OLEH :
YUNANI
NIM : 1303099
SKRIPSI
Assalamualaikum Wr.Wb
Setelah melalui proses bimbingan, arahan dan koreksian baik dari
segi isi maupun teknik penulisan terhadap skripsi saudari :
Nama : Yunani
Nim : 1303099
Jurusan : Kualifikasi S1
Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DALAM
MENGENAL MALAIKAT DAN TUGASNYA
MELALUI METODE MAKE A MATCH DI KELAS IV
SD NEGERI 103 PALEMBANG
Maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari
tersebut dapat diajukan dalam siding manaqosyah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.
Demikian, terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
Nama : Yunani
Nim :
Program : Kualifikasi S.1
para sahabat dan ummatnya.Berkat ridho dan rahmat yang diberikan Allah
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI dalam Mengenal Malaikat dan
Tindakan Kelas ( PTK) ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
pihak yang selalu membimbing dan mengarahkan penulis. Oleh sebab itu,
1. Bapak Prof. Dr. H. Aflatun Muchtar, MA, selaku Rektor UIN Raden
Fatah Palembang
2. Bapak Dr. Kasinyo Harto, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Palembang
Selain itu penulis menyadari bahwa, skripsi ini tidak luput dari
kata. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf
sebesar-besarnya.
berguna bagi semua pihak yang membutuhkannya, baik itu berguna bagi
Penulis
Yunani
NIM. 1303099
ABSTRAK
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 77
B. Saran ............................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 79
LAMPIRAN ............................................................................................ 80
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan
Komunikasi yang terjadi dalam proses ini umumnya satu arah yaitu
dari guru kepada siswa sehingga pembelajaran terpusat pada apa yang
1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
2006: 97
Pembelajaran di sekolah-sekolah juga cenderung hanya
di kelas.
beberapa macam teknik, salah satu teknik tersebut adalah teknik Make
Siswa cenderung pasif, meskipun ada materi yang belum jelas baginya.
dari nilai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu 75, hanya 35 % siswa
belajar siswa.
Palembang
B. Identifikasi Masalah
pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
D. Pemecahan Masalah
metode ini diharapkan hasil belajar siswa dalam mengenal malaikat dan
E. Hipotesis Penelitian
F. Tujuan Penelitian
Palembang.
G. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa, siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang
b. Bagi guru, guru lebih termotivasi untuk terus belajar serta membekali
kependidikan.
H. Kajian Pustaka
Kab. Musi Banyuasin adapun hasil dari penelitian tersebut adalah adanya
Banyuasin.
Malaikat dan tugasnya melalui metode Make a Match. Dalam hal ini guru
pembelajaran tersebut.
I. Kajian Teori
logi. Logi berasal dari kata logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi
ialah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara atau jalan yang harus
jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan atau
pelajaran.
2
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,( Jakarta : kalam Mulia,2008 ), hal. 4
3
Ibid
2. Pengertian Metode Make a Match
berbeda.
sama.4
4
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-games-tournament-tgt/
menjelaskan tujuan dari proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
g. Tiap siswa memikirkan nama malaikat atau tugas malaikat dari kartu
yang dipegang
diberi poin
materi pelajaran.
menyiapkannya.
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
5
http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/metode-pembelajaran-efektif.html
perkembanganmental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan
waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir
1. Subjek Penelitian
yang berjumlah 35 orang siswa terdiri dari 18 siswa laski-laki dan 17 siswa
perempuan.
2. Waktu Penelitian
3. Tempat Penelitian
4. Deskripsi Persiklus
6
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
Model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
pelajaran, menelaah buku paket Agama Islam yang ada, menyusun RPP,
b. Tahap Pelaksanaan
harus ingat dan berusaha menaati apa yang telah dirumuskan dalam
c. Tahap Pengamatan
7
Ibid
8
Ibid
berlangsung, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang
berikutnya.9
d. Tahap Refleksi
rancangan tindakan.10
selanjutnya.
a. Observasi
9
Ibid
10
Ibid
mengajar, penggunaan metode, keadaan guru dan siswa serta sarana
dan tugasnya.
b. Tes
deskriptif kualitatif terdiri dari: pemaparan data, reduksi (data yang sudah
ada di cek dan dicatat kembali), kategorisasi (data dipilah-pilah),
data kuantitatif, seperti hasil tes. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar
Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini jika hasil post tes
K. Sistematika Pembahasan
ini, maka penulis uraikan sistematika pembahasan ini kedalam lima bab,
sebagai berikut :
pembahasan.
jumlah pegawai, jumlah guru, jumlah siswa serta sarana dan prasaran di
Bab kelima adalah bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
oleh penulis bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai
11
Alifus Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, (
Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya,2007), hal 54
12
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal.84
akibat pengalaman atau latihan yang berupa pengetahuan, sikap,
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti 14.
psikomotorik.
afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan
13
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta : Rineka Cipta, 1999), hlm.250-251.
