Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No.

2, Oktober2015

VARIASI KEMIRINGAN SUDUT TURBULATOR TERHADAP LAJU


PERPINDAHAN PANAS PADA ALAT PENUKAR KALOR ALIRAN
BERLAWANAN (COUNTER FLOW HEAT EXCHANGER)
Nyoman Aryaa Wigraha
JurusanPendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja Indonesia

e-mail: arya_wigraha@yahoo.co.id

Abstrak
Pengaruh turbulator yang berbentuk Louvered stripsterhadap laju perpindahan panas dan
faktor gesekan aliran turbulen pada double tube heat exchanger dapat memecah
(partitioning) dan mengganggu (blockage) pola streamline dari fluida yang mengalir
kesaluran pipa dalam (inner tube) sehingga mengakumulasi aliran turbulensi dan
meningkatkan laju perpindahan kalor dalam pipa. Turbulator Louvered strips memiliki variasi
sudut serang ( = 15, 25, 30) yang terpasang ditengah-tengah pipa bagian dalam dan
searah aliran fluida masuk. Laju aliran fluida (air) panas di bagian pipa dalam diteliti dengan
interval 400 lt/jam sampai 900 lt/jam dan laju aliran air dingin di bagian pipa luar konstan
900 lt/jam. Data hasil pengujian dari masing masing sudut serang turbulator ini
dibandingkan data tanpa turbulator (plain tube), secara keseluruhan terjadi peningkatan laju
perpindahan kalor sebesar 26% sampai 58% dari pada tanpa turbulator serta menghasilkan
faktor gesekan dari 25% sampai 40%. Dengan performance ratio rata rata tertinggi pada
turbulator dengan sudut 30Osebesar 0,948.

Kata kunci: Turbulator, Heat Exchanger, Counter flow, turbulensi, faktor gesekan,
turbulator, efektifitas

Abstract
Effect of turbulator louvered strips on the rate of heat transfer and friction factor of turbulent
flow in a double tube heat exchanger can split and interrupt streamline pattern of the fluid
flowing into the pipeline that accumulates the flow of turbulence and increase the rate of
displacement heat in the pipeline. Louvered strips have a variation of angle of attack ( =
15, 25, 30) which is attached in the middle of the inner pipe and the direction of fluid flow
inside. The flow rate of fluid (water) heat in the pipe in the interval studied 400 lt / hour to
900 liters / hour and the cold water flow rate in the outer pipe of constant 900 lt / hour. Data
from each test result of attack is compared to data without turbulator, the overall heat
transfer rate increased by 26% to 58% of the no turbulator as well as generate friction factor
from 25% to 40%. Performance ratio with the highest average in the turbulator with 30o
angle of 0.948.

Key words: louvered strips, Heat Exchanger, Counter flow, turbulence, friction factor,
turbulator, effectiveness

