Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siedentop, seorang pakar pendidikan jasmani dari Amerika Serikat, mengatakan
bahwa dewasa ini pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai model pendidikan
melalui aktivitas jasmani, yang berkembang sebagai akibat dari merebaknya telaahan
pendidikan gerak pada akhir abad ke-20 ini dan menekankan pada kebugaran jasmani,
penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan sosial. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa: "pendidikan jasmani adalah pendidikan dari, tentang, dan melalui aktivitas
jasmani".
Pendidikan Jasmani sudah diterapkan sejak dini kepada siswa maka dari itu
kesesuaian penerapan pendekatan mengajar dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani
terkadang belum sesuai dengan karakteristik peserta didik. Siswa SD yang masih tergolong
ke dalam kelompok anak besar memiliki perilaku yang didominasi oleh kegiatan bermain.
Dalam hal ini sebagai calon pendidik kita perlu mengetahui dahulu bagaimana arti
penting dari pendidikan jasmani serta bagaimana cara untuk mengembangkan pendidikan
jasmani.
Maka dari itu dalam makalah ini akan kami jelaskan secara sederhana tentang arti
penting, unsur- unsur dan cara pengembangan pendidikan Jasmani secara umum dan
khususnya untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Devinisi dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga ?
2. Apa Saja Unsur- Unsur Pendidikan Jasmani dan Olahraga di MI/ SD ?
3. Apa Arti Penting dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga di MI/ SD ?
4. Bagaimana Cara Mengembangkan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di MI/ SD ?
C. Tujuan
1. Agar Mahasiswa Mengetahui Bagaimana Pengertian dari Pendidikan Jasmani dan
Olahraga.
2. Agar Mahasiswa Memahami Apa Saja Unsur- Unsur Pendidikan Jasmani dan Olahraga di
MI/ SD.
3. Agar Mahasiswa MengetahuiArti Penting dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga di MI/
SD.
4. Agar Mahasiswa MengetahuiCara Mengembangkan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di
MI/ SD.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Devinisi Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Olahraga atau sport berasal dari bahasa latin disportore dis adalah terpisah, portore
adalah membawa. Jadi pengertiannya membawa dirinya terpisah dari gangguan
Pengertian olah raga menurut hakekatnyaOlahraga adalah aktivitas otot besar yang
menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup.
Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan
meningkatkan efisiensi fungsi tubuh yang hasil akhirnya yaitu meningkatkan kesegaran
jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari physical education. Yaitu Jasmani
berarti jasad sedangkan pendidikan jasmani adalah upaya pendidikan dengan jalan
menggunakan tubuh manusia sebagi sasaran.
Menurut Jesse Feiring Williams pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani
manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui fisikal. Pemahaman ini
menunjukkan bahwa pendidikan jasmani juga terkait dengan respon emosional, hubungan
personal, perilaku kelompok, pembelajaran mental, intelektual, emosional, dan estetika.
Jadi Pendidikan Olahraga Kalaupun olahraga bukan merupakan perpanjangan
pendidikan jasmani, namun demikian kemampuan gerak dasar yang menyeluruh (general
motor ability) akan menjadi landasan kuat bagi anak dalam penguasaan keterampilan
olahraganya. Pendidikan olahraga merupakan proses pendidikan yang mengarah pada
pengenalan dan penguasaan keterampilan suatu cabang olahraga.1

B. Unsusr-Unsur dan Peranan Pendidikan Jasmani dan Olah raga


Dalam pendidikan jasmani dan olah raga disini terdapat pula unsur-unsur kesegaran
jasmani. telah bayak diutarakan oleh para ahli, salah satu batasan yang dapat kita kemukakan
adalah bahwa kesegaran jasmani mempunyai fungsi penting bagi individu tanpamengalami
kelelahan.
Sedangkanbagianakusiasekolahdasarfungsikesegaranjasmanisangatpentinguntukmenyediakan
tugas-tugasbelajar di sekolah denganbaik.

1
B. Abduljabar, 2000, Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.

2
Unsur-unsur kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh para ahli yang perlu dipahami
oleh para calon guru sekolah dasar (SD/MI) adalah sebagai berikut:2
a) Kekuatan
Kekuatanadalahkemampuanseseoranguntukmembangkitkantegangan(tension)
terhadapsuatutahanan (resisten). Derajat kekuatan otot tersebut pada umumnya berbeda
untuk setiap orang. Kekuatan otot dapat dikembangkan melalui latihan-latihan
otot melawan tahanan yang ditingkatkan sedikit demi sedikit. Latihan-latihan yang
secara langsung mendukung peningkatan kekuatan otot adalah latihan isometrik (seperti
gerakan menahan beban tubuh dengan merentangkan tangan ke dinding) dan latihan
dengan mengangkat beban.
Kekuatan merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mengangkat,
menjinjing, menahan, mendorong, menarik beban, menolak, dan melempar. Semakin
besar penampang lintang otot akan semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan dari
kerja otot tersebut. Sebaliknya semakin penampang lintangnya, akan semakin kecil pula
kekuatan yang dihasilkan.
b) Daya tahan
Daya tahan adalah kemampuan tubuh mensuplai oksigen yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan. Apabila sesorang melakukan kegiatan latihan khusus untuk
memperbaiki daya tahan tubuhnya maka akan terjadi peningkatan kapiler-kapiler
jaringan otot. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa orang yang terlatih dan yang
memiliki kemampuan daya tahan tubuh yang besar dapat bekerja dalam waktu yang
lebih lama dan efisien dalam waktu pola geraknya.
Daya tahan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bertahan
melakukan suatu kegiatan daam waktu yang relatif lama. Daya tahan jantung adalah
kemampuan seseorang untuk mempertahankan suatu kegiatan yang membutuhkan
tahanan dalam waktu yang lama. Termasuk dalam hal ini adalah interkasi yang efisien
dari pembuluh-pembuluh darah jantung dan paru-paru.
Daya tahan tubuh diberikan dalam bentuk kegiatan lari perlahan-lahan atau jalan
cepat dengan jarak agak jauh, daya tahan otot dapat diberikan dengan latihan-latihan,
seperti lompat tali, lari naik tangga, dorong-mendorong, tarik-menarik, yang dilakukan
dengan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.
c) Kecepatan

2
http://marzuki49.blogspot.co.id/2012/02/unsur-unsur-kesegaran-jasmani.html. Diakses pada: 23
Agustus 2017, pukul 10:00

3
Dapat diberikan dengan kegiatan latihan yang serba cepat, seperti lari jarak pendek
50 meter, 100 meter, 200 meter, dan shuttle run.
d) Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat. Komponen
kelincahan adalah seperti berikut ini :
a. Melakukan gerak perubahan arah secara cepat
b. Berlari cepat, kemudian berhenti secara mendadak
c. Kecepatan berekasi.
Menurut Gobontbahwa kecepaatan reaksi bergerak ditentukan faktor-faktor :
a. Frekuensi rangsang, yang tergantung pada kemampuan, kebutuhan, tekad, serta
mobilitas syaraf,
b. Kecepatan kontraksi otot
c. Tingkat tonasi otot
d. Keadaan kualitas otot tertentu, misalnya kekuatan otot serta tenaga ledak otot.
Latihan dapat diberikan kegiatan dalam bentuk latihan dengan perubahan arah gerak,
misalnya lari hilir mudik.
e) Kelentukan
Kelentukan adalah kualitas yang memungkinkan suatu segmen bergerak
semaksimal mungkin menurut kemungkinan tentang geraknya (range of muvement).
Fleksibilitas seseorang ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi-sendi. Makin luas
ruang gerak sendi-sendi semakin baik fleksibilitasnya seseorang. Suatu derajat
fleksibilitas yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan suatu gerakkan yang effisien dan
untuk mencegah terjadinya cedera pada otot maupun persendian. Latihan yang
mendukung secara langsung peningkatan fleksibilitas adalah olahraga senam. Kegiatan
dapat dilakukan dengan latihan-latihan pelemasan sendi agar gerak sendi lebih luas.
f) Koordinasi
Koordinasi gerak merupakan kemampuan yang mencakup dua atau lebih
kemampuan persetual pola-pola gerak. Termasuk kemampuan gerak koordinasi adalah
berikut ini.
Koordinasi mata dengan tangan yang berhubungan dengan kemampuan memilih
suatu obyek dan mengkoordinasikannya (obyek yang dilihat dengan gerakan-
gerakan yang diatur). Contohnya adalah dalam permainan menangkap bola.

