Anda di halaman 1dari 3

SOP

PENCEGAHAN INFEKSI

Petunjuk atau cara pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan


Pengertian
kesehatan.

Sebagai acuan untuk meminimalkan infeksi yang disebabkan


Tujuan mikroorganisme dan menurunkan risiko penularan penyakit yang
mengancam jiwa seperti hepatitis dan HIV / AIDS di puskesmas

ALAT:
1. Tempat cuci tangan lengkap
2. Sarung tangan DDT
3. Sarung tangan rumah tangga / tebal
4. Penutup kepala
5. Masker dan pelindung mata / wajah
6. Clemek plastik
7. Sepatu tertutup
8. Kain bersih kering
9. Bak instrumen tertutup
10. Alat tulis
11. Kertas etiket
12. Savety box
13. Sterilisator ( oven )
Alat & Bahan
14. Waskom tahan bocor dan anti karat untuk meremdam peralatan
15. Buku harian sterilisator
16. Handuk bersih dan kering ( pribadi )
17. Sikat halus / sikat gigi
18. Spuit 10 cc

BAHAN:
1. Larutan klorin 0,5 %
2. Deterjen
3. Air mengalir ( dari kran )
4. Sabun anti mikroba untuk cuci tangan
5. Alkohol 70 %
6. Betadine
SOP
PENCEGAHAN INFEKSI

1. Siapkan larutan klorin 0,5 % diawal hari / sebelum melakukan


tindakan
2. Rendam semua peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit,
segera setelah digunakan
3. Kenakan penutup kepala, masker, pelindung wajah & mata, clemek,
dan sepatu tertutup.
4. Cuci tangan, dengan terlebih dahulu lepaskan perhiasan ditangan dan
pergelangan
5. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
6. Gosok dengan kuat kedua tangan, gunakan sabun biasa atau yang
mengandung anti mikroba selama 15 30 detik ( pastikan menggosok
sela-sela jari ) Tangan yang terlihat kotor harus dicuci lebih lama.
7. Bilas dengan air bersih yang mengalir
8. Biarkan tangan kering dengan diangin anginkan atau keringkan
dengan handuk kering yang bersih dan kering ( pribadi )
9. Pakai sarung tangan rumah tangga / tebal
10. Setelah 10 menit angkat peralatan dari rendaman ( hati hati bila
memegang peralatan tajam, seperti gunting dan jarum ) untuk dicuci
Standard Operating dan dibilas
Procedure 11. Pisahkan alat alat yang terbuat dari plastik dan karet, jangan dicuci
segara bersaman dengan peralatan yang terbuat dari logam
12. Mulailah mencuci benda tajam secara terpisah dan hati hati :
a. Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa
darah dan kotoran
b. Buka engsel gunting dan klem
c. Sikat dengan seksama terutama bagian sambungan dan pojok
peralatan
d. Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan
e. Cuci setiap benda sedikitnya 3 kali ( atau lebih jika perlu ) dengan
air dan sabun / deterjen
f. Bilas benda benda tersebut dengan air
12. Ulangi prosedur tersebut pada benda benda lain
13. Lepaskan penutup lendir ( untuk kateter penghisap lendir )
14. Ambil spuit 10 cc untuk mencuci bagian dalam kateter sedikitnya 3
kali atau lebih ( jika perlu ) dengan air dan sabun / deterjen
kemudian bilas menggunakan air bersih

Standard Operating
Procedure 15. Tempatkan semua peralatan yang telah dicuci dan dibilas dalam
wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses
DTT / sterilisasi
16. Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air
dan sabun, kemudian bilas secara seksama dengan menggunakan air
bersih
17. Gantung sarung tangan dan biarkan kering dengan cara diangin
anginkan
SOP
PENCEGAHAN INFEKSI

18. Cuci tangan ( seperti no. 4 7 )


19. Memulai proses DTT / sterilisasi dengan sterilisasi kering ( oven )
20. Masukkan semua peralatan yang sudah kering ke dalam wadah besi
tertutup ( bak instrumen )
21. Masukkan bak instrumen ke dalam oven dengan rapi
22. Lakukan pengaktifan alat / oven sesuai petunjuk alat atau atur suhu
160 C selama 2 jam sesudah mencapai suhu yang diinginkan
( seluruh proses memerlukan waktu 3 3,5 jam )
23. Keluarkan bak instrumen ( jika proses sterilisasi benar benar sudah
selesai ) dan letakkan disuatu tempat beralaskan kertas / kain jauh
dari jendela terbuka / kipas angin sampai mendingin sesuai suhu
ruangan
24. Hindari penanganan yang tidak perlu dari / terhadap benda yyang
sudah steril
25. Apabila telah dingin sesuai suhu ruangan, peralatan siap digunakan
atau disimpan di tempat penyimpanan
26. Beri tanggal kapan disteril dan kapan habis berlakunya ( sampai 1
minggu jika wadah tidak dibuka ) dan juga nama petugas yang
melakukan sterilisasi saat itu
27. Tangani peralatan tajam dengan aman :
- Letakkan benda benda tajam di atas baki steril / DTT atau
dengan menggunakan wadah yang khusus untuk meletakkan dan
mengambil peralatan tajam
- Hati hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum
- Gunakan pemegang jarum dan pinset pada saat menjahit
- Jangan menutup kembali, melengkungkan, mematahkan, atau
melepaskan jarum yang akan dibuang
- Buang jarum dalam savety box dan jika sudah dua per tiga
penuh, segel dengan segel berperekat, kemudian bakar dalam
insenerator ( dengan unit kesehatan lingkungan )
28. Menjaga selalu kebersihan dan kerapian ruangan / lingkungan

29. Dekontaminasi alat pel, ember, sikat, dan lap pembersih dengan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit kemudian
baru cuci dengan deterjen dan air, kemudian bilas dengan air bersih,
keringkan seluruhnya sebelum digunakan atau disimpan
30. Cuci tangan ( seperti no. 4 7 )
31. Mencatat hasil kegiatan dalam buku harian sterilisasi

Ruang tindakan, Poli gigi ( tempat sterilisator ), Unit Kesehatan


Unit terkait
Lingkungan, Unit Obat, Poli BP dewasa

Anda mungkin juga menyukai