Anda di halaman 1dari 9

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan

pendekatan Cross Sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan

variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan.22

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada Bulan November 2015Januari 2016,

tempat Penelitian di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Kota Bandar Lampung tahun

2015.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah pasien stroke iskemik di RSUD dr. H. Abdul

Moeloek Kota Bandar Lampung tahun 2015

3.3.2 Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu metode

pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang berkaitan

dengan karakter populasi. Pada penelitian ini akan digunakan 30 sampel, sehingga

masing-masing kelompok terdapat 15 sampel. Berikut kriteria inklusi dan ekslusi

penelitian ini :23


33

3.3.2.1 Kriteria Inklusi

a. Memiliki hasil CT-Scan kepala.

b. Usia 40-80 tahun

c. Pendidikan terakhir minimal SMA atau sederajat.

d. Bersedia menjadi subjek penelitian.

3.3.2.1 Kriteria Eksklusi

a. Mengalami gangguan kesadaran saat dilakukan pemeriksaan

b. Pasien mengalami afasia, agrafia, agnosia, dan aleksia.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan fungsi kognitif.

3.4.2 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lokasi lesi pasien stroke iskemik.

3.5 Definisi Operasional

3.5.1 Lokasi lesi pasien stroke iskemik

a. Definisi : Diagnosis lokasi lesi stroke iskemik dibuat melalui pemeriksaan

fisik oleh ahli neurologis dengan melihat manifestasi klinis dan foto CT-Scan.

Apabila stroke merusak hemisfer kanan, maka sisi tubuh yang sebelah kiri

yang terkena pengaruhnya. Sedangkan jika kerusakan terjadi pada hemisfer

kiri, maka kelumpuhan dan kelemahan motorik terjadi pada sisi tubuh yang

sebelah kanan. Manifestasi kontralateral ini disebabkan jaras jaras motorik

kortikospinalis dan kortikobulbar bersilangan di decussatio piramidum pada


34

daerah medula oblongata sebelum menuju medula spinalis. Berdasarkan lokasi

lesi, stroke iskemik dapat dikelompokkan menjadi stroke iskemik lesi hemisfer

kanan dan kiri.

b. Alat ukur : CT-Scan, data rekam medik

c. Skala : dikotomi

3.5.2 Penurunan fungsi kognitif

a. Definisi : Tes untuk uji fungsi kognitif yang digunakan adalah Mini Mental

State Examination (MMSE). MMSE merupakan pemeriksaan singkat yang

terdiri 11 pertanyaan meliputi orientasi, registrasi, memori jangka pendek dan

fungsi bahasa. Total skor 30 mengindikasikan tidak adanya penurunan fungsi

kognitif.

Pedoman Skor kognitif global (secara umum):

24 -30 : Normal

17-23 : Probable gangguan kognitif

0-16 : Definite gangguan kognitif

Catatan: dalam membuat penilaian fungsi kognitif harus diperhatikan tingkat

pendidikan dan usia responden

b. Alat ukur : Kuesioner MMSE

c. Skala : Rasio

3.5.3 Usia

a. Definisi : Usia adalah salah satu faktor yang memengaruhi penurunan fungsi

kognitif yang tidak dapat dimodifikasi.


35

b. Alat ukur : Data dari identitas yang tercantum pada rekam medik atau dapat

ditanyakan langsung pada pasien.

c. Skala : kontinyu

3.6 Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Pasien di Ruang Rawat Inap Penyakit Saraf RSUD dr. H. Abdul Moeloek Kota

Bandar Lampung tahun 2015 yang menderita stroke diminta memperlihatkan

gambaran CT-Scan kepala (kalau ada). Lesi diidentifikasi dan dicatat.

Diagnosis stroke ditentukan oleh dokter spesialis saraf melalui anamnesis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Identifikasi lesi dibimbing

oleh dokter spesialis saraf.

2. Pasien dipastikan tidak mengalami gangguan kesadaran, afasia, agrafia,

agnosia, dan aleksia saat pemeriksaan, serta rekam medik dan status pasien

disertakan sebagai pelengkap.

3. Pasien diminta untuk mengisi lembar identitas diri dan lembar persetujuan.

4. Pasien dinilai fungsi kognitifnya dengan menggunakan kuesioner MMSE.

Penilaian fungsi kognitif dilakukan oleh peneliti dan ditanyakan langsung

kepada pasien.

