Anda di halaman 1dari 22

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

PENENTUAN KERENTANAN SEISMIK DAN PRIODE DOMINAN


TANAH DI WILAYAH KENDARI MEGGUNAKAN METODE
HVSR

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

David Satria R1A1 16 005 2016


006
Jeremy Patrio Pongranteallo Ramba R1A1 16 010 2016
Ainun Ayu Utami Subhan R1A1 17 027 2017

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2017

i
ii

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii


BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
1.5 Luaran Yang Diharapkan ............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 4
2.1 Gempa Bumi ................................................................................ 4
2.2 Periode Dominan Tanah .............................................................. 4
2.3 Mikrozonasi Seismik ................................................................... 4
2.4 Indeks Kerentanan Seismik ......................................................... 6
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 7
BAB IV Biaya Jadwal Kegiatan ................................................... 9
4.1Anggaran Biaya .............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................. 9
Daftar Pustaka ................................................................................................ 10

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu


lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ketiga lempeng tersebut bergerak
dan saling bertumbukan membentuk zona subduksi di beberapa tempat, seperti; di
pantai barat pulau Sumatera, pantai selatan Jawa, pantai selatan Bali dan Nusa
Tenggara, Maluku Utara, pantai utara dan timur Sulawesi dan pantai utara Papua.
Selain itu, interaksi ketiga lempeng tersebut menyebabkan daerah di Indonesia
banyak terdapat sesar besar yang aktif, seperti; Sesar Sumatera/Semangko,
Cimandiri, Baribis, Opak, Busur Belakang Flores, Palu-Koro, Sorong, Ransiki,
dan sistem sesar aktif lainnya yang belum terungkap.
Kota Kendari merupakan salah daerah yang terletak di lengan Tenggara
Sulawesi yang memanjang barat laut hingga tenggara yang dibentuk oleh batuan
malihan dan batuan ofiolit. Morfologi di Kota Kendari secara umum terdiri dari
perbukitan dan dataran. Pada beberapa bagian muncul perbukitan misalnya
pegunungan Rumbia dan dataran rendah seperti dataran Langkowala
Adanya variasi relief dan jenis material penyusun pada setiap satuan
bentuk lahan dapat mempengaruhi karakteristik kerentanan seismik pada
setiap satuan bentuklahan tersebut, sehingga bentuklahan diyakini dapat memberi
informasi penting dalam analisis kerentanan seismik. Semakin unconsolidated
material penyusun bentuklahan akan menyebabkan semakin besar nilai indeks
kerentanan seismik, ground shear-strain, dan rasio kerusakannya, sehingga indeks
kerentanan seismik berdasarkan mikrotremor dapat digunakan untuk memprediksi
zona lemah, yaitu kawasan yang berpotensi akan terjadi kerusakan, likuifaksi,
dan rekahan tanah jika terjadi gempabumi kuat. Kedua, kondisi geomorfologi
yang mempengaruhi variasi indeks kerentanan seismik di daerah penelitian adalah
relief muka bumi, jenis material penyusun bentuklahan, ketebalan sedimen, dan
kedalaman muka airtanah.
Indeks kerentanan seismik (Kg) merupakan indeks yang menunjukkan
tingkat kerentanan suatu lapisan tanah yang mengalami deformasi. Oleh
karenanya indeks ini berguna untuk mendeteksi daerah yang merupakan zona
lemah (uncoslidated sediment) pada saat terjadi gempa. Indeks kerentanan
seismik berkaitan dengan kondisi geomorfologis. Hasil penelitian Nakamura
(2000) di Kobe, Jepang menunjukkan bahwa indeks kerentanan seismik tinggi
diperoleh di daerah pesisir yang tersusun oleh material aluvium. Hasil penelitian
Gurler dkk.[ di Mexico City dan Saita dkk. di Intramuros, Pilipina
menunjukkan bahwa indeks kerentanan seismik tinggi tersebar di daerah bekas
rawa dan reklamasi. Untuk daerah perbatasan antara dataran aluvial dan
perbukitan menunjukkan bahwa nilai indeks kerentanan seismik relative rendah,

1
2

sedangkan untuk kawasan perbukitan, indeks kerentanan seismik menunjukkan


nilai sangat rendah.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai Periode Dominan