Jurnal Sains dan Teknologi|655


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

PENDAHULUAN atau internal fin, dll. Sedangkan secara


Peningkatan efisiensi dari perpindahan active technique yaitu dengan memberikan
energi perlu adanya perubahan parameter penambahan energy ke fluida kerja seperti
parameter, antara lain perubahan pemberian getaran secara mekanik ke area
parameter aliran fluida (turbulensi), fluida kerja agar dapat memecah lapisan
perubahan area penerimaan energi dan batas kalor. Pengembangan perpindahan
pengkondisian temperatur fluida kerja. kalor dari Heat exchanger dimaksudkan
Faktor perubahan parameter tersebut untuk mengatasi permasalahan
sangat penting dalam kontrol suatu proses permasalahan seperti laju perpindahan
Engineering baik di Power Plant Industry, kalor, area pemukaan perpindahan kalor,
Production Processing Utility dll yang akan faktor gesekan, pola aliran fluida kerja,
menentukan kualitas produk yang daya pompa, jenis Heat Exchanger yang
dihasilkan (Lunsford,1998). Dalam dunia digunakan, serta jenis material HE(Bergles,
industri pemanfaatan kembali perpindahan 1998). Dalam penelitian ini akan
energi atau panas sangat diperlukan, mengembangkan teknik passive yaitu
dimana perpindahan kalor dapat dengan memodifikasi dan menggabung
berlangsung melalui 3 cara, antara lain kanti peturbulator insert HE Louverd strips
perpindahan kalor secara molekuler Insert (Smith Eiamsa-ard;2007) danTwisted
(konduksi), secara aliran (konveksi), secara tape Insert atau disebut Louvered Strips
gelombang elektromagnet (radiasi). Aplikasi Inserts yang memiliki variasi sudut serang
perpindahan kalor tersebut banyak ditemui sirip =15, 25 dan 30. Pemasangan
secara rinci dengan penggunaan Heat turbulator dapat memecah (partitioning) dan
Exchanger baik berupa kondensor, mengganggu (blockage) pola streamline
recuperator, boiler dll. Heat exchanger dari fluida yang mengalir ke saluran pipa
adalah peralatan yang digunakan untuk dalam (inner tube). Dengan kata lain akan
memindahkan energi termal (Entalpi) antara mengalirkan aliran fluida sesuai dengan
dua atau lebih fluida, antara permukaan arah vector pergerakkan fluida sesuai
padat (solid) dan cair/gas, atau antara dengan bentuk dan model turbulator.
partikel padat dan partikel cair/gas, pada Akibatnya lintasan dan luasan bebas alir flui
perbedaan temperatur dan area kontak di dalam pipa berkurang sehingga akan
termal fluida/konveksi paksa, sedangkan meningkatkan kecepatan alir fluida.
roses perpindahan kalor HE ada dua yaitu Kecepatan pada fluida ini akan
tipe direct dan indirect (Shah, 2003). meningkatkan kontak termal antara
Pengembangan perpindahan kalor dari permukaan pipa dalam dengan fluida yang
HE terbagi menjadi beberapa cara yaitu mengalir. Hal ini merupakan adanya rotasi
secara cara passive dan active (curl) fluida yang bersinggungan dengan
(Lunsford,1998) : Pengembangan HE penghalang turbulator dimana ada
passive techniq yaitu merekayasa aliran perbedaan tekanan local sehingga
fluida kerja melalui penambahan area mengakibatkan olakan olakan aliran
permukaan perpindahan panas (turbulator) berpusar fluida (swirl) diantara ruang antar
pada pipa pipa HE seperti pengasaran sirip (fin) turbulator (Saunders,1986). Fluida
permukaan dinding dalam/luar pipa, alat yang berpusar ini akan memperbesar
pemusar aliran/swirler/penghalang, external gradient temperature artinya ada pelepasan

Jurnal Sains dan Teknologi|656


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

kalor yang besar ke sekitarnya akibat karena sistem dianggap steady.


meningkatkan pergerakan partikel fluida Pengukuran pressure drop pada pipa
(turbulensi) untuk mentransferkan bagian dalam
energinya keluar atau memiliki koefisien menggunakan manometer. Air dingin
mampu pindah kalor yang tinggi (high heat mengalir konstan pada pipa luar (shell) 900
transfer coefficient). Pemasangan turbulator lt/jam dan temperaturnya dijaga konstan
juga menerapkan konveksi paksa, hal ini 27OC. Sedangkan pada air panas mengalir
berkaitan dengan besarnya energy diterima pada pipa dalam (tube) bervariasi dari 400
kedalam fluida maupun perpindahan kalor lt/jam sampai 900 lt/jam dengan kenaikan
antar pipa dan fluida. interval 100 lt/jam dan temperatur
reservoirnya konstan 65OC dengan
METODE toleransi temperatur 0,1OC. Untuk
Dalam penelitian ini menggunakan double menjaga temperatur air panas maka
tube heat exchanger, dengan pipa bagian digunakan daya heater 2400 KW serta
luar dari stainles steel berdiameter dalam menggunakan automatic thermocontroler
76,2 mm dengan dan pipa bagian dalam sedangkan untuk menjaga temperatur
dari tembaga bediameter 25,4 mm dengan reservoir dingin maka digunakan sirkulasi
panjang 1,1 meter. Fluida yang digunakan dengan air PDAM.Louvered strips insert ini
adalah air baik pada pipa bagian luar (shell) berjumlah 22 buah dan terbuat dari
dan pipa bagian dalam (tube) sedangkan stainless steel dengan variasi sudut serang
arah aliran dalam heat exchanger ini yaitu = 15, 25, 30. Ukuran dan bentuk
counter flow. Untuk kerugian pipa dan turbulator ini seperti pada gambar 2.
kerugian panas ke lingkungan diabaikan