5. Setelah data-data yang diharapkan terkumpul dari hasil wawancara dan catatan

medis status pasien, data-data yang terkumpul kemudian diolah untuk

mendapatkan informasi sebagai berikut:

a. Distribusi pada kelompok stroke lesi hemisfer kanan dan kiri.

b. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan


36

c. Perbandingan penurunan fungsi kognitif penderita stroke lesi

hemisfer kanan dan kiri

3.7 Alat Ukur

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

menggunakan kuisioner Mini Mental State Examination (MMSE) pada pasien

yang dirawat di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Kota Bandar Lampung tahun 2015.

3.8 Pengolaha Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dengan melalui empat tahap yaitu

sebagai berikut :22

a. Editing Data

Yaitu memeriksa data yang dimaksud apakah sesuai dengan kriteria / tidak.

b. Coding

Yaitu pengkodean pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan

analisa data.

c. Tabulating

Yaitu menyusun data yang diperoleh kedalam bentuk tabel.

d. Processing

Yaitu proses pemasukan data ke program komputer agar tidak terdapat kesalahan.

e. Cleaning

Yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang diantar ke dalam program komputer

agar tidak terdapat kesalahan.


37

3.9 Teknik Analisa Data

Metode statistika yang digunakan untuk menganalisis data adalah regresi

linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + e

Keterangan :

Y = skor fungsi kognitif (MMSE)

0 = konstanta

X1 = usia (dalam tahun)

X2 = letak lesi (dummy ; 1 = kiri; 0 = kanan)

1, 2 = koefisien variabel independen

e = error

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan uji statistik (uji t)

terhadap koefisien regresi. Dengan tarap kesehatan = 0,05 maka pengaruh

variabel independen dinyatakan signifikan apabila nilai p <0,05.

Hasil analisis regresi linier berganda layak (tidak bias) digunakan untuk

pengambilan simpulan apabila data dan model regresi yang diperoleh memenuhi

syarat pengujian asumsi klasik berikut:24

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data residual

dari model regresi berdistribusi normal atau tidak. Normal tidaknya distribusi res

idual diketahui berdasarkan grafik plot probabilitas normal (normal probability

plot) dari residual murni (unstandardized residual). Residual dinyatakan


38

berdistribusi normal apabila titik-titik pada plot cenderung mengikuti garis lurus

diagonal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel

independen yang digunakan dalam penelitian. Untuk menguji multikolinearitas

akan digunakan angka Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Sebuah

model regresi akan bebas dari multikolinearitas apabila nilai VIF lebih kecil dari

10 dan mempunyai angka toleransi lebih besar dari 0,10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah varian dalam model regresi

adalah sama. Model regresi menjadi model yang efisien apabila terjadi kesamaan

varian atau tidak ada heteroskedasti sitas. Uji ini dilakukan dengan melihat pola

pada grafik scatterplot antara dependen hasil prediksi (regression standardized

predicted value) dengan residual (regression studentized residual). Model regresi

dinyatakan bebas heteroskedastisitas apabila titik-titik plot menyebar baik di atas

maupun di bawah nilai 0 sumbu Y secara acak tanpa membentuk pola apapun

seperti mengumpul atau bergelombang.

4. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara variable-

variabel yang diteliti. Untuk mengetahui hal tersebut akan digunakan angka

Durbin Watson dalam tabel derajat kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu.
39

Dalam model regresi dinyatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai DW

terletak ant ara DU < DW < 4 DU.

3.10 Alur Penelitian

Alur penelitian ini dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

Populasi

Sampel Stroke hemoragik

Stroke iskemik
iskemik

Lesi hemisfer kanan Lesi hemisfer kiri

Uji MMSE Uji MMSE

penurunan penurunan penurunan penurunan


fungsi kognitif fungsi kognitif fungsi kognitif fungsi kognitif
(+) (-) (+) (-)

Analisa regresi linier berganda

Gambar 3.1 Skema Alur Pengambilan Sampel

Keterangan :

: Tidak diukut
: Diukur
40

Sampel Stroke hemoragik

Stroke iskemik
iskemik

Hemisfer kanan Hemisfer kiri

Uji MMSE Uji MMSE

Skor fungsi kognitif Skor fungsi kognitif

Bandingkan

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Keterangan :

: Tidak diukut

: Diukur

Anda mungkin juga menyukai