Anda di halaman 1dari 4

prosedur pelayanan rawat inap

untuk pasien asuransi dan non


asuransi
Senin, 09 Mei 2016
Pelayanan Rawat inap pasien asuransi dan non asuransi
A. Pengertian

Pelayanan rawat inap adalah suatu kelompok pelayanan kesehatan yang terdapat di RS yang merupakan
gabungan dari beberapa fungsi pelayanan kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang
perlu pengangan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya. Rawat inap adalah pelayanan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan
menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan RS pemerintah dan swasta, serta puskesmas dan
rumah bersalin yang oleh karena penakitnya penderita harus menginap dan mengalami tingkat
transformasi, yaitu sejak masuk rungan perawatan hingga pasien dinyatakan boleh pulang.

B. Tujuan Pelayanan Rawat Inap

Adapun tujuan pelayanan rawat inap yaitu :


1. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari - hari sehubungan dengan
penyembuhan penyakitnya.
2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara unit maupun antara
profesi.
3. Menyediakan tempat atau latihan, dan praktek bagi siswa perawat.
4. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan keterampilannya
dalam hal keperawatan.
5. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya gagasan yang
kreatif.
6. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode keperawatan yang
dipergunakan untuk usaha peningkatan.
7. Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan atau perbaikan praktek
keperawatan dipergunakan.
C. Standar Minimal Rawat Inap di Rumah Sakit

Standar pelayanan rawat inap di RS adalah sebagai berikut :


1. Pemberian layanan rawat inap adalah dokter spesialis, dan perawat dengan minimal
pendidikan D3
2. Penanggung Jawab pasien rawat inap 100% adalah dokter
3. Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan
bedah.
4. Jam kunjungan dokter spesialis adalah pukul 08.00 - 14.00 setiap hari kerja.
5. Kejadian infeksi paska operasi kurang dari 1,5 %
6. Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5%
7. Kematian pasien lebih dari 48 jam: kurang dari 0,24%
8. Kejadian pulang paksa kurang dari 5%
9. kepuasaan pelanggan lebih dari 90%

D. Indikator

Mutu pelayanan Rs makin dituntut, karena perkembangan yang makin maju dari masyarakat. Apabila
dalam kondisi serba mahal dan serba cepat, mutu pelayanan langsung atau tidak akan dilihat. Mutu
pelayanan RS itu sulit, tetapi apapun yang terjadi harus tetap di upayakan agar dapat secara bertahap
adanya peningkatan mutu.

Aspek Mutu Indikator Kesepakatan Pemantauan

1. Klinis 1. Jumlah decubitus 0% Observasi


2. Infeksi suntikan 0%
3. Infus habis 0%
4. Gagal pemasangan infus < 2%
5. Luka yang bernanah di RS < 2%

2. Efisiensi 1. Kegagalan pemakaian abocath < 5% Perhitungan


2. Termometer pecah 5%
3. Alkohol, betadin tumpah 2%
4. Alat hilang 2%
5. Alat rusak karena salah pakai 5%

3. Keselamatan 1. Salah obat 0% Observasi


pasien 2. Salah dosis 0%
3. Salah jenis penyuntikan 0%
4. Jatuh dari tempat tidur 0%
5. Jatuh dari blankar 0%

4. Kepuasaan 1. Pemberian Informasi 80% Survei


pasien 2. Keramahan petugas 80%
3. Kenyamanan ruangan 80%
4. Kebersihan ruangan 80%

