Anda di halaman 1dari 8

Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 1

Handbook

By Budi Waluyo, Ph.D.

Research Plan,Organisasi
Study Plan,&&Publikasi
Recommendation
Letter
Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 2

Bermain Visualisasi Masa Depan..

Dalam setiap fase perjuangan saya meraih apa yang sudah berhasil saya raih sekarang diawali dengan
menvisualisasi masa depan saya melalui sosok orang yang sudah saya anggap sukses meraih apa yang ingin saya
raih saat itu.

Ketika ingin bisa pandai berbicara didepan umum, saya belajar dari sosok seperti Aa Gym dan Andy F. Noya. Mereka
tidak pernah tahu kalau saya selalu mencari kesempatan mendengar dan mempelajari gestur tubuh mereka ketika
berbicara. Dahulu, jangankan berbicara didepan umum, berbicara dengan teman lawan jenis yang sekelas saja bisa
dihitung dengan jari selama saya SD dan SMP. Persoalannya, saya selalu gugup, gemetaran, sampai keluar keringat
dingin saat berbicara dengan teman lawan jenis, padahal hanya berbicara biasa saja. Sekarang, bukan hanya di
Indonesia, di Inggris dan Amerika pun sudah saya tampil berbicara didepan umum.

Ketika ingin bisa pandai menulis, saya belajar dari beberapa kak tingkat saat kuliah S1 yang sudha langganan juara
karya tulis ilmiah. Mereka tidak pernah tahu kalau saya selalu membaca setiap tulisan-tulisan mereka yang
mendapatkan juara. Dahulu, jangankan menulis karya ilmiah, menulis di Mading pun belum pernah sekalipun.

Ketika ingin bisa studi ke luar negeri dengan beasiswa, saya selalu mencari tahu orang-orang yang sudah berhasil
mendapatkan impian ini. Ada bacaan atau tontonan tentang ini, tidak akan saya lewatkan. Dahulu, jangankan untuk
melanjutkan studi ke jenjang S2, melanjutkan ke jenjang S1 saja sudah terlihat impossible. Keluarga saya bukan
keluarga kaya raya, ayah sudah tiada sejak usia saya 3 tahun, ibu bukan pegawai negeri, sampai saya bukan
termasuk bintang kelas. Dan seterusnya.

Satu hal yang saya kira menonjol selalu saya lakukan ketika ingin meraih satu impian: saya selalu menvisualisasikan
masa depan saya lewat sosok yang saya angagp sudah berhasil meraih apa yang ingin saya raih.

Ketika melihat Aa Gym dan Andy F. Noya berbicara, saya bayangkan diri saya dalam posisi mereka.
Memvisualisasikan dalam pikiran bagaimana saya akan melakukannya. Ketika belajar menulis, saya suka
memvisualisasikan bagaimana nanti saat saya sudah punya karya yang menang. Ketika sedang berjuang meraih
beasiswa S2, saya selalu membayangkan hal-hal yang akan dilakukan ketika studi, termasuk berbagi inspirasi. Saya
ukur umur sosok yang saya jadikan panutan dengan usia saya nanti; apakah saya akan bisa meriah hal yang sama
diusia yang sama? Saya pelajari pengalaman mereka; apa saja anak-anak tangga yang mereka lalui hingga sampai
pada posisi sekarang ini? Saya tenggelamkan diri dalam bacaan, tontonan, sampai latihan praktek dalam kesendirian
di kamar; orang diluar sana hanya melihat hasil terbaik dari latihan berhari-hari ini; mereka hanya perlu hasilnya saja.

Kawan, take one thing at a time. Fokus pada satu atau beberapa hal saja yang ingin kau raih. Sukailah melihat,
mendengar, membaca, serta berkumpul dengan mereka yang sudah berhasil meraih apa yang ingin anda raih.
Ingatlah, setiap hal yang terjadi sekarang, selalu ada hubungannya dengan hal-hal sebelumnya. Bisa jadi, kebiasaan
ini yang akan menjadi penghubung anda dengan mimpi yang ingin diraih.

Selalu ada tujuan kenapa tiba-tiba Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang, tiba-tiba terbaca satu tulisan,
tiba-tiba menonton satu program, dan lain sebagainya. Salah satunya, bisa jadi Dia ingin anda belajar dari sosok-
sosok itu untuk kebaikan masa depan anda; untuk keberhasilan anda dalam meraih masa depan.

