Adalah
Welding Torch
3. Tabung Gas TIG
Tabung gas pada pengelasan GTAW ini berfungsi sebagai penyimpang gas pelindung yang
digunakan untuk proses pengelasan GTAW. Pada pengelasan TIG ini digunakan gas pelindung
Argon, Helium atau Argon mix dengan Helium. Saat proses pengelasan tabung gas dibuka beserta
regulatornya kemudian gas akan disalurkan melalui selang ke welding torch.
4. Kawat Las GTAW (Welding Rod)
Kawat las atau bahan tambah yang digunakan untuk pengelasan GTAW ini bermacam macam, ada
tipe ER 70 S, ER 308 L 16, ER 309 Mo L, ER 309 Mo L- 16/17, ER 316 L 16, ER 312 16.
Semua jenis Welding rod tersebut dapat diaplikasikan pada pengelasan baja maupun jenis material
yang tahan korosi.
5. Tungsten Elektroda GTAW
Dalam pemilihan tungsten elektroda GTAW juga bermacam macam, pemilihan tersebut disesuaikan
dengan jeni material yang digunakan. Oleh karena itu tidak boleh sembarangan dalam memilih
tungsten agar hasil lasan yang dihasilkan dapat maksimal dan sesuai dengan standar pengelasan.
Berikut ini spesifikasi dalam pemilihan Tungsten Elektroda GTAW.
admin
22 Maret 2015
699
BERBAGI
Twitter
1. Penjelasan
Flux cored arc welding (FCAW) merupakan las busur listrik fluk inti tengah /
pelindung inti tengah. FCAW merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan
SAW. Sumber energi pengelasan yaitu dengan menggunakan arus listrik AC atau DC
dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier. FCAW adalah salah satu
jenis las listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis terus ke dalam busur
listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda dan metal induk. Gas
pelindungnya juga sama-sama menggunakan karbon dioxida CO2. Biasanya, pada
mesin las FCAW ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan biasa
disebut dengan super anemo.
Flux cored arc welding atau las busur berinti flux mirip dengan proses las GMAW,
yaitu menggunakan elektroda solid dan tubular yang diumpankan secara kontinyu
dari sebuah gulungan. Elektroda diumpankan melalui gun atau torch sambil menjaga
busur yang terbentuk diantara ujung elektroda dengan base metal. FCAW
menggunakan elektroda dimana terdapat serbuk flux di dalam batangnya. Butiran-
butiran dalam inti kawat ini menghasilkan sebagian atau semua shielding gas yang
diperlukan. Jadi berlawanan dengan GMAW, dimana seluruh gas pelindung berasal
dari sumber luar. FCAW bisa juga menggunakan gas pelindung tambahan,
tergantung dari jenis elektroda, logam yang dilas, dan sifat dari pengelasan yang
dikerjakan.
Ada dua jenis variasi FCAW yang memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung dari
metode gas pelindung.
Self-shielded (FCAW-SS).
Pelindung gas umumnya menggunakan gas CO2 atau campuran CO2 dengan Argon.
Namun dengan keberadaan oksigen kadang akan menimbulkan problem baru yaitu
dengan porosity yang dihasilkan reaksi CO2 dan oxygen yang ada di udara sekitar
lasan, sehingga perlu memilih fluks yang mengandung zat yang bersifat pengikat
oxygen atau deoxydizer.
2. Karakter Mesin
Mesin las FCAW menurut arusnya dibedakan menjadi tiga macam yaitu mesin las
arus searah atau Direct Current (DC), mesin las arus bolak- balik atau Alternating
Current (AC) dan mesin las arus ganda yang merupakan mesin las yang dapat
digunakan untuk pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus
bolak-balik (AC). Mesin Las arus DC dapat digunakan dengan dua cara yaitu
polaritas lurus dan polaritas terbalik. Mesin las DC polaritas lurus (DC-) digunakan
bila titik cair bahan induk tinggi dan kapasitas besar, untuk pemegang elektrodanya
dihubungkan dengan kutub negatif dan logam induk dihubungkan dengan kutub
positif, sedangkan untuk mesin las DC polaritas terbalik (DC+) digunakan bila titik
cair bahan induk rendah dan kapasitas kecil, untuk pemegang fillernya dihubungkan
dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif. Pilihan
ketika menggunakan DC polaritas negatif atau positif adalah terutama ditentukan
elektroda yang digunakan. Beberapa filler FCAW didesain untuk digunakan hanya
DC- atau DC+. Filler lain dapat menggunakan keduanya DC- dan DC+.