14
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. ( Bandung: Bumi Aksara,2006), hlm. 30
waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir
siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua
a. Faktor Eksternal
1. Faktor Sekolah
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran waktu
sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan
konsisten.
15
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA
pendidikan anak-anakny maka akan mempengaruhi keberhasilan
belajarnya.
non formal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja
dan lain-lain.
b. Faktor Internal
yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai
sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan
otak, panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi
dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur.
2. Faktor Psikologis
maupun kelompok.
16
http://blog.umy.ac.id/retnoeno/2012/01/07/keberhasilan-belajar-mengajar/
belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan
proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan
Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa
17
http://blog.umy.ac.id/retnoeno/2012/01/07/keberhasilan-belajar-mengajar/
Salah satu keunggulan metode Make a Match ini adalah siswa
berbeda.
sama.18
dilaksanakan.
18
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-games-tournament-tgt/
n. Menentukan hukuman yang akan diberikan kepada siswa yang tidak
r. Tiap siswa memikirkan nama malaikat atau tugas malaikat dari kartu
yang dipegang
diberi poin
babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
materi pelajaran.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Make a Match
menyiapkannya.
19
http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/metode-pembelajaran-efektif.html
tersebut berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam
(2005:45)20
bahwa pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
(sosial).
adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
1. Al-Quran dan Hadits yang merupakan rujukan inti dan utama dalam
Malaikat) adalah bentuk jamak dari Malak, berasal dari Masdar Al-Aluka
yang artinya Ar-Risalah ( misi atau pesan). Yang membawa misi disebut
dipanggang.
diciptakan dari nur ( cahaya), jasadnya bersifat halus, tidak dapat dilihat
atau diraba oleh panca indra, dan bentuknya dapat berubah-ubah dengan
izin Allah. Malaikat tidak pernah merasa letih atau lelah, serta tidak
Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Quran surah Al-Anbiya ayat
19 :
1. Tugas-Tugas Malaikat
Malaikat Jibril disebut juga Ruhul Qudus atau Ruhul Amin. Malaikat
di dunia.
di dunia,
22
Ibid,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
yang berjumlah 35 orang siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan.
B. Waktu Penelitian
C. Tempat Penelitian
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV. Dan penulis mengambil objek
pada kelas IVa yang berjumlah 35 orang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan.
Make a Match.
1. Observasi
2. Tes
metode Make a Match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
tugasnya pada kelas IV yaitu dengan menggunakan tes tertulis dan lisan.
deskriptif kualitatif terdiri dari: pemaparan data, reduksi (data yang sudah
data kuantitatif, seperti hasil tes. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar
G. Indikator Kinerja
apabila :
H. Prosedur Penelitian
dipilih dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang
A. Siklus I
yang diharapkan sudah tercapai ? Apakah siswa sudah terlibat aktif dalam
23
Saminto,Ayo Praktik PTK, hlm.8
24
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
tugas-tugas malaikat.
pembelajaran.
c. Refleksi
Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan
B. Siklus II
a. Perencanaan
pembelajaran.
Menentukan materi
Mengembangkan scenario
b. Pelaksanaan
1. Tahap awal
2. Tahap Inti
3. Tahap akhir
c. Pengamatan
individu.
d. Refleksi
C. Siklus III
a. Perencanaan
dan evaluasi.
b. Pelaksanaan
d. Refleksi
11,43% yaitu terdiri dari 4 orang siswa yang tuntas dalam pembelajaran
pada materi Mengenal Malaikat dan Tugasnya dari 35 orang siswa. Hal ini
Tugasnya.
.
