Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran
kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil
dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi
keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri
maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk
mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu
analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai
manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun
sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu
perusahaan.
Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui
keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan kita bisa menggunakan
analisis rasio seperti : rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan
rasio harga pasar selain itu bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du
pont, common size, perbandingan dan sebagainya untuk menganalisa suatu
perusahaan tersebut.
Oleh sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk
mengkaji laporan keuangan suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau
pun pengambilan keputusan.

B. Tujuan Masalah
Dari penjelasan diatas dapat diamabil tujuan masalah sebagai berikut:
1. Dapat menegtahui fungsi dan laporan keuangan
2. Dapat Mengetahui Teknik analisa laporan keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (IAI,
2007) tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pengguna laporan yang berguna untuk membuat keputusan
ekonomi dan menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen
atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Untuk
mencapai tujuan ini, laporan keuangan memberikan informasi tentang
perusahaan yang meliputi: (1) aset; (2) kewajiban; (3) modal/ekuitas; (4)
pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; dan (5) arus kas.
Accounting Principles Board Statement No. 4 (dalam Belkaoui, 2006,
h.212) mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi 3 yaitu tujuan
khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, dan menempatkan mereka di
bawah suatu kumpulan pembahasan. Tujuan-tujuan ini dapat diringkas
sebagai berikut:1
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber
kekuatan ekonomi dan kewajiban bisnis untuk mengevaluasi
keuntungan dan kerugian, menunjukkan pendanaan dan investasi,
evaluasi kemampuan untuk memenuhi komitmennya, menunjukkan
berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan
sumber daya bersih dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

1
Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 98.

2
membuat keuntungan agar dapat menyajikan harapan pengembangan
dividen kepada investor; menunjukkan kemampuan operasi
perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, menyediakan
lapangan kerja bagi karyawankaryawannya, membayar pajak, dan
menghasilkan dana untuk ekspansi bisnis; memberikan informasi
untuk perencanaan dan pengendalian terhadap manajemen;
menyajikan keuntungan jangka panjang.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi pendapatan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang diperlukan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan
pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan
Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:2
a. Relevansi, yang berarti pemilihan informasi yang memiliki
kemungkinan terbesar untuk memberikan bantuan kepada pengguna
dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi yang jelas,
namun pengguna harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung
olehpengukuran yang independen, dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
d. Netralitas, yang berarti bahwa informasi akuntansi yang ditujukan
kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukan kebutuhan khusus dari
pengguna pengguna tertentu.
e. Ketepatan waktu, yang berarti komunikasi informasi secara lebih
awal, untuk menghindari keterlambatan atau penundaan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.

2
Erhans Anggawirya, Akuntansi 1, (Jakarta: Ercontara Rajawali, 2000), hlm. 29

3
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti
perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh
perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang berarti sudah dilaporkannya semua informasi yang
secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

B. Fungsi Laporan Keuangan Secara Singkat


Fungsi Laporan Keuangan Singkat. Laporan keuangan adalah gambaran
tetang kondisi keuangan perusahaan secara nyata. Mungkin itulah fungsi
secara singkat untuk di jelaskan. Tentunya pembuatan laporan keuangan
tersebut tidak di buat tanpa tujuan yang jelas. Fungsi laporan keuangan
memiliki persamaan definisi dengan Kegunaan Informasi Akuntansi. Jika kita
ingin memilah secara detail dan terperinci maka Fungsi Laporan keuangan
atau manfaat informasi akuntansi dapat di bagi menjadi :
a. Menyusun Perencanaan Kegiatan Perusahaan
b. Mengendalikan Perusahaan
c. Dasar Pembuatan Keputusan Dalam Perusahaan
d. Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak Ekstern
Melihat ke 4 poin di atas mari kita coba mendefinisakan satu persatu.
1. Menyusun Perencanaan Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan memberikan sebuah informasi yang berisi tentang
kemampuan dari perusahaan untuk mengerjakan sebuah perkerjaan.
Kemampuan yang dimaksud adalah dari segi dana / keuangan. Tentunya
gambaran tersebut akan mampu membuat perusahaan untuk
merencanakan sebuah kegiatan yang menurut manajemen cocok untuk di
laksanakan dan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Tujuannya
tentu adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena
menjalankan pekerjaan yang pada pertengahan kehabisan dana dan
akhirnya merugikan perusahaan.