3
3
3
8 9 3
10
5 11

2 2

6 6 6 6
4
13
1 12 7 1

Gambar 1. Skema peralatan penelitian:1 pompa air PK, 2 Debit meter, 3 LM 35, 4
Thermocouple tipe K, 5 Manometer, 6 Ball Valve, 7 Heater, 8 Double tube HE, 9
Louvered strip twisted insert, 10 control panel, 11 Display digital, 12 & 13 Reservoir air
panas dan dingin.

Jurnal Sains dan Teknologi|657


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

Gambar 2. Ukuran dan bentuk turbulator

Dalam penelitian ini air dimasukkan rata fluida dingin dan fluida panas
ke reservoir air panas dan air dingin. (temperaturbulk),
Kemudian dilakukan kalibrasi pada debit bulk hot = ( + )2danbulk cold =
meter untuk air dingin sebesar 900 lt/jam ( + )2
dan debit meter air panas dari 400 lt/jam Karena aliran fluida pada doubl tuve heat
900 lt/jam dimana kalibrasi ini dilakukan tiap exchanger ini cross flow maka;
kenaikan interval 100 lt/jam. Air pada T1 T2
TLMTD= dengan
lnT1 T2
reservoir panas dipanaskan dengan heater
sampai suhunya 650C, setelah itu pompa
air panas dinyalakan untuk mengalirkan air
kedalam pipa dalam (tube) sampai kondisi T1 = Th,in Tc,out
steady pada temperatur Thin (650C) dan T2 = Th,out Tc,in
Thout yang terbaca pada display digital
serta steady perbedaan ketinggian yang
terukur pada manometer. Dan selanjutnya Luasan permukaan total perpindahan kalor
reservoir air dingin yang berkondisi steady As ;
pada suhu 270C (Tcin) dialirkan ke dalam As = Luasan permukaan pipa dalam + Luas
pipa luar (shell) melalui pompa air dingin. total turbulator
Setelah itu dilakukan pencatatan dan Dimana luas total sirip ini
pengambilan data 5 kali dengan dipengaruhi sudut sinus dari louvered strip
pengulangan 3 kali dari temperatur Thin, twisted insert =15, 25 dan
Thout, Tcin,Tcout dan z (perbedaan 30.KoefisienperpindahankalorU;
ketinggian cmH2O). Prosedur penelitian ini 1
= 1 ( ) 1
dilakukan pada plain tube dan Heat + +
2
exchnager dengan turbulator Louvered

strips insert. Dimana Ai dan Ao adalah luasan total


Perubahan temperatur Thin, Thout, permukaan perpindahan kalor pipa dalam
Tcin,Tcout berpengaruh terhadap propertis bagian dalam
fluida antara lain Pr, ,cp,v,k, yang Ao Do L dan Ai Di L
didapatkan di dengan koefisien konveksi ;
tabelmelaluiberdasarkantemperatur rata