4
Koordinasi mata dan tangan menghendaki pengamatan yang tepat. Latihan dapat
dilakukan pada anak usia sekolah dasar adalah menagkap bola yang dilempar.
Koordinasi mata dan kaki. Yang berhubungan dengan kemampuan melakukan
sesuatu gerakan berdasarkan pengliatan dan gerak anggota badan bagian bawa,
misalnya menendang bola.
g) Ketepatan
Kegiatan ini dapat dilakukan pada anak usia sekolah dasar, misalnya melempar
bola kecil kesasaran tertentu atau memasukkan bola ke dalam keranjang.
h) Keseimbangan
Keseimbangan bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu keseimbangan
statik dan keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik adalah kemampuan
mempertahankan posisi tubuh tertentu untuk tidak bergoyang atau roboh, sedangkan
keseimbangan dinamik adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak
jatuh pada saat sedang melakukan gerakan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
keseimbangan statik adalah keseimbangan pada saat tubuh diam, misalnya sedang berdiri
pada satu kaki, sedangkan keseimbangan dinamik adalah keseimbangan tubuh pada saat
bergerak, misalnya pada saat sedang berlari atau berjingkat.
Untuk melatih keseimbangan pada anak usia SD, misalnya meniti balok, membuat
keseimbangan dengan satu kaki, menumpu kaki yang lain lurus ke belakang, sedangkan
kedua tangan lurus ke samping dengan dibarengi mata dipejamkan dan gerakan menekuk
lutut dan kembali lurus lagi.
i) Kelenturan
Kelenturan adalah keleluasaan pergerakan otot-otot khususnya otot persendian.
Kelenturan dibutuhkan hampir semua cabang olahraga tetap saja ada sedikit perbedaan
pada penerapannya yakni tingkat kelenturan yang dibutuhkan untuk penampilan yang
optimal pada masing-masing cabang olahraga untuk melatih kelenturan tubuh dalam
melakukan senam yoga dan renang.
j) Daya otot
Daya otot adalah kesanggupan otot dalam mengatasi beban atau suatu rintangan secara
berulang-ulang. Contoh, otot-otot kaki ketika berlari jarak jauh.

5
C. Peranan Pendidikan Jasmani di SD/ MI
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang berhubungan dengan
upaya-upaya mengembangkan seluruh potensi siswa. Oleh karenahanya pendidikan
jasmanilah yang menumbuhkembangkan seluruh aspek siswa seperti aspek kognitif, afektif
(sosial dan emosional), dan psikomotor bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Misalnya matematika, fisika, kimia dan mata pelajaran yang bersifat teoritis, maka proses
pengembangan aspek yang dimiliki siswa terbatas kepada proses mengembangkan aspek kog-
nitif. Sedangkan dalam pembelajaran penjas potensi utama yang diupayakan untuk semakin
berkembang adalah gerak dan perilaku siswa secara seimbang, termasuk di dalamnya
mengembangkan aspek kognitif.
Melalui pelaksanaan program pendidikan jasmani yang teratur, perkembangan hidup
siswa akan semakin tumbuh sempurna, bukan hanya pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya saja, melainkan juga keadaan emosi, mental, dan hubungan sosialnya menjadi lebih
baik karena mampu berinteraksi melalui sikap dan perilaku yang direstui masyarakat
Perubahan tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi akan terbawa dalam
kehidupan siswa di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.
Contoh perubahan hubungan sosial melalui kegiatan pendidikan jasmani adalah
terciptanya rasa persatuan yang erat diantara pelaku proses pembelajaran serta hubungan guru
dan murid akan menjadi lebih baik. Ini terjadi apabila guru mampu menyajikan bahan ajar
yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, guru menjadi tauladan bagi setiap siswa,
dan proses pembelajaran berlangsung dengan kondusif. Ketika guru menugaskan siswa
membentuk dua kelompok untuk bermain bola tangan maka setiap anggota akan memiliki
ikatan yang kuat terhadap kelompoknya (in-group feeling) dibandingkan terhadap kelompok
lain. Seperti dikemukakan Ichsan Mereka dapat merasakan perlunya hubungan antara
mereka yang lebih erat untuk menyesuaikan diri dalam pembentukan kelompok,
mempertahankan kesatuan dan persatuan yang lebih baik. Demikian pula hubungan mereka
dengan gurunya akan terjalin dengan baik tanpa ada rasa ketakutan. Melalui proses
perkembangan perasaan itu, siswa dapat mengubah dirinya, baik secara mental, emosional,
maupun intelektualnya untuk membawa perubahan ke arah pembentukan kepribadian yang
lebih baik.
Pelaksanaan pendidikan jasmani di lingkungan sekolah selalu diupa-yakan agar siswa
merasakan kegembiraan, memperoleh kesenangan, dan mampu memfasilitasi penyaluran
keinginan (hobi). Aktivitas pendidikan yang menggembirakan dan menyenangkan merupakan
salah satu upaya mengurangi ketegangan mental siswa yang dialaminya akibat terus menerus

6
duduk di dalam kelas. Dengan mengikuti aktivitas jasmani yang menggembirakan dalam
penjas, siswa akan memperoleh kesegaran kembali dan memiliki kesiapan dalam melaksa-
nakan aktivitas berikutnya, khususnya dalam interaksi sosial di lingkungan dan suasana yang
baru.
Pendidikan jasmani hanya akan memiliki arti bagi kehidupan siswa apabila program
pendidikan jasmani telah dilaksanakan sesuai dengan arti, maksud, dan tujuan pendidikan
jasmani itu sendiri. Faktor lain yang mempengaruhi kebermaknaan pendidikan jasmani
adalah kesadaran siswa untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas pendidikan jasmani. Di sini
peran guru sangat besar dalam memberikan pengaruh terhadap perubahan kesadaran yang
semakin tinggi akan arti penting-nya mengikuti program pendidikan jasmani.3

D. Pengembangan Pendidikan Jasmani dan Olah Raga


1. Langkah Pengembangan
Sebuah kegiatan pengembangan, dapat dilakukan dengan data hasil analisis
kebutuhan berdasarkan kondisi lapangan. Berdasarkan data tersebut baru dapat disusun
rencana pengembangan, dan berdasarkan rencana yang disusun tersebut, maka dilakukan
pengembangan produk untuk diterapkan.
Dalam konteks pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani, maka langkah
research & development yang dikembangkan oleh Borg & Gall dapat digunakan sebagai
upaya untuk melakukan langkah pengembangan. Langkah tersebut antara lain sebagai
berikut:4
a. Melakukan analisis kebutuhan
b. Melakukan perencanaan
c. Mengembangkan produk (pembelajaran)
d. Uji coba produk pengembangan
e. Revisi produk pengembangan
f. Uji coba lapangan
Secara rinci upaya langkah pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Analisis Kebutuhan

3
Dede Rohmat Nurjaya, Mengembangkan Perilaku Asosiatif Siswa SD Melalui Penerapan
Pendekatan Bermain Dalam Konteks Pembelajaran Penjas, vol 2 nomor 1, hlm.53- 55.
4
Sugiharto, Pengembangan Pembelajar Pendidikan Jasmani.

7
Pada tahap pertama ini diperlukan berbagai informasi terkait dengan
pembelajaran pendidikan jasmani. Informasi tersebut dapat berupa:
a. Persiapan mengajar
b. Pelaksanaan pembelajaran
c. Penilaian pembelajaran.
Langkah pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan membaca
literatur, observasi lapangan, wawancara dengan guru maupun siswa.
Berbagai informasi yang terkait dengan pembelajaran pendidikan jasmani dapat
digunakan sumber data dalam melakukan analisis kebutuhan.
Contoh dilakukan penelitian terhadap persiapan mengajar guru pendidikan jasmani
SD negeri di kota semarang dengan menggunakan panduan wawancara dan
dokumentasi dan diperoleh data seperti
Tabel 1.
No Jenis kegiatan Persentase Keterangan
dilakukan
1. Program tahunan 70%

2. Program semester 50%

3. Menyusun silabus 10%

4. Menyusun rancangan pengajaran 10%

5. Menyusun lembar penilaian 10%

Berdasarkan data tersebut maka saat ini guru pendidikan jasmani kota semarang
memerlukan pelatihan tentang persiapan mengajar

b) Perencanaan
Temuan data lapangan merupakan dasar untuk menyusun rencana kegiatan
pengembangan, sehingga pengembangan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan lapangan. Berdasarkan temuan data pada tabel 1 maka dapat ditentukan
tujuan pengembangan berupa pelatihan guru pendidikan jasmani dalam menyusun
rencana pembelajaran. ruang lingkup materi kegiatan meliputi, menyusun silabus,
rancangan pengajaran, dan penyusunan alat penilaian. Sekala kegiatan pelatihan untuk
guru pendidikan jasmani SD negeri di kota semarang yang mendesak adalah pelatihan
penyusunan persiapan mengajar.

8
Perencanaan kegiatan ini juga harus mempertimbangkan dari segi: man,
money, material, method. Manusia (man) terkait dengan siapa panitianya, pesertanya,
instrukturnya. Money terkait dengan pendanaan atau sumber dana, dari mana dan
berapa besarnya. Material terkait dengan bahan yang diperlukan dalam pelatihan,
material ini bukan hanya bahan ATK, tetapi juga isi atau material pelatihan yang akan
disajikan. Method terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan, siapa
mengerjakan apa, dan kapan waktunya. Metode juga mempertimbangkan proporsi
beban pelatihan, yang tentunya berbeda dengan seminar.

c) Pengembangan Produk
Pengembangan produk dititik beratkan pada persiapan menyusun tujuan
instruksional, buku atau alat penilaian kegiatan. Pengembangan produk dapat berupa
buku panduan pelatihan menyusun persiapan mengajar, tata cara penggunaan
panduan, sampai dengan menyusun alat penilaian untuk mengukur keberhasilan
pelatihan.
Pada tahap ini tersusun sebuah model atau prototipe yang merupakan miniatur
dari kondisi yang diperlukan oleh peserta pelatihan. Produk itulah yang akan
digunakan dalam pelatihan. Penyusunan produk dilakukan oleh orang yang ahli atau
didampingi oleh yang ahli dalam bidangnya. Keahlian tersebut dapat berupa ahli isi
(materi) dan ahli pembelajar (perancang pembelajaran).
Validasi isi dilakukan oleh orang yang ahli pendidikan jasmani dosen ilmu
keolahragaan/pendididikan jasmani atau guru pendidikan jasmani yang menguasai isi
materi tersebut.
d) Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah produk pengembangan tersebut dihasilkan, maka dilakukan uji coba
dalam skala kecil 6-12 orang guru pendidikan jasmani, dilakukan pelatihan dengan
menggunakan produk yang disusun.
Uji coba tersebut dilakukan untuk melihat kemudahan peserta pelatihan dalam
memahami produk pengembangan, sehingga para peserta mudah menyusun bahan
pembelajaran. Kelemahan yang ada dalam produk tersebut digunakan untuk
memperbaiki produk.
e) Revisi Produk Pertama
Hasil uji coba tersebut dianalisis untuk disempurnakan, sesuai dengan
masukan yang diberikan oleh guru pendidikan jasmani ketika mengikuti pelatihan.

9
Dengan revisi tersebut diharapkan produk pembelajaran yang disusun lebih
mudah dicerna oleh peserta, sehingga mampu menjadi panduan dalam menyusun
rancangan pembelajaran pendidikan jasmani.
f) Uji Coba Lapangan
Produk yang sudah direvisi tersebut diuji cobakan lagi pada kelompok lain,
setelah kegiatan dianalisis untuk disempurnakan, begitu seterusnya dilakukan secara
berulang, sehingga diperoleh produk yang lebih sempurna.
Langkah pengembangan tersebut secara sederhana, dapat juga menggunakan
model siklus dari penelitian tindakan, yang meliputi:
a. Identifikasi masalah
b. Analisis dan merumuskan masalah
c. Merencanakan tindakan
d. Melaksanakan tindakan

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut Jesse Feiring Williams pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani
manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui fisikal.
Pemahaman ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani juga terkait dengan respon
emosional, hubungan personal, perilaku kelompok, pembelajaran mental, intelektual,
emosional, dan estetika.
2. Unsur-unsur kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh para ahli yang perlu dipahami
oleh para calon guru sekolah dasar (SD/MI) adalah sebagai berikut:5
a. Kekuatanadalahkemampuanseseoranguntukmembangkitkantegangan(tension)
terhadapsuatutahanan (resisten).
b. Daya tahanadalah kemampuan tubuh mensuplai oksigen yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan. Apabila sesorang melakukan kegiatan latihan khusus untuk
memperbaiki daya tahan tubuhnya maka akan terjadi peningkatan kapiler-kapiler
jaringan otot.
c. Kecepatan dapat diberikan dengan kegiatan latihan yang serba cepat, seperti lari
jarak pendek 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan shuttle run.
d. Kelincahanadalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat.
e. Kelentukanadalah kualitas yang memungkinkan suatu segmen bergerak
semaksimal mungkin menurut kemungkinan tentang geraknya (range of
muvement). Fleksibilitas seseorang ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi-
sendi.
f. Koordinasi gerak merupakan kemampuan yang mencakup dua atau lebih
kemampuan persetual pola-pola gerak.
g. Ketepatan, kegiatan ini dapat dilakukan pada anak usia sekolah dasar, misalnya
melempar bola kecil kesasaran tertentu atau memasukkan bola ke dalam keranjang.
h. Keseimbanganbisa diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu keseimbangan
statik dan keseimbangan dinamik.

5
http://marzuki49.blogspot.co.id/2012/02/unsur-unsur-kesegaran-jasmani.html. Diakses pada: 23
Agustus 2017, pukul 10:00

11
3. Melalui pelaksanaan program pendidikan jasmani yang teratur, perkembangan hidup
siswa akan semakin tumbuh sempurna, bukan hanya pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya saja, melainkan juga keadaan emosi, mental, dan hubungan sosialnya
menjadi lebih baik karena mampu berinteraksi melalui sikap dan perilaku yang direstui
masyarakat Perubahan tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi akan
terbawa dalam kehidupan siswa di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.Contoh
perubahan hubungan sosial melalui kegiatan pendidikan jasmani adalah terciptanya
rasa persatuan yang erat diantara pelaku proses pembelajaran serta hubungan guru dan
murid akan menjadi lebih baik. Ini terjadi apabila guru mampu menyajikan bahan ajar
yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, guru menjadi tauladan bagi setiap
siswa, dan proses pembelajaran berlangsung dengan kondusif. Ketika guru
menugaskan siswa membentuk dua kelompok untuk bermain bola tangan maka setiap
anggota akan memiliki ikatan yang kuat terhadap kelompoknya (in-group feeling)
dibandingkan terhadap kelompok lain.
4. Sebuah kegiatan pengembangan, dapat dilakukan dengan data hasil analisis kebutuhan
berdasarkan kondisi lapangan. Berdasarkan data tersebut baru dapat disusun rencana
pengembangan, dan berdasarkan rencana yang disusun tersebut, maka dilakukan
pengembangan produk untuk diterapkan.

B. Kritik dan Saran


Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak
kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini dapat
disusun setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang
ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun dapat terpenuhi. Dalam kesempatan
ini kami selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala saran,kritik dan
pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan pijakan dari teori yang
akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang akan datang.

12

Anda mungkin juga menyukai