Tanah sebagai parameter Indeks Kerentanan Seismik di beberapa titik di
Kota Kendari dengan cara zonasi, membuat peta kontur sebaran Indeks
Kerentanan Seismik di wilayah-wilayah tersebut, dan menganalisis tingkat
potensi resiko bencana gempa bumi di wilayah-wilayah tersebut secara
mikro-zonasi. Untuk mengkarakteristik perhitungan Indeks Kerentanan Seismik,
Nakamura (2000) memberikan persamaan,

Serta persamaan Strain (Tegangan Tanah),

Dengan Kg adalah indeks kerentanan seismik, Am adalah amplifikasi tanah dan


f0 adalah frekuensi resonasi (lambang). Adalah strain dan (lambang) adalah
percepatan getaran tanah permukaan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah :
Kota Kendari adalah sebuah daerah yang terletak di Sulawesi Tenggara, yang
wilayah daratannya berbukit-bukit sampai ke pesisir pantai. Sebagai ibukota dari
Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari terletak di 35430 4311 LS dan
12223 12239 BT dengan luas sekitar 295,89 km. Wilayah Kota Kendari
berbatasan dengan: Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe di sebelah Utara,
Laut Kendari di sebelah Timur, Kecamatan Moramo, dan Kecamatan Konda,
Kabupaten Konawe Selatan di sebelah Selatan, Kecamatan Ranomeeto
(Kabupaten Konawe Selatan) dan Kecamatan Sampara (Kabupaten Konawe).
Dengan ketingian rata-rata 30 mdpl, Kota Kendari merupakan wilayah beriklim
tropis. Suhu udara di Kota Kendari berkisar antara 19,58-32,83C dengan suhu
rata-rata sekitar 26,20C. Kota Kendari mengalami musim hujan sekitar bulan
November hingga Maret dan musim kemarau sekitar bulan Mei hingga September.
Sedangkan di bulan April dan Oktober, Kota Kendari mengalami musim peralihan
atau disebut juga musim pancaroba. Pada musim ini, arus angin tidak menentu dan
hujan yang turun tidak merata. Dengan kondisi Geologi tersebut penting untuk
menentukan Nilai Periode Dominan Tanah untuk mengetahui Indeks Kerentanan
Seismik di daerah tersebut.

2
3

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini diantaranya adalah :
a. Melakukan pengukuran serta perhitungan untuk menentukan besarnya nilai
Periode Dominan Tanah di wilayah Kota Kendari.
b. Mengetahui Indeks Kerentanan Seismik di wilayah Kota Kendari sebagai
hasil dari perhitunagan Nilai Periode Dominan Tanah diwilayah tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian


Indeks Kerentanan Seismik melalui pengukuran Mikrotremor suatu wilayah
dapat memberikan informasi yang lebih detil mengenai respon dan karakteristik
Kerentanan Seismik pada setiap satuan bentuk lahan, sehingga daerah yang
berpotensi mengalami kerusakan akibat gempabumi dapat diprediksi hanya
dengan satuan bentuk lahannya. Informasi ini berupa Indeks Kerentanan Seismik
suatu wilayah tiap satuan entuklahannya.

1.5 Luaran Yang Diharapkan


Penelitian mengenai Perhitungan Nilai Periode Dominan Tanah untuk
mengetahui Indeks Kerentanan Seismik di wilayah Kota Kendari diharapkan akan
memperoleh hasil sebagai berikut :
a. Mengetahui Indeks Kerentanan Seismik suatu wilayah untuk tiap satuan
bentuk lahannya.
b. Membantu pemerintah khususnya Dinas Tata Kota Kota Kendari dalam
merancang pembangunan wilayah Kota Kendari.
c. Membantu pemerintah Kota Kendari dalam objek kajian mitigasi bencana
gempa bumi.

3
4

` BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gempa Bumi


Gempabumi adalalah suatu gerakan tiba-tiba atau suatu rentetan gerakan
tibatiba dari tanah yang bersifat transient (sambung menyambung) yang berasal
dari suatu daerah terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala arah (M.T.
Zein 1983). Bila dua buah lempeng bertumbukan, maka pada daerah batas antara
dua lempeng akan terjadi tegangan. Salah satu lempeng akan menyusup ke bawah
lempeng yang lain, masuk ke bawah lapisan astenosfir. Pada umumnya, lempeng
samudra akan menyusup ke bawah lempeng benua. Hal ini disebabkan lempeng
samudra mempunyai densitas yang lebih besar dibandingkan dengan
lempeng benua.