Jurnal Sains dan Teknologi|658


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

k in,out counter flow heat exchanger, sebagai


hin,out Nu in ,out berikut :
Dh 1 [(1 )]
Untuk perhitungan angka Nusselt dari pipa =
1 [(1 )]
luar dan pipa dalam pada double tube heat
P
exchanger ini dengan menggunakan f
L u
2
persamaan DittusBoilter:
ho .D h D 2
Nuo 0.023Reo Pro
0.8 0.33

k Sedangkan faktor gesekan didalam


dan
hi .D h pipa untuk aliran turbulen dipengaruhi
Nu i 0.023Rei Pri
0.8 0.4

k besarnya penurunan tekanan (P) sebagai


akibat adanya hambatan dari pemasangan
Dimana Dh = Do Di adalah diameter
hidrolik yang dipengaruhi luasan aliran turbulator louvered strip kedalam pipa heat
fluida (perimeter basah) didalam pipa pipa exchanger. Artinya dengan semakin besar
Heat exchanger. Dan angka Reynold penurunan tekanan maka faktor gesekan
berdasarkan ; akan bertambah besar, sehingga kerja
pompa akan meningkat ;
u .D in ,out .u in,out .Dim,out
Rein,out
v in ,out HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari gambar 1 dapat dilihat dengan
Maka laju perpindahan kalor double tube adanya pemasangan berbagai variasi sudut
heat exchanger ; louvered strips, maka akan semakin besar
Q U As TLMTD sudut louvered strips maka akan semakin
besar faktor gesekan. Faktor gesekan akan
Sedangkan capacity ratio (c) dan Number
semakin menurun dengan kenaikan debit
of Transfer Unit :
dikarenakan hambatan pada fluida panas
semakin besar dengan kecepatan fluida
= dan = = semakin besar, meskipun penurunan
( )

Hubungan antara NTU dan capacity tekanan semakin besar.
ratio (c) terhadap efektivitas () pada

0.230 Debit air panas Vs Faktor Gesekan

0.180
Faktor Gesekan

R = 0.9077
0.130 R = 0.7723
0.080 R = 0.9486
R = 0.9136
0.030
300 400 500 600 700 800 900 1000
Debit air panas lt/jam
plain tube Louvered 15 Louvered 25 Louvered 30

Gambar 3. Grafik pengaruh berbagai variasi sudut louvered strips terhadap faktor gesekan pada
berbagai variasi debit air panas

Jurnal Sains dan Teknologi|659


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

Debit air panas Vs Laju Perpindahan Kalor


9500
9400
9300 R = 0.9923
9200 R = 0.9874
9100
Laju perpindahan kalor Q (Watt)

9000 R = 0.9923
8900
8800 R = 0.9406
8700
8600
8500
8400
8300
8200
8100
8000
300 400 500 600 700 800 900 1000
Debit air panas lt/jam
plain tube louvered 15 louvered 25 louvered 30

Gambar 4. Grafik pengaruhberbagai variasi sudut louvered strips terhadap laju


perpindahan kalor yang ditimbulkan pada berbagai variasi debit

Pada gambar 4 menunjukkan tube dengan angka Nusselt pada berbagai


bahwa dengan adanya pemasangan variasi sudut louvered strips. Dapat dilihat
penghalang dengan variasi sudut louvered adanya kenaikan angka Nusselt dari
strips menyebabkan terjadinya peningkatan penghalang dengan berbagai variasi sudut
laju perpindahan kalor dibandingkan louvered strips dibandingkan dengan tanpa
dengan tanpa penghalang, sebanding penghalang, yang mana semakin besar
dengan peningkatan debit air panas, angka Nusselt, maka perpindahan kalor
disebabkan semakin besar sudut dari konveksi akan semakin efektif, dimana
louvered strips akan mempersempit angka Nusselt menunjukkan besar
penampang sehingga meningkatkan perpindahan kalor konveksi terhadap besar
kecepatan rata-rata dari fluida dan akan perpindahan kalor konduksi pada lapisan
semakin tinggi laju perpindahan kalornya. fluida yang sama.
Pada gambar 5 ditunjukkan grafik
perbandingan angka Reynold pada plain
Reynold vs Nusselt
160 R = 0.9995
150
140 R = 0.9996
130
Nusselt

120 R = 0.9995
110
100 R = 0.9995
90
80
70
60
10000 15000 20000 25000 30000
Reynold
Louvered 15 louvered 25 louvered 30 plain tube

Gambar 5. Grafik perbandingan angka Nusselt dari berbagai variasi sudut louvered strips
dengan denganangka Reynold