Adapun hasil uji kompetensi siswa pra siklus dapat dilihat dari table
dibawah ini:
Malaikat dan Tugasnya pada waktu prasiklus nilai rata-rata hasil belajar
peningkatan.
B. Deskripsi Tindakan
1. Siklus I
a Perencanaan
b Pelaksanaan
b.) Kelompok yang satu diberi kartu yang berisi nama-nama Malaikat
Malaikat.
bergantian.
sekitar 15 menit.
5) Pada tahap akhir guru mengadakan penilaian untuk mengetahui hasil
dibawah ini
Metode Make a Match. Dari hasil tes siklus I diketahui bahwa peserta
didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan 7,5 sebanyak 16 anak
orang ( 45,72%) dan yang belum tuntas ada 19 orang ( 54,28%), dan
secara klasikal telah mengalami peningkatkan sedikit lebih baik dari pada
prasiklus.
c Pengamatan
diketahui bahwa:
malaikat.
bingung dalam permainan kartu, hal ini dapat dilihat pada saat
dengan lancar.
pendidik
mengajar siswa mulai bersemangat dan aktif dalam belajar. Pada siklus I
ini siswa yang terlibat aktif dalam proses belajar mengajar hanya 16 orang
( 45,71%) dan yang kurang aktif berjumlah 12 orang ( 34, 29%) dan yang
d Refleksi
sebagai berikut.
2. Siklus II
a Perencanaan
dalam kegiatan siklus II. Hal-hal yang dibutuhkan dalam tahapan ini
adalah:
malaikat
b Pelaksanaan
b.) Kelompok yang satu diberi kartu yang berisi nama-nama Malaikat
Malaikat.
sekitar 15 menit.
selengkapnya berupa:
Adapun hasil uji kompetensi siswa siklus II dapat dilihat dari table
dibawah ini:
Tabel 7: Hasil uji kompetensi siswa siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Alif Riski 85 Tuntas
2 Abdika Febriano 70 Tidak tuntas
3 Abdullah Sari 45 Tidak tuntas
4 Andi Pratama 80 Tuntas
5 Akhyar 45 Tidak tuntas
6 Aldi Al-Arif 80 Tuntas
7 Anisa Trinia Budaya 85 Tuntas
8 Apriansah 85 Tuntas
9 Agil Febri 60 Tidak tuntas
10 Bebby Ayu 85 Tuntas
11 Fadhilah Khairun 80 Tuntas
12 Farel Okta 80 Tuntas
13 Fatimah Nazifa 60 Tidak tuntas
14 Hapizah Rimadina 80 Tuntas
15 Katrin Khairunnisa 80 Tuntas
16 Leo arif Budiman 80 Tuntas
17 M.Riski Azzandi 80 Tuntas
18 Meisya Adawiyah 80 Tuntas
19 M.Taufik Hidayat 60 Tidak tuntas
20 M.Riski Kurmausan 80 Tuntas
21 Mudia Riski 80 Tuntas
22 Naila Izzati 80 Tuntas
23 Naupal Alghifari 80 Tuntas
24 Naila Khairunnisa 80 Tuntas
25 Nazwa Khairani 70 Tidak tuntas
26 Oktariani 100 Tuntas
27 Olivia Amanda 70 Tidak Tuntas
28 Putri Anzella 70 Tidak Tuntas
29 Ropiqah Putri 80 Tuntas
30 Riskaldo 60 Tidak tuntas
31 Riski Bayu 60 Tidak Tuntas
32 Rahmad Saputra 70 Tidak Tuntas
33 Said Anwar 80 Tuntas
34 Suci Indah Sari 80 Tuntas
35 Tasya Nur Amalia 75 Tuntas
Jumlah Nilai 2615
Nilai Rata-Rata 74,71
Persentase Ketuntasan 65,71%
Dari data pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa proses
bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan 7,5
dari tabel di atas maka dapat dilihat setelah diterapkan metode Make a
tidak tuntas hanya 12 orang dengan persentase 34,29% dan nilai tersebut
peningkatan yang lebih baik dari pada pra siklus dan siklus I.
