Disusun oleh:
RAHMAD SUTRISNA
3351171047
TUGAS SAUDARA
Menetapkan studi kelayakan berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
1. Pay Back Period (PP)
2. ROI (% untuk 1 tahun) dengan asumsi kredit untuk investasi
berkisar antara 17,5% per tahun.
3. Break Even Point (BEP)
JAWABAN
Misi
2. Analisa SWOT
1. Kekuatan (strength)
Letak strategis.
Terdapat beberapa sarana kesehatan di sekitar Apotek seperti praktek
dokter puskesmas, dan Rumah sakit.
Mudah dijangkau kendaraan umum
Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian
Apoteker yang siap stand by di Apotek, siap memberikan layanan dan
konsultasi seputar obat
Tersedia layanan delivery resep yaitu pengiriman obat ke tempat pasien
dengan jarak tertentu
2. Kelemahan (Weaknes)
Merupakan apotek baru, sehingga belum dikenal masyarakat.
Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri, bukan merupakan
apotek jaringan.
Item obat belum terlalu lengkap
3. Peluang (Opportunity)
Lokasi apotek yang terletak ditempat yang ramai sehingga mudah
dijangkau kendaraan umum dari arah manapun
Dekat dengan fasilitas kesehatan
4. Ancaman (Treat)
Persaingan harga dari Apotek competitor yang kompetitif
Adanya kemungkinan dokter atau bidan yang melakukan dispensing
Analisa potensi pasar dan analisa distribusi resep
Analisa potensi pasar
Asumsi : Jumlah pembeli OTC (n) 15 orang/hari
Harga rata-rata barang (P) Rp. 8.000
Potensi pasar (Q) = n x P
= 15 x Rp. 8.000
= Rp. 120.000/hari
= Rp. 43.200.000/tahun
Strategi pemasaran
Memberikan informasi dan konsultasi obat
Memberikan pelayanan kepada pasien yang ingin melakukan
pengobatan mandiri
Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan
merupakan terapi obat yang tepat, efektif dan aman bagi pasien.
Mengadakan fasilitas delivery order untuk pembelanjaan minimal Rp.
300.000.000.
Memberikan harga obat yang rasioanl, terjangkau oleh masyarakat.
Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
Melakukan monitoring obat dan evaluasi pengunaan obat.
Memberlakukan sisitem reward dan punishment bagi seluruh
karyawan.
Struktur karyawan:
Asisten Apoteker
Karyawan Umum
Payback Periode (PP)
Adalah pengukuran periode yang diperlukan dalam menutup kembali
biaya investasi dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan
diterima.
Penjualan obat dari resep dokter
5 x Rp. 50.000 x 30 hr x 12 bulan = Rp. 90.000.000
Penjualan OTC (asumsi pembeli 15 orang/hari @2 barang OTC )
15 x Rp. 8000 x 2 OTC x 30 hari x 12 bulan= Rp. 86.400.000
Total kas per tahun Rp. 90.000.000+ Rp. 86.400.000= Rp.
176.400.000
PPh per tahun 25% dari total kas= 25% x Rp. 176.400.000= Rp.
44.100.000
Laba bersih= Rp. 176.400.000 - Rp. 44.100.000= Rp. 132.300.000
PP =
x 1 tahun
= x1
= 0,52 tahun
Simpulan sementara:
Lamanya waktu pengembalian pinjaman dari bank selama 1 tahun,
sedangkan apotek dengan tingkat perolehan laba sebesar Rp
132.300.000 per tahun, mampu menutup pinjaman selama 0,52 tahun
(6 bulan).
Jadi proyek tersebut layak dilaksanakan.
ROI = x 100%
= x 100%
= 189%
Hasil ROI menunjukkan bahwa ROI yang diperoleh lebih besar dari pada
bunga pinjaman, maka proyek dikatakan layak dilaksanakan.
Break Event Point (BEP)
Fix Cost (FC):
Gaji apoteker Rp. 1.500.000/bulan/orang (1 orang) = Rp. 1.500.000
Gaji asisten apoteker Rp. 800.000/bulan/orang (2 orang) = Rp. 1.600.000
Gaji karyawan umum Rp. 500.000/bulan/orang (3 orang) = Rp. 1.500.000
Total gaji pegawai = Rp. 4.600.000/bulan
TC =FC + VC
= Rp. 5.300.000 + Rp. 50.000.000
= Rp. 55.300.000
: 63.600.000
: x 63.600.000
: x 63.600.000
: 3.45 x 63.600.000
: Rp. 219.420.000