3. Komponen-komponen Mesin
1. Tabung gas co2
Tabung gas CO2 adalah tabung yang digunakan sebagai tempat gas pelindung wire
yang menggunakan gas karbon dioksida (CO2) .
2. Regulator
Regulator pada gas CO2 berbeda dengan tabung gas pada umumnya karena pada
bagian belakang regulator terdapat oven untuk memanaskan gas CO2 karena gas
CO2 bersifat dingin, jika tidak dipanaskan maka akan terjadi penyumbatan pada
saluran gas buang.
3. Selang gas CO2: Selang gas CO2 adalah alat penyalur gas CO2 ke mesin.
4. Torch/ Gun
Gun berfungsi sebagai alat penyalur gas buang dan kawat wire pada benda
kerja.Serta sebagai penghantar massa.
5. Control box
Digunakan untuk mengatur posis, kecepatan, besar kecil ayunan, laju mesini
Gun/Torch pada saat pengerjaan.
6. Welding wire
Wire pada mesin FCAW berbeda dengan wire pada umumnya karena wire pada
FCAW memiliki selaput pelindung yang melindungi hasil pengelasan dari kontaminasi
udara luar.
7. Control system
Kontrol system adalah mesin yang digunakan untuk mengatur arus pada mesin
FCAW otomatis.
8. Kabel power: Kabel power adalah kabel yang menghubungkan antara mesin
dan supply tenaga.
9. Trafo : Digunakan untuk mengubah arus voltase pada supply tenaga untuk
menggerakkan motor pada control box.
10. Rail : Digunakan sebagai dudukan control box agar dapat melakukan
pengelasan dengan jarak yang panjang.
4. Kawat Las
FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok filler elektroda secara
mekanis terus ke dalam busur listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda
dan metal induk.
Elektroda pada FCAW terbuat dari metal tipis yang digulung cylindrical , diisi dengan
flux sesuai kegunaannya. Pelindung proses pengelasan ini dari kemungkinan
kontaminasi dari luar terlaksana dengan :
Elektroda T-1 memiliki sifat-sifat pengelasan bagus, tetapi acid slag tidak membantu
menjaga logam las menjadi rendah hydrogen kecuali bila dibuat secara khusus.
Hanya sejumlah tertentu elektroda berinti flux yang memenuhi syarat low hydrogen
(kurang dari 10 ml/100 g logam las), dan ini adalah yang paling banyak tersedia
dari jenis T-1. Elektroda tipe T-1 bisa digunakan baik dengan gas pelindung
CO2ataupun campuran argon-CO2. Elektroda T-1 akan memiliki busur lebih halus dan
percikan las lebih sedikit bila menggunakan gas pelindung argon-CO2, meskipun
logam las mempunyai unsur Mn dan Si sedikit lebih tinggi. Elektroda EX0T-1 didisain
hanya untuk mengelas pada posisi datar dan horizontal saja. Elektroda EX1T-1
dibuat untuk pengelasan semua posisi dengan diameter hingga 1/16 inch.
Pengelasan posisi vertikal umumnya dikerjakan dengan arah las naik.
Elektroda tipe T-2 dirancang untuk pengelasan single pass pada logam-logam
berkarat, dan mempunyai deoxidizer Mn dan Si lebih tinggi. Elektroda T-2 ini jangan
sekali-kali digunakan untuk pengelasan multipass karena peningkatan unsur Mn dan
Si menyebabkan tensile strength logam las yang tidak terlarut akan bertambah
besar (lebih dari 100 ksi), sehingga menimbulkan masalah retak ketika sedang dilas
atau pada kondisi pemakaian sour service.
Elektroda tipe T-5 mempunyai basic slag dengan kandungan hydrogen logam las
lebih rendah dan memperbesarimpact properties dan daya tahan terhadap retak
yang memuaskan. Meskipun demikian, elektroda ini juga mempunyai sifat-sifat
pengelasan lebih buruk dibandingkan dengan elektroda T-1. Saat ini elektroda T-1
terbaru sudah dikembangkan yang menggabungkan dua jenis elektroda yang paling
baik, sehingga elektroda T-5 menjadi jarang dipakai lagi.
Proses FCAW-G mempunyai keunggulan yaitu penetrasinya lebih dalam dan laju
pengisian lebih tinggi dibandingkan dengan proses SMAW. Dengan demikian proses
las ini menjadi lebih ekonomis pada pekerjaan di bengkel-bengkel las. Unsur-unsur
paduan bisa ditambahkan pada inti flux untuk membuat jenis komposisi menjadi
lebih banyak, termasuk beberapa logam paduan rendah dan stainless steel. Flux
memberikan perlindungan bagus pada kawah las dengan membentuk selubung gas
pelindung dan lapisan slag. Meskipun demikian, proses ini tidak mentolerir tiupan
angin lebih dari 5 mph tanpa porosity berlebihan. FCAW-G cocok untuk pengelasan
semua posisi tanpa menimbulkan masalah lack of fusion seperti yang terdapat pada
GMAW hubungan singkat.
Filler metal FCAW-SS menghilangkan kebutuhan terhadap gas pelindung dari luar
dan mentoleransi kondisi angin yang lebih kuat tanpa menimbulkan porosity. Proses
ini dianggap sama dengan proses elektroda terbungkus terhadap toleransi angin.
Dengan juru las yang dilatih dengan baik dan pengawasan yang berhati-hati, FCAW-
SS bisa digunakan untuk pengelasan dari arah satu sisi, pada sambungan T-Y-K
seperti struktur anjungan lepas pantai untuk menggantikan elektroda terbungkus.
FCAW-SS juga bisa digunakan untuk fill pass pengelasan semua posisi pada butt
weld atau fillet weld. Juru las perlu dilatih dengan prosedur khusus tetapi proses
tersebut mudah dipakai. Aplikasi proses FCAW-SS meliputi pengelasan benda-benda
tebal, pipelines dan pelapisan.
5.2 Kekurangan
FCAW-G dan FCAW-SS kedua-duanya membentuk lapisan slag yang harus dikikis
diantara lapisan-lapisan las. Baik FCAW-G ataupun FCAW-SS bukan merupakan
proses low hydrogen; filler metal harus dibeli dari pabrik elektroda yang dilengkapi
dengan syarat-syarat low hydrogen. Pengelasan yang dilakukan dengan proses ini
dapat menimbulkan notch toughness yang buruk. Filler metal yang digunakan harus
memenuhi persyaratan uji impak seperti elektroda T-1, T-5 dan T-8. Elektroda-
elektroda ini umumnya memiliki kandungan hydrogen lebih rendah dan mempunyai
persyaratan kimia khusus untuk menghasilkan sifat yang lebih konsisten. Proses
pengelasan FCAW-G tidak boleh dilakukan apabila kecepatan angin lebih dari 5 mph
karena ada resiko porosity berlebihan. Menaikkan aliran gas untuk mengatasi
hembusan angin yang tinggi bukan menyelesaikan masalah, karena dapat
menimbulkan kondisi yang lebih buruk karena menghasilkan turbulensi yang akan
menarik udara disekitarnya.
Proses FCAW-G menghasilkan lebih banyak asap dari pada kawat solid GMAW.
Kawat FCAW-SS bahkan menimbulkan lebih banyak asap, sehingga pada pekerjaan
di bengkel-bengkel las dibutuhkan ventilasi yang memadai dan kadang-kadang
memerlukan alat khusus pembuang asap di daerahwelding gun. Tingkat asap pada
FCAW-SS stainless steel atau pada kawat-kawat FCAW-G hampir sama dengan
elektroda stick, dan lebih kecil dari pada kawat carbon steel berpelindung diri (self-
shielded wires). Pengelasan yang dilakukan dengan kawat FCAW-SS perlu kontrol
yang ketat terhadap tebal dan lebar beaddan elektrode stickout guna mendapatkan
sifat-sifat ketangguhan yang tinggi.
Share this:
Sharer
Tweet
Add +1
Related posts: