Anda di halaman 1dari 6

CARA MENULIS DAN TEKNIK KARANGAN ILMIAH

Makalah
Diajukan Kepada Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia Ibu Andi Astuti, S.Pd.I., M.Pd.I
NIDN : 2115127801

Disusun Oleh :
M. ALAN LUTVI
SELLA MALINI
TITIN NURJANAH
TRI YURNIA EMALIA

JURUSAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MUARA BULIAN
KATA PENGANTAR
Assalamualikum .wr.wb

Puji syukur kehadirat allah SWT karena dengan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul CARA MENULIS DAN TEKNIK KARANGAN ILMIAH tepat pada
waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dari pembaca sekalian, terima kasih..

Wassalamualaikum .wr.wb.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang mengikuti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut
biasanya merupakan suatu persyaratan cara penulisan dan teknik karangan nya. Sebagai hasil
penelitian setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik
karangan ilmiah itu. Oleh karena itu pentingnya kita mengetahui cara menulis dan teknik
karangan ilmiah. Selain itu pentingnya belajar menulis karya ilmiah. sehingga kami membuat
makalah ini sebagai topic pembahasan pembelajaran.

B. Rumusan masalah

Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang benar?

Lalu teknik bagaimana yang digunakan untuk membuat krangan ilmiah?

C. Tujuan

Untuk mengetahui cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar.
Untuk mengetahui teknik dalam penulisan karanngan ilmiah.

BAB II
PEMBAHASAN
a. CARA MENULIS KARYA ILMIAH YANG BAIK DAN BENAR

Untuk memulai menuis karya ilmiah pertama kita harus tau bagian awalnya.

Bagian awal penulisan terbagi 7 macam yaitu :

1. Halaman sampul

Berisikan judul secara lengkap, kata karya ilmiah diajukan sebagai, lambing, nama penulis,
institusi, tahun dan kota.

2. Lembar persetujuan

Berisikan karya illmiah oleh.., ini telah disetujui untuk di presentasika. Nama lengkap
pembimbing, serta tanda tangannya.

3. Abstrak

Berisi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh,
kesimpulan dapay ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.

4. Kata pengantar

Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan kritik dan saran yang
membangun.

5. Daftar isi

Memuat judul bab, judul subbab, judul anak subbabyang disertai nomor halaman tempat
pembuatannya dalam teks. Semua judul bab dengan huruf capital.

6. Daftar tabel

Membuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel satu dan tabel
lain diberi jarak 2 spasi.
7. Daftar gambar

Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pembuatannya dalam
tes.

pengetikan karya ilmiah harus disusun secara sistematik. Karena itulah pemilihan jenis huruf,
spasi, baris, batas tepi, alinea baru, permulaan kalimat, judul, sub judul, bilangan dan satuan
harus ditata, sehingga mudah dibaca. Beberapa ketentuan untuk pengetikan karya ilmiah
adalah sebagai berikut :

1. Bahan dan Ukuran


a. Bahan yang digunakan untuk pengetikan karya ilmiah adalah kertas HVS 70 gram
untuk isi, dan konstruk atau buffalow untuk sampul (cover) berwarna hijau.

b. Ukuran kertas untuk pengetikan ilmiah umumnya menggunakan kuarto atau letter
(279,4 x 215,9) mm, digunakan hanya untuk satu muka (tidak bolak-balik). Posisi kertas
vertikal (tall), kecuali untuk pengetikan tabel bisa digunakan secara horizontal (wide).\

c. Jenis huruf (font), pada dunia modern sekarang ini, penulisan karya ilmiah tidak lagi
pantas menggunakan mesin tik biasa (manual). Pengetikan harus memakai komputer,
atau paling tidak dicetak. Untuk pengetikan dengan komputer, huruf yang digunakan
harus huruf normal yang sering digunakan secara umum, yaitu time, time new normal
atau arial. Jangan menggunakan huruf-huruf aneh, yang pada akhirnya akan
menyulitkan pembaca.

d. Ukuran huruf (size) pilih yang standar. Pada program Wordstar gunakan ukuran (size)
10 point. Untuk program lainnya misalnya : Chi-writer, Amipro, Microsoft Word dan
Page Maker menggunakan ukuran 12 point. Jenis huruf (font) maupun ukuran (size)
harus dipakai untuk pengetikan keseluruhan naskah. Kecuali untuk abstraksi, tabel dan
judul bisa memakai huruf dan ukuran yang berbeda. Jumlah halaman minimal 40
halaman termasuk halaman prancis.

2. Cara Pengetikan
Pengetikan karya ilmiah punya cara tersendiri, antara lain sebagai berikut:

a. Bilangan dan Satuan


Pengetikan bilangan dan satuan harus ditulis dengan angka, kecuali pada permukaan
kalimat. Misalnya, empat puluh juta rupiah dihabiskan untuk penelitian ini (permulaan
kalimat). Penelitian ini menghabiskan dana Rp. 40.000.000 (kalimat biasa). Pengetikan
bilangan desimal ditandai dengan koma (,) bukan titik (.). Misalnya, 16,50 kg beras.
Pengetikan jumlah satuan dinyatakan dengan singkatan resmi yang berlaku tanpa
menambah titik di belakangnya. Misalnya : km, m, cm, 1, dan sebagainya.

b. Spasi Baris
Spasi atau jarak antara dua baris dibuat dengan spasi ganda atau 2 spasi. Kecuali untuk
kutipan langsung yang melebihi 2 baris. Judul dan tabel yang melebihi 2 baris,
pengetikannya dengan spasi tunggal atau 1 spasi.

c. Batas Tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas. Ukurannya sebagai berikut: batas atas
(top) 40 mm, bawah (bottom) 30 mm, sisi-sisi kiri (left) 40 mm, dan kanan (right) 30 mm.

d. Alinea Baru
Penulisan alinea baru pada karya tulis ilmiah diukur dari sisi kiri batas garis kertas
dengan masuk sampai 5 digit atau ketikan. Jadi huruf pertama tiap alinea baru adalah
pada ketikan ke-6 (enam).

e. Pengisian Ruangan
Pada prinsipnya, ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah diberi garis
batas halaman, yaitu bagian atas, bawah, kiri, dan kanan, harus diisi penuh dengan
naskah karya ilmiah. Jangan sampai ada ruangan yang kosong, kecuali untuk daftar tabel
atau gambar.

f. Judul, Subjudul, dan Anak Judul


1) Judul karya ilmiah harus ditulis dengan huruf besar (capital) semua, ukuran huruf
dipilih dan diatur sedemikian rupa, agar simetris dengan ukuran kertas yang digunakan.
Pada akhir kalimat judul tidak perlu diberi titik.
2) Subjudul. Penulisan subjudul menggunakan huruf yang sama dengan judul, tetapi
ukurannya lebih kecil. Penempatan subjudul berada di bawah judul tanpa diberi garis.
Sama seperti judul pada akhir kalimat sub judul, tidak perlu diberi titik.
3) Anak judul. Anak judul pada umumnya berada di bagian dalam (isi naskah).
Penulisannya dimulai dari garis batas tepi sisi kiri dan diberi garis bawah. Anak judul
menggunakan huruf biasa bukan huruf besar (capital), kecuali huruf pertama pada anak
judul.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa untuk menulis karya ilmiah kita harus banyak
mengetahui cara dan teknik dalam penulisan yang baik dan benar, terutama dalam penggunaan
huruf ukuran huruf dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai