PENDAHULUAN
eksekutif dan leglislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau
surplus. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah
daerah dan DPRD lalu ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan
landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk
suatu periode tertentu yang biasanya mencakup periode tahunan. Namun, tidak
menutup kemungkinan disiapkanya anggaran untuk jangka waktu lebih atau kurang
penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, salah satunya adalah sebagai
1
Kinerja anggaran dapat dilihat dari penyerapan anggaran tersebut, anggaran
yang baik adalah anggaran yang penyerapanya memenuhi target yang ditentukan
pada saat penyusunan anggaran, namun adapun anggaran yang kurang dari atau
melebihi target yang telah ditentukan. Pemerintah daerah bersama dengan legslatif
anggaran dapat mengukur target yang harus dicapai dalam satu tahun, agar
tahap persiapan atau perencanaan anggaran merupakan salah satu faktor yang harus
diakui memang hanyalah salah satu tahap penting dalam keseluruhan proses anggaran
tersebut.
adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa
garis besar dikelompokan menjadi dua, yaitu; Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung. Belanja langsung adalah belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh
adanya program atau kegiatan. Karakteristik Belanja Langsung dapat berupa Belanja
karena adanya program atau kegiatan. Karakteristik belanja langsung adalah bahwa
2
input (alokasi belanja) yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan dengan
Besar dipengaruhi oleh target kinerja atau tingkat pencapaian program atau kegiatan
yang diharapkan.
Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung
oleh adanya program atau kegiatan. Keberadaan anggaran belanja tidak langsung
bukan merupakan konsekuensi dan atau tiada suatu program atau kegiatan. Belanja
kegiatan unit kerja. Dalam perhitungan standar alokasi belanja SAB, anggaran
belanja tidak langsung dalam satu tahun anggaran harus dialokasikan ke setiap
program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
Program atau kegiatan yang memperoleh alokasi belanja tidak langsung adalah
program atau kegiatan Non Investasi. Program atau kegiatan investasi yang
menambahkan aset daerah tidak menerima alokasi anggaran tahunan belanja tidak
langsung, karena output program atau kegiatan investasi adalah merupakan aset
daerah yang dimanfaatkan lebih satu tahun anggaran. Anggaran belanja tidak
langsung hanya digunakan untuk satu tahun anggaran seperti halnya output program
3
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa standar alokasi belanja (SAB)
merupakan hasil penjumlahan belanja langsung setiap program atau kegiatan dengan
belanja tidak langsung yang dialokasikan pada program atau kegiatan yang
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh setiap unit kerja berdasarkan tingkat
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk
Langsung Daerah Provinsi Bali. Dengan alasan tersebut penulis memilih topik yaitu
sebagai berikut; Analisis Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Pada Biro
4
1.2 Tujuan dan Kegunaan
1.2.1 Tujuan Laporan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam laporan ini adalah untuk mengetahui
Provinsi Bali.
selanjutnya.
b) Kegunaan Praktis
Laporan Penelitian ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk dapat terjun
5
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini dilakukan di Biro Administrasi
Obyek Penelitian ini adalah Belanja Tidak Langsung daerah Pada Biro
Kerja Profesi Mahasiswa ini dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan
yaitu sejak tanggal 11 September 2017 sampai 11 November 2017. Hari kerja adalah
dari Senin sampai Jumat. Jam kerja untuk hari Senin sampai Kamis dari pukul 07.30-
15.30 WITA, sedangkan untuk hari Jumat dari pukul 07.30-13.00 WIT
Data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata yang tidak dapat diukur
2) Data Kuantitatif
6
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau data yang
dapat diukur dalam suatu skala numerik serta memiliki suatu ukuran
(Sugiyono, 2014:12).
b) Sumber Data
1) Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang
telah ada. Data Sekunder dalam penelitian ini dapat berupa struktur
yaitu:
7
a) Metode Wawancara
Provinsi Bali
b) Metode Observasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Provinsi Bali.
8
Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara
berurutan dan sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan,
pekerjaan atau tugas selama KPM, dan analisis sesuai dengan tujuan
penelitian.
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari analisis yang dibahas pada bab
BAB II
9
TINJAUAN TEORITIS
keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan
alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa Peraturan
Daerah mengenai APBD menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
kinerja, yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil
kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.
dan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
memuat petunjuk dan ketentuan umum untuk disepakati sebagai pedoman dalam
penyusunan APBD. Sasaran yang dimuat dalam APBD harus sesuai dengan fungsi
10
belanja, standar pelayanan yang diharapkan, dan perkiraan biaya kegiatan yang
membiayai biaya administrasi umumn belanja operasi dan pemeliharaan, dan belanja
dan Daerah.
Daerah.
11
4) Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29 Tahun 2002 tentang Pedoman
APBD yang disusun oleh setiap daerah memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi Otorisasi
2) Fungsi Perencanaan
3) Fungsi Pengawasan
4) Fungsi Alokasi
12
5) Fungsi Distribusi
Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi saldo Anggaran lebih dalam
mana telah diubah dengan Permendagri No. 59 tahun 2007 dan perubahan kedua
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 21 tahun 2011 tentang Perubahan kedua.
sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih. Istilah belanja terdapat dalam laporan
13
1) Belanja Operasi
meliputi:
a) Belanja Pegawai
b) Belanja Barang
c) Bunga
d) Subsidi
e) Hibah
f) Bantuan Sosial
2) Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Nilai aset tetap dalam
belanja modal yaitu sebesar harga beli/bangunan aset ditambah seluruh belanja
14
f) Belanja aset lainya (aset tak berwujud)
Belanja lain-lain atau belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti
pemerin pusat/daerah.
4) Belanja Transfer
Belanja Transfer adalah pengeluaran anggaran dari entitas pelaporan yang lebih
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah
yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun
anggaran dan tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh daerah. Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah
dengan Pemendagri Nomor 59 2007 dan adanya perubahan kedua dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahaan kedua, belanja
dikelompokan menjadi:
a) Belanja Langsung
15
Belanja Langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung
a) Belanja Pegawai
c) Belanja Modal
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
a) Belanja Pegawai
b) Belanja Bunga
c) Belanja Subsidi
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 31 ayat
kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang
penangananya dalam bidang atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama
antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang
16
diperoleh baik dari pendapatan asli daerah maupun dari dana perimbangan tentunya
meliputi rencana pendapatan, belanjam transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam
satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu
yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang
suatu periode pelaporan yang terdiri atas unsur pendapatan dan belanja.
pusat atau daerah yang menunjukan ketaatan terhadap anggaran APBN atau APBD.
17
Secara umum laporan realisasi angaran disusun dan disajikan dengan basis kas.
Basis kas merupakan basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, saat kas atau setara kas
dijelaskan secara rinci dalam suatu catatan atas laporan keuangan. Penjelasan tersebut
kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka
yang perlu diberikan penjelasan lebih lanjut. Dalam penyajian laporan realisasi
1) Pendapatan LRA
2) Belanja
3) Transfer
4) Surplus/Defisit LRA
5) Pembiayaan
Belanja Tidak Langsung yaitu belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung
oleh adanya program atau kegiatan. Jenis Belanja tidak langsung dapat belanja
18
pegawai/personalia dan belanja perjalanan dinas. Keberadaan anggaran belanja tidak
langsung bukan merupakan konsekuensi dan atau tiada suatu program atau kegiatan.
umum.
kegiatan unit kerja. Oleh karena itu dalam perhitungan Standar Alokasi Biaya (SAB),
anggaran belanja tidak langsung dalam satu tahun anggaran (anggaran tahunan
belanja tidak langsung) harus dialokasikan ke setiap program atau kegiatan yang akan
adalah program atau kegiatan non investasi. Program atau kegiatan investasi yang
menambahkan aset daerah tidak menerima alokasi anggaran tahunan belanja tidak
langsungm karena output program atau kegiatan investasi merupakan aset daerah
yang dimanfaatkan lebih satu tahun anggaran. Anggaran Belanja Tidak Langsung
hanya digunakan untuk satu tahun anggaran seperti halnya output program atau
dari:
19
1) Belanja Pegawai
serta penghasilan lainya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
2) Belanja Bunga
3) Belanja Subsidi
kepala daerah.
20
BAB III
PEMBAHASAN
yang dibentuk pada bulan Januari tahun 2017. Biro ini bertempat pada jalan Basuki
Rahmat No.1 denpasar timur. Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali
merupakan salah satu unsur Stafing pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali juga
merupakan bagian dari perangkat daerah Pemerintah Provinsi Bali yang mempunyai
tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan Peraturan Daerah Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, Perangkat Daerah Provinsi Bali
dimana Biro Administrasi Pembangunan Daerah Setda Provinsi Bali secara hirarkis
3.1.2 Visi dan Misi Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali
a) Visi Biro Administrasi Pembangunan Provinsi Bali:
Terwujudnya Bali Yang Mandara Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Mewujudkan Bali sebagai satu kesatuan yang utuh dan seimbang dalam upaya
21
pemerataan pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.
masyarakat
bagian serta posisi-posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi, namun harus
tetap dalam koordinasi yang baik serta mampu bertanggungjawab dan menyampaikan
laporan kepada atasan yang berwenang sehingga sasaran-sasaran dapat dicapai sesuai
Provinsi Bali
Kepala Biro
Administrasi
Pembangunan
22
Ka.Bag.