c Pengamatan
diketahui bahwa:
5. Peserta didik masih ada yang belum mantap dan masih ada yang
bingung dalam permainan kartu (masih ada rasa takut salah atas
dalam permainan kartu, hal ini dapat dilihat pada saat masing-
pendidik
siklus kedua sudah ada peningkatan dalam proses belajar mengajar siswa
mulai bersemangat dan antusias dalam belajar. Pada siklus kedua ini
orang siswa dengan persentase 65,72%,, siswa yang kurang aktif ada 10
orang siswa dengan 28,57% dan yang tidak aktif hanya 2 orang siswa
5,71%, terlihat bahwa terjadi peningkatan yang lebih berarti pada siklus
Match.
d Refleksi
meningkat tetapi perlu ditingkatkan lagi agar tujuan dari penelitian dapat
tercapai. Dibawah ini dipaparkan kelebihan dan kelemahan dalam proses
berikut :
1. Kelebihan
2. Kelemahan
Peserta didik masih ada yang belum mantap dan masih ada yang
bingung dalam permainan kartu (masih ada rasa takut salah atas kartu
untuk melanjutkan siklus III baik guru maupun siswa harus mengikuti yang
3. Siklus III
siklus III pada tanggal 01 April 2015. Pada siklus III peneliti
a Perencanaan
kegiatan siklus III. Hal-hal yang dilakukan dalam tahapan ini adalah:
malaikat
b Pelaksanaan
b.) Kelompok yang satu diberi kartu yang berisi nama-nama Malaikat
Malaikat.
bergantian.
sekitar 15 menit.
Adapun hasil uji kompetensi siswa siklus III dapat dilihat dari table
dibawah ini :
a Match. Dari hasil tes siklus III diketahui bahwa peserta didik yang tuntas
dari KKM yang ditentukan 7,5 sebanyak 35 anak (100 %) dari 35 anak
89,85
Tabel 11. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Mengenal Malaikat dan Tugasnya Siklus II
pada pra siklus nilai ketuntasan hanya 4 orang siswa ( 11, 43%), dan
meningkat 23 orang siswa 65,71%, dan meningkat lagi pada siklus III 35
orang siswa (100%), jadi pada siklus III semua siswa tuntas dalam
pembelajaran.
c Pengamatan
pelaksanaannya
(tidak ada rasa takut salah atas kartu yang dibawanya untuk
oleh guru hal itu dapat dilihat dari hasil tes pada siklus III
peserta didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan mencapai 100
%.
terlibat aktif menjadi 35 orang siswa atau 100% siswa yang aktif.
d Refleksi
tercapai dengan hasil tes peserta didik telah tuntas dari KKM yang
C. Pembahasan
pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian dari pra siklus, siklus I sampai siklus III
mencapai 66,14, lalu siklus II meningkat lagi mencapai 74,71, dan siklus III
meningkat lagi mencapai 89,85 dari skor KKM 75, lebih jelasnya dapat
80
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
siswa (65,71%), dan pada siklus 3 jumlah siswa yang tuntas belajar
peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada table
berikut:
100
80
60 Tidak Tuntas
Tuntas
40
20
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Siklus III
prasiklus, siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
40
35
30
25
Aktif
20
Kurang Aktif
15
Tidak Aktif
10
5
0
Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
dan hasil belajar peserta didik dapat terus meningkat, maka pihak
senang serta percaya diri, juga tidak malu dan takut dalam
proses pembelajaran.
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Akasara,2009 )
Cipta,1999.
Cipta,2000.
Djamarah, Syaiful Bahri , Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
2008)
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-games-
tournament-tgt/
http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/metode-pembelajaran-efektif.html.
http://blog.umy.ac.id/retnoeno/2012/01/07/keberhasilan-belajar-mengajar/
Lampiran 1 :
b. Kunci jawaban
1. 10 Malaikat
2. Dua ( 2 )
3. Mikail
4. Jibril
5. Isrofil
6. Bertanya dalam kubur
7. Amal perbuatan manusia
8. Malik
9. Ridwan
10. Mencabut nyawa
c. Skor penilaian
Jawaban benar (a) = 10
Skor maksimal 10 nilai 100
Lampiran 3: Lembar Pekerjaan Siswa
Nama :..
No Absen : ..
JIBRIL
MIKAIL
ISRAFIL
IZRAIL
MUNKAR
NAKIR
BERTANYA DALAM KUBUR
MENJAGA SURGA
MENJAGA NERAKA
ATID
MALIK
RIDWAN
MENYAMPAIKAN WAHYU
MEMBERI REJEKI
MENIUP TEROMPET
PENCABUT NYAWA