2.2 Periode Dominan Tanah


Nilai periode dominan (T dom) getaran tanah dapat diketahui dengan
mengamati getaran mikrotremor. Mikrotremor merupakan getaran tanah yang
sangat kecil dan kontinyu yang bersumber dari berbagai macam getaran seperti
lalu lintas, angin, aktivitas manusia dan lain sebagainya. Secara teoritis besarnya
frekuensi atau periode getaran tanah atau batuan merupakan cerminan kondisi
fisik tanah atau batuan tersebut. Tanah atau batu yang lunak dan lepas akan
mempunyai periode dominan getaran yang panjang (frekuensi rendah, begitu juga
sebaliknya). Dalam teknik kegempaan, batuan yang lebih lunak mempunyai
resiko lebih tinggi bila digoncang gelombang gempabumi, karena mengalami
amplifikasi yang lebih besar dibandingkan dengan batuan yang lebih kompak
(Pusat Survey Geologi,2007).

2.3 Mikrozonasi Seismik


Tingkat kerusakan akibat gempabumi tidak hanya tergantung kepada
besarnya magnitudo dan jaraknya dari pusat gempabumi. Pada beberapa kasus
kejadian gempabumi merusak di dunia, ternyata kondisi geologi lokal sangat
berperanan dalam menciptakan kerusakan bangunan rumah saat terjadi
gempabumi. Fenomena semacam ini dikenal sebagai local site effects (Sun et al.,

4
5

2005; Mirzaoglu & Dykmen, 2003; Nguyen et al., 2004). Untuk menggambarkan
adanya respon lapisan tanah permukaan terhadap gelombang gempabumi yang
melaluinya, Singh (2003) mengamati beberapa rekaman accelerogram yang
dicatat pada beberapa kondisi geologi yang berbeda. Ternyata pola accelerogram
berubah mengikuti variasi kondisi geologi (Gambar 2.1).
Accelerogram yang dicatat di daerah bekas rawa (warna putih) memiliki
pola amplitudo lebih tinggi dengan durasi getaran yang lebih panjang, sementara
seismogram di daerah perbukitan yang banyak ditemukan singkapan permukaan
(warna hitam) amplitudonya lebih rendah dengan durasi getaran yang pendek.

Gambar 2.1. Beberapa pola seismogram yang direkam pada kondisi


geologi yang berbeda di Mexico saat Gempabumi Capola 1995
(Singh et al., 2003).

Mikrotremor adalah vibrasi tanah yang disebabkan oleh aktivitas


lalulintas, industri, dan aktivitas manusia di permukaan Bumi. Sumber-sumber
vibrasi tanah yang disebabkan oleh faktor alam dapat berupa interaksi angin dan
struktur bangunan, arus dan gelombang laut periode panjang juga mempengaruhi
vibrasi mikrotremor (Motamed et al., 2007; Petermans et al., 2006). Contoh
tampilan data mikrotremor dapat dilihat pada Gambar 2.2

5
6

Gambar 2.2 Tampilan mikrotremor pada perangkat lunak


(Mirzaoglu & Dykmen, 2003)
Metode analisis HVSR yang dikembangkan oleh Nakamura
(1989)menghitung rasio spektrum fourier dari sinyal mikrotremor komponen
horizontalterhadap komponen vertikalnya. Hasil analisis HVSR akan
menunjukkan suatupuncak spectrum pada frekuensi predominan
(Nakamura,1989). Frekuensiresonansi (fo) dan faktor amplifikasi (A) yang
menggambarkan karakteristikdinamis tanah dihasilkan dari analisis HVSR
(Nakamura et al., 2000). Metode analisis HVSR diakui secara luas sangat handal
dalam mengestimasi frekuensi resonansi lapisan tanah permukaan lokal (Molnar
et al., 2007; Jensen,2000). Panou et al. (2004) mengkaji hubungan antara
spektrum HVSR dengan data kerusakan gempabumi, hasilnya menunjukkan
adanya korelasi antara data kerusakan dengan pola spektrum HVSR tertentu.
Nilai intensitas kerusakan yang tinggi terjadi pada zona frekuensi resonansi
rendah dengan faktor amplifikasi yang tinggi, sebaliknya tingkat kerusakan
rendah terjadi pada zona frekuensi resonansi yang tinggi dengan faktor
amplifikasi rendah.
Interferensi antar gelombang seismik yang terjebak pada lapisan
sedimen berkembang menuju pola resonansi yang berkenaan dengan
karakteristik lapisan sedimen. Pada perkembangannya untuk mencari nilai HVSR
digunakan software GEOPSHY sehingga bisa menghemat waktu dalam
menganalisa suatu gelombang.