Ka. Bag. Administrasi
Penyusunan & Ka. Bag. Monitoring Pelaksanaan &
Pengendalian & Evaluasi Kebijakan
Program Pembangunan
Pembangunan
Kasubbag Kasubbag
Perencanaan & Administrasi
Kasubbag Evaluasi
Pengendalian Pelaksanaan
Program APBD
Pembangunan
Kasubbag
Pengembangan Kasubbag Evaluasi
Kebijakan Program APBN Kasubbag Kebijakan
Pembangunan Pelaksanaan
Pembangunan
b. Job Description
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No.116 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi
Bali, maka Biro Administrasi Pembangunan mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a. menyusun, mengkoordinasikan rencana dan program kerja Biro;
23
b. merumuskan kebijakan umum Biro serta menyelenggarakan administrasi
berdasarkan kewenangan;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. mengkoordinasikan para Kepala Bagian;
f. memberi petunjuk kepada Kepala Bagian untuk mengadakan koordinasi dengan
sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja Bagian;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian;
c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;
d. membimbing dan memberi petunjuk Kepada Kepala Sub Bagian dan
bawahan sesuai dengan pedoman dan kebutuhan yang berlaku;
e. melakukan koordinasi dengan pada Kepala Bagian;
f. mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan : keuangan, penyusunan program
pembangunan;
24
f. menyiapkan bahan usulan program dan kegiatan pembangunan untuk
pembangunan;
e. menyusunan jadwal kegiatan pengendalian/pelaporan pelaksanaan program
25
f. pelaksanaan penyiapan koordinasi, pengembangan administrasi, monitoring
APBN;
f. menyiapkan bahan pengembangan sistem pengendalian dan pelaporan
sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
26
d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bagian untuk disampaikan
pembangunan;
f. menyiapkan bahan penyusunan dan membuat laporan hasil evaluasi
pelaksanaan pembangunan;
g. menyiapkan bahan penyajian data/informasi hasil pelaksanaan pembangunan
pelaksanaan pembangunan;
27
e. menyiapkan bahan koordinasi sinkronisasi administrasi dan pelaksanaan
September 2017 sampai dengan 11 November 2017. KPM dilaksanakan selama 5 hari
kerja dengan jam kerja yaitu Senin sampai Jumat, mulai pukul 07.30-17.00 WITA.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) di Biro
28
1) Bersosialisasi dengan Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian serta
2) Mengkoreksi dan menginput data gaji pegawai yang terdapat pada sistem
4) Mendistribusikan surat SPJ kesetiap bagian yang sesuai dengan tujuan surat
tersebut
Pembangunan.
dilakukan.
9) Memilah map formulir pendaftaran LPSE sesuai nama perusahaan dan tahun
pendaftaran.
29
umum. Anggaran Belanja Tidak Langsung Daerah merupakan pengeluaran-
Laporan belanja tahun anggaran 2017 dalam hal ini belanja tidak langsung
dapat dilihat pada Laporan Bendahara Pengeluaran tahun anggaran pada Biro
Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali. Pada tahun anggaran 2017, total
realisasi belanja langsung adalah Rp. 1,737,453,300 dari total anggaran Rp.
Belanja Pegawai
1. Gaji Pokok Rp. 981,204,883
2. Tunjangan Pegawai Rp. 807,087,750
3. Tambahan Penghasilan PNS Rp. 2,021,520,000
30
Selisih (Anggaran
Uraian Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
- Realisasi)
Belanja Pegawai
981,204,883 742,747,800 238,457,083
Gaji Pokok
Tambahan Penghasilan
2,021,520,000 818,783,158 1,202,736,842
PNS
terdiri dari Gaji Pokok sebesar Rp. 981,204,883 sebagai kredit anggaran yang terjadi
dalam tahun anggaran 2017 dan telah terealisasi sebesar Rp. 742,747,800 berarti lebih
dari rancangan sebesar Rp.238,457,083 hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
Pembangunan.
Dalam hal Tunjangan pegawai sebesar Rp. 807,087,750 sebagai kredit anggaran
yang tersedia dalam tahun anggaran 2017, dan terealisasi sebesar Rp. 175,922,342
sisa dari rancangan Rp. 631,165,408 hal ini disebabkan oleh adanya usaha
31
Dalam Anggaran Tambahan Penghasilan PNS realisasi dari rancangan sebesar
Rp. 818,783,158 dari dana yang tersedia sebesar Rp.2,021,520,000, maka di sini
Dari tabel dan penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa Biro Administrasi
akan terjadi kekurangan dana dan sisa anggaran tersebut bisa dipakai untuk kegiatan
BAB IV
PENUTUP
32
4.1 Kesimpulan
jelas terlihat bahwa Biro Administrasi Pembangunan Setda provinsi Bali melakukan
telah ditetapkan.
4.2 Saran
baik. Namun, selisih anggaran yang signifikan menimbulkan sisa anggaran yang
serta memperhatikan situasi dan kondisi sehingga anggaran yang disusun dapat
DAFTAR PUSTAKA
33
Buku Pedoman Kerja Profesi Mahasiswa. 2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
Penerbit Alfabeta.
dan Daerah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
34