E. Prosedur Pelayanan Rawat Inap di RS

Alur proses pelayanan pasien unit rawat inap akan mengikuti alur sebagai berikut :
1. Bagian penerimaan pasien (admission departement)
2. Ruang Perawatan
3. Bagian Administrasi dan keuangan
Alurnya adalah :
1. Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas indikasi medis akan mendapatkan surat
perintah rawat inap dari dokter spesialis RS atau dari UGD.
2. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian pendaftaran
untuk konfirmasi ruangan sesuai hak peserta dengan membawa KTP asli dan fotocopy sehingga
peserta bisa langsung dirawat.
3. Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka yang bersangkutan berhak dirawat
1 kelas diatas atau dibawah haknya. selanjutnya peserta dapat pindah menempati kamar sesuai
haknya dan bila terdapat selisih biaya yang timbul maka peserta membayar selisih biaya
perawatan.
4. Bagian pendaftaran rawat inap di RS akan menerbitkan surat keterangan perawatan RS
dan selanjutnya akan diteruskan ke kantor cabang PT Jamsostek (persero) dapat melalui faksimili
agar segera dapat diterbitkan.
5. Bidang pelayanan atau bidang pelayanan JPK kantor cabang PT jamsostek akan
menerbitkan surat jaminann rawat inap berdasarkan surat keterangan perawatan RS dan akan
dikirim melalui faksimili ke RS. surat jaminan harus sudah diurus selambat - lambatnya 2x24 jam
terhitung peserta rawat inap di RS.
6. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau tindakan
medis , maka yang bersangkutan harus menandatangani surat bukti pemeriksaan dan tindakan
setiap kali dilakukan.
7. Setiap selesai rawat inap, peserta atau orang tua peserta bersangkutan harus
menandatangani surat bukti rawat inap dan pasien akan mendapatkan perintah untuk kontrol
kembali ke spesialis yang bersangkutan.
8. Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis ke dokter PPK
1 untuk mendapatkan surat rujukan PPK 1 ke dokter spesialis di RS yang ditunjuk.
9. Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS.
10. Jawaban rujukan dari dokter spesialis dapat diberikan kembali kepada dokter keluarga di
PPK 1.
F. Klasifikasi Rawat Inap di Rumah Sakit

Klasifikasi rawat inap di RS yaitu sebagai berikut :


1. Klasifikasi perawatan rumah sakit telah ditetapkan berdasarkan tingkat fasilitas
pelayanan yang disediakan oleh RS, yaitu seperti berikut : kelas utama (termasuk VIP), Kelas I,
Kelas II dan kelas III.
2. Klasifikasi pasien berdasarkan kedatangannya : Pasien baru, Pasien lama.
3. Klasifikasi pasien berdasarkan pengirimnya : dikirim oleh dokter RS, dikirim oleh dokter
luar, Rujukan dari puskesmas dan RS lain, Datang atas kemauan sendiri.
Pelayanan rawat inap di RS meliputi :
1. Kamar perawatan ; kelas II RSU pemerintah, atau kelas III di RS
TNI/Polri/BUMN/swasta
2. Lama hari rawat ditanggung 60 hari/kasus/tahun kalender, termasuk 20 hari
hari/kasus/tahun kalender untuk perawatan khusus.
3. Visit dokter yang merawat maksimum 1x sehari
4. Konsultan medis spesialis yang diperlukan secara medis
5. pemberian obat - obatan sesuai indikasi medis yang merujuk pada standar obat JPK
Jamsostek (persero)
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik seperti laboratorium, rontgen, elektromedis, dan
patologi
7. Tindakan medis
8. Perawatan khusus (ICCU,ICU,HCU,NICU, dan ICU anak)
9. Operasi sesuai klasifikasi operasi dengan penyetaraan setinggi - tingginya setara dengan
operasi besar
10. Alat kesehatan tidak habis pakai ditanggung oleh PT jamsostek sebesar 60% nilai barang,
atau setinggi - tingginya Rp 500.000, sisanya di tanggung oleh peserta.
Standar pasien rawat inap dibagi dalam 3 kelompok :
1. pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tidak akan menambah gawat
penyakitnya
2. pasien yang urgen tetapi tidak gawat darurat dapat dimaksudkan ke dalam daftar tunggu
3. pasien gawat darurat langsung dirawat.
Standar Minimal dalam Pelayanan Rawat Jalan dan
Rawat Inap di Rumah Sakit
Posted by: iban upkp2 on March 15, 2013 in Pelayanan Publik, Uncategorized Leave a comment

Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar


Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan adalah sebagai berikut:
1. Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
2. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit dalam,
klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari Jumat pukul
08.00 11.00.
4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
Standar minimal rawat inap di rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Pemberian layanan rawat inap adalah Dokter spesialis, dan perawat dengan minimal pendidikan
D3.
2. Penanggungjawab pasien rawat inap 100 % adalah dokter.
3. Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.
4. Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00 14.00 setiap hari kerja.
5. Kejadian infeksi paska operasi kurang dari 1,5 %.
6. Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 %.
7. Kematian pasien lebih dari 48 jam : kurang dari 0,24 %.
8. Kejadian pulang paksa kurang dari 5 %.
9. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
Share !

Anda mungkin juga menyukai