4
2. Mengendalikan Perusahaan
Selain itu laporan keuangan juga memberikan sebuah gambaran akan
beberapa faktor yang mungkin timbul di masa yang akan datang.
Gambaran tersebut akan memudahkan pihak manajemen perusahan untuk
mempertimbangkan langkah selanjutnya. Misalnya melihat kondisi
perusahaan banyak piutang yang tertunggak, tentu pihak perusahaan akan
berusaha untuk mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi penjualan
kredit dan meningkatkan penagihan.
3. Dasar Pembuatan Keputusan Dalam Perusahaan
Hampir sama dengan kedua point di atas bahwa dengan adanya laporan
keuangan akan memudahkan pihak manajemen untuk mengambil
tindakan, perencanaan yang kemudian di tetapkan menjadi sebuah
keputusan atas kelanjutan perusahaan.
4. Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak Ekstern
Setiap perusahaan akan memiliki keterkaitan dengan pihak luar (ekstern).
Misalnya saja dengan pihak yang ingin investasi ke perusahaan, atau
pihak pemberi pinjaman seperti bank tentu ingin melihat laporan
keuangan yang dimiliki perusahaan. Disinilah fungsi laporan keuangan
sebagai pertimbangan. Sedangkan untuk fungsi pertanggung jawaban
adalah misalnya pada pihak pajak yang membutuhkan laporan keuangan
untuk menghitung pajak perusahaan.
Nah, itulah 4 point dari Fungsi Laporan Keuangan, Semoga membantu
dan jangan lupa baca juga artikel Manfaat Penyelenggaraan Akuntansi !

C. Teknik Dalam Analisa Laporan Keuangan


1. Tujuan Analisa
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau
kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan
perhatian oleh penganalisa adalah :
2. Likwiditas

5
Menunjukkan kemampuan suatu usaha perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi./kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
Kebalikannya yaitu ilikwid atau perusahaan tidak dapat segera memenuhi
kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya digolongkan
menjadi 2 :
a. Kemampuan keuangan yang berhubungan dengan pihak luar
perusahaan (kreditur).disebut dengan likwiditas badan usaha.
b. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern
perusahaan)/ likwiditas perusahaan.
3. Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik kewajiban
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan dikatakan
solvabilitas apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva / kekayaan
yang cukup untuk membayar semua hutang. Ketika aktiva tidak cukup/
lebih kecil daripada jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam
keadaan insolvabel.
Dalam hubungan antara likwiditas dan solvabilitas ada empat
kemungkinan yang dapat dialami perusahaan :
a. Perusahaan yang likwid dan solvabel
b. Perusahaan yang likwid tetapi insolvabel
c. Perusahaan yang illikwid dan insovabel
d. Perusahaan yang illikwid tetapi solvable
Baik perusahaan yang insolvabel maupun yang illikwid
menunjukkan keadaan keuangan yang kurang baik,karena keduanya pada
suatu waktu akan menhadapi kesulitan keuangan. Perusahaan yang dilikwid
akan segera mengalami kesulitan keuangan walaupun perusahaan tersebut
dalam keadaan solvabel. Sebaliknya kalau perusahaan dalam keadaan

6
insolvabel tetapi likwid tidak segera akan mengalami kesulitan keuangan,
dan kesulitan keuangan baru timbul kalau perusahaan itu dibubarkan.
1. Rentabilitas/profitability
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan
dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan
aktivanya secara produktif. Dapat dibandingkan dengan laba yang
diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva / jumlah modal
perusahaan.
Modal dapat berupa modal sendiri dan dari kreditur (modal asing). Dengan
adanya dua sumber modal tersebut, maka dapat dihitung dengan dua cara :
1. Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang
digunakan (modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan
rentabilitas ekonomi
2. Perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan
dengan jumlah modal sendiri yang dimasukka oleh pemilik
perusahaan tersebut. Yang disebut rentabilitas modal sendiri atau
tentabilitas usaha.
Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur effisiensi penggunaan
modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba
dengan modal yang digunakan dalam operasi,. Karena rentabilitas tinggi
lebih penting dari pada keutungan besar.3
1. Stabilitas usaha
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
dengan stabil, diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang- hutangnya dan
akhirnya membayar kembali hutang-hutangnya tersebut tepat waktu.
Serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividend secara teratur

3
RA. Supriyono, Teori Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1985), hlm. 148.

7
kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis
keuangan.
Faktor yang penting bagi kreditur adalah rentabilitas, karena
rentabilitas merupakan jaminan yang utama bagi para kreditur tersebut
dengan tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisa
dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan
dengan menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat sesuai dengan
tujuan analisa.
1. Prosedur Analisa
Untuk dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang
memuskan maka perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan
tersebut. Bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada
keseragaman diantara perusahaan industri maupun perdagangan,
sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan
suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain.
Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena :
a. Laporan trsebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan
management dengan maksud laporan keuangan.
b. Perbedaan pendapat di antara mereka yang menyusun laporan
tersebut.
c. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman dari akuntan yang
menyusun laporan keuangan.
d. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan
(terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima
umum atau lazim digunakan.
Setelah mempelajari /menyusun laporan keuangan, kemudian
mengadakan perhitungan- perhitungan, analisa dan interprestasi dengan
menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan
analisa.

8
a. Metode dan Teknik Analisa
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan
mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan
keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari
masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari
beberapa metode untuk satu perusahaan tertentu, atau dibandingkan
dengan alat-alat pembanding lainnya. Missalnya dibandingkan
dengan laporan keuangan yang di budgetkan atau dengan laporan
keuangan perusahaan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih
mengerti. Pertama analisis harus mengorganisir atau mengumpulkan
data yang diperlukan, mengukur kemudian menganalisa dan
menginterprestasikan sehingga data tersebut jadi lebih berarti.
Dua metode yang digunakan oleh penganalisa laporan keuangan. Yaitu
a. Analisa horizontal
Analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan
untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan
diketahui perkembangannya. Disebut juga dengan metode analisa
dinamis.
b. Analisa vertical
Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu
periode atau satu saat saja, dengan membandingkan antara pos
yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan
tersebut, sehingga akan diketahui dengan keuntungan atau hasil
operasi pada saat itu saja. Disebut juga dengan analisa statis karena
kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja
tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisa yang digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah
sebagai berikut :
Analisa perbandingan laporan keuangan

9
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan
laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan:
1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
4. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
5. Prosentase dari total
Analisa dengan metode ini akan dapat diketahui perubahan-
perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memperlukan
penelitian lebih lanjut.
1. Trend atau tendensi posisi kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase (trend presentage analysis) adalah suatu
metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari keadaan
keuangan, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
2. Laporan dengan prosentase perkomponen atau common size
statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase
investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga
untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi per
ongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualan.
3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa
untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan modal kerja /
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam
periode tertentu.
4. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis),
adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan uang kas selama periode tertentu.
5. Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

10
6. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu
analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu
perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba
kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode
tertentu.
7. Analisa Break-even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat
penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan
tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh
keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui
berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat
penjualan.
Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, kesemuanya
adalah permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk
menganalisa laporan keuangan, dan setiap ,metode analisa
mempunyai tujuan yang sama, untuk membuat agar data dapat lebih
dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Analisis Perbandingan
Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada
suatu saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan
menunjukkan aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua
tanggal atau lebih untuk satu perusahaan, atau pada tanggal tertentu
untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan membandingkan neraca
dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan
yang terjadi.
Perubahan penting diketahui karena akan menunjukkan sampai
seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dimana
perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin
disebabkan karena :

11
1. Laba/rugi yang bersifat operasionil maupun yang incidental
2. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk
aktiva
3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan
bentuk hutang yang satu dengan yang lainnya.
4. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal
saham (adanya penambahan modal atau pengurangan modal)
laporan rugi laba menunjukkan penghasilan-penghasilan yang
diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang terjadi serta laba atau rugi
netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode
tertentu, sehingga laporan keuangan rugi laba yang
diperbandingkan menunjukkan penghasilan. Biaya, laba atau rugi
netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih.
Laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan dari
laporan-laporan selama beberapa periode, maka analisa yang demikian
dinamakan analisa horizontal atau analisa dinamis. Apabila laporan
keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode saja, analisa yang
demikian itu disebut dengan analisa vertical atau analisa statis.
Dengan menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa
yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang
diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan
tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam
metode analisa pembandingan ini dapat ditunjukkan dalam :
1. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
5. Dinyatakan dalam prosentase dari total