Jurnal Sains dan Teknologi|660


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

Reynold vs faktor gesekan


0.18600
0.16600
R = 0.9073
0.14600
Faktor gesekan

0.12600
R = 0.7736
0.10600
0.08600 R = 0.9489
0.06600
0.04600
R = 0.914
0.02600
0.00600
10000 15000 20000 25000 30000

Reynold

louvered 15 louvered 25 louvered 30 plain tube

Gambar 6. Grafik perbandingan angka Reynold dengan faktor gesekan berbagai variasi
sudut louvered strips

Debit air panas vs koefisienlaju perpindahan kalor total


3300
Koefisien laju perpindahan kalor total (Watt)

R = 0.9634
3250 R = 0.9636
3200 R = 0.9691
3150
3100 R = 0.957
3050
3000
2950
2900
2850
2800
2750
300 400 500 600 700 800 900 1000
Debit air panas lt/jam
plain tube louvered 15 louvered 25 louvered 30

Gambar 7. Grafik perbandingan debit air panas dengan koefisien laju perpindahan kalor
total pada berbagai sudut louvered strips

Pada gambar 6 dapat dilihat dengan penurunan faktor gesekan, penurunan


kenaikan angka Reynold diikuti dengan faktor gesekan akan meningkatkan gaya

Jurnal Sains dan Teknologi|661


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

inersia yang menimbulkan fluktuasi fluida sudut louvered strips, peningkatan terhadap
yang cepat dan acak yang akan koefisien perpindahan kalor menyeluruh
meningkatkan turbulensiyang akan dapat menunjukkan bahwa proses
menaikkan bilangan Reynold. perpindahan kalor melalui mekanisme
Pada gambar 7 dapat dilihat pada perpindahan kalor konveksi pada pipa
debit air panas yang sama didapatkan dalam akan semakin efektif seiring dengan
peningkatan terhadap koefisien adanya peningkatan sudut louvered strips
perpindahan kalor menyeluruh pada sehingga hambatan thermal konveksi pada
masing-masing pengujian dengan variasi aliran fluida panas juga semakin kecil.

Debit air panas vs Penurunan tekanan


1200 R = 0.9965

1000
R = 0.9938
Penurunan tekanan (Pa)

800

600 R = 0.9988

400

200 R = 0.993

0
300 500 700 900
Debit ar panas lt/jam
plain tube louvered 15 louvered 25 louvered 30

Gambar 8. Hubungan antara variasi debit air panas dengan terhadap penurunan tekanan pada
tiap-tiap variasi sudut louvered strips

Pada Gambar 8 dapat dilihat dengan dinding pipa dalam maupun dengan
semakin meningkatnya sudut louvered louvered strips juga akan semakin
strips akan meningkatkan faktor kerugian meningkat, sehingga penurunan tekanan
komponen pada aliran air panas. juga akan semakin meningkat.
Pemasangan louvered strip menyebabkan Pada Gambar 9 dapat dilihat
luas penampang aliran air panas menjadi dengan semakin meningkatnya debit aliran
lebih kecil, akibatnya aliran air akan pada masing-masing pengujian dengan
mempunyai kecepatan yang lebih untuk maupun tanpa pemasangan louvered,
mempertahankan debit aliran air panas efektifitas cenderung meningkat, hal ini
pada debit yang sama, sehingga gesekan disebabkan dengan adanya peningkatan

Jurnal Sains dan Teknologi|662


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

debit maka gerakan fluida akan semakin panas yang lain, temperatur keluar fluida
cepat menggantikan fluida panas yang lebih menjadi lebih panas dibandingkan dengan
rendah suhunya di sekitar permukaan aliran fluida pada debit yang lebih rendah.
dinding pipa dalam dengan partikel fluida

Debit air panas vs efektifitas


43 R = 0.9632
42.5 R = 0.963
42 R = 0.968
41.5
Efektifitas (%)

R = 0.9541
41
40.5
40
39.5
39
38.5
300 400 500 600 700 800 900 1000
debit air panas lt/jam
plain tube louvered 15 louvered 25 louvered 30

