28 Desember 2014
postingan perdana rumah kreativ akan sedikit membahas tentang produk kerajinan yang akan
dibuat
untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan sovenir kita dapat menggunakan berbagai
macam bahan mulai dari yang masih baru sampai barang bekas
seperti kain,kayu,plastik,logam dan bahan fiber
nah untuk kali ini rumah kreativ akan membahas bagaimana caranya membuat kerajinan dari
bahan fiber yaitu "Resin"
3. katalis resin
disebut namanya katalis, ibarat jika mau membuat kopi katalis adalah sendoknya, jadi katalis
bisa diartikan bahan kimia yang mendukung untuk mempercepat proses reaksinya. katalis resin
umumnya berwarna bening. jadi katalis resin digunakan untuk mempercepat proses pengeringan
dan pengerasan adonan resin bening atau resin keruh.
6. Talk
Talk digunakan untuk membuat campuran pada resin keruh, sehingga bahan menjadi lebih
banyak dan tentunya akan menghemat biaya produksi. sehingga kita tidak perlu membuat banyak
bahan untuk membuat satu model yang akan dibentuk.
7. Vaseline
Vaseline digunakan untuk mengoles cetakan agar tidak lengket, seperti mengoleskan mentega
pada cetakan kue sebelum adonan kue dituangkan kedalam cetakan. sehingga pada waktu adonan
telah mengeras jadi lebih mudah untuk dilepaskan.
8. Bubuk Gypsum
bubuk gypsum ini mungkin sudah banyak yang kenal, tetapi fungsinya disini digunakan untuk
membuat mattras karena sifat bahanya yang keras, sehingga cetakan akan menjadi solid dan
tidak mudah goyah, hal ini untuk mengantisipasi agar saat adonan dituangkan dan mengalami
proses pengerasan tidak bergeser atau berubah bentuk.
9. Air
air yang digunakan adalah air biasa, atau air keran. digunakan untuk mencapur bubuk gypsum
menjadi adonan sehingga menjadi lebih mudah dibentuk menjadi cangkang.
salam Kreativ
majenang 28/12/2014
Fiberglass atau serat kaca telah dikenal orang sejak lama, dan bahkan peralatan-peralatan yang
terbuat dari kaca mulai dibuat sejak awal abad ke 18. Mulai akhir tahun 1930-an, Fiberglass
dikembangkan melalui proses filament berkelanjutan (continuous filament proses) sehingga
mempunyai sifat-sifat yang memenuhi syarat untuk bahan industri, seperti kekuatannya tinggi,
elastis, dan tahan terhadap temperature tinggi.Membayangkan peralatan-peralatan yang terbuat
dari kaca (glass), kebanyakan orang akan beranggapan bahwa peralatan tersebut pasti akan mudah
pecah. Akan tetapi melalui proses penekanan, cairan atau bubuk kaca diubah menjadi bentuk serat
akan membentuk bahan tersebut dari bahan yang mudah pecah (brittle materials) menjadi bahan
yang mempunyai kekuatan tinggi (strong materials). Manakala kaca (glass) diubah dari bentuk
cair atau bubuk menjadi bentuk serat (fiber), kekuatannya akan meningkat secara tajam.
Fiberglass atau Komposit adalah sebuah campuran dari dua atau lebih bahan yang memiliki sifat
ditingkatkan keunggulan dari bahan individu pembentuknya. Secara khusus dalam komposit,
polimer selalu diperkuat dengan serat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan material yang
memiliki kekuatan lebih tinggi dan atau kekakuan lebih dari polimer aslinya.
Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam sebagai bahan
utama dan 5 macam sebagai bahan finishing, diantaranya : erosil, pigmen, resin, katalis, talk,
mat, Ropping, aseton, PVA, mirror,cobalt, dan dempul.
1. Erosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi sebagai
perekat mat agar fiberglass menjadikuat dan tidak mudah patah/pecah.
2. Resin
Berbentuk cairan kental, bening sedikit berwarna merah/hijau. Resin mempunyai beberapa type
dari yang keruh, berwarna hingga yang bening dengan berbagai kelebihannya seperti kekerasan,
lentur, kekuatan dll. Selain itu harganyapun bervariasi.Bahan ini berujud cairan kental seperti
lem, berkelir hitam atau bening.Berfungsi untuk mengencerkan semua bahan yang akan
dicampur. Resin mempunyai beberapa tipe dari yang keruh, berwarna hingga yang bening
dengan berbagai kelebihannya seperti kekerasan, lentur, kekuatan dan lain-lain. Selain itu
harganya-pun bervariasi.
3. Katalis
Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsinya sebagai katalisator agar resin
lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit saja tergantung pada jenis resin yang
digunakan. Selain itu umur resin juga mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya
resin yang sudah lama dan mengental akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan
dengan resin baru yang masih encer.Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat.
Fungsinya sebagai katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup
sedikit saja tergantung pada jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga
mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan mengental
akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan dengan resin baru yang masih encer.
Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan dengan resin. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan
katalisnya 1/40 liter.
4. Matt
Matt adalah sebutan untuk serat (fiber) yang berwarna putih dengan susunan tidak beraturan.
Fungsinya sebagai penguat resin terutama pada pembuatan lembaran agar tidak mudah
retak/pecah.Matt ini juga digunakan sebagai pelapis agar lapisan fiberglass menjadi tebal.Bahan
ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus
sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis
campuran/adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan
mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
5. Ropping
Istilah ropping digunakan untuk serat halus berwarna putih yang susunannya beraturan seperti
serat pada karung. Ropping berbentuk lebih tebal dan lebih kuat dari matt. Dalam aplikasinya
lebih banyak digunakan untuk membuat body kapal atau yang membutuhkan kekuatan ekstra.
