapi dan ramuan tradisional untuk hipertensi. Jakarta :
Agro Medika Pustaka.
Hanata, Rizki. (2010). Pola Hidup Sehat untuk Lansia. Jakarta: CV. Toga
Putra.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Promosi dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: PT. Rineka cipta.
Rismiati, Suratno. 2001: 174p. Gaya hidup. Jakarta : Universitas Penetra

Anda mungkin juga menyukai