2.4 Indeks Kerentanan Seismik

Indeks Kerentanan Seismik merupakan daftar dari kemungkinan besarnya


dampak yang diakibatkan oleh aktifitas seismik. Nilai Indeks Kerentanan Seismik
(Kg) menentukan Kerentanan seismik yang menggambarkan tingkat kerentanan
lapisan tanah permukaan terhadap deformasi saat terjadi gempa bumi.
Indeks kerentanan seismic berkaitan dengan kondisi geomorfologis. Hasil
penelitian Nakamura (2000) di Kobe, Jepang menunjukkan bahwa indeks
kerentanan seismik tinggi diperoleh di daerah pesisir yang t tersusun oleh material
alluvium.

6
7

BAB III
METODE PENELITIAN

Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan ini yaitu:

1. Perizinan
Sebelum pembuatan proposal ini, terlebih dahulu Tim PKM-P melakukan
perizinan terhadap lokasi yang akan diteliti.
2. Pencarian literature
Literatur yang digunakan dalam pembuatan PKM-P ini meliputi penelitian
mikrotremor, geologi lokal dan materi seismologi..
3. Survey lokasi
Dalam tahapan ini, Tim PKM-P akan melakukan survey terhadap kondisi tanah
dan gangguan-gangguan (noise) yang terdapat pada lokasi survey.
4. Desain survey
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu Tim PKM-P melakukan desain
survey yang meliputi penentuan titik-titik pengamatan, durasi pengamatan, dan
waktu kegiatan.
5. Pelaksanaan kegiatan
Setelah melakukan desain survey, maka selanjutnya Tim PKM-P akan
melakukan penelitian langsung terhadap lokasi survey yang meliputi pengukuran
dan pengumpulan data (menggunakan software mono st).
6. Analisis data
Setelah data diperoleh, maka selanjutnya data akan dianalisis menggunakan
software GEOPSHY dan didapatkan frekuensi resonansi, faktor amplifikasi
gelombang, indeks kerentanan seismik, dan percepatan tanah maksimum
7. Membandingkan mikrozonasi wilayah lunak dan keras
Perbandingan mikrozonasi wilayah lunak dan keras dapat dilakukan dalam
bentuk peta.
8. Pembuatan laporan Setelah data di analisis dan didapatkan hasil dari analisis
tersebut, maka selanjutnya Tim PKM-P akan membuat laporan mengenai hasil
penelitian. Adapun diagram alir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

7
8

8
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Adapun rincian anggaran biaya penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Rincian Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang Rp 2.680.000
2. Bahan habis pakai Rp 5.355.000
3. Perjalanan Rp 2.390.000
4. Lain-lain Rp 2.075.000
Jumlah Rp 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Adapun rincian jadwal kegiatan dijelaskan pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Rincian Jadwal Kegiatan

Bulan ke-

No Kegiatan 1 2 3

1. Perizinan
2. Pencarian Literatur
3. Survey Lokasi
4. Desain survey
5. Pelaksanaan penelitian
6. Analisis Data
7. Penyusunan Laporan

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Charlin, Nindi. 2012. Analisis Tingkat Kerawanan Bahaya Gempabumi di


Kota Padang Menggunakan Metode Multi Kriteria. Akademi
Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Daryono.dkk. 2011. Data Mikrotremor dan Pemanfaatannya untuk
Pengkajian Bahaya Gempabumi. Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika. Jakarta.
Daryono.dkk. 2012. Teori dan Pengolahan Data Mikrotremor. Pusdiklat
BMKG. Jakarta. Hiroshi Arai.dkk. 2004. Surface Wave Velocity
Profiling by Inversion of Microtremor H/V Spectrum. Bulletin of The
Seismological Society of America. Vol. 94 No. 1.America.
Irjan, Ahmad Bukhori. 2011. Pemetaan Wilayah Rawan Bencana
Berdasarkan Data Mikroseismik Menggunakan TDS (Time Digital
Seismograph) Tipe 303. Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 2. Jakarta.
Iqbal, Moh. 2012. Identifikasi Efek Tapak Lokal Sukabumi
Berdasarkan Analisis Gelombang Mikrotremor. Akademi
Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Novianita, Ayu. 2009. Penggunaan Mikroremor Ellipticity Curve Untuk
Menentukan Struktur Lapisan Bawah Permukaan di Daerah Jogjakarta.
Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.
Resizon.dkk. 2013. Analisis Percepatan Tanah Maksimum dan Tingkat
Kerentanan Seismik Daerah Ratu Agung Kota Bengkulu. Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung. Lampung.
Sunardi, Bambang.dkk. 2011. Kajian Kerawanan Gempabumi Berbasis SIG
dalam Upaya Mitigasi Bencana Kabupaten Sukabumi. Puslitbang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Yutaka Nakamura. 2003. Charateristics of H/V Spectrum. Tokyo Institute of
Technology. Japan