Act the way youd like to be and soon youll be the way you act. ~ Leonard Cohen

Lets break the limits..!!

- - - - Budi Waluyo, Ph.D.


Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 3

Research Plan

R
encana penelitian termasuk bagian yang krusial dalam aplikasi beasiswa, terutama untuk beasiswa S2 dan S3.
Sederhana saja. Rencana penelitian penting karena anda akan menempuh satu proses studi, dan output yang akan
anda dapatkan adalah hasil riset, selain ijazah. Sponsor beasiswa sangat mempertimbangkan tentang kontribusi
yang bisa diberikan oleh seorang pelamar beasiswa; nah, salah satu cara mereka memprediksi yang mana pelamar yang
berpotensi bisa memberikan kontribusi yang bagus dan nyata adalah dengan melihat bagaimana rencana penelitian masa
depan yang akan dilakukan si pelamar saat menempuh studi nanti.

Ibaratnya, anda mau menaiki satu taksi online, tetapi saat anda sudah duduk didalam mobil dan memberitahu tempat tujuan,
si sopir tidak terlihat meyakinkan kalau dia tahu jalan untuk sampai kesana. Bagaimana perasaan anda? Memang ada google
map yang bisa diandalkan, namun anda akan tetap setidaknya merasa sedikit was-was, apalagi anda juga sadar kalau anda
akan membayar si sopir dengan ongkos yang tidak sedikit. Mungkin begitulah perasaan si sponsor beasiswa tak kala
menyeleksi para pelamar beasiswa. Karena uang yang mereka keluarkan bisa mencapai miliaran rupiah, rasa was-was-nya
bahkan lebih besar lagi. Sebaliknya, perasaan anda pasti akan langsung tenang saar si sopir taksi sudah langsung bilang, saya
tahu tempatnya, pak. Begitu juga yang dirasakan oleh sponsor beasiswa ketika mendengarkan pelamar beasiswa yang
memahami dengan baik tentang riset yang akan dilakukannya saat studi nanti. Bila sudah demikian, si sponsor beasiswa
tinggal menilai saja: apakah topik riset atau isu yang diangkat bisa memberikan dampak atau kontribusi tidak untuk home
country dan bidang ilmu si pelamar?

Selain itu, ada yang pernah bertanya, Ide penelitian yang bagus itu seperti apa sih Kak?

Di handbook Camp 4 ini, saya akan coba memberikan penjelasan ringkas tentang seperti apa research plan yang biasanya
diminta oleh sponsor beasiswa dan apa hal yang harus ada didalam research plan agar terlihat menarik untuk sponsor
beasiswa.

1. Format research plan

Penting untuk diketahui bahwa bentuk format research plan berbeda, sesuai dengan bagaimana panduan yang diberikan oleh
pihak beasiswa. Tetapi kebanyakkan beasiswa tidak secara spesifik meletakkan format research plan. Dengan kata lain, anda
akan menemukan permintaan untuk menjelaskan rencana penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan di formulir aplikasi
beasiswa. Pertanyaan-pertanyaannya bisa seperti: explain your proposed research topic and the prospect for your
professional development, dan lain sebagainya. Intinya, pertanyaannya menanyakan terkait ide penelitian serta riset yang
Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 4

ingin dijalankan; pertanyaan tentang kenapa topik itu menarik, isu yang diangkat penting untuk diselesaikan, apa manfaat riset,
atau semacamnya, adalah yang akan kita temukan.

Selain itu, umumnya, aplikasi beasiswa S2 tidak akan meminta pelamar untuk membuat satu proposal penelitian dalam bentuk
tiga bab yang biasa kita lakukan di skripsi, yang halamannya banyak. Biasanya, pelamar cukup menjawab pertanyaan-
pertanyaan esai terkait rencana penelitian, dan dibatasi dengan jumlah kata. Namun, meskipun pelamar beasiswa S2 umumnya
tidak diminta membuat research plan dalam bentuk research proposal tiga bab tebal, pelamar harus bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan esai tentang rencana penelitian ini dengan rinci dan jelas. Berbeda dengan beasiswa S2, aplikasi
beasiswa S3 biasanya selalu meminta pelamarnya untuk melampirkan research proposal utuh. Bisa dibilang, yang diminta
adalah research proposal dalam uraian tigas bab panjang, tetapi halamannya dibatasi kurang dari 10 halaman.