12
Keuntungan utama dapat diketahui pertambahan atau pengurangan
ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas, dan
dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut dan
menunjukkan sampai beberapa jauh perkembangan keadaan keuangan
perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai.
Prosentase dapat dihitung dengan membagi jumlah pertambahan
atau pengurangan dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam
laporan tahun sebelumnya atau yang dijadikan pembanding (tahun dasar).
Apabila data tahun pembandingnya kosong atau negative maka
perubahan dalam prosentase tidak dapat ditentukan, begitu pula kalau
data yang dibandingkan negative maka prosentase perubahan tidak dapat
ditentukan, tetapi kalau data pembandingnya data nilainya sedang data
yang diperbandingkan kosong maka perubahan dalam prosentase masih
dapat ditentukan.
Ratio dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari tahun
yang diperbandingkan daengan tahun pembanding atau tahun dasar.
Prosentase dari total dihitung dengan cara membagi msaing-masing pos
aktiva dengan jumlah aktivanya dan masing-masing pos pasiva dibagi
dengan jumlah pasiva, sedangkan pos-pos biaya dibagi dengan jumlah
penjualan bersih.
Perbandingan laporan keuangan yang menunjukkan data
absolutnya saja maka kita akan mengalami kesulitan, karena sulit untuk
mengetahui adanya hubungan-hubungan ataupun perubahan-perubahan
yang penting diantara data-data tersebut. Oleh karena itu di dalam
perbandingan ditunjukkan juga kenaikan atau penurunan dalam jumlah
rupiah.
Besarnya perubahan dalam jumlah rupiah dari tahun ke tahun
sebaiknya juga diikuti dengan menentukan perubahan relatifnya yang
dinyatakan dalam prosentase, sehingga kita mengetahui proporsi
perubahan yang terjadi. Ratio yang lebih dari satu berarti bahwa dalam
tahun yang dibandingkan lebih besar daripada jumlah dalam tahun

13
pembanding atau menunjukkan adanya kenaikan, sebaliknya kalau ratio
lebih rendah daripada satu berarti ada penurunan. Dengan diketahui
prosentase dari total untuk masing-masing pos maka akan diketahui pula
perubahan proporsi masing-masing pos tersebut dari period ke periode
berikutnya.
1. Tahun Pembanding
Laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca
atau laporan rugi laba dari dua periode, atau antara neraca dan laporan
rugi laba yang direncanakan (budget) dengan realisasinya maka
penentuan data pembandingnya tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu
bahwa data tahun sebelumnya atau data menurut budget yang
digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau data/laporan keuangan
yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun, maka yang
digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar) dengan cara
sebagai berikut :
a. Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding.
b. Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun
sebelumnya.
c. Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif
seluruh periode yang bersangkutan. Akan bermanfaat sekali apabila
diterapkan pada laporan rugi-laba, karena penganalisa akan dapat
mengetahui rata-rata dari beberapa tahun dan dapat menentukan
jumlah-jumlah atau pos2 mana yang menyimpang dari jumlah rata-
rata, dan dapat segera mencari faktor-faktor penyebabnya.
Setelah diadakan perhitungan terhadap data yang diperoleh, maka
langkah berikutnya dilakukan analisa terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi. Langkah dalam analisa ini dimulai dari analisa terhadap
perubahan jumlah totalnya, kemudian analisa terhadap perubahan sub
total dan kemudian diadakan analisa terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi dalam masing-masing pos, dengan membandingkan atau

14
menghubungkan antara perubahan yang satu dengan yang lainnya
sehingga akan terjadi dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisa.
Jika laporan keuangan yang akan disajikan secara bulanan atau
kwartalan, maka pembandingnya dapat dilakukan secara bulanan ataupun
kwartalan. Data pembanding dapat diambil dari bulan-bulan atau kwartal
yang sama dari tahun sebelumnya atau dengan memperbandingkan antara
bulan atau kwartal yang satu dengan bulan atau kwartal lain dalam tahun
yang sama.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari
kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan
yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun
entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui
Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-
analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai manajemen
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor
jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.

B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah yang dapat kami paparkan dalam
memenuhi tugas. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun sangat kami harapkan guna menambah kesempurnaan kita
dalam menambah wawasan serta dalam rangka menambah ilmu.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anggawirya, Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.


Harahap, Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hartanto, D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia..
Ikatan Akuntan Indonesia.1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Jauhari, Heri.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
.

17
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah , Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan Laporan Keuangan dan Analisa
Keuangan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, Maret 2017


Kelompok 5

i
18
LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISA KEUANGAN

MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Manajemen Keuangan

Disusun Oleh:
Kelompok: 5
1. Eet Anggraini
2. Candra Irawan

Dosen Pembimbing:
MURSAL, M.A

MAHASISWA FAKULTAS SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN


SYARIAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)KERINCI
T.A.2017/2018

19
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................
B. Tujuan Masalah ........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi dan laporan keuangan ...................................................
B. Teknik analisa laporan keuangan .............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFATR PUSTAKA

ii
20
21

Anda mungkin juga menyukai