10
11
A. Identitas Diri (Pendamping)
1 Nama Lengkap Jahidin, S.si., Msi
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Geologi
4 NIDN 0024078102
5 Tempat dan Tanggal Mantobu-Muna, 24 Juli 1981
Lahir
6 E-mail jahidin81@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP
' 081388353548

B. Riwayat Pendidikan

S S2 S3
l

Nama Instituti Universitas Institut Teknologi


-
Halu Oleo Bandung

Jurusan -

Tahun Masuk- 2002-2004 -


Tahun 1991-1997
Lulus

C. Pemakalah SeminarIlmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktudan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiab/Seminar Tempat

- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

Institut
No Jenis Penghargaan Tahun
Pemberi
- - -
Pengharga -
an
12
13
.

14
15
Lampiran 2 Justivikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang

Justivikasi Harga
No. Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
1. Multimeter 2 Buah Rp 700.000 Rp.1.400.000
digital
2. Peta Geologi 1 Peta Rp 500.000 Rp 500.000
3. Meteran panjang 1 Buah Rp 250.000 Rp 250.000
4. Porous pots 6 Buah Rp.30.000 Rp.180.000
5. Tenda dan
payung untuk 1 Buah Rp 150.000 Rp 150.000
melindungi alat
dari hujan dan

6. Capit Buaya 6 Buah Rp 10.000 Rp 60.000


7 Kabel 6 Meter Rp.10.000 Rp 60.000
8 Larutan CuSO4 1 Botol Rp.50.000 Rp.50.000
9 Kawat tembaga 2 Meter Rp 15.000 Rp30.000
SUB TOTAL Rp.2.680.000

2. Bahan Habis Pakai

Justivikasi Harga
No. Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
1. ATK 1 Paket Rp 800.000 Rp 800.000
2. Masker 1 Dos Rp 60.000 Rp 60.000
3. Tinta printer hitam 2 Dos Rp 150.000 Rp 300.000
dan Warna

4. Konsumsi survey 3 Orang Rp 160.000 Rp 800.000


Lapangan
5. Biaya perjalanan 3 Orang Rp 120.000 Rp 600.000
ke lokasi survey

6. Konsumsi rapat 3 Orang Rp 50.000 Rp 250.000


7. Pembuatan
blangko format 100 Lembar Rp 2.000 Rp 200.000
pengisian data

8. Konsumsi 1 Hari Rp 150.000 Rp1.800.000


9. Kotak P3K 1 Paket Rp 245.000 Rp 245.000

16
23

10. Konsumsi 3 Orang Rp 60.000 Rp 300.000


pembuatan
SUB TOTAL Rp5.355.000

4. Perjalanan
Justivikasi Harga
No. Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Transport alat dan
1. bahan ke tempat
penelitian 12 Hari Rp 170.000 Rp 2.040.000

Akomodasi
peneliti ke tempat
penelitian
2. 3 Orang Rp 70.000 Rp 350.000

SUB TOTAL Rp 2.390.000

5. Lain-Lain

Justivikasi Harga
No. Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
1. Perizinan 4 Rangkap Rp 100.000 Rp 400.000
2. Publikasi dan 1 Paket Rp 275.000 Rp 275.000
Dokumentasi
3. Seminar 1 Kali Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
4. Laporan 4 Rangkap Rp 50.000 Rp 200.000
5. Biaya tak Terduga Rp 200.000 Rp 200.000
SUB TOTAL Rp 2.075.000
Total Keseluruhan Rp12.500.000

23
24
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
NO Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)

Mengatur seluruh
David satria. /
Teknik 12 konsep dan
1. R1A116005 Geofisika
Geofisika jam/minggu kegiatan yang akan
dilaksanakan
2. Jeremy Patrio Teknik 12 Mengatur
Pongranteallo Geofisika Geofisika jam/minggu perlengkapan
Ramba /
R1A116012
Ainun Ayu
3. Utami Teknik 12
Geofisika Memediasi kegiatan
Subhan / Geofisika jam/minggu
R1A1 17 027

24
1

Anda mungkin juga menyukai