Gambar 9. Grafik pengaruh debit air panas terhadap efektifitas pada tiap-tiap variasi sudut
louvered strips
Daya pompa mengatasi kerugian penurunan tekanan vs laju perpindahan kalor
9600 R = 0.9678
Laju perpindahan kalor (Watt)

9400 R = 0.9572

9200 R = 0.96
9000
8800 R = 0.9271
8600
8400
8200
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

Daya pompa (Watt)

Gambar 10. Grafik perbandingan daya pompa untuk mengatasi kerugian penurunan tekanan
dengan laju perpindahan kalor pada berbagai variasi sudut louvered strips

Pada Gambar 10 menunjukkan perpindahan kalor pada berbagai variasi


grafik perbandingan daya pompa yang sudut louvered strips pada daya pompa
digunakan untuk mengatasi kerugian yang sama, dengan semakin naiknya laju
penurunan tekanan dengan laju perpindahan kalor maka akan semakin

Jurnal Sains dan Teknologi|663


ISSN: 2303-3142 Vol. 4, No. 2, Oktober2015

meningkat daya pompa yang dibutuhkan Eiamsa-ard, Smith.Pethkool, Somsak.


untuk mengatasi kerugian penurunan Thianpong, Chinaruk. &Promvonge,
tekanan. P. 2007 Turbulent Flow Heat Transfer
and Pressure Loss in a Double Pipe
PENUTUP Heat Exchanger with Louvered Strip
Dari penelitian pengaruh louvered Inserts. Bangkok: King Mongkuts
strips terhadap laju perpindahan panas dan Institute of Technology Ladkrabang.
faktor gesekan dapat disimpulkan bahwa Engineering data book III 5-1. Wolverine
semakin besar sudut louvered strips Tube Heat Transfer Data book.
dengan bertambahnya debit air panas pada Wolverine Tube, Inc. URL
masing-masing pengujian dengan variasi :http://www.wlv.com/products/databoo
debit air panas yang sama akan k/ch2_2.pdf. 16 februari 2010.
meningkatkan laju perpindahan kalor, Introduction to engineering heat transfer.
menurunkan tekanan, dan meningkatkan URL :
efektifitas. Kesimpulan lain yang didapatkan http://www.ocw.mit.edu/../10_part1_3.
adalah faktor gesekan akan semakin pdf.16 Februari 2010.
menurun dengan meningkatnya debit air Lunsford, Kevin M. 1998. Increasing heat
panas pada berbagai variasi sudut louvered exchanger performance.Bryan :
strips, dikarenakan hambatan pada fluida Texas US. Bryan Research &
panas semakin besar dengan kecepatan Engineering, Inc.
fluida semakin besar, meskipun penurunan Pethkool, Somsak. Eiamsa-ard,
tekanan semakin besar Smith.Ridluan, Artit. And Promvonge,
P. 2006 Effect of Louvered Strips on
DAFTAR PUSTAKA Heat Transfer in a Concentric Pipe
Heat
Bergles, A.E. 1998. The imperative to Excahanger.Bangkok:KingMongkuts
enhance heat transfer, in :Energy Institute of Technology Ladkrabang.
conservation through heat transfer Saunders, E.A.D. 1986. Heat Exchangers
enhancement of heat exchangers. Selection, Design and
NATO Advanced Study Institute. Izmir Construction.Darlington :Whessoe
Turkey. Heavy Engineering Ltd.
Byron Black of the Brown Fintube Shah, Ramesh K. &Sekulic, Duan P. 2003.
Company.Heat transfer Fundamentals of Heat Exchan
innovators.URL :
http://www.kochheattransfer.com/cp/u
serfile_Byron_black_of_the_brown_fi
ntube_company.pdf.16 februari 2010.
Eiamsa-ard, Smith.&Promvonge, P. 2006.
Heat transfer characteristics in a tube
fitted with helical screw-tape
with/without core-rod inserts.
Bangkok: King Mongkuts Institute of
Technology Ladkrabang.

Jurnal Sains dan Teknologi|664

Anda mungkin juga menyukai