BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Laporan Periodis
2. Laporan Kemajuan
4. Laporan Rekomendasi
5. Laporan Penelitian
senang yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis
ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar
atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul, sub-judul, dan sub-sub judul di susun dan di atur dengan
perancanaan yang mantik. Laporan yang disajikan dengan baik dapat
digunakan sebagai acuan.
Kerangka adalah garis besar atau rancangan isi karangan yang dikembangkan
dari topik yang telah ditentukan. Ide-ide atau gagasan yang terdapat dalam
kerangka pada dasarnya adalah penjelas atau ide bawahan topik. Bentuk laporan
ilmiah itu berbeda-beda, untuk kepentingan militer bentuknya berbeda dari
8
laporan ilmiah formal dan sebagainya. Kerangka laporan ilmiah itu pada umumya
terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Halaman judul
Halaman judul biasanya terdiri dari tiga atau empat bagian disusun dari
atas ke bawah sebagai berikut:
a. Judul laporan
Judul laporan terdiri terutama subyek saja, atau boleh juga didahului
dengan Laporan tentang, Laporan Kemajuan tentang, Laporan Tahunan
tentang, Penelitian tentang, dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari
judul buku ialah: Judul laporan itu terutama dimaksudkan untuk memberikan
informasi, dan diusahakan sependek mungkin. Tetapi jika tidak dapat
memberi indikasi subjeknya, judul ditulis dengan beberapa kata bahkan boleh
dengan 40 atau 50 kata. Untuk laporan yang lebih dipentingkan ialah lengkap
dan bukan ringkas.
Apabila judul terlalu panjang untuk dapat dimuat dalam satu baris, maka
periksa ulanglah susunan kata-katanya, dan pisahkan tiap ungkapan penting
pada baris tersendiri.
Laporan tentang
SURVAI PENDAHULUAN
di daerah
9
Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului
dengan kata-kata Diserahkan kepada. Jika penerima laporan memiliki
kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu.
Contoh misal:
Diserahkan kepada
Nama dan identitas penerima laporan itu tidak ditulis bila laporan
ditujukan kepada masyarakat banyak dan tidak untuk pidato atau untuk
sesuatu organisasi.
Contoh misal:
a) Oleh
Suyono Satroatmojo
Insinyur Konsultan
10
b) Oleh
Suyono Satroatmojo
Insinyur Konsultan
dan
Pramono Adisusanto
Insinyur Perencana
Di bagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam dua baris
terpisah. Contoh misal:
Mataram, N.T.B
17 April 1977
Jika semua contoh missal di atas disatukan dalam satu halaman judul,
maka bentuknya adalah sebagai berikut:
11
Laporan tentang
SURVAI PENDAHULUAN
di daerah
Diserahkan kepada
di Jakarta
Oleh
Suyono Satroatmojo
Insiyur Konsultan
dan
Pramono Adisusanto
Insinyur Perencana
Mataram, N.T.B
17 April 1977
12
Atasan anda yang memberi perintah atau meminta agar anda membuat
laporan atau nasabah anda yang menghendaki anda menyerahkan sebuh
laporan ilmiah biasanya memberi surat kuasa kepada anda. Surat kuasa itu
tidak lain adalah sebuah surat instruksi yang harus dikerjakan. Surat tersebut
harus menyebutkan dengan jelas problem yang harus anda pecahkan atau
pernyataan yang harus anda jawab dalam suatu laporan tersebut. Surat
pemberian kuasa yang jelas dan lengkap, dapat dipakai sebagai petunjuk
memecahkan problem yang dihadapi ketika menulis laporan. Tulislah Surat
pemberian kuasa diatas surat tersebut untuk membedakan dari surat
penyerahan.
3. Surat penyerahan
4. Daftar isi
Dalam daftar isi ditunjukkan garis besar judul, subjudul laporan yang
memberikan gambaran dan petunjuk topik apa saja yang dilaporkan dan
bagaimana susunannya. Dalam daftar isi tidak ditulis kata Daftar isi.
13
5. Pendahuluan
Fungsi pendahuluan dalam laporan itu sama seperti fungsi abstrak dalam
karya tulis ilmiah lainnya. Unsur-unsur dalam pendahuluan ialah: objek
laporan, abstrak, cara dan wawasan atau sumber informasi, konklusi dan
rekomendasi. Berbeda dari karya tulis ilmiah lain, dalam laporan unsur-unsur
laporan itu ditulis sebagai sub-judul, masing-masing ditulis secara lengjap
tetapi ringkas, terdiri dari satu atau dua kalimat, dengan diberi sub-judul atau
nomor-nomor saja di depan unsur-unsur itu.
6. Tubuh laporan
Isi tubuh laporan itu adalah sama seperti isi pendahuluan tetapi dijelaskan
secara terperinci dan jika perlu menggunakan bahasa teknis. Tidak ada
patokan dalam membuat garis besar rancangan tubuh laporan.
Seperti buku ilmu pengetahuan sebuah laporan itu dapat dipakai sebagai
acuan. Pembaca tidak perlu membaca dari permulaan samapi akhir. Oleh
sebab itu tubuh laporan terdiri dari judul dan sub-judul yang diatur secara
sistematis dan mantik sehingga hubungannya satu dengan yang lain jelas.
Tubuh laporan dapat juga berisi material tubuh laporan yang berupa tabel,
grafik, lukisan cara, dan sebagainya. Kadang-kadang dalam tubuh laporan
dicantumkan pula pernyataan pengakuan peminjaman informasi dan ucapan
terima kasih.
14
Contoh lain: Siklus hidup F.hepatica, harus ditulis ulang: Siklus hidup
F.hepatica itu adalah sangat majemuk . . . . tetapi jangan: Adalah sangat
majemuk . . . .
Grafik adalah diagram dan gambar yang dibuat berdasarkan data yang
dikumpulkan. Gambaran cara bisa berupa peta, sketsa, foto, yang menyajikan
penampakan aktual suatu objek, pemandangan dan sebagainya, yang berguna
untuk menambhkan efisiensi komunikasi.
15
7. Kesimpulan
Isi kesimpulan itu sama seperti isi dalam pendahuluan, tetapi cara
penyampainnya dan kata-katanya berbeda, sebabnya ialah: pendahuluan
ditulis untuk pembaca yang sibuk yang tidak mempunyai waktu membaca
seluruh laporan, sedangkan kesimpulan ditulis untuk pembaca yang telah
membaca uraian pokok dan dianggap ia telah mengenal benar-benar uraian
pokok itu.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari penulisan makalah ini, diharapkan dapat memberi suatu pandangan
untuk lebih belajar dan memahami tentang menulis laporan ilmiah, sehingga
dalam pembuatan laporan ilmiah menjadi mudah dan bisa menghindari
kesalahan penulisan laporan. Untuk penulisan laporan ilmiah yang baik dan
benar hendaknya memperhatikan kerangka penulisan laporan ilmiah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi, dan M Arifan. 2016. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Barnawi
Setiawati, Eti. 2000. Bahasa Indonesia Keilmuwan Dalam Karya Tulis Ilmiah.
Malang: Surya Pena Gemilang