PENDAHULUAN
masalah yang sering terjadi karena suatu perbedaan atau kebijakan yang tidak
diinginkan dari salah satu pihak, maka adanya advokasi membantu proses
suatu cara yang sangat berguna, baik bagi perorangan maupun bagi anggota-
informasi merasa yakin bahwa apa yang disampaikan patut diterima sebagai
kebenaran.
yang dapat membawa akibat yang besar, serta ingin mengemukakan masalah
tersebut dalam tulisan, maka ia harus mengambil sikap yang pasti untuk
tujuan yang nyat dari persoalan itu; apakah ada tujuan yang tersembunyi; apakah
ada keuntungan atau kerugian untuk mencapai tujuan tersebut; tujuan mana yang
teratur dan kritis, sesudah menjawab semua pernyataan tadi dengan obyektif.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari advokasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari advokasi
3. Untuk mengetahui kegiatan dari advokasi
4. Untuk mengetahui pengertian dari argumen advokasi
5. Untuk mengetahui pengertian dari perbandingan
6. Untuk mengetahui pengertian dari genus dan definisi
BAB 2. ISI
3.1 Kesimpulan
Advokasi adalah upaya atau proses untuk memperoleh komitmen yang
dilakukan secara persuasif dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat.
Tujuan advokasi terdiri dari komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial
dan dukungan sosial, sedangkan kegiatan advokasi terdiri dari lobi, seminar atau
presentasi, media advokasi, dan perkumpulan (asosiasi) peminat.
Argumentasi adalah paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk
membangun suatu kesimpulan. Metode advokasi argumentasi ada beberapa diantaranya
yaitu perbandinagn, genus dan definisi. Perbandingan adalah pengembangan wacana
argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan dua hal,
genus adalah pengembangan wacana argumentasi dengan argumen-argumen yang
menggunakan kelas atau kelompok, dan definisi adalah pengembangan wacana
argumentasi yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi atau mengemukakan ciri-ciri
sebuah topik atau sesuatu secara detail.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman, ed. Bahasa dan Kesustraan Indonesia Sebagai Tjermin Manusia Indonesia
Baru. Jakarta: Gunung Agung, 1967.
Glenz, Karen. 1990. Health Behavior and Health Education, Theory Research and
Practice. San Francisco,oxford: Joosey-Bas Publiser.
Ketua Harian Pengurus YLKI Tulus Abadi saat konfrensi pers di Kantor YLKI Pancoran,
Jakarta Selatan, Senin (23/1/2017).(Pramdia Arhando Julianto)
Pertama, cukai rokok Rp 135 triliun bukan dibayar oleh industri rokok,
tapi dibayar oleh konsumen perokok. Jadi bukan industri rokok yang
membayar Rp 135 triliun, tapi masyarakat Indonesia yang merokok.
Karena cukai dibayar perokok.
Industri rokok adalah industri yang paling bandel karena tidak mau
diatur pemerintah. "Itulah perilaku industri rokok besar di Indonesia
yang acap melakukan perlawanan dan pembangkangan terhadap
regulasi dan kebijakan pemerintah," kata dia.
Ketiga, bahwa angka Rp 135 triliun dari cukai rokok itu pun juga masih
sangat kecil. Karena seharusnya pemerintah bisa mendapatkan cukai
rokok sekitar Rp 300 triliun. Apalagi jika dibandingkan dengan dampak
sosial ekonomi dari konsumsi rokok, maka angka Rp 135 triliun itu
tidak ada apa-apanya.
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama para pelajar usai mengisi acara di
Masjid Jami Matraman, Minggu (2/4/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA )
"Jadi pemimpin itu orang yang bisa jadi contoh ya? Ayo ada lagi
enggak?" tanya Anies.
Pelajar lain menjawab bahwa pemimpin adalah orang yang bisa
menjadi contoh dan bertanggung jawab. Diskusi pun berlanjut. Pelajar
lain mengatakan seseorang disebut pemimpin karena bisa
mengorganisir.
"Jawabannya sih benar, tapi harus lebih tepat sedikit. Siapa sih yang
disebut pemimpin itu?" tanya Anies.
Advertisment
"Anda disebut pemimpin jika dan hanya jika ada orang yang mengikuti
anda. You are a leader if you have follower," ujar Anies.
"Selama kuliah saya ingin pesan, sibukanlah diri Anda denga kegiatan.
Jangan jadi mahasiswa yang waktunya senggang. Kalau senggang,
Anda punya masalah. Anda harus sibuk," ujar Anies.