Anda akan bisa memahami format seperti apa yang pastinya dengan membaca informasi beasiswa yang akan dilamar. Bila
anda ingin melamar beasiswa S2, cobalah cermati pertanyaan-pertanyaan di formulirnya, pasti ada yang terkait dengan
rencana penelitian. Bila anda ingin melamar beasiswa S3, pahami dengan baik panduan research proposal seperti apa yang
diminta. Bersama handbook ini, saya berikan file research proposal saya ketika melamar beasiswa S3 Fulbright lalu.

2. Fokus terhadap isu yang diangkat

Kembali ke pertanyaan, Ide penelitian yang bagus itu seperti apa sih Kak?

Jawaban singkatnya: isu yang diangkat krusial dan ketika kita menjelaskan ke orang, dalam 3 menit si orang itu paham kalau
isu itu memang ada dan butuh diselesaikan. Hal lain yang membuat orang langsung paham adalah karena isu itu sudah
dirasakan orang banyak; pendeknya, menyangkut kemaslahatan orang banyak.

Contoh sederhana. Ada dua ide penelian: 1. Penelitian tentang peningkatan kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa melalui
menonton video, dan 2. Penelitian tentang bagaimana mengatasi permasalahan angka putus sekolah yang tinggi pada SMP dan
SMA didaerah terpencil menggunakan teknologi bersifat off line dan biaya murah.

Coba anda analisa sejenak dua topik penelitian ini. Pertama, lihat dari isu yang diangkat, bandingkan mana yang lebih terasa
sangat penting untuk dilakukan? Kedua, bayangkan, ketika anda menjelaskan kedua topik itu ke orang lain dalam waktu 3 menit,
topik mana yang akan dipahami langsung sangat penting untuk diselesaikan segera?

Secara pribadi, saya akan bilang, topik penelitian yang kedua lebih menarik dari yang pertama. Kenapa menarik? Karena
isunya ada jelas terasa, ada inovasi yang ingin dibuat lewat teknologi, dan ada indikasi kalau riset ini akan bermanfaat untuk
orang banyak. Ide riset ini akan lebih kuat lagi ketika ada data dan literature review yang bagus juga jadi pendukungnya.
Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 5

Jadi, kalau anda ingin mencari ide penelitian seperti apa yang bagus dan menarik? Sandarkanlah pada aspek: isu ini terkait
kemaslahatan untuk orang banyak, ada sisi inovasi didalamnya, serta ada dukungan data dan literature review.

Tahu tidak, apa alasan dasar sebuah beasiswa diberikan?

Salah satu alasan dasarnya adalah menyekolahkan beberapa orang, agar bisa mempelajari hal-hal yang menjadi fokus isu
dari sponsor beasiswa, sehingga sepulang dari kuliah nanti, si penerima beasiswa bisa berkontribusi menyelesaikan fokus isu
dan memberikan dampak untuk lebih banyak lagi orang. Alasan ini sederhana, tetapi anda harus selalu ingat saat melengkapi
aplikasi-aplikasi beasiswa, terutama terkait dengan esai. Kalau saya pribadi bilang, saat anda ingin melamar satu beasiswa,
itu bukan lagi tentang diri anda, melainkan tentang bagaimana dengan semua yang anda miliki, pengalaman kerja dan
pengetahuan di bidang ilmu, bisa berkontribusi untuk menyelesaikan satu isu terkait orang banyak.

Apa yang dimaksud dengan isu disini? Anda sendiri yang harus mendefinisikannya. Isu ini sebaiknya terkait dengan bidang
ilmu yang akan dipelajari nanti dan pengalaman yang sudah dimiliki, baik pengalaman kerja maupun pendidikan. Menemukan
isu riset yang krusial dan dirasa sangat dibutuhkan dibidang ilmu anda bisa jadi menantang dan tidak mudah; butuh waktu,
konsultasi dengan dosen, dan pastinya banyak baca literature. Di video dan mp3 saya jelaskan cara untuk mencari idenya
lewat literature.

3. Uraikan dalam latar belakang, literature review, dan methodology

Ketika anda sudah menemukan satu isu yang ingin dieksplor dan menjadi rencana penelitian masa depan saat studi S2 atau
S3 nanti, tulis dan uraikan dalam bentuk latar belakang, literature review, dan methodology. Walaupun untuk beasiswa S2
biasanya tidak meminta research proposal dalam bentuk 3 bab, anda tetap harus menjawab esai-esai dalam formulir aplikasi
beasiswa secara beruntun dan rinci. Maka, bila anda sudah punya tulisan atau oreta-oretan tentang isu yang mau difokuskan,
akan lebih mudah menuliskannya untuk menjawab pertanyaan esai terkait rencana penelitian masa depan ini.

Dibagian Latar Belakang: Eksplor dan uraikan bagaimana posisi isu yang menjadi fokus ini. Letakkan dalam konteksnya.
Uraian latar belakang anda harus bisa membimbing pembaca pada kesimpulan oh, benar isu ini memang penting untuk
diatasi.

Dibagian literature review: Pertama, anda harus dapat dulu key articles yang bisa menjadi panduan anda. Jadi, jangan
berfikiran anda hanya mengandalkan pengetahuan yang anda miliki saja. Ini salah, dan ini biasanya penyebab kebanyakkan
orang stuck di penelitian yang dikerjakan. Ketika eksplor literature, anda harus pastikan juga mencari key articles tentang
topik anda; lebih baik lagi kalau ada artikel tentang isu yang mau diangkat tetapi konteksnya berbeda, jadi anda bisa tinggal
Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 6

modifikasi saja; tetapi, keuntungannya, anda bisa belajar atau adopsi penjelasannya di latar belakang dan literature review
pada artikel itu.

Dibagian methodology: pastikan anda bisa menjelaskan lebih mendalam tentang methodology-nya. Kebanyakkan yang saya
sudha baca rencnaa penelitiannya, penjelasan yang diberikan masih dangkal. Misalnya, penelitian ini akan menggunakan mixed
methods dengan sample dari Sekolah A. Anda harus bisa menjelaskan dengan rinci; kualitatif bagaimana, tipe kualitatif yang
mana yang digunakan, kenapa itu dipilih, samplenya apa, pemilihan sample bagaimana, bandingkan dengan riset di isu yang
sama bagaimana, dan seterusanya, agar anda benar-benar terlihat menguasai prosedur penelitian.

Demikian penjelasan tentang research plan.

Sebagai penutup, anda harus juga ingat dan siap bahwa walau sudah sebaik apapun research plan atau research proposal
yang sudah anda susun dan akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa studi S2 atau S3, anda mungkin tidak akan melakukan
riset itu ketika studi nanti. Riset yang saya lakukan saat studi S2 dan S3 berbeda jauh dari research plan yang saya ajukan
ketika melamar beasiswa. Bukan karena ingin berbeda, tetapi ada hal lain yang harus dipertimbangkan, seperti keterbatasan
waktu, jauhnya tempat studi dari tempat sample, dan lain sebagainya. Saat studi nanti anda juga akan mempelajari hal-hal
baru, itu bisa membuat anda memikirkan ulang tentang research plan yang diajukan saat melamar beasiswa. Apaka ini akan
menjadi masalah? Sejauh ini, saya belum melihat ada masalah, karena pada dasarnya anda melakukan riset yang memang
mengikuti alur studi anda. Namun demikian, tetap ada yang melakukan riset sesuai study plan yang ditulisnya saat mengajukan
beasiswa lalu.

Tugas 1
Di Camp 2, anda ditugaskan mengeksplor informasi-informasi beasiswa dan membuat catatan tentang itu.
Tugas 1 anda, kembalilah lagi lihat informasi-informasi beasiswa yang sudah anda kumpulkan itu,
perhatikan 2 hal:
1. Formulir pendaftaran. Pastikan anda mendownloadnya. Lalu, analisa pertanyaan-pertanyaan yang
terkait ide penelitian amasa depan atau research plan.
2. Bila beasiswa itu meminta satu bagian tersendiri untuk research plan, lihat bagaimana instruksi
yang diberikannya.
Jika anda sudah melakukan 2 hal diatas, waktunya anda untuk eksplor ide riset yang ingin anda kerjakan
saat studi nanti. Di video dan mp3 saya jelaskan tentang ini.
Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 7

Study Plan

S
tudy plan atau rencana studi pada dasarnya terikat sekali dengan research plan, terutama untuk aplikasi melamar
beasiswa S2; research plan terkandung dalam study plan yang kita susun. Makanya, jika anda sudah menyiapkan
tulisan sendiri tentang research plan yang akan anda lakukan saat studi nanti, enak meletakkanya ke dalam study plan.
Selain itu, perlu juga diketahui bahwa ada beasiswa atau kampus yang tidak meminta study plan, tetapi study objective; ada
formulir beasiswa yang tidak meminta kita menjelaskan tentang rencana riset secara langsung, namun meminta kita
menjelaskan rencana studi, dimana dialamnya juga harus dijelaskan tentang research plan yang akan dilakukan. Jadi, anda
harus siap dengan perbedaan yang terjadi dalam melamar beasiswa maupun melamar ke kampus di luar negeri. Semuanya
akan kita bahas di camp selanjutnya, seperti study objective, personal statement, sampai cara mendapatkan LOA. Namun,
sangat penting sekali anda sudah mengerjakan tugas yang diberikan di Camp 2 lalu. Anda memang harus menenggelamkan
diri exkplor berbagai informasi beasiswa sendiri; ini yang akan menjadi soul anda nanti dalam perjuangan yang panjang ini.
So, buat yang belum mengerjakan tugas di Camp 2 dan Camp sebelumnya, kerjakanlah; tidak ada yang bisa membantu kita
bila kita tidak mulai mengubah diri kita sendiri.

Contoh study plan saya berikan di file bersama handbook ini. Anda bisa membaca dan mempelajarinya.

Untuk versi Bahasa Inggris, nanti akan kita bahas dalam study objective.

Sebelum anda menulis study plan, eksplor dahulu bidang studi yang ingin anda pelajari.

Caranya:

Anda ketik nama kampus yang ingin anda tuju. Kemudian, nanti akan keluar nama website kampusnya, lalu buka.

Setelah website kampus terbuka, carilah bagian academics atau department. Klik jurusan yang anda inginkan.

Disana nanti akan ada penjelasan tentang program, mata kuliah yang akan dipelajari setiap semester, profil pengajar, sampai
pada tahap-tahap perkuliahan.

Catatlah informasi ini? Karena anda bisa mengadopsi kata-kata yang digunakan mereka dalam menjelaskan program serta
bisa memasukkan secara riil mengenai nama-nama mata kuliah dan pengajar didalam study plan anda nanti.

Lakukan ini beberapa kali di website-website kampus berbeda. Informasi-informasi yang anda dapatkan nanti bisa digunakan
dalam tulisan study plan anda. Cara ini akan membuat tulisan study plan anda lebih riil, berbobot, dan tidak terkesan shallow.
Hanya untuk siswa ScholarshipBootcamp 8

Bila anda belum tahu kampus mana yang ingin anda tuju, anda bisa memulai eksplorasi dengan mengetik list of universities
in the U.S. sesuaikan dengan negaranya. Nanti akan muncul daftar nama-nama kampus di negara itu, lalu copy paste satu
persatu namanya ke Google dan buka websitenya. Proses ini memang takes time, tapi ketahuilah, beginilah caranya agar diri
anda benar-benar memahami apa yang anda inginkan.

Nanti akan ada Camp yang membahas tentang cara memilih kampus diluar negeri.

Recommendation Letter

S
urat rekomendasi adalah salah satu persyaratan yang bisa dibilang agak sulit mendapatkannya, karena anda harus
mendapatkannya dari Dosen dan Atasan. Dengan dosen, anda tahu sendiri bagaimana akan tidak mudahnya meminta
surat rekomendasi dari dosen di kampus anda S1 lalu bila sudah lulus, atau S2 lalu bila sudah lulus. Oleh sebab itu,
anda harus bisa memperhitungkan timeline yang anda miliki, misalnya kalau deadline beasiswa dibulan April dan informasinya
diterima dibulan Januari, mulailah langsung targetkan Dosen mana yang akan anda mintai surat rekomendasi. Waktu sampai
mereka berikan bisa 1 sampai 3 bulan, dan anda harus sering tanya terus.

Penjelasan overview tentang surat rekomendasi dan contoh surat rekomendasi ada di file bersama handbook ini.

Tugas 2
Masih berkaitan dengan tugas di Camp 2. Tugas anda:
1. Dari informasi-informasi beasiswa yang sudah anda dapatkan, berapa beasiswa yang meminta
pelamar untuk melampirkan atau membuat study plan dan tulis daftarnya.
2. Lalu, lihat bagian recommendation letter, berapa surat rekomendasi yang mereka minta dan dari
siapa saja yang mereka minta. Tulis dibuku catatan anda.

Masa panen selalu diawali dengan masa menanam benih. Nikmatilah masa menanam
benih ini dan menjaga semangat usaha dan ketekunan.
Percayalah, tidak ada panen tanpa masa tanam.

Anda mungkin juga menyukai