6. Talc
Talc berbentuk serbuk putih seperti bedak yang dicampurkan dengan resin berfungsi seperti
dempul. Aplikasi dempul resin ini bisa digunakan untuk penghalus permukaan fiber atau
sebaliknya untuk membuat detil dalam relief.Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa bubuk
berwarna putih seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan agak
lentur.
7. Pigmen
Pigmen adalah pewarna resin berupa pasta. Penggunaannya harus dicampur dengan resin terlebih
dahulu. Warna pigmen bermacam-macam tetapi untuk pembuatan rockwork sebaiknya
digunakan warna dasar (hitam, putih, merah, biru dan kuning). Dengan pencampuran warna
dasar ini bisa menghasilkan variasi warna yang tidak terhingga.Pigment adalah zat pewarna saat
bahan fiberglass dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada
umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.
8. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar
cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini
dikategorikan sebagai penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya.Hal ini
tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya
adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu
banyak, dapat menimbulkan api.
9. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk melapis antara
master mal/cetakan dengan bahan fibreglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak
saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal
atau cetakannya.
10. Dempul
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan
berpori-pori perlu dilakukan pendempulan.Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan
menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.
11. Mirror
Sesuai namanya, manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan
ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam-macam. Apabila PVA dan mirror tidak
tersedia, perajin/pembuat fiberglass dapat memanfaatkan cairan pembersih lantai yang dijual
bebas di mall/ toserba.
12. Aceton.
Alat yang digunakan sebaiknya dicuci dengan aceton agar bisa digunakan lagi. Aceton juga bisa
digunakan sebagai pengencer pada resin lama yang sudah mengental.Pada umumnya cairan ini
berwarna bening, fungsinya yaitu untuk mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila resin terlalu
kental yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama
keringnya.Selain aceton bisa digunakan MIBK (methyl iso-buthyl keton) yang penguapannya
lebih lama tetapi kurang baik untuk pengencer.
Terdapat 4 beban utama yang mempengaruhi stuktur dari suatu komposit yaitu Tension,
Compression, Shear & Flexural.
Tension
Menunjukan beban tensile yang diaplikasikan pada komposit .Respond suatu komposit terhadap
beban tensile tergantung dari sifat kekuatan & tensile stiffeness dari serat penguat. Resin dengan
elongation yang besar akan tahan terhadap beban tensile.
TENSILE STRENGTH (ASTM D638)
Adalah Gaya per unit area yang dibutuhkan untuk memutuskan sebuah material/bahan dibawah
tegangan. Biasanya dinyatakan dalam pounds per inch square (lbf/in2 atau psi), N/m2 atau MPa
(SI Sistem)
Compression
Sifat kekakuan & daya rekat dari sistem resin sangat berpengaruh penting.
COMPRESSIVE STRENGTH (ASTM D695)
Adalah Ketahanan material untuk menahan gaya tekan.
Shear
Beban ini menggeser & mempengaruhi produk komposit dari bidang permukaan atau pergerakan
dari sisi kiri dan kanan secara berlawanan arah .
Oleh karenanya diperlukan resin dengan daya adhesive yang tinggi untuk menahan beban
tersebut.
Flexural
Beban flexural sebenarnya adalah kombinasi dari beban tensile, compression dan shear .
FLEXURAL STRENGTH (ASTM D790)
Ketahanan material untuk melawan perubahan bentuk dibawah beban.
Dengan memahami sifat sifat material tersebut maka untuk membuat produk produk waterslide
diperlukan spesifikasi material sbb:
1. Bahan menggunakan Resin type Isopthalic tahan terhadap cuaca (Setara Yucalac 157)
Justus Brand
Unsaturated Polyester Resin (UPR) adalah jenis polimer termoset. UPR terbuat dari reaksi
polimerisasi antara asam dikarboksilat dengan glikol. Polimer dilarutkan dalam monomer reaktif
seperti styrene untuk menghasilkan cairan dengan viskositas rendah. Ketika mengering,
monomer bereaksi dengan ikatan tak jenuh pada polimer dan berubah menjadi struktur termoset
padat.
Dalam industri komposit, pemakaian Unsaturated Polyester Resin (UPR) adalah sebesar 75%
dari total resin yang digunakan.Tipe resin ini tahan terhadap air (suhu normal) dan asam lemah.
Produk unggulan kami adalah YUKALAC 157 BQTN-EX. Tipe jenis ini sangat popular di
bidang pembuatan kapal,waterslide,chemical tank di Indonesia. Bidang aplikasi lainnya antara
lain: tangki, alat saniter, ornamen dan lain-lain. YUKALAC 157 BQTN-EX ber-sertifikat LR
Register & FDA
2. Gelcoat Fiberglass harus menggunakan bahan anti UV dan tidak dicampur manual (Gelcoat
harus menggunakan standart Eropa / Amerika / Jepang)
3. Pewarna Fiber / Pigmen menggunakan bahan anti UV (digunakan untuk bidang gesek)
6. Pada lapisan pertama Water Slide harus dilengkapi bahan serat fiber yang menutupi pori-pori
sangat halus (Surface Mat)
7. Ketebalan Fiberglass 6 8mm, tergantung kebutuhan dan safety factor (risk point priority)
8. Material Serat Fiber terdiri dari: Glass MAT 300, 450 Woven Roving